Kini suasana didalam ruangan persidangan menjadi hening sejenak, saat Kimberly memasuki ruangan persidangan dan duduk di tengah-tengah para manusia yang berada di ruangan itu.
Kim duduk dengan tenang disana, tanpa memperdulikan tatapan orang yang mencebirnya atau memakinya. Kim juga tidak sedikitpun melirik suaminya. Kim hanya memandang kedepan kepada para hakim.
Kim juga tidak menghiraukan Lotte yang sejak tadi menatapnya sengit.
Sidang pun dimulai, dengan ketukan palu hakim.
Pengacara Lotte memulai sidang dengan memberikan beberapa barang bukti kepada para hakim.
Kim hanya terdiam dengan tatapan dingin dan wajah datar. mendengar semua tuntutan dan juga keterangan saksi yaitu Lotte.
Kim tersenyum miring dan menatap Lotte, saat perempuan itu memberikan kesaksian yang penuh kepalsuan.
Sedangkan Malvin, menggertak giginya saat mendengar semua kesaksian Lotte yang bisa memberatkan Kim.
"Itu, semua tidak benar," pekik Malvin, menyela ucapan Lotte yang menurutnya sangat mengada-ada.
"Dimana, letak kesalahannya Malvin, sayang? bukankah kita memang hanya melakukan sebuah rekaman akting untuk sebuah produk keamanan saja? dan tiba-tiba nona Kim datang dan menyerang kita? apa bukti yang di perlihatkan di layar belum cukup jelas, … tuan Malvin Abraham.?" Lotte tersenyum licik kepada Malvin.
"Apa, kau ingin mengatakan sesuatu Malvin, sayang.?" Lotte menekan kata sayang untuk memancing emosi Kim.
Bukankah dia akan mendapatkan keuntungan kalau Kim kembali mengamuk? sudah dipastikan Kim akan mendapatkan hukuman tambahan.
Lotte menyeringai kepada Kim, saat pandangan mereka bertabrakan. Kim hanya menatap Lotte dingin dan datar. dia berusaha sekuat tenaga menahan emosinya. Kim sangat yakin dengan akal licik Lotte yang ingin kembali menjebaknya.
"Katakanlah, tuan Malvin Abraham. apakah anda ingin mengatakan sesuatu? tentang hubungan kita misalnya," ujar Lotte tidak tau malunya.
Malvin hanya bisa mengeram frustasi dari hati. dia bahkan menyumpahi Lotte.
"Ternyata, wanita licik itu, sedang menjebak ku," akhh." maki Malvin dalam hati.
Tidak mungkin dia membongkar aibnya di depan umum. bisa-bisa reputasinya sebagai pengusaha sukses hancur. tapi ada satu hal yang tidak Malvin sadari yaitu, perasaan Kim yang kembali hancur, saat melihat sikap Malvin yang hanya memikirkan dirinya sendiri.
"Cih, ternyata dia memang hanya pria brengsek." cibir Kim dalam hati dan tersenyum miris.
Saat Malvin seakan-akan membela kesaksian palsu Lotte.
" Ternyata, selama ini aku tertipu dengan wajah-wajah tulus mereka," ujarnya lagi dan terkekeh miris. Kim sebisa mungkin menahan air matanya. dia tidak akan pernah terlihat rapuh, apalagi di depan para pecundang dan pengkhianat itu.
"Cih, air mataku, terlalu berharga. untuk menangisi pengkhianat kalian," gumanya dalam hati dan menatap Lotte dengan tatapan mengerikan, membuat Lotte memucat.
"Maafkan, aku sayang, bukan maksud aku tidak membelamu. tapi aku juga sedang bingung sayang." gumam Malvin, dan menatap wajah datar Kim.
"Dasar, wanita, … gila!! maki Lotte dalam hati.
*
*
*
Hakim pun membacakan keputusan hasil dari persidangan. dan Kimberly ligh dinyatakan bersalah dengan bukti-bukti dan keterangan saksi yaitu si korban sendiri, mengarah kepada Kimberly dan dengan ini Kimberly di jatuhi hukuman 10 tahun penjara. Hakim itupun mengetuk palu sebanyak tiga kali dan sidang pun ditutup. dengan senyum puas di wajah Lotte dan pengacaranya. karena mereka telah memenangkan persidangan ini.
Sedangkan Kim, tidak memperdulikan semua keputusan hakim dia hanya tersenyum penuh arti kepada Lotte.
Malvin hanya bisa merebahkan punggungnya di sandaran kursi. tubuhnya begitu lemas saat mendengar keputusan hakim.
Malvin berdiri dan mendekati Kim, yang sedang di giring oleh petugas kepolisian.
"Sayang," panggil Malvin lirih. dia mencoba menjega Kim yang tidak menghiraukannya.
"Sayang, … tunggu." seru Malvin dan memegang tangan Kim.
"Lepaskan," perintah Kim dingin.
Malvin tidak memperdulikan perintah Kim. dia tetap menggenggam tangan Kim dan menatap istrinya itu.
"Maaf, … maafkan aku sayang." mohon Malvin, dengan wajah penuh penyesalan.
"Lepaskan, jangan pernah menyentuhku dan mendatangi ku lagi. aku sangat jijik padamu dan aku juga sangat membencimu." Kim menyentakkan tangan Malvin kasar dan menatap suaminya itu benci.
Kim pun kembali melangkah dan meninggalkan ruangan itu dengan beberapa petugas mengiringnya.
Sedangkan Malvin hanya bisa menatap nanar punggung Kim. hatinya begitu sakit saat mendengar perkataan istrinya yang begitu dia cintai itu.
"Maaf," lirihnya.
"Hay, … Malvin sayang,"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 188 Episodes
Comments
Diajeng Ayu
naif bgt bertele-tele lu kirain 10 th waktu yg singkat, kebanyakan drama apa salah nya bebas lebih gampang bales dendam wkwkwk ga cocok gw baca ni cerita kesabaran gw setipis tisu
2024-03-11
2
Helen Nirawan
curut minta maaf,ampun ,gk ada maaf buat manusia gila model lu ,makan tuh maaf
2024-02-05
0
™•~•zira Kanaya°•°
Anjing Menggonggong kan kata Maaf 🐶🐕🐶🐶🐶🐶
2023-09-10
4