Hati Yang Terluka
Aku sedang iseng iseng membuka akun Facebookku dan melihat lihat foto di group smaku dulu.Tatapanku tertuju kesebuah foto.Dan aku iseng komentarin foto reuni kemarin.Tiba tiba ada yang membalas komentar aku disana.Ada seorang cowok Irvan namanya ikut komentar.Aku buka profil Facebooknya,ternyata dia adalah kakak kelas aku.
Di awal irvan chat aku via messenger.Sok kenal yang berujung saling sapa dan tukar nomer telpon.Aku ngga kenal dia saat disekolah.Karena kami tidak pernah ketemu sebelum nya.Dan tidak pernah satu kelas.
Besoknya Irvan mengirim pesan via WhatsApp ke aku. Kami mulai mengobrol saling tanya tempat tinggal dan kerja dimana.Ternyata irvan tinggal dekat sekolah SMA kami dulu.Irvan 3 bersaudara kakaknya perempuan dan adiknya laki laki.Dia anak kedua sama seperti aku.Orang tuanya cukup disegani didaerahnya.karena ibunya yang royal dan bapaknya orang yang punya jabatan.Beliau kerja di pajak.Rumahnya orang tua Irvan lumayan besar.Dari jalan sudah kelihatan.Irvan lulusan S1 universitas terpandang dan sekarang dia kerja disalah satu instansi pemerintah.
Aku berpikir Irvan tidak akan mendekati aku lebih jauh.Karena diriku hanya Tamanan SMA dan kerja di dept store.Sebagai seorang pramuniaga.Keadaan membuatku harus bekerja.Papaku kena PHK saat SMA.Jadi mau ngga mau setelah lulus aku harus mencari sebuah pekerjaan demi menopang kehidupan kami dan menyekolahkan adik aku.Alhamdulillah Ade aku sudah lulus kuliah.
Sore ini Irvan kirim pesan singkat.Yang mengatakan kalau dia akan menjemput aku kerja.
"Aku jemput ya ke tempat kerja kamu!" kata irvan
"Memangnya kamu tahu tempat kerja aku?" kata ku singkat
"Kamu kirim aja alamatnya nti aku jemput".
"ok"jawabku.
Aku berpikir irvan bercanda,Tapi ternyata saat aku keluar dri tempat kerja Irvan sudah berdiri disana.Sebuah suara laki laki memanggil nama aku.
"Devi sebelah sini" katanya.
Aku tercengang ternyata irvan beneran datang dengan santainya celana jeans dan kaos biasa tapi menawan.Hampir kaget aku dibuatnya.Dengan kikuk aku jalan menuju motornya yang diparkir tidak jauh dari tempatku berdiri.
"hai" katanya.
"susah juga nih alamatnya aku harus tanya sana sini
tdi"
"Hampir aku nyasar keterusan" katanya.
Aku hanya tersenyum simpul mendengar kan ceritanya.
"Udah ayo naik jangan bengong aja".
"Aku antar pulang atau kamu mau makan dlu!".
"Kamu udah makan?" tanya nya.
"Sudah,tadi saat makan siang" kataku.
Jalanan cukup macet hari ini.Hiruk pikuk kendaraan dan suara klakson saat lampu merah.Sempat membuat kepalaku pusing.Aku lihat angkutan umum yg biasa aku pakai pulang penuh sesak penumpang.Beruntung hari ini aku dijemput pikirku.Kami mampir makan sebentar dan melanjutkan perjalanan.
Irvan mengantarku sampai rumah dan langsung berangkat lagi.
"Aku tidak mampir ya"
"Aku ada jadwal piket hari ini".
"Karena teman ngga masuk,jadi aku menggantikan nya".
Jadi dia tidak bisa mampir untuk berkenalan dengan mamaku.Kalau papaku sudah lama meninggal.
Aku sangat ingat kejadian beberapa tahun silam.Kala papaku sakit dan harus dirawat. Aku pikir sakitnya tidak terlalu parah.Karena dlu saat papaku dirawat yg pertama Alhamdulillah sembuh dan sehat.
Sekarang papa dirawat,karena sehabis olahraga jalan pagi papa minum minuman yang bersoda.Sedangkan papa tidak boleh minum minum minuman yang ada sodanya.Karena lambung dan liver papa tidak kuat.Aku sudah sering mengingatkan larangan dari dokter.Tapi papa kadang tidak mendengar kan ku.Kadang papa diam diam suka minum soda diluar ngumpet ngumpet dari kami.Nanti kalau ketahuan papa marah marah tidak terima kami kasih tahu.Padahal itu demi kebaikan papa.
Waktu itu aku lembur saat tiba tiba TLP masuk yang menyuruh aku pulang.Aku bilang tanggung satu jam lgi,aku pulang.Suara hendra,pacarku diseberang sana.Mengingat kan aku sebelum semuanya terlambat dan menyesal kamu pulang sekarang.Perasaanku campur aduk saat itu.Tiba tiba Hendra datang menjemput aku ditempat kerja.Hendra menyuruhku pulang.Dia sudah minta izin sama spv tempat aku bekerja.Pikiranku macam macam kala itu ngga tenang, khawatir terjadi sesuatu sama papa.
Aku langsung ikut pulang.Sepanjang perjalanan hatiku gundah gulana.Tidak tenang memikirkan papaku.
Akhirnya kami tiba di rumah.Aku melihat banyak orang.Tak kuasa aku melihatnya sudah ada tenda dan bendera kuning serta tamu tamu yang nyelawat.Aku lgsung kunang kunang lemes ngga bisa berkata kata masuk kedalam rumah dan ternyata sudah banyak orang yang mengaji.Aku hanya bisa menangis dan memeluk mama.Aku lihat papa seperti tidak percaya.
Aku melihat papa sprti tertidur pulas tenang.Hampir tidak percaya aku kalau papa sudah tiada.Semua orang menguatkan aku.Kepalaku pusing,Hati ku menangis,aku hanya bisa terdiam terpaku melihat jasad papaku.
Penyesalanku kala itu kenapa aku tidak berada disampingnya di saat saat yang terakhir kalinya.Besoknya papa dimakamkan.aku tidak bisa ikut mengiringi kepergian nya karena sedang datang bulan. Dan aku tahu aku pasti tidak kuat melihat pemakaman papa.
Papa yang suka mengantar dan menjemput ku pulang.papa yang suka menungguku depan gang rumahku.papa yang selalu menemani ku makan dan bersenda gurau
#jangan lupa like ya#
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments