"ega akan berusaha bunda...asal sila bersedia melahirkan bayi itu,walaupun sulit dan berat insha allah ega akan berusaha menahan diri untuk tidak muncul dihadapan sila bunda."lirih ega kembali menundukan kepalanya.
Bunda erna pun kembali memeluk calon ayah dari cucunya tersebut "terima kasih nak,bunda tau kamu anak yang baik dan bertanggung jawab...walaupun bunda kecewa dengan perbuatan kamu,tapi bunda lega setidaknya orang yang melakukan itu pada sila itu kamu nak."ya bunda erna memang marah dan kecewa tapi dia juga merasa bersyukur karna orang itu adalah ega.
Anak yang tumbuh besar bersama dengan anaknya dan bunda erna tau betul ega anak yang seperti apa sehingga beliau merasa lega.
"sekarang pulang lah,istirahatkan badan lelah mu...kamu butuh tenaga dan energi yang lebih kuat lagi agar bisa melewati semua ini."pinta bunda erna pada ega.
Walau berat ega pun mengangguk dan menuruti permintaan bunda erna,ega pun bangkit dari duduknya dan memcoba pergi.Sebelum pergi ega menitipkan sila pada sang bunda.
"ega titip sila dan bayi kami bunda...tolong kabari ega tentang perkembangan tumbuh kembang nya."lirih nya.
Bunda erna pun menganggukan kepala nya di iringi senyum menghiasi wajah sembab nya.
🌸 🌸 🌸 🌸 🌸
3 hari kemudian sila pun diperbolehkan pulang karna kondisi nya benar benar baik.Ada pun tentang keluhan itu bukan hal yang serius karna itu adalah sindrom awal kehamilan.
Ega pun datang kerumah sakit disaat sila diperbolehkan pulang,walaupun dia tidak bisa mendekat dan harus melihat dari kejauhan tapi itu sudah membuatnya cukup puas karna sang calon ibu dari anaknya sudah baik baik saja.
Disaat tengah fokus memperhatikan sila dan keluarga yang keluar dari kamar rawat sila,ega pun dikejutkan dengan sebuah tangan yang mendarat tepat dipundakn nya.
Ega pun menolehkan pandangan nya ke arah sang punya tanya yang masih setia menempel dipundaknya.
"mbak nabila."lirih nya melihat si mpunya tangan.
"bisa temenin mbak ngobrol sebentar ga.?"tanya bila kakak perempuan dari sila.
Disinila mereka berdua berada,disebuah taman yang tak jauh dari rumah sakit tempat sila dirawat.
"mbak boleh tanya sesuatu sama kamu.?"tanya bila membuka pembicaraan mereka.
"iya mbak silahkan."jawab ega tanpa ragu ragu.
"bisa ngga kamu cerita sama mbak apa yang sebenarnya terjadi.?kamu jangan takut katakan lah semuanya."
"mbak disini bukan untuk menghakimi kamu ngga,justru mbak senang karna mbak akan punya adik ipar seperti kamu...tapi mbak juga harus tau apa yang terjadi."
"mbak juga disini mewakili ayah dan bunda untuk mengetahui kejadian yang sebenarnya,karna kalo dilihat itu karna suka sama suka mbak rasa ngga kan,tapi dengan paksaan juga mbak rasa kamu tidak sebajingan itu."bila menjeda ucapan nya dan mengambil nafas dan memberi sedikit waktu untuk ega agara bisa bercerita.
"sebenarnya ega terpaksa melakukan itu mbak...sekali lagi maafkan ega mbak."ega kembali menundukan kepala.
"terpaksa?maksud kamu ga?terpaksa karna apa?"tanya bila.tak mengerti dengan ucapan dari ega.
"sebenarnya malam itu......."ucapan ega dipotong oleh bila sejenak.
"tunggu sbentar."ucap bila sambil mengambil benda pipih miliknya dan mulai menekan aplikasi perekam suara yang terdapat di ponswl nya.
"ayo mulai...mbak akan merekam semuanya biar ga ada kesalah pahaman...sebenarnya ayah sama bunda mau dengar langsung tapi kondisi sila tidak memungkin kan,kamu taukan sila bagaimana sekarang."ega pun hanya mengangguk tanda dia mengerti.
Ega pun mulai menceritakan awal pertemuan nya dengan natan disebuah cafe yang merencanakan semua niat jahatnya pada sila sampai pada malam kejadian itu terjadi.
Nabila pun menarik nafas nya dengan panjang dia benar benar ga percaya tentang kenyataan bahwa natan bisa berbuat sejahat itu.
Padahal yang dia tau natan adalah lelaki yang baik,ramah dan juga sopan.Dia tidak pernah memperlihatkan gelagat yang aneh aneh.
Nabila tidak menyangka dibalik sikap ramah dan sopan nya natan benar benar laki laki brengsek.
"kalo boleh mbak tau,apa rencana kamu kedepan nya?"
"mungkin untuk sekarang ega mau lanjutin kuliah mbak,jujur sejak kejadian malam itu ega benar benar ga bisa fokus kuliah dan semua tugas jadi berantakan."
"mungkin tuk sekarang aku mau perbaiki kuliah ku dulu mbak sambil nunggu si kecil lahir."senyum ega terbit dikala dia mengingat janin yang kini tumbuh dirahim wanita yang dia cintai.
"baiklah...terimaksih ya karna kamu sudah mau cerita sama mbak...semoga kelah kebahagiaan dapat menyelimuti kamu,sila dan si kecil tentu nya."
"kalo begitu mbak pamit ya...jaga diri kamu baik baik...jangan menyerah,ingat si kecil menunggu mu untuk meraihnya."bila pun bergegas pulang kerumah orang tua nya agar sila tak mencurigai nya bertemu dengan ega.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments