hospital Paris 10:am.
Charlotte, yang sedang melakukan beberapa rangkaian perawatan, untuk hasil terakhir pada wajahnya yang terdapat luka goresan benda tajam yang cukup parah.
dengan, sabar Lotte melakukan perawatan yang dilakukan oleh ahli bedah dari negeri ginseng itu.
beberapa bentuk wajah Lotte ia rubah, untuk menambah berubahan pada wajahnya.
hidung, bibir dan kelopak matanya pun tak luput dari berubahan bentuk.
kini seluruh wajah Lotte terbungkus perban dan hanya hidung dan sedikit bibirnya yang terlihat.
Lotte harus menunggu satu Minggu lamanya untuk, menganti perban di wajahnya.
Lotte bersikeras ingin ikut kepengadilan Minggu depan. ia ingin melihat langsung wajah menyedihkan Kim di sana.
kebetulan Lotte yang menjadi saksi di sana nanti. dengan semangat Lotte menurut apa yang disarankan dokter untuk memperbanyak istirahat agar kondisinya bisa cepat sembuh.
"clek."
"hai, ... Lotte." sapa Mogan asisten Lotte.
"Mogan." seru Lotte dengan bahasa yang tidak jelas.
"bagaimana, kabarmu hari ini,?" tanya Mogan. sambil berjalan mendekati Lotte dan langsung duduk di kursi di samping ranjang Lotte.
"baik," Jawab Lotte pelan.
"hm, baguslah. apa kau yakin ingin mengikuti sidang di pengadilan nanti.?" Mogan bertanya lagi untuk menyakinkan Lotte.
Lotte hanya mampu mengangguk pelan, saat rasa nyeri di wajahnya tiba-tiba datang. belum lagi rasa nyeri di kepalanya yang habis selesai di operasi.
"saranku, kau tidak usah kesana Lotte. aku takut Kim akan kembali menyerang mu." Mogan memberikan saran kepada Lotte.
"apa kau tidak merasa takut? kalau kau melihat dia disana? dia wanita gila Lotte, dan dia tidak akan tinggal diam saat melihatmu. dan aku yakin dia pasti akan kembali menyerang mu. jadi saran aku, tetaplah disini," ok." Mogan mencoba membujuk Lotte. dia hanya khawatir Kimberly Kembali menggila dan langsung menghabisi Lotte disana.
"aku, ... tidak apa-apa. aku bisa menghadapinya. siapkan saja aku beberapa bodyguard untuk menjagaku." ujar Lotte bersikeras dan memerintahkan Mogan, untuk menyediakan beberapa bodyguard untuknya.
Dengan terpaksa Mogan mengiyakan keinginan Lotte.
"tapi, jangan salahkan aku kalau sesuatu terjadi padamu." ujar Mogan.
Lotte tak menjawab dia hanya kembali terdiam dan memikirkan sesuatu.
"apa kabar dengan Malvin.?" dengan kesusahan dalam berkata, Lotte mencoba menanyai tentang kekasih gelapnya.
"kenapa, kau menanyai pria brengsek itu? yang jelas dia sekarang seperti orang gila. dia hanya memikirkan istri gilanya, tanpa menghiraukan mu, sedikit pun." ucap Mogan sinis, saat beberapa kali dia melihat Malvin berada di kantor polisi.
Lotte hanya bisa menahan geramnya dalam diam. dia begitu kecewa kepada Malvin yang tak pernah sedikitpun mengunjunginya di rumah sakit. walaupun hanya sekedar menanyai kabarnya.
"kau, tidak perlu bersedih. aku sangat yakin dia akan datang dan memohon kepadamu." ujar Mogan dengan tersenyum licik.
"apa, yang kau rencanakan, Mogan.?" tanya Lotte dengan geram.
"kau, hanya perlu diam dan lihat saja nanti." ujarnya dan seringai licik terlihat di wajah cantik kw-nya.
"awas, saja kalau kau berbuat sesuatu yang bisa membahayakan Malvin." Lotte menatap Mogan lewat perbannya.
"ck! kau terlalu terobsesi padanya, Lotte. dan lihatlah akibatnya, atas obsesimu kepada Malvin." ujar Mogan kembali dan menunjukkan keadaan Lotte yang sangat memprihatikan.
"aku, tidak peduli." jawab Lotte.
"terserah, dan jangan pernah mengeluh padaku, kalau sesuatu terjadi padamu." dengan perasaan kesal Mogan meninggalkan Lotte sendiri di ruangan rawatnya.
"Aku, tidak akan pernah meninggalkan, Malvin begitu saja Mogan. terlalu berharga Malvin untuk aku lepaskan." gumamnya dan tersenyum licik dibalik perbannya.
"semoga, sesuatu bisa mengikatmu menjadi milikku, Malvin Abraham." gumamnya lagi dan membayangkan saat-saat kebersamaannya bersama Malvin di beberapa negara.
"Aku, merindukanmu, Malvin Abraham." lirihnya.
*
*
*
sementara orang yang di rindukan Lotte, sedang sibuk mengurus kebebasan istrinya.
Malvin bahkan sudah tidak memperdulikan dirinya lagi. dia terlalu sibuk mengurus berkas-berkas pembebasan Kim nanti di pengadilan.
Malvin bahkan menyewa beberapa pengacara handal, hanya untuk memenangkan kasus istrinya itu.
Malvin tidak memperdulikan harga tarif sang pengacara, yang terpenting baginya yaitu kebebasan sang istri.
"aku, yakin sayang kau pasti bisa bebas. dan kita bisa kembali bersama." ucapnya berharap penuh, akan bisa kembali bersama Kim lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 188 Episodes
Comments
Aeyma Rahma
Lotte lotte lotte, lama² namanya membosankan. Jadi ingat permen karet wkwkwkwkwk
2023-06-14
2
Cahaya Hayati
Jagan harap la Kim melihat mu sebagai suami palingan selongok sampah yg tiada makna nya
2023-05-31
0
玫瑰
menyesal tak sudah..hahaha
2023-04-27
0