Kantor polisi Paris - 04:Am
Kim yang masih belum bisa tertidur, hanya terdiam termenung di ranjang kecil di dalam sel itu. dia menoleh kiri dan kanan. dia tersenyum miring saat melihat teman barunya begitu nyeyak dalam tidur mereka, tanpa menghiraukan keadaan sekitarnya. dimana binatang menjijikkan beberapa kali melewati kaki mereka.
Kim, menerawang kebelakang. saat masa-masa indah bersama sang suami yang begitu mencintainya.
"Kim, sayang, ….!! Malvin yang pura-pura tak melihat istrinya yang sedang bersembunyi.
"Aku, mendapatkan mu, sayang." sentak Malvin dan memeluk Kim dari belakang.
"Kamu, curang, … Vin." rengek Kim
"Oh, God, kau begitu mengemaskan." Malvin yang begitu gemesnya kepada sang istri, dia pun mencium bibir istrinya. dan di sudut ruangan Lotte melihat keromtisan mereka dengan tangan yang mengepal.
Kim tersenyum miris, dengan air mata yang mulai kembali berjatuhan. sekuat apapun dia untuk berusaha tenang, dia tetap seorang wanita yang memiliki perasaan rapuh. dia hanya wanita yang sangat mengharapkan rumah tangganya bahagia. tapi semuanya hanya rencana saja. dan akhirnya sebuah pengkhianat menghancurkan kebahagiannya.
Kim kembali mengingat semua peristiwa ganjal, yang beberapa bulan membuatnya berfikir keras.
Kelakuan sang suami terhadap Lotte yang begitu dekat. soalnya suaminya itu sangat tidak menyukai Lotte. dan suaminya juga sering menghilang tengah malam. dan beberapa kali salah satu pelayan mereka melihat suaminya keluar dari kamar Lotte.
Kim yang waktu itu tidak terlalu percaya, dia hanya berpikir mungkin Lotte meminta bantuan pada suaminya. Kim mulai curiga saat dia melihat langsung suaminya itu, keluar dari kamar Lotte dengan keadaan berantakan.
Kim berusaha membuang semua kecurigaannya dan tetap percaya kepada suaminya. tapi pertahanannya runtuh saat Kim melihat Lotte, memakai berhiasa sama dengan miliknya, yang di belikan oleh Malvin. tidak mungkin Lotte mampu membeli perhiasan mahal itu, yang hanya di pesan khusus oleh Malvin.
Kim pun menyuruh seseorang bawahnya, untuk memata-matai suaminya itu. dan benar saja suaminya itu sudah berani mengkhianatinya, dan itu bersama Lotte.
Beberapa kali Kim, menerima laporan tentang perselingkuhan suaminya itu. dengan perasaan hancur Kim, berusaha bersabar hingga waktunya dia sendiri yang memergoki mereka.
Air mata Kim meleleh, membasahi pipinya. dia menangis dalam diam. walaupun dia terlihat tenang dan tangguh, tapi tetap dia hanya seorang wanita rapuh. Kim bangkit dari ranjang, dia berjalan mendekati sebuah cermin yang berada di wastafel, di dalam sel itu. Kim menyentuh wajahnya dan rambutnya. Kim mengingat kembali perlakuan manis Malvin padanya.
Kim menatap pantulan dirinya di dalam cermin.
"Sayang, aku sangat suka melihat senyummu ini."
"Sayang, berjanjilah. kau tidak akan pernah memotong rambutmu ini, aku begitu menyukainya."
ucap Malvin menghirup wangi rambut Kim.
Kim menangis di depan cermin dan menyambaki rambutnya sendiri. dengan tangisan tertahan Kim, mengambil sebuah gunting yang berada di sana.
Kim menatap lekat gunting itu, dan detik berikutnya. Kimberly memotong rambut panjangnya sambil terngiang-ngiang ucapan Malvin.
kini rambut panjang indah itu, berubah menjadi pendek. Kim memangkas habis rambutnya menjadi pendek. Kim masih menangis sambil menutup rapat-rapat mulutnya, ingin rasanya dia berteriak untuk mengeluarkan, semua rasa sesak di dadanya.
"Buat, apa aku memiliki semuanya, kalau akhirnya aku harus terluka juga." batin Kim terisak.
Laura dan Lusiana yang menyaksikan sejak tadi, apa yang Kim lakukan. mereka juga ikut merasa sedih. mereka bertiga adalah korban dari keegoisan para pria brengsek.
Laura menghampiri Kim dan memeluk pundak berguncang Kim dari samping. begitu juga Lusiana ikut mendekati Kim dan mengusap-usap bahu Kim.
"Menangis, kalau kau ingin menangis." ujar Laura dan membawa Kim, kedalam pelukannya.
pecah sudah tangisan Kim yang sejak tadi ditahannya, tangisan dan raungan Kim terdengar di seluruh sel tahanan itu. tangisan pilu yang bisa mengiris hati seseorang yang mendengarnya.
semua para tahanan wanita disana, terbangun dan merasa terganggu. mereka ingin protes, tapi tatapan tajam Laura menghentikan mereka.
Kim masih menangis pilu sambil memukuli dadanya.
"Aku, berjanji ini adalah tangisanku yang terakhir." batin Kim. dan pagi itu Kim tumpahkan semua rasa sesaknya, di dalam sel tahanan. dia tidak memperdulikan umpatan para tahanan lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 188 Episodes
Comments
meMyra
benar itu kim.menangislah semaunmu tapi besok dan seterusnya kau harus lebih kuat
2024-06-02
1
Radi
kau wanita hebat Kim
semangat 💪
2023-12-18
4
Asia Afrika
ooooh bertahan lah Kim kau wanita tangguh jangan terburuk hidup mu bangkitlah ..semangat .
2023-09-29
0