"Sayang, ….!!! lirih Malvin, lewat sambungan telepon. dengan tatapan teduh dan senduh Malvin menatap wanita yang sangat di cintanya itu.
"Sayang, … maafkan aku," lirihnya lagi, dengan air mata yang sudah berjatuhan.
"Aku, menyesali semua kelakuan ku, sayang."
"Aku, mohon maafkan aku, Kimberly," Malvin berkata sambil terisak.
Sedangkan Kim hanya terdiam sejak tadi, dia bahkan menjauhkan telepon itu dari telinganya dan meletakkan kembali di atas meja. dia bahkan tak sedikitpun melirik Malvin.
"Kim, sayang … maaf," mohon Malvin dengan wajah menyedihkannya.
Kim yang sudah muak itupun, langsung berdiri dan meninggalkan tempat itu tanpa mempedulikan keberadaan dan isakan Malvin.
"Kim, … Kimberly … sayang ….!!! lirihnya terisak saat melihat Kim meninggalkan dirinya.
Malvin hanya bisa menatap nanar Kim yang sudah menjauh. " Maaf," cicitnya dan pergi meninggalkan tempat itu juga.
*
*
*
Malvin memasuki mobilnya, dan merebahkan punggungnya di sandara kursi mobil mewahnya.
Malvin mengusap kasar wajahnya dan menghela nafas panjang. dia kembali terisak saat melihat perubahan sikap istrinya kepada dirinya.
Tidak ada lagi sikap manja sang istri dan sikap manis istrinya. yang ada hanya sikap dingin dan datar.
Tatapan memuja dan tatapan cinta pun, kini tak ada lagi. yang hanya ada tatapan kebencian.
Malvin menghabiskan waktunya hanya menangis dan menyesali perbuatannya di dalam mobilnya itu.
"Maaf, sayang, … maaf," tak bosan-bosannya Malvin mengucapkan maaf, walaupun tak ada Kim didekatnya.
*
*
*
"Bagaimana,?" tanya Lusiana, yang melihat Kim kembali ke dalam sel begitu penasaran dengan pertemuan Kim dan suaminya.
Kim hanya mengangkat bahunya acuh dan merebahkan tubuhnya di ranjang.
Lusiana mendekati Kim dan memijat kaki Kim.
"Katakan, padaku. bagaimana wajah suamimu itu, saat melihat mu terlihat lebih cantik." tanya Lusiana antusias.
Kim tak menghiraukan pertanyaan Lusiana, dia bahkan menutup wajahnya.
Lusiana yang kesal pun, menjauh dengan menghentakkan kakinya.
"Kimberly, ….!! pekik Jennifer.
Jeniffer yang ditemani asistennya yang gagah tapi sayang melambai.
"Ck! decak Kim kesal. dia lalu bangkit dan duduk di ranjang.
"Ini,! jenny menyerahkan Kim sebuah amplop coklat.
Dengan alis mengkerut Kim menerima amplop itu dan membukanya. dia hanya tersenyum miring saat membacanya sekilas.
"Jadi, dia menuntut ku dengan hukuman mati,?" seru Kim dengan kekehan.
"Hm. dan Minggu ini adalah sidang pertamamu, jadi bersiaplah. dan jaga emosimu, karena Lotte akan berada di sana sebagai saksi." ujar jenny memberikan peringatan kepada Kim.
"Kalau, soal itu aku tidak bisa berjanji." jawab Kim, dengan seringai liciknya.
"Please Kim, dengarkan aku kali.!" mohon jenny.
"Biarkan, saja nona Kim menghajar, wanita murahan itu nona jenn." Julia alias Julio menyela ucapan jenny.
"Aku setuju." sela Lusiana.
"Hey, … kau siapa ikut campur urusan kami." cibir Julia dengan tangannya yang melambai kepada Lusiana.
"Aku, Lusiana, tuan," jawab lusi dan mendekati Julia.
"Hey, … menjauhlah dariku gadis jelek." pekik Julia dengan tangan yang seperti mengusir binatang.
Dengan wajah kesal Lusi pun menjauh.
"Untung, dia tampan." cicit Lusi.
Kim dan jenny hanya menatap berdebatan Julia dan Lusi dengan diam. mereka terdiam dengan pikiran mereka masing-masing.
"Kim, kumohon jangan berbuat macam-macam." mohon jenny.
"Hm," jawab Kim dengan gumaman.
"bersiaplah dan jaga sikap mu. karena semua wartawan di seluruh kota Paris. pasti tidak akan ketinggalan meliputi dirimu."
"Semua, berita tentang dirimu menjadi berita populer di seluruh dunia, Kim. meskipun suamimu mencoba menutup rapat kasus tentang mu, tapi mereka menolak. dan berita tentang mu membuat semua stasiun televisi menghasilkan pundi-pundi uang dan aku yakin mereka tidak akan melewatkan tentang mu sedikit pun. jadi aku memohon sekali lagi jaga sikapmu, Kimberly," kali ini jenny berbicara tegas kepada Kim. semua ia lakukan hanya untuk reputasi Kim semata.
"Hm, tapi aku tidak yakin. aku mampu terdiam bila melihat para penghianat itu." ujar Kim.
"Kim, please." mohon jenny.
Kim tak mempedulikan jenny, dia kembali merebahkan tubuhnya dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.
jenny yang melihat tingkah Kim, hanya bisa menghela nafas panjang, dia lalu keluar dari sel itu dan meninggalkan Kim, Lusiana dan Laura disana yang tiba-tiba mereka terdiam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 188 Episodes
Comments
Helen Nirawan
bunuh diam2 ,jgn keliatan org2, kebiri klo perlu
2024-02-05
1
™•~•zira Kanaya°•°
Mana kata SELINGKUH INDAH ITU?
kalau sudah ketahuan,LO HANCURKAN ? BASI KAN?
2023-09-10
1
™•~•zira Kanaya°•°
pala lu peyang ya 😏
2023-09-10
0