Sudah satu Minggu pasca perceraian Kinara dan Andreas. Hari ini pria tampan itu berniat mengunjungi mantan istrinya tersebut. Karena jujur saja setelah perceraian, ada yang kosong dalam kehidupan Andreas.
Kakak … ini pakaian kantornya!
Kak, bangun sudah pagi!
Kak, ini sarapannya ya!
Kakak, yang semangat kerjanya!
Kata-kata itu tak terdengar lagi di telinga Andreas. Karena si pemilik kata telah pergi meninggalkan Andreas.
Saat tiba di rumah besar milik Kinara yang sengaja Andreas beli agar Kinara merasa nyaman.
Andreas segera turun dan menekan bel. Namun, Andreas terkejut saat yang membuka pintu rumah bukanlah Kinara.
"Mohon maaf, Anda siapa, ya?" tanya seorang wanita setengah baya pada Andreas.
"Anda yang siapa? Bukankah ini rumah mantan istri saya Kinara? Kenapa Anda yang menempati rumah ini?" tanya Andreas yang merasa kebingungan.
"Oh, Mbak Kinara! Rumah ini sudah saya beli, Tuan! Mbak Kinara yang menjualnya pada saya! Katanya sih Mbak nya lagi butuh uang makanya rumah ini di jual!" jelas wanita itu membuat Andreas terkejut.
Bagaimana bisa Kinara menjual rumah yang dia berikan untuknya?
Lalu di mana mantan istrinya itu?
Andreas tak banyak berkata lagi. Dia segera meninggalkan halaman rumah itu bergegas mencari tahu di mana keberadaan Kinara.
Di tengah perjalanan, ponsel Andreas berdering. Mau tak mau Andreas mengangkat panggilan dari Jino asisten pribadinya.
Andreas : Halo, ada apa, Jino?
Jino : Tuan, lihatlah berita tranding di internet sekarang juga! Ini menyangkut Nona Kinara!
Andreas : Baiklah.
Pria tampan itu menepikan mobilnya di pinggir jalan. Lalu segera membuka berita tranding hari ini.
CEO Andreas Pratama memberikan sumbangan senilai 26 miliar pada lembaga memberantas kemiskinan.
Degg.
"Apa maksudnya ini? Kapan aku memberikan sumbangan sebanyak itu?" Andreas bergumam dengan jantung bergetar hebat.
Andreas segera menghubungi Jino untuk menanyakan tentang sumbangan tersebut.
Andreas : Apa maksudnya ini, Jino?
Jino : Nona Kinara menjual seluruh aset pemberian Anda lalu menyumbangkan hasilnya pada lembaga pemberantas kemiskinan atas nama Anda, Tuan.
Andreas menjatuhkan ponselnya mendengar penjelasan Jino. Pria tampan itu tak menyangka bahwa Kinara akan berbuat sedemikian rupa.
Kinara menolak semua harta gono-gini yang dia berikan!
"Apa yang kamu lakukan, Kinara? Apa kamu ingin membuat aku menyesal? Kenapa kamu melakukan ini, Kinara? Aku sengaja memberikan aset dan rumah agar hidup mu nyaman tanpa harus memikirkan apa yang kamu makan hari besok!"
Andreas mengacak rambutnya frustasi. Rasa bersalah kian membara dalam relung hatinya. Tak dapat di pungkiri bahwa hampir setiap hari Andreas di hantui rasa bersalahnya.
*
*
*
Sedangkan di sisi lain, Kinara sedang sibuk bekerja di sebuah toko bunga. Gadis polos itu terlihat ceria menyirami bunga-bunga indah bermekaran di toko tersebut.
"Nara, sepertinya Vino kehausan, Nak! Beri ASI dia dulu!" titah seorang wanita setengah baya dengan paras cantik.
Wanita itu menggendong Vino yang masih bayi. Lalu memberikannya pada Kinara.
"Baik, Tante! Dada Nara juga sudah nyeri dari tadi!" Kinara tersenyum gemas menciumi wajah gembul bayi mungilnya itu.
Kinara segera menyeret kakinya masuk ke dalam kamar pribadinya. Di ikuti oleh wanita setengah baya itu yang tak lain adalah Ibu Anin.
Seorang wanita setengah baya cantik berumur hampir setengah abad. Dia merupakan seorang janda yang di tinggal pergi suami tercintanya selama-lamanya.
Mereka bertemu di Bandara Soekarno Hatta, di kala itu Kinara yang berniat merantau ke Jakarta guna memulai hidup baru.
Tanpa, adanya bayang-bayang Andreas beserta orang-orang jahat yang telah mengabaikan nya.
Kinara juga menjual aset yang di berikan Andreas. Gadis polos itu tak ingin semakin di injak-injak oleh Andreas.
Saat mengetahui Andreas menyamakan dirinya dengan gajah. Di situlah hati Kinara hancur dan membeku untuk Andreas.
Meski sebenarnya Andreas tak pernah mengatakan hal tersebut. Itu hanyalah taktik Aluna agar Kinara semakin terpuruk.
Kembali lagi pada ibu Anin, saat itu janda cantik dan kaya raya itu mengalami sesak nafas di Bandara.
Dari sekian banyak orang-orang yang berlalu lalang, hanya Kinara yang mau membantu ibu Anin dengan tulus.
Ibu Anin pun mengajak Kinara bekerja di tokonya sebagai bentuk balas jasa. Namun, Kinara tak mengetahui latar belakang ibu Anin yang ternyata istri mendiang konglomerat di Jakarta.
Ibu Anin yang melihat Kinara sedang membelai pipi gembul Vino pun menghampiri Kinara.
"Nara, bolehkah Tante tahu siapa papanya Vino? Tante juga ingin tahu bagaimana kehidupan kamu? Kenapa kamu nekat merantau ke Jakarta seorang diri dengan status kamu yang janda muda?" tanya ibu Anin lembut membuat mata Kinara berkaca-kaca.
*
*
*
Hayoo … author udah triple up ini loh … boleh dong minta Vote atau setangkai bunga mawar 🌹.
Bersambung.
Jangan lupa like coment vote dan beri rating 5 yah kakak 🥰🥰
Salem Aneuk Nanggroe Aceh ❤️🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments
Green Leaf
ada yaa perempuan sebego Kinara di dunia ini? apa cuma ada di dunia novel? yg realistis dikitlah...harta gono gini itu kan emang udah hak mantan istri, apalagi ini ada anak! jadi gak ada alasan diinjak2, bahkan kalau di luar negri, harta suami bisa habis utk membayar kompensasi buat istri kalau memutuskan bercerai, apalagi kalau lakinya yg bersalah...makanya di luar negri gak mudah memutuskan utk berkomitmen menikah, krn kalau cerai gak mudah.
ini udah dikasih harta banyak biar hidup enak kok malah sok2an gengsi gak mau, egois ini namanya gak mikir kebutuhan anak! sgt gak realistis!
2024-02-06
0
mahyati Reva
syukurlah da juga orang yg sayang sma kinara dan vino, tadinya aku mo tawarin kosanku ja, gratis deh
2023-12-28
1
Ike Gift Panginan
aku d tmpt krj in thor tmnq bertax knpa km menangis tp aku diam saja.. thor jgn sedih lgi tdk ad tisu
2023-11-16
1