Bug
Bug
Seorang pemuda berusaha melawan beberapa pria yang tengah menghajarnya. Meskipun sudah mengeluarkan seluruh tenaganya, tetapi tetap saja pemuda itu kalah jumlah. Ia yang tidak begitu pandai berkelahi dengan mudah dapat dikalahkan. Pemuda itu tergelepar di lantai dengan memar di sekujur wajah serta tubuhnya.
"Hei, kalian ingin membawaku kemana?" Dengan suara yang lemah, pemuda itu berupaya memberontak. Namun tidak berhasil karena kini perlahan pandangannya memudar. Pemuda itu hanya mampu menatap wajah kedua orang tuanya yang tergeletak tidak berdaya, sebelum kemudian ia kehilangan kesadarannya.
Tok
Tok
Tok
Lamunan Mikel membuyar ketika suara pintu menyentakkan telinganya. Ia yang tertidur dengan posisi duduk, lagi-lagi memimpikan masa lalu yang mengerikan.
"Masuk." Mikel membiarkan siapapun itu untuk masuk. Dan tidak lama, nampaklah sosok pria yang berusia 27 tahun yang sudah bekerja di Perusahaan MJ Corp selama perusahaan itu dalam masa menuju kebangkitan.
Ya, perusahaan miliknya terdahulu sempat mengalami collapse karena banyaknya pengkhianat di perusahaan tersebut. Perusahaan yang sebelumnya bernama Jhonson Diamond Jewelry yang berkembang di Amsterdam, kini berdiri kokoh dan menjadi perusahaan raksasa di Kota London yang baru saja berjalan selama 5 tahun terakhir. Perusahaan itu telah berganti nama menjadi MJ Corp (Mikel Jewellery Corp) dan berpindah tangan atas nama dirinya. Mikel juga merupakan pemilik saham terbesar dan dinobatkan sebagai pembisnis baru yang berhasil melebarkan sayapnya. Tidak ada yang mengetahui identitas Mikel yang sebenarnya, pria itu menutup rapat masa lalunya.
"Ada apa Nath?" Mikel menatap datar kepada Nathan Fillion, asisten pribadinya yang menemani dirinya dalam masa-masa kebangkitan perusahaan. Nathan sebelumnya merupakan karyawan biasa, namun karena kesetiaannya dan riwayat pekerjaan yang sangat memuaskan, sehingga Mikel mengangkat pria itu menjadi asisten pribadinya.
"Saya hanya ingin melaporkan jika para model untuk brand ambassador perusahaan sudah menunggu di ruangan khusus." Dan kemudian Nathan meletakkan beberapa lembar kertas yang merupakan data-data dari para model-model.
Mikel mengangguk, ia benar-benar melupakan jika hari ini perusahaannya kedatangan para model wanita. Karena sudah satu minggu ini ia tidak bisa tidur dengan benar setelah pertemuannya dengan wanita pujaannya. Kemudian Mikel bangkit berdiri, tangannya meraih jas yang ia lampirkan di kursi kebesarannya lalu mengenakannya.
"Aku akan ke suatu tempat, kau yang urus model-model itu bagaimanapun caranya." Hari ini Mikel tidak berniat untuk menyeleksi para model. Ia terlalu lelah mengurus wanita yang menurutnya hanya ingin mencari perhatian padanya.
Nathan hanya bisa menghembuskan napasnya dengan berat. Lagi-lagi atasannya itu melimpahkan pekerjaan kepadanya, ia hanya menatap nanar pada setumpukan kertas yang merupakan data-data para model. Jangankan disentuh, dilihat saja tidak oleh atasannya itu. Nathan mengambil kembali setumpukan kertas itu, ia tidak mungkin menolak perintah Tuan Mikel. Menjadi asisten pribadinya selama enam tahun sudah membuatnya cukup paham sifat tuannya.
Mikel berjalan dengan begitu tergesa-gesa. Ia harus melihat keadaan wanitanya, karena hanya wanita itu yang mampu menghidupkan kembali gairah hidupnya. Namun ketika baru saja keluar dari lift dan berjalan menuju lobby. Sorot matanya tertahan akan sosok wanita cantik yang sudah satu minggu ini tidak ia jumpai. Jika biasanya ia yang dengan sengaja mengikuti kemanapun wanita itu pergi, kini tanpa ia mencari, wanita itu sudah berada di hadapannya.
"Sweetheart?" gumamnya. Nampak terukir senyumnya. Bahkan membuat para karyawan yang berlalu lalang nampak keheranan melihat Presdir sekaligus pemilik perusahaan senyum-senyum seorang diri.
Mengabaikan tatapan para karyawannya, Mikel mengurungkan langkahnya menuju pintu keluar gedung perusahaan. Ia kembali mengayunkan langkah menuju lift khusus Presdir dan petinggi-petinggi perusahaan disana.
Senyum lebarnya tidak menyurut, hingga pintu lift terbuka dan menampakkan sosok Nathan yang tertegun mendapati atasannya kembali ke perusahaan, yang setau dirinya mungkin sudah meninggalkan perusahaan sepuluh menit yang lalu.
"Apa ada yang tertinggal Tuan?" tanyanya memastikan.
"Tidak ada," jawabnya. "Tunggulah sebentar, kita akan bersama-sama ke meeting room staf." Tanpa menunggu jawaban dari Nathan, Mikel melewatinya begitu saja. Lalu masuk ke dalam ruangannya dengan langkah lebar. Sedangkan Nathan terlihat bingung karena atasannya berubah pikiran hanya dalam waktu sebentar saja.
Langkah Mikel baru berhenti saat memasuki ruangan khusus, terdapat lemari, tempat tidur dan bahkan kamar mandi di dalam ruangan pribadinya. Mikel meneliti penampilannya di depan cermin, sungguh ia kembali ke ruangan hanya karena ingin melihat penampilannya yang sudah sempurna. Tentu ia tidak ingin berhadapan dengan wanitanya dalam keadaan tidak tampan.
"Perfect, kau pasti akan jatuh ke pelukanku Sweetheart." Mikel menatap penampilannya yang selalu tampan kapanpun. Dengan pesonanya itu ia tidak sulit menjerat setiap wanita, bahkan banyak yang ingin melemparkan tubuh hanya demi bisa bersama dengannya. Akan tetapi seorang Mikel hanya menginginkan wanita bernama Aurelie Cassandra Romanov.
***
Nathan terkesiap ketika Tuan Mikel sudah berdiri di depannya dengan penampilan yang tidak jauh berbeda sebenarnya. Tetapi ada yang berbeda yaitu pancaran mata yang penuh binar, bahkan samar-samar Nathan dapat melihat wajah Tuannya sedikit melengkungkan senyuman.
"Kenapa melamun Nath? Kau hanya akan membuang waktu jika terus melamun seperti itu." Kemudian Mikel masuk ke dalam lift hingga membuat Nathan tersadar dari lamunannya. Asisten itu dengan cepat mengekor dan masuk ke dalam lift. Lift yang mereka tuju berhenti di lantai 10. Lalu dengan langkah penuh semangat Mikel berjalan melewati setiap ruangan hingga ia melesatkan langkah dan memasuki meeting room staf disusul oleh Nathan.
Semua yang berada disana menghentikan kegiatan mereka karena teralihkan oleh kedatangan Presdir yang sudah mereka ketahui sangat tampan itu. Berbeda dengan beberapa model yang terpesona akan ketampanan Mikel, para staf justru merasa bingung, pasalnya tidak seperti biasanya Presdir mereka turut menyeleksi secara langsung, dan belakangan ini biasanya selalu Nathan selaku asisten pribadi Tuan Mikel yang selalu menyeleksi.
Mikel membenamkan tubuhnya di salah satu kursi yang sudah tersedia, pun dengan Nathan. Ia mengabaikan tatapan penuh kekaguman beberapa model cantik dan seksi. Akan tetapi berbeda dengan Aurelie yang bahkan terlalu fokus membaca selembar kertas yang berisikan peraturan selama menjadi brand ambassador Perusahaan MJ Corp. Sehingga wanita itu tidak menyadari jika ada sepasangan mata yang memperhatikan dengan penuh cinta.
"Perkenalkan, beliau adalah Tuan Mikel Jhonson, Presdir Perusahaan MJ Corp." Salah satu staf memperkenalkan Mikel, hingga membuat Mikel mengangguk. Namun sorot matanya hanya tertuju pada satu wanita yang menunduk, bahkan tidak pedulikan keberadaannya.
"Elie, mau sampai kau membaca surat peraturan itu. Lihatlah, Presdir MJ Corp sudah datang, wajahnya sangat tampan." Veronica yang duduk bersisian dengan Aurelie menyenggol lengan temannya serta berbisik.
Mendengar penuturan Veronica sontak saja Aurelie mengikuti arah pandang temannya, hingga membuat pandangannya bertemu dengan pandangan sosok pria tampan yang merupakan Presdir dari MJ Corp. Untuk sesaat mereka saling mengunci pandangan, entah apa yang mereka pikirkan.
"Hei Elie, jangan diam saja." Dan Aurelie mengalihkan pandangannya terlebih dulu ketika lagi-lagi Veronica menepuk lengannya.
"Ah, iya-iya." Aurelie pun kembali fokus dengan penuturan pria yang sepertinya asisten dari Presdir MJ Corp.
Selama Nathan memberikan penjelasan, selama itu pula Mikel memperhatikan wajah cantik wanitanya. Ia sekalipun tidak fokus apa yang tengah disampaikan oleh sang asisten.
"Presdir, bagaimana pendapat anda? Apa anda setuju?" Sebuah suara yang berasal dari Manager Personalia sangat mengguncang telinga Mikel, ingin sekali Mikel meminta mereka semua untuk keluar dari ruangan dan membiarkan dirinya berdua saja dengan Aurelie. Namun sayangnya ia tidak bisa melakukan itu, ia harus bisa profesional, meskipun sebenarnya ingin sekali ia mendekap lagi tubuh Aurelie.
"Lakukan seperti biasanya. Mereka berempat sudah terpilih menjadi brand ambassador perusahaan selama masa kontrak. Jadi masing-masing mendapatkan satu set perhiasan," ujarnya serius. Namun tetap saja tidak melepaskan pandangannya dari Aurelie.
Keempat model yang sudah terpilih mengangguk mengerti. Hingga kemudian para staf disana memperbolehkan mereka untuk keluar dari ruangan, karena dua jam lagi mereka bisa melakukan pemotretan dengan menggunakan marchandise produk perhiasan milik MJ Corp.
Melihat para model yang mulai keluar dari ruangan, Mikel memanggil Nathan, lalu berbisik. "Jangan biarkan Nona Aurelie keluar dari ruangan ini terlebih dulu."
Mendengar ucapan Mikel, Nathan menarik kedua alisnya ke atas. "Ada apa Tuan? Apa model itu sudah melakukan kesalahan?"
"Jangan banyak bertanya Nath! Lakukan saja sesuai ucapanku!" ujarnya sedikit membentak.
Dan Nathan segera mengiyakannya. "Baiklah, Tuan." Hingga Nathan melangkah menuju pintu, bertepatan dengan wanita yang bernama Aurelie itu ingin keluar dari sana.
"Hhm, maaf Nona. Sepertinya Nona harus menunggu di ruangan ini terlebih dahulu," kata Nathan bernada lembut.
"Eh, kenapa?" Tentu saja Aurelie tertegun. Apa dia telah berbuat kesalahan, sehingga ia harus di tahan di ruangan? pikirnya.
Nathan terlihat menggaruk tengkuk lehernya, ia sendiri tidak tau apa alasan Tuannya memerintahkan seperti itu. "Tidak Nona, hanya saja ada tambahan peraturan yang harus disampaikan." Ya, setidaknya alasan itu terdengar masuk akal.
Aurelie nampak menimbang-nimbang, kemudian mengangguk. "Baiklah...."
Dari tempat duduknya, Mikel menarik sudut bibirnya, Nathan memang selalu bisa diandalkan. Hingga kemudian Mikel bangkit berdiri dan tanpa disadari oleh Aurelie, pria itu sudah berdiri di belakangnya.
Mikel dapat mengendus aroma shampo yang memabukkan. Sudah lama sekali ia tidak mencium aroma itu, mengingat tidaklah banyak yang menggunakan shampo yang ia ketahui hanya digunakan oleh keluarga Romanov.
Tangan Mikel terulur untuk membelai rambut wanita yang masih tidak menyadari keberadaannya, sementara Nathan nampak melirik Tuannya yang berkelakuan aneh. Apa Tuan Mikel sudah jatuh cinta terhadap Nona Aurelie? batinnya.
Brug
Dan tangan Mikel tertahan di udara karena tiba-tiba saja Aurelie membalikkan tubuhnya. Jarak Mikel yang sangat dekat itu tentu saja membuat tubuh Aurelie terbentur dengan tubuh atletis Mikel. Namun dengan sigap Mikel dapat merengkuh pinggul Aurelie. Pria itu tidak ingin wanitanya bernasib sama dengan tas mahal wanita itu yang sudah terjatuh lebih dulu ke lantai yang dingin.
Aurelie yang merasakan dejavu, dibuat tidak dapat berpikir dengan jernih. Matanya yang bening itu bersitatap dengan mata pria yang menurutnya tidak asing. Apa dia pernah bertemu dengan pria yang sedang memeluknya itu? Tapi dimana?
To be continue
Babang Mikel
Elie
...Jangan lupa untuk like, vote, follow, fav, hadiah dan komentar kalian 💕 terima kasih 🤗...
...Always be happy 🌷...
...Instagram : @rantyyoona...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 348 Episodes
Comments
Angraini Devina Devina
🥰🥰🥰😘
2023-11-23
0
Nor Azlin
Elle nya cantik banget begitu juga si Babang Mikel ...semoga mereka berjodoh yah ...secara mereka sudah nengenal lama dengan nya kerana kejadian yang tidak di ingini membuat mereka berjauhan & melupakan satu sana lain...kecuali Mikel aja yang masih mengingati mereka terutama si Ellenya ...lanjut kan thor
2023-10-14
0
Andri
darren sama siapa
2023-07-28
1