Part_02 Tak Di Sangka

Samuel membawa Aga ke kantin dan memesankan beberapa camilan ringan. Semua itu sangat berguna untuk mendinginkan pikiran Aga yang sedang gerah akibat ulah cewek lugu itu.

"Makan saja dulu agar pikiran mu tenang, Ga. Gadis itu pasti salah paham pada mu." Samuel menyodorkan sebotol air kemasan yang langsung di terima oleh Aga dan di teguk nya hampir separo.

"Dasar aneh, baru kali ini aku ketemu cewek strees kaya dia. Emang dia pikir, dia cantik apa ya?" Aga terus menggerutu pada sosok gadis menyebalkan itu.

"Sudahlah, jangan di pikirkan. O ya, apa Eyang Maya sudah membaik?" Samuel sengaja mengalihkan pembicaraan agar Aga tak mengungkit persoalan yang baru saja Ia alami.

"Alhamdulilah, sudah. Kemaren operasinya berjalan lancar," jawab Aga tenang. Tak bisa di pungkiri Ia masih sedikit kesal.

"Ga, aku harap kau betah ya tinggal disini. Aku sangat senang bisa mendapat teman baru." jujur saja selama masa berteman, Samuel tidak terlalu suka pada mereka karena mereka suka berhura-hura.

"Iya, Sam. Rencananya Papa emang mau ngajak pindah dan menetap disini tapi aku belum tahu sih kelanjutannya," jawab Aga. Mulut itu di penuhi roti hingga membuat suaranya berubah besar.

"Asyik..." Samuel girang. "O ya nanti sore ada balap motor di sirkuit. Mau lihat gak?" Samuel mengusap bintik-bintik keringat yang bertebaran di keningnya.

"Ini masih pagi, Sobat. Cepet banget kepanasan," ejek Aga di sertai kekehan culas.

"Is, kau ini sungguh terlalu," jengah Sam setengah mencibir.

"Sam, I Love You!" teriakan seorang gadis mengagetkan keduanya hingga menoleh kearah sumber suara.

"Hadeh, kacau ni si biang kerok." Samuel memukul keningnya. Ia paling dongkol akan keunikan gadis itu.

Aga hanya mengernyit heran, pasti ada sesuatu yang aneh dalam hubungan Samuel dan gadis itu, menimbulkan senyum tipis nan manis di sudut bibirnya.

Gadis itu merangkul Samuel tanpa malu di hadapan Aga.

"Yang, aku kangen," ucap gadis itu. Dia adalah Ana anak seorang Dokter di rumah sakit jiwa yang di dirikan oleh Melvin Prabu Wijaya.

"Ehk, Sayang. Kamu makin cantik aja deh." Samuel mencubit keras wajah Ana dengan gemas.

"Aduh, sakit. Kok keras banget sih," protes gadis itu manyun.

"Abis kamu bikin aku gemas tauk." Begitulah cara Samuel berkilah pada sosok Ana.

Dulu Ia mencintai Ana, karena Ia pikir Ana adalah seorang perempuan mandiri dan tidak manja. Tak disangkanya Ana sangatlah manja hingga Samuel Ilfil karena tingkah lakunya.

Di lain tempat...

Melati masih di buru amarah. Ia belum ridho jika Aga telah mencuri ciuman pertama darinya. Ia sangat mencintai Zein seorang pemuda yang pandai merangkai puisi cinta di hadapan cewek-cewek cantik.

"Aduh, aku belum bisa terima, Ri. Enak saja dia mengelak atas perlakuannya semalam," rutuk Melati seraya menghentak-hentakkan kakinya.

Mentari yang sangat dekat dengan Melati mencoba menenangkan sahabatnya. Di usapnya punggung Melati agar Melati tidak marah lagi.

"Sudah dong, Mel. Mungkin Pemuda itu gak sengaja. Kamu gak tertarik ya ma dia," goda Mentari di ujung kalimatnya.

"Ha? tertarik? yang bener aja kamu? gantengan juga Zein kalik," pekik Melati di telinga Mentari.

"Aduh, Mel. Bisa budek telingaku kalau begitu caranya," omel Mentari kemudian.

"Biarin aja, abis kamu belain cowok ngeres kayak pemuda itu. Awas aja dia. Masalah ini belum kelar." Melati perempuan yang cerdas dan berani. Ia tak akan gentar jika harus meladeni Pria berotot sekali pun.

"Awas aja kamu suka, entar. Jangan curhat ke aku ya," canda Mentari lagi.

"Ck, mana ada kayak gitu. Meski jelek, aku liat-liat juga orangnya kalau mau cari pasangan hidup," ucap Melati yakin.

"Oke deh, kita liat aja dulu. Biasanya benci sama cinta itu cuma di batasi sehelai benang," tukas Mentari yakin.

"Ga akan," jawabnya tentang kemustahilan itu.

Melati adalah perempuan yang memiliki jiwa yang super besar, Ia adalah sosok perempuan tangguh meski Ia sudah hidup kekurangan sejak dilahirkan.

Walau demikian, Ia tetap murah hati dan suka berbagi. Ia akan selalu melakukan apa pun untuk membantu yang membutuhkan.

Ilmu bela diri yang Ia dapat adalah hasil dari perkenalan dirinya dengan seorang atlet taekwondo. Dia adalah seorang perempuan yang hampir mati tenggelam di danau tak jauh dari hutan.

Kejadian itu bermula ketika mereka berkemah. Melati dan teman-temannya sedang mencari kayu bakar dan mendengar suara meminta tolong.

Berkat dirinya yang pandai berenang. Melati berhasil menyelamatkan perempuan itu.

"Mel, nanti sore ada balap motor. Kita nonton yuk!" ajak Mentari antusias. "Pasti banyak cowok cakep disana, Siapa tau dapet kenalan 'kan? jadi kita gak jomblo lagi," ujarnya merayu.

Melati memandang Mentari dalam diam lalu beranjak dari posisi duduknya.

"Gak ahk, males," tolaknya sembari melangkah pergi.

"Ehk, Mel! tunggu! kamu yakin gak mau ikut?" teriakan Mentari hanya seperti angin lalu bagi Melati.

...☘️☘️☘️☘️🍀🍀🍀🍀...

Hai reader...

Jangan lupa dukung terus cerita terbaru ku ya...

Tinggalkan like, komen, vote, gift and bintang limanya untuk penyemangat tanpa batas.

I Love You to reader...

O ya.. untuk yang penasaran kenapa aku lama gak nulis?... Itu karena aku abis sakit ya Kakak dan harus memulihkan kondisi terlebih dahulu itu sebabnya aku memutuskan beristirahat sejenak.

Terima Kasih juga yang sudah mendoakan hingga akhirnya aku bisa menulis lagi. Aku berharap pembacaku masih sudi mengikuti cerita yang aku tulis...

Tiada kata dan Upaya..

Selain kehadiran pembaca Tercinta...

Terpopuler

Comments

💎⃞⃟🦋🅰𝐋𝙛𝙖𝙧𝙞𝙯𝙚𝙖༄㉿ᶻ⋆

💎⃞⃟🦋🅰𝐋𝙛𝙖𝙧𝙞𝙯𝙚𝙖༄㉿ᶻ⋆

💪💪💪💪

2022-03-25

1

💎⃞⃟🦋🅰𝐋𝙛𝙖𝙧𝙞𝙯𝙚𝙖༄㉿ᶻ⋆

💎⃞⃟🦋🅰𝐋𝙛𝙖𝙧𝙞𝙯𝙚𝙖༄㉿ᶻ⋆

👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼

2022-03-25

1

Lestari Yess

Lestari Yess

⭐⭐⭐⭐⭐🌹☕ buat author

2022-03-21

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!