"nona, Kimberly bisa anda jelaskan pada, kami kenapa anda melakukan itu pada, nona Charlotte.?" para wartawan, yang haus akan berita itupun, tak ingin kehilangan kesempatan mengambil informasi dari peristiwa ini. apa lagi yang melakukannya adalah seorang model papan atas.
"nona, Kim jelaskan pada kami."
"nona, Kim apa alasan anda melakukan ini.?"
"nona, Kim apa anda sengaja melakukan, ini.?"
"nona, Kim, apa anda iri pada, nona Charlotte.?"
"nona, Kim."
"Nona, Kim."
begitu, banyak pertanyaan yang dilayangkan para wartawan itu. dan tak satupun Kim menjawab pertanyaan mereka.
Kim hanya terdiam dan terus di giring kearah mobil tahanan. Kim hanya terdiam membisu, menerawang kedepan. suara-suara bisik kamera, wartawan dan para kepolisian yang berusah mengamankan Kim, dari jangkauan wartawan itu, seperti radio rusak di pendengaran Kim dan semua orang di sekitarnya, bagaikan para hantu yang menganggu.
Kim di giring menaiki mobil tahan dan dia pun duduk di mobil itu bersama para polisi wanita di samping kiri dan kanannya.
saat pintu mobil akan di tutup, Malvin menahannya dan memohon kembali agar istrinya di lepaskan.
"pak, aku mohon lepaskan, istri saya, Kim."
"ini, semua hanya salah faham pak."
"pak, lepaskan istri saya." Malvin terus saja menahan pintu mobil tersebut.
"Kim, sayang, ....!! panggilannya kepada sang istri yang hanya terdiam.
"maaf, sir, ini semua sudah tugas kami dan apabila anda ingin melepaskan istri, anda. sebaiknya anda datang saja kekantor, polisi." kepala polisi itupun memberikan penjelasan kepada Malvin, yang masih berusah meronta ingin melepaskan sang istri.
sedangkan Kim masih terdiam membisu. dia tidak sedikit pun melirik Malvin.
"ayo, jalan." perintah kepala polisi itu.
"Kimberly, sayang, tunggu aku. aku akan membebaskan mu,. segera." ujar Malvin, memberikan ketenangan pada istrinya itu.
"ayo, jalan." perintah kepala polisi itu, sekali lagi.
mobil tahanan itupun, melaju keluar dari pengarang mansion Kim, dengan Kim di dalam mobil itu. Kim melirik sejenak suaminya yang terlihat terpukul dan melihat sekeliling mansionnya.
sedangkan para wartawan, yang di halangi beberapa polisi tadi, kini berhamburan untuk mengejar mobil tahanan itu.
Malvin menjatuhkan tubuh tingginya, ketanah.
dia begitu menyesali perbuatannya, dia berteriak di sana dan memanggil nama sang istri.
"Kimberly, ....!!!!
"maafkan, aku sayang, ....!!!!
"maafkan, aku, ....!!!
Malvin terus saja menangis, meraung di sana dan memanggil nama sang istri.
Malvin bangkit dia mengambil ponselnya yang berada di dalam saku celananya.
dia lalu menghubungi asistennya.
"KAU, DIMANA BRENGSEK, ....!!! teriak Malvin, memaki asistennya itu.
"CEPATLAH KESINI, ....!!! teriaknya lagi.
Malvin lalu menutup panggilannya, dan berbalik memasuki mansion mewah itu.
"bugh."
"bugh."
"bugh."
"bugh."
Malvin memberikan satu hantaman pada keempat bodyguardnya yang sedang berjaga.
"dasar, kalian bodoh, ...!!! kenapa kalian tidak, memberitahuku kalau Kim sudah kembali," kenapa, aha ....!!! Malvin memaki dan memukuli para bodyguardnya itu. dia melampiaskan, semua amarahnya pada bodyguardnya.
setelah amarahnya mereda, Malvin memasuki mansion Kim, dia masih melihat Lotte yang di bawa oleh para tenaga medis.
tanpa menghiraukannya Lotte, Malvin terus berjalan kearah kamarnya dan Kim, yang masih berantakan.
"Tuan, Malvin," sela Mogan asisten, Lotte.
"bagaimana, dengan nona, Lotte tuan.?" ujar Mogan
"terserah, aku tidak peduli.!" jawab Malvin tegas. dan melanjutkan langkahnya ke kamar.
"dasar, pasangan gila, ....!!! maki Mogan.
diapun mengikuti mobil ambulans itu, dengan mobilnya sendiri.
sedangkan Malvin, memasuki kamar mandinya.
dan menyiram tubuh atlentisnya dengan air dingin. dia ingin mendinginkan, suhu tubuhnya yang mendadak kepanasan.
"Aku, akan mengeluarkan mu,. sayang."
"jangan, takut, aku akan datang dan membawamu kembali."
"tunggu, aku sayang.!"
Malvin terus saja meracau di dalam kamar mandi itu. dia begitu mengeruruti kelakuannya sendiri. dia bahkan menyumpahi dirinya sendiri, atas kecerobohannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 188 Episodes
Comments
meMyra
ceroboh namanya kalau cuma sekali tapi kalau berlanjut tiga tahun itu namanya kelewat gatal
2024-06-02
4
meMyra
semua kejadian ini Karna idemu gemblung
2024-06-02
0
Siti Fatimah
itu bukan kecerobohan tapi itu kebodohan. 😤😤😤😤😤😤😤😤
2023-05-13
1