bab 16

Pengadilan negeri kota paris- 10:Am.

Musim dingin sudah tiba. dan seluruh kota Paris sudah mulai di selimuti oleh salju. orang-orang pun sudah mulai memakai mantel tebal mereka. dan sudah bersiap-siap apabila badai salju tiba-tiba datang.

Meskipun salju mulai berjatuhan, tidak membuat semangat para wartawan di seluruh kota Paris dawn. mereka tidak ingin ketinggalan untuk meliput jalannya sidang pertama yang akan di lakukan oleh super model papan atas itu.

Kini semua para wartawan sudah berkumpul di halaman pengadilan di kota Paris. mereka sudah siap sejak pagi buta hanya untuk mendapatkan informasi tentang kasus menganiaya dan tindak kekerasan yang dilakukan oleh Kimberly ligh sang supermodel.

Beberapa saat kemudian, sebuah mobil Limosin terlihat memasuki parkiran pengadilan. dan seorang pria berbadan kekar keluar terlebih dahulu, setelah itu bodyguard itu mengelilingi mobil untuk membukan pintu di sebelahnya.

Lotte keluar dari mobil mewah itu, dengan wajah yang masih terlihat memakai perban di bagian kepala hingga rahangnya. hidungnya pun masih terlihat perban. Lotte memperlihatkan wajah menyedihkannya, wajah seakan-akan dia adalah korban kejahatan yang dilakukan Kim.

Semua wartawan berlarian mendekati Lotte. mereka mengambil gambar Lotte dengan wajah mengenaskan. mereka pun mengiring Lotte memasuki lobby pengadilan itu, dengan pertanyaan-pertanyaan tentang penganiayaan yang dilakukan Kim.

Charlotte tidak mengatakan apapun, dia hanya menampilkan wajah sedihnya dan menunjukkan hasil kekeras yang dilakukan Kim padanya. dengan didampingi oleh empat bodyguardnya. Lotte kini memasuki ruangan sidang yang sudah dipenuhi oleh pengunjung yang ingin melihat proses sidang yang akan dilakukan dari pihak Kim dan pihak Lotte.

Lotte pun duduk didekat pengacaranya di bagian kiri ruangan persidangan itu. dan sesekali mendengar nasehat-nasehat yang diberikan oleh pengacaranya.

Malvin pun baru memasuki ruangan persidangan, berserta beberapa pengacaranya. Malvin sibuk berdiskusi dengan pengacara yang akan membacakan surat pembelaan kepada Kim.

"Aku, ingin kalian memenangkan sidang ini." ujar Malvin dengan harapan besar.

"Semoga, saja tuan dan berdoalah semoga kita bisa membebaskan istri anda," ujar pengacara itu dan menepuk pundak Malvin.

"Hm." Malvin hanya menjawab dengan gumaman.

"Malvin," cicit Lotte, saat melihat Malvin berada dihadapannya. Lotte menatap lekat wajah yang tidak terawat itu. terlihat jelas wajah kacau dan frustasi Malvin.

Lotte hanya bisa menahan geramnya saat Malvin tidak sedikit pun menghiraukan dirinya. Malvin hanya sibuk memandangi pintu masuk, entah apa yang di tunggu oleh pria yang wajahnya sudah ditumbuhi bulu-bulu halus itu dan rambutnya pun sudah memanjang.

"Aku, tidak akan membuatmu memenangkan kasus ini, Malvin. aku berjanji akan membuat Kimberly membusuk di sel tahanan. dan kau tetap menjadi milikku, sayang." Lotte tersenyum licik kearah Malvin, yang masih setia menatap pintu masuk.

Malvin tidak henti-hentinya menatap pintu ruangan itu, dengan perasaan gusar.

Sedangkan diluar pengadilan

Kimberly yang baru tiba di depan lobby pengadilan. dia turun dengan tangan yang di borgol dan jangan lupa baju tahanan yang dia gunakan.

Tapi itu semua tidak membuat kecantikan Kim berkurang sedikitpun.

Dengan wajah datar dan dingin, Kim melangkah memasuki pengadilan tanpa menghiraukan para wartawan yang mengambil gambar dan menanyai beberapa pertanyaan kepadanya.