#3

Velvet menuju ke sebuah restoran cepat saji sebelum dia pulang ke rumahnya. Ibunya tak pernah memasak karena terlalu sibuk bekerja. Biasanya ibunya akan makan malam bersama ayah tirinya di luar karena kantor mereka berdekatan.

Ibunya menikah dengan ayah tirinya 2 tahun yang lalu. Dan Velvet menyetujui hal itu karena menurutnya, ibunya berhak untuk bahagia. Meskipun hubungannya dengan ayah tirinya tak terlalu dekat.

Velvet menikmati makanannya sembari melihat keluar jendela melihat lalu lalang orang yang lewat di depan restoran.

Tak lama kemudian, segerombolan motor besar nan mewah tampak berhenti di depan restoran.

Velvet menyantap burgernya sambil melihat pria pria tampan yang turun dari motor besarnya dan itu sedikit membuat matanya segar.

Karena dibalik Jendela itu hanya Velvet yang terlihat, membuat beberapa pria itu melihat ke arah Velvet dan melambai padanya.

Velvet tak menunduk malu, dia justru melihat ke arah segerombolan pria tampan itu dengan tetap mengunyah burgernya.

Lalu segerombolan yang sekitar ada 10 pria itu masuk ke dalam restoran dan seketika membuat restoran kecil itu menjadi penuh.

"Dimana Damon?" tanya salah satu pria.

"Ada Dillon datang, jadi dia tak bisa ikut bersama kita," jawab pria lainnya sambil menghisap rokoknya.

Velvet merasa teeganggu dengan asap rokok itu karena disana adalah ruangan ber AC.

"Maaf, bisakah kau mematikan rokokmu? ini ruangan berAC kalau kau lupa," kata Velvet dengan mulut yang masih penuh dengan rotinya.

Tak pelak, hal itu membuat 10 pria menoleh ke arah gadis muda yang cantik itu.

"Ah maaf sayang, kau terganggu dengan hal ini ya?" jawab pria yang memegang rokok itu dan segera mematikannya.

"Thank you," senyum Velvet.

"Oh God, aku meleleh melihat senyummu," kata pria yang lainnya yang disambut tawa oleh teman temannya.

Velvet hanya mengedikkan bahunya cuek dan kembali melihat ke arah luar. Dia sudah terbiasa dengan situasi seperti itu.

Lalu salah satu pria tampak menghampiri Velvet dan duduk di sebelahnya.

"Hai, aku Francis. Bolehkah aku mengenalmu?" tanya pria bernama Francis itu.

Velvet mengangguk dan meminum minuman sodanya.

"Aku Velvet," jawab Velvet.

"Nama yang unik dan cantik secantik orangnya," kata Francis menggombal.

"Hei, jenalkan kami juga , Fran," panggil temannya di belakang.

"Kau mau berkenalan dengan teman temanku, gadis cantik?" tanya Francis.

"Hmm," jawab Velvet dan menoleh ke belakang.

Lalu Francis mengenalkan satu persatu temannya pada Velvet. Dan Velvet hanya mengangguk saja.

"Aku bisa mengantarmu pulang jika kau mau," kata Francis.

"Tidak perlu," jawab Velvet santai dan menuju kasir karena akan membeli roti untuk ibu dan ayah tirinya.

Ketika akan menuju meja kasir yang letaknya dekat pintu masuk, tubuh kecilnya tiba tiba ditabrak oleh seorang pria jangkung yang baru masuk. Dan itu membuat Velvet terjengkang ke belakang.

"Sorry..aku tak melihatmu," kata pria itu dengan suara bassnya dan mengulurkan tangannya untuk membantu Velvet berdiri.

"Damon?? kukira kau tak datang," kata Midas, salah satu pria yang berkenalan dengan Velvet tadi.

"Hmm, Dillon tak jadi datang hari ini," jawab Damon dan tetap melihat ke arah Velvet yang berdiri sendiri tanpa menyambut uluran tangan Damon.

"Ck, seharusnya kau membuka kaca mata hitammu dulu sebelum masuk ke dalam," kesal Velvet.

"Aku sudah minta maaf bukan?" kata Damon.

"Kau membuat bokongku sakit," kata Velvet memegang bokongnya.

Damon membuka kacamatanya dan melihat Velvet.

"Apakah aku perlu memijatnya agar tak sakit lagi?" goda Damon sembari tersenyum smirk.

Velvet semakin kesal dengan jawaban pria didepannya itu.

Velvet kemudian menginjak sepatu Damon dengan sangat keras lalu berlari.

"Aawww... shiittt!!!" umpat Damon dan menarik tangan Velvet.

Damon menatap mata biru ke abu abuan milik Velvet dengan pandangan tajam.

"Kau benar benar nakal, nona," kata Damon kesal.

"Sudahlah Damon.. lepaskan Velvet", kata Francis.

"Kau mengenalnya?", tanya Damon pada Francis.

"Hmm..kami baru saja berkenalan. Dia gadis yang manis, Damon," timpal Huxley.

"Manis? aku tak yakin dengan hal itu," Damon memandang kembali ke mata Velvet yang sama sekali tak ada ketakutan disana.

"Aku masih remaja 16 tahun..kau berani menindas anak dibawah umur?" tantang Velvet dengan wajah menyebalkannya.

Damon tersenyum miring mendengar ucapan Velvet yang dianggapnya telah membangunkan kemarahan Damon.

Francis sangat mengenal Damon jadi dia segera menghampirinya dan melepaskan tangan Damon dari lengan Velvet.

"Pergilah," kata Francis pada Velvet.

Lalu Velvet menjulurkan lidahnya pada Damon dan melenggang santai keluar dari restoran itu.

"Dia benar benar gadis yang menyebalkan," kata Damon dan menuju kursinya untuk duduk.

"Dia hanya gadis remaja yang manis, Damon..dia bukan tandinganmu..mengapa kau menggubrisnya?" kata Huxley tertawa pelan.

"Aku sedang kesal saja, ah sudahlah, kita bahas yang lain daripada hal yang tak penting ini," kata Damon meminum soda yang tersedia di meja.

JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA❤❤❤

Terpopuler

Comments

Femmy Femmy

Femmy Femmy

tapi baru umur 16 tahun masih ABG

2024-01-28

1

Rifa Endro

Rifa Endro

hahah 🤣🤣🤣kaya aunty Galy menyebalkan

2024-01-09

0

Susi Susiyati

Susi Susiyati

pertemuan awal yg bikin bnci tp nnti bs berubh bnci jd bucin😃😃😃

2024-01-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!