Kota Shihua dan divisinya

Chapter 17

1 minggu kemudian, Shin dan istrinya sudah berkemas diikuti oleh Huang dan Duan yang juga sudah berkemas. Mereka akan pamit kepada orang tuanya dan selalu memberi kabar. Shin menyetujui saran ayahnya, juga dia mempunyai rencana lain untuk kota itu.

Mereka pun segera berangkat menggunakan kereta kuda sedangkan mereka berdua bawahan Shin menunggangi kuda diluar.

Diperjalanan mereka tidak menemui hal hal aneh dan bahaya. Hanya saja memikirkan rencana nya untuk membuat kota itu tunduk padanya.

Sesampainya disana mereka tidak sambut, mereka tidak pedulu jika ada Jendral yang datang. Kota itu layaknya dunia bawah yang tidak ada aturan.

Shin sampai di kediaman barunya disana juga tidak ada yang menyambutnya. Shin segera merapikan barang barangnya dan ingin segera berjalan jalan namun dia mengurungkan niatnya. Dia menyuruh Duan dan Huang untuk mencari informasi informasi penting yang ada dikota ini.

Shin berencana memanggil semua pemimpin kelompok yang berada dikota ini, dia akan mengajukan sebuah penawaran yang dimana itu akan saling menguntungkan. Dia juga ingin membangun kekuatan kota ini agar kota ini menjadi kota yang kuat.

3 hari berlalu, Shin sudah mengumpulkan semua informasi yang didapat oleh Duan dan Huang. Selama 3 hari ini juga Shin belum keluar dari kediamannya. Disisi lain para pemimpin kelompok yang mendengar bahwa ada seorang Jendral datang kemari pun tidak mengambil tindakan apapun karena menunggu gerakan Jendral itu sendiri.

Pasukan yang dijanjikan pihak militer juga belum datang ke kediaman Shin untuk melapor, Shin merasa dibohongi. Diluar kota, ada banyak sekali pasukan yang berbondong bondong memasuki kota Shihua. Tidak butuh waktu lama untuk para pasukan sampai dikediaman Shin.

“Tok Tok”

Shin segera membuka pintunya karena baru kali ini ada tamu yang datang pikirnya.

Alangkah terkejutnya Shin ketika membuka pintunya. Diluar rumahnya sudah banyak pasukan yang berbaris bahkan mengelilingi rumahnya bahkan sisanya masih diluar gerbang.

“Lapor Jendral.”

“Lanjutkan!”

“10000 pasukan anda sudah sampai”

“Baiklah, suruh mereka istirahat. Dan dalam 2 jam nanti tolong carikan sekelompok tukang yang bisa merenovasi rumah!”

“Baik Jendral.”

Shin menyuruh untuk memanggil tukang karena dia ingin membeli tanah dengan uangnya dan juga ingin memperluas kediamannya agar pasukannya bisa berjaga didepan rumahnya. Rencana matang Shin akan segera dilancarkan.

Ketika kapten yang melapor itu pergi, Shin memanggil Huang dan Duan. 3 menit kemudian mereka berdua datang ke ruang utama.

“Tolong panggilkan para pemimpin kelompok itu, aku mengundangnya. Ajak mereka dengan baik baik.”

“Baikk.”

Sekarang Duan tubuhnya sudah berisi dan tumbuh dengan baik. Dia bisa disetarakan dengan seseorang yang berumur 21 tahun seperti Shin. Shin juga tidak menyangka pertumbuhan Duan begitu cepat.

Huang dan Duan dun pergi untuk melaksanakan tugasnyanya, Hua pun disuruh memasak oleh Shin karena akan ada tamu yang datang. Mereka belum menemukan seorang pelayan, Shin berencana membelinya dari pasar budak dengan budak yang mempunyai sifat seperti keinginan Shin.

Shin menghampiri Hua yang sedang memasak, dia juga memeluk Hua dari belakang. Hua yang menyadari suaminya sedang memeluk pun membiarkannya dan melanjutkan memasak. Tapi Shin memiliki niat lain bukan hanya ingin memeluk.

>>>>

Malam hari pun tiba, Shin sudah duduk diruang

utama ditemani istrinya dan mereka berdua yang berdiri disamping kiri dan kanan. Shin menunggu 5 menit tapi para tamu belum juga datang.

10 menit kemudian

Para tamu yang ditunggu tunggu oleh Shin

datang, mereka juga meminta maaf untuk keterlambatannya. Mereka menghormati dulu karena ingin tau sifat Jendral itu. Berbeda dengan Shin yang menatap mereka dengan menggunakan kekuatn matanya.

[Hu Bo]

[Pemberani, kejam, jujur]

[Du Lang]

[Penyuka uang, dapat dipercaya]

[Hei Shi]

[Pemarah, kejam, berbakat]

[Liu Cheng]

[Agresif, pintar, licik]

Mereka merupakan kekuatan utama dari kota ini, kota yang akan dipimpin oleh Shin terbagi menjadi 4 kubu. Mereka mempunyai sifat yang berbeda beda sehingga membuat Shin bingung tapi Shin mempunyai rencana cadangan.

“Baiklah silahkan duduk!”

Mereka berempat duduk karena sudah dipersilahkan, mereka juga tidak menyangka bahwa Jendral yang berada didepannya masih muda.

“Aku ingin tau nama kalian semua.”ucapya berbohong

Mereka pun memberi tau nama mereka serta nama kelompok mereka yang membuat Shin tersenyum karena mereka percaya diri dengan dirinya masing masing, Shin mengapresiasi hal itu. Shin juga menanyakan kenapa keempatnya membuat kelompok sendiri sendiri. Namun sayang mereka tidak menjawab hanya saling menatap saja.

“Aku memanggil kalian kesini bersangkutan dengan kelompok kalian.”

“Aku ingin kalian menjadi satu.”

“HAHHH?”

“Tidak mungkin.”

Ketika mereka berempat menolak ajuan dari Shin, Shin menatap keempatnya dengan tajam dan mengeluarkan aura membunuhnya. Aura membunuh yang dikeluarkan adalah aura ketika dia menjadi pembunuh di dunia modern.

Mereka berempat tercekik dengan aura nya saja. Mereka juga tidak percaya bahwa seorang Jendral muda mempunyai aura membunuh yang sangat kuat. Shin yang melihat mereka tidak bisa bertahan pun menariknya kembali.

“Aku tau kalian tidak bisa menerima itu, tapi aku akan membangun sebuah kekuatan yang tiada tara kedepannya.”

“Aku ingin kalian bersatu dibawah kepemimpinanku, kalian akan jadi kapten setiap divisi.”

“Kalian juga akan menerima banyak keuntungan.”

Shin menjelaskan bahwa dirinya ingin membuat sebuah kelompok yang kuat, yang bisa membuat kota ini aman dan tentram berbeda dengan sekarang. Keuangan kota juga akan meningkat jika kotanya makmur. Shin menjelaskan semua rencananya, dan mereka pun setuju dengan tawaran dari Shin.

Shin membagi setiap divisi kepada mereka berempat. Divisi keamanan kota, Divisi keuangan kota, Divisi pengintai dan pembunuh serta Divisi perencanaan.

-Divisi keamanan kota : Hu Bo

-Divisi keuangan kota : Du Lang

-Divisi pengintai dan pembunuh : Hei Shi

-Divisi perencanaan : Liu Cheng

Shin membangun setiap divisi itu agar kotanya terjaga, aman, makmur dan kaya. Mereka pun tidak banyak bertanya ketika menjelaskan tugas tugas dari setiap divisi. Shin juga menjelaskan kepada mereka akan membangun sebuah bangunan khusus untuk setiap divisi. Mereka hanya bisa berterima kasih kepada Shin.

“Terima kasih, sekarang kami dibawah lindunganmu Tuan Jendral.” Ucapnya berasamaan. Shin yang mendengarnya pun lega dan segera mengajak mereka ke meja makan untuk melanjutkan perayaan terbentuknya kelompok itu.

Malam sudah larut, perayaan juga sudah selesai mereka juga sudah kembali pulang. Kini Shin dan istrinya kembali kekamar nya sama halnya dengan Duan dan Huang yang kini sudah mempunyai kamar masing masing. Shin melanjutkan aktivitas nya bersama istrinya dikamar.

Keesokan harinya ketika pagi tiba, Shin membangunkan Hua dengan mencium ciumnya. Hua yang baru terbangun pun di terkam oleh Shin. Pagi hari yang penuh dengan gairah terjadi dikamar itu.

Untuk para pembaca yang terhormat dan berbudi luhur, mohon berikan sarannya dikolom komentar dan jika suka dengan cerita tolong di like, vote dan tekan tombol favorit supaya ketika saya update kalian tidak ketinggalan.

Saya meminta sarannya dikomen supaya saya bisa mengoreksi karya saya. Saya meminta like dan vote supaya saya tambah semangat dalam melanjutkan ceritanya.

Saya tidak bermaksud memaksa, hanya saja saya masih pemula yang masih memerlukan dukungan penuh kalian dalam memperbaiki diri.

Semoga para pembaca yang terhormat dan berbudi luhur ini menikmati karya saya.

Maaf bila banyak kesalahan, nanti akan saya betulkan supaya enak dibaca lagi. Terima kasih juga buat kalian yang sudah mendukung karya saya.

Salam hormat.

-cain-

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***