Ceklek...
sontak membuyarkan lamunan Amelia dan Chandra, mereka pun lalu menoleh ke arah sumber suara, dilihatnya, seorang Pria yang masuk ke dalam ruang perawatan Amelia, dan ia pun bertanya: “ Ada apa ini.. Dik...??, oh ya... kalian siapa??, Berani-beraninya masuk ke kamar Adikku... ” tanya Chan Hirata melontarkan pertanyaannnya bertubi-tubi,akan tetapi mereka pun tidak ada yang membuka suara sama sekali, justru Amelia dan Chandra hanya saling tatap, seperti memberi kode satu sama lain.
“ Emmm, dia....” belum sempat Amelia menyelesaikan pembicaraannya, tiba-tiba saja Chandra memotongnya, dan berkata: “ Kalau begitu Saya permisi dulu, maaf kami salah kamar...” bohongnya. seketika Amelia pun terkejut dengan pernyataan Chandra, dan Ia pun berkata dalam hati: “ Kenapa dia berbohong??, dasar Pria aneh...” batinnya. Dan ketika Chandra akan berlalu meninggalkan ruang perawatan Amelia, langkahnya terhenti karena sebuah pertanyaan yang dilontarkan Chan Hirata: “ Apa...?? bagaimana bisa..??” Chandra pun menjawab: “ Tanyakan saja pada Adikmu itu...” ucapnya dingin, lalu melangkah pergi, keluar dari ruangan Amelia, seketika Amelia pun terkesikap dengan pernyataan Chandra. “ Gilak....yang benar saja....” batinnya,sambil menatap kepergian Chandra.
Dan setelah kepergian Chandra, Chan Hirata pun lalu mendekat ke arah sang Adik sambil berkata: “ Adik..., kau tak apa kan...?? ” tanyanya kepada sang Adik, seketika membuyarkan lamunan Amelia.
“ Eh...emm iyaaa Kak...” jawab Amelia,ia berfikir bahwa dia adalah Kakaknya, karena tadi dia sempat memanggilnya dengan sebutan Dik. “ Adik gimana kabarmu..??, sudah lama kita tak bertemu, apa Kau tidak merindukanku...??” tanya Chan pada Amelia. Dan Amelia pun menjawab “ Baik Kak... tapi maafkan Aku.., Aku telah mengalami amnesia..” terangnya sambil menundukkan kepalanya,merasa bersalah, karena tak mengingat saudara kandungnya sendiri.
“ Hmm..., sudah tak apa..., Kakak sudah tau semuanya dari Daddy..., jadi Adik tenang saja..” ucap sang Kakak. “ Oh ya...,itu tadi Siapa Mel..?? “ tanyanya pada sang Adik, sambungnya. seketika Amelia pun menjawab dengan santai: “ Dia..??, aku benar-benar tidak tahu Kak..., kan tadi Dia juga sudah bilang bukan, jika dirinya saja telah salah masuk kamar...” terang Amelia.
“ Hmmm.. ya sudah.. lebih baik sekarang beristirahatlah..., biar Kakak yang menjagamu malam ini, karna Daddy menyuruhku untuk menggantikannya.., dan ya satu lagi..,Kau harus lebih berhati-hati lagi dengan orang asing, Dik... karena Kakak tak mau jika Adikku ini sampai kenapa-kenapa... ” tandasnya, sambil mengelu-elus rambut sang Adik.
“ Hmm..., iyaaa, baiklah...” jawab Amelia seperlunya, ia pun lalu membaringkan tubuhnya untuk tidur, dan sang Kakak pun membantunya untuk menyelimuti tubuh sang Adik.
*****
Sementara disisi lain Mirna sedang melaksanakan meeting dengan para dokter dan juga para staff karyawan Sunrise Hospital, selain itu di dalam meeting tersebut telah kedatangan tamu seorang pemimpin perusahaan Farmasi di Jepang, siapa lagi kalau bukan Chandra Zhu, akan tetapi Mirna tak mengetahui jika Chadra datang dalam meeting tersebut.
“ Maaf..., kami terlambat...” ucap seseorang itu di balik pintu, sontak semua mata mengarah ke arah sumber suara, dan ternyata Ia adalah Chandra Zhu, yang datang bersama asistennya Kevin. kedatangan mereka membuat Mirna
tercengang.., karna ia juga sudah mengetahui wajah dari Chandra yang merupakan musuh dari Vitalia, sekaligus keluarga Wijaya. Ia mengetahui wajah dari Chandra melalui ponsel Vitalia, karna memang Vitalia sendiri yang memperlihatkan wajah Chandra Zhu padanya.
“ Chandra...” gumamnya pelan,sambil menatap ke arah Chandra, dan Chandra yang merasa ditatap pun lalu menghampirinya dan berkata: “ Maafkan saya Nona..., Saya terlambat karna ada suatu kendala...” ucapnya, dan Mirna pun menjawabnya dengan santai: “ Hmmm, baiklah...” ucapnya sekenanya saja.
“ Perkenalkan nama saya Chandra...” ucap Chandra memperkenalkan dirinya, akan tetapi tidak ditanggapi oleh Mirna, Chandra yang merasa di acuhkan pun,lalu membuka suaranya, dengan berkata: “ Kenapa kau tidak menjawabku Nona...??” ucap Chandra heran dengan wanita yang ada dihadapannya, sejenak Mirna pun berfikir: “ Astagaaa, apa yang aku lakukan??, aku nggak boleh mengacuhkannya, bisa-bisa dia mencurigaiku, jika aku merupakan kerabat dekat dari Vitalia..” batinnya.
Dan akhirnya Mirna pun membuka suara dengan berkata: “ Hmm ya.., namaku Mirna Feriska, dokter spesialis kandungan, sekaligus direktur utama Sunrise Hospital yang baru..,” terang Mirna. Chandra pun lalu menjawabnya:“ Oh ya..., baiklah..”
“ Tapi mohon maaf tuan..., meeting sudah selesai.., dan ya.., maksud kedatangan Anda kesini apa..??, bahkan Saya tak mengetahuinya ” ucap Mirna, dengan melontarkan berbagai pertanyaan pada Chandra. akan tetapi belum sampai Chandra menjawab, ada salah seorang dokter membuka suara
“ dokter Feriska.., maaf jika saya lancang memotong pembicaraan.., sebetulnya Perusahaan Farmasi milik tuan Chandra telah bekerja sama dengan Sunrise Hospital...” terang salah satu dokter yang menghadiri meeting tersebut,Ia adalah Melisha sahabat dari Amelia, seketika pandangan mereka yang menghadiri meeting menatap ke arahnya. Dan ya, disini Mirna telah mengubah nama panggilannya menggunakan nama belakangnya sebagai panggilannya, dan hanya orang tertentu saja yang memanggilnya dengan nama Mirna. Seketika Mirna pun lalu berkata: “ Apaaa..??” ucapnya terkejut dengan pernyataan Melisha.
“ Kenapa anda sangat terkejut Nona...??” tanya Chandra sambil mengerutkan keningnya heran.
“ Mmm maaf tuan.., karna saya tidak mengetahui tentang hal itu...” ucap Mirna pura-pura merasa bersalah. “ Yaa Tuhan..., mengapa Grandpa tidak bercerita padaku kalau Chandra Zhu telah bekerja sama dengan Sunrise Hospital...??” tanya Mirna dalam hati.
“ Hmmm sudahlah..., tenang saja, sekarang lebih baik kita membahas kerjasama diantara kita...” ucap Chandra.
“ Its Ok..., Mari kita mulai...” jawab Mirna,lalu memulai meetingnya.
Skipp
******
Setelah dua minggu lamanya Amelia di rawat di RS, akhirnya hari ini Ia diperbolehkan pulang ke rumahnya, dengan catatan Ia tak boleh memaksakan diri untuk mengingat sesuatu.
“ Amel...., akhirnya hari ini Kau sudah diperbolehkan pulang..., tapi ingat kalau sekiranya badanmu belum sembuh total, jangan memaksakan dirimu untuk bekerja...” ucap Lisha memperingatkan Sahabatnya. Dan Amelia pun menjawab: “ Sudah tenang saja..., tapi tunggu dulu Sha..., benarkah jika Aku ini berprofesi sebagai seorang dokter..??” tanyanya serius. Dan Lisha pun menjawab:
“ Iyaaa...Amel..., tapi bukan dokter bedah ingat itu...” jawab Lisha,memperingatkan. Akan tetapi entah mengapa jawaban dari Melisha sangat mengecewakan Amelia, karena tak sesuai dengan harapan dan ingatannya, ia pun lalu berkata: “ Haaa...yang benar saja...??, kau nggak bohong kan Sha...??, tapi mengapa seingatku aku ini adalah seorang dokter bedah, ya...??”
“ Hey...Kau ini..., jangan halu deh Mel..., lagian Kau itu belum menyelesaikan spesialisasimu, kau saja malah pergi entah kemana...” tutur Lisha. Sedangkan Amelia, mengerutkan keningnya bingung, dan berkata: “ Apaa...??, Aku pergi...??, Kemana...??” tanya Amelia bingung.
“ Yaa mana kutahu Mel..., setahuku Kau pernah bilang, bahwa Kau pergi ke Jerman untuk menemui Arnold...” terang Lisha.
“ Siapa Arnold.., Sha...??,kenapa aku tak mengingatnya sama sekali tentang masa laluku..??, apalagi siapa tadi katamu??, Arnold ..., Aku bahkan sangat asing sekali dengan nama itu...” terang Amelia bingung. Dan Lisha pun lalu mencoba memberi pengertian pada Amelia, lalu berkata: “ Sudah..., jangan kau pikirkan lagi..., yang lalu biarlah berlalu..., sekarang mulailah untuk membuka lembaran baru..., suatu saat nanti pasti Kau akan mengingatnya...” ucapnya. Amelia pun begitu terharu dengan ucapan Sahabatnya, seketika Ia pun memeluknya, tak terasa Ia pun mengeluarkan airmatanya, dan berkata: “ Kau benar-benar pengertian, Sha... Aku sangat bersyukur sekali, karna memiliki Sahabat sepertimu...” ungkapnya.
“ Sudahlah Mel..., Kau memang Sahabat terbaikku sejak SMP..., yasudah lebih baik sekarang bersiaplah..., keburu Daddy sama Kakakmu datang menjemputmu...” titahnya. dan Amelia pun menganggukkan kepalanya, lalu berkata: " Siapp..., bu dokter...” sambil memberi hormat pada Sahabatnya, Melisha yang melihat tingkah Sahabatnya seperti itu pun hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya heran dengan sikapnya yang akhir-akhir ini aneh baginya: “ Entah mengapa, setelah lama Amel menghilang, dan sekarang telah kembali, ada perasaan aneh di setiap tingkah lakunya..., bahkan sangat berbeda dengan Amel yang dulu, apa mungkin cuma perasaanku saja...” batinnya.
Amelia pun yang sudah selesai beres-beres, Ia pun menatap Lisha heran, sambil mengerutkan keningnya bingung, dan ia pun lalu bertanya: “ Hey..., Sha.., kenapa melamun sih ??, hemm...??” tanyanya pada Sahabatnya. Seketika Lisha membuyarkan lamunannya, ia pun menjawab: “ Eh...enggak kok Mel...”
“ Benar nih.., yakin...??” tanya Amelia menyelidik, karena Ia merasa ada yang janggal. Dan Lisha pun hanya menganggukkan kepala sambil berkata: “ Iyaaa, serius malah...” ucapnya. Tak lama kemudian tuan Hirata akhirnya tiba di Sunrise Hospital untuk menjemput Putrinya, pulang ke rumah, ia datang ke Sunrise Hospital ditemani oleh
Chan Hirata, dan Istri kedua dari tuan Hirata,yang merupakan Mama Tiri dari Amelia.
Happy Reading*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 209 Episodes
Comments
*-*-Sincerely💕 of APRIL
nyicil
2022-04-20
0
Fitri Yani
woiii bca yuuk
2022-03-24
2