Saat jam istirahat anak anak berhambur keluar kelas san menuju kantin sekolah untuk makan siang dan beristirahat sebelum melanjutkan ke pelajaran terlahir dan akan pulang bersama.
Didalam kantin ara duduk sendiri dimeja dekat dengan jendela sendirian dan mulai membuka kotak bekal nya.
sila yang melihat ada seorang anak duduk sendirian pun merasa taka tega,dengan membawa nampan makan siang nya sila menghampiri sang murid dan minta ijin untuk makan bersama.
"assalamualaikum sayang...ibu boleh ikut makan disini?"tanya nya sebelum duduk dikursi kosong didepan ara.
ara menoleh dan mendongakan kepala nya karna posisi sila berdiri jadi sedikit tinggi dan ara harus mendongakan kepala nya agar bisa melihat siapa yang menyapa nya.
"wa'alaikumsalam...iya bu silahkan kebetulan ara belum punya teman jadi belum ada yang temani makan."jawab ara sambil tersenyum.
dan deg,tiba tiba jantung nya berdetak lebih cepat dari biasanya ada perasaan yang aneh dihati sila kala netranya beradu dengan mata ara.
sila dan ara pun menikmati makan siang nya dengan diam.Sesekali sila melirik ke arah ara dan menelisik wajah ara.
"kenapa wajah nya mirip dengan ku...tapi mata nya matanya seperti mata ega."batin sila.
POV Sila
setelah aku mengambil jatah makan siangku aku segera mencari meja kosong untuk aku tempati dan menikmati makan siang ku.
disini memang menyediakan makan siang untuk para murid dan juga pengajar yang tidak sempat membawa bekal dari rumah jadi kita tidak perlu repot mencari makan diluar ataupun membawa nya dari rumah.
disaat sedang mencari tempat kosong aku melihat ada anak yang duduk sendiri menikmati makan siang nya.
aku pun berjalan mendekati nya dan mencoba mengajaknya makan bersama.
entah apa dan entah kenapa jantung ku berdetak dengan cepat kala bertatapan dengan matanya.
wajah nya,wajah itu kenapa wajah nya mirip sekali dengan ku saat aku masih seumuran dengan nya.
hanya mata nya yang berbeda,mata nya mirip mata orang yang tidak akan pernah aku ucapkan walaupun hanya sekedar namanya.
selama makan dia hanya diam,fokus menikmati makanan nya dan sesekali entah karna apa aku selalu melirik ka arah nya.
wajah cantiknya selalu membuatku tak tahan untuk terus memandangi nya.
POV sila end
setelah makanan mereka habis sila memberanikan diri untuk berbicara dengan ara.
"kenapa dari tadi cuma diam.?"tanya sila pada ara yang selama makan tadi melihat ara hanya diam dan tak ada sepatah kata pun keluar dari mulutnya.
"kata ayah kalo kita lagi makan usahakan jangan berbicara bu...itu salah satu cara kita bersukur kepada allah atas rezeki yang allah berikan kepada kita."jawabnya menyejukan hati.
"masya allah nak...semoga kelak kamu jadi gadis sholehah ya sayang."sambung sila sambari mengusap pucuk kepala ara.
ara menatap sila penuh dengan rasa haru.Ini tuk pertama kalinya sila mendapat sentuhan tangan dari seseorang yang bikin ara nyaman selain dari sang nenek.
"ibu guru mau ga jadi ibu bidadari nya ara."tiba tiba ara menanyakan pertanyaan yang membuat sila heran dan dia pun tak dapat menolak saat menatap mata ara yang menatap nya penuh harap.
"boleh,tapi ibu boleh tau alasan nya.?"tanya sila yang penasaran dengan kata 'bidadari'.
"ara itu ga punya bunda,ayah bilang kalo bunda ara adalah seorang bidadari cantik,ayah juga bilang karna bunda ara seorang bidadari makanya bunda ga bisa rawat ara dan belum bisa ara temui,ayah bilang nanti kalo tugas bunda jadi bidadari nya selesai ara pasti ketemu dan bisa tinggal bareng,main bareng sama bunda."penjelasan ara membuat hati sila bagaikan teriris,sesak dan nyakitkan walaupun entah karna apa rasa sakit itu ada.
"baiklah sayang,mulai sekarang ara boleh panggil ibu bunda bidadari tapi kalo di sekolah panggil ibu guru saja ya."sila memyetujui permintaan ara.
ini pertama kalinya sila mendapat permintaan aneh dari muridnya selama 4tahun menjadi seorang pengajar baru ara lah yang memintanya tuk menjadi bunda nya.
satu setengaj jam berlalu dan kini waktunya pulang sekolah.Ara dan juga sila berjalan bersama menuju parkiran.
ara begitu bersemangat karna sang ayah berjanji akan menjemputnya.
begitu sampai diparkiran dan menemukan mobil sang ayah wajah ceria nya lenyap dari wajah imutnya berganti dengan wajah yang muram.
karna ternyata bukan sang ayah yang datang melainkan seorang wanita cantik yang kini sedang menunggu berdiri disamping mobil milik sang ayah.
"ayo ara kita pulang,ayah nya masih rapat jadi belum bisa jemput ara,sekarang pulang sama tante dulu ya."pinta sang wanita pada ara.
"tiara tante tiara...panggil aku tiara,ara itu cuma panggilan untuk keluarga dan kalo orang luar panggilnya tiara."seketika senyum wanita itu pun hilang dikala ara memberi batasan kepada diri nya.
"ba_baiklah maaf tante rini ya tiara...tante rini tidak tau kalo panggilan tiara berbeda kepada setiap orang."jawab nya merasa kecewa karna secara tidak langsung ara menolak kehadiran nya dalam hidup nya.
rini adalah sekertaris ega dikantor dan sudah cukup lama rini menaruh hati kepada ega bahkan rini telah memberanikan diri untuk mengungkapkan nya pada ega.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
MakBarudakh
Saya yg baca aj nyesek rasanya
2024-02-11
1
Wanti Suswanti
apa sila gak pernah merasa bersalah ya sama anak yg udah dibuangnya...
2024-01-20
0