Episode 6 : Aku harus bertanggung jawab.
***
Waktu akhirnya berlalu, pagi sudah menyingsing.
“Ahh, kepalaku pusing sekali, kenapa rasanya aku seperti tidur di kumpulan awan? Kasurku tidaklah selembut ini,” ucap Kiara meregangkan tubuhnya dan membuka matanya secara perlahan, saat ia sudah membuka matanya dan melihat langit-langit ruangan yang terasa asing, Kiara memejamkan matanya lagi.
“Tunggu … tunggu … tunggu dulu, jangan bilang aku sedang bermimpi lagi, ini tidak seperti di film-film kan? Gadis yang mabuk tiba-tiba bangun di kastil seorang pangeran? Ah, tidak mungkin, jika begitu apakah ada pangeran di ruangan ini?” gumam Kiara geleng-geleng dan mulai mengintip ke segala ruangan.
Dan matanya langsung tertuju ke seorang pria yang nampak bercahaya diterangi sinar pagi, mengenakan piyama mewah berwarna biru, duduk sembari membaca surat kabar di tangannya dan seolah dirinya seperti memancarkan percikan cahaya.
“Woah! Benar-benar ada pangeran, juga kamar ini terlalu mewah untuk menjadi nyata! Hahaha! Aku pasti masih bermimpi lagi, cepatlah bangun Kiara, jangan bermimpi menjadi cinderella, masih pagi ini!” ketus Kiara lagi-lagi menyangkal apa yang ia lihat dengan mata kepalanya, dia memaejamkan matanya dan menunggu beberapa detik untuk membuka matanya lagi.
Saat ia membuka matanya dia masih melihat pemandangan yang sama, dia langsung duduk dan merasakan kasur yang terasa nyata di tangannya, dia mencubit tangannya yang juga terasa sakit, dia langsung melihat kearah pria super tampan yang sekarang sudah melihat kearahnya itu.
“AAAAAAA ….” Kiara langsung berteriak histeris sekuat yang ia bisa namun teriakannya langsung terjeda karena pria tampan yang datang entah dari dunia mimpi yang mana itu langsung menjulurkan tangannya dan memberikan kode kepada Kiara untuk tidak mengeluarkan suara.
Kiara langsung menutup mulutnya agar suaranya tidak terdengar keluar, “GILA! Apakah yang terjadi dalam waktu satu malam? Apa yang harus kulakukan? Hatiku belum siap menerima cinta yang baru, TIDAAAKK!” teriak Kiara mengusap kasar rambutnya tetapi itu hanya ada dalam imajinasinya tentunya.
Dalam bayangan Kiara, dia benar-benar mengalami hal seperti cerita mirip cinderella yang ada di televisi, wanita mabuk yang bertemu seorang pangeran dan dibawa ke kediaman sang pangeran karena sang pangeran jatuh cinta pada pandangan pertama pada gadis biasa namun cantik.
“Aku tahu aku cantik tapi kan aku masih belum bisa melupakan pria bajingan yang berselingkuh itu? Aah susahnya jadi orang cantik,” gumam Kiara belum tahu sebenarnya dia sedang berhadapan dengan siapa sekarang.
“Untuk orang aneh bertubuh kecil sepertimu suaramu terdengar kuat dan bertenaga, apakah kau sudah lupa apa yang sudah kau lakukan padaku tadi malam?” Alexander melipat surat kabar yang ia baca dan sekarang fokus melihat dengan tatapan tajam kearah Kiara, seolah ada laser petir yang menyambar dari tatapan mematikan itu.
“Kan, dia memanggil aku cant, tunggu apakah dia baru saja memanggilku gadis aneh bersuara nyaring?” gumam Kiara lagi tersadar dari bayangan mustahil nya.
“Glek!” dia menelan salivanya secara perlahan dan mulai membenarkan cara duduknya, dia duduk di kasur sembari menunduk dan mencoba mengingat apa yang ia lakukan tadi malam, tetapi seberapa keras pun ia memaksa otaknya untuk bekerja dia tetap tidak mengingatnya.
“Maafkan saya Tuan, ta … tapi saya sama sekali tidak ingat? Apakah saya melakukan hal aneh, atau merusak barang, jika iya, saya janji akan menggantinya walaupun dengan cara menyicil karena saya hanya seorang mahasiswa tidak mampu, rapuh dan tidak memiliki apapun,” seru Kiara mencoba menarik simpatik pria super tampan yang ada di hadapannya ini.
“Lebih bagus jika kau memang merusak barang, lihat apa yang kau lakukan! Dimana tanggung jawabmu?” sahut Alexander menunjukkan lehernya yang sudah membiru kehadapan Kiara.
“Itu … itu kenapa bisa biru? Apa yang sudah kulakukan? Aaaa, apakah, apakah aku melakukan hal kotor kepadamu Tuan?” sahut Kiara melihat bekas biru dileher pria yang tidak ia kenal itu dengan ekspresi yang hampir menangis.
“Hiks, bagaimana bisa aku melupakan hal sepenting itu? Tidak! Aku harus bertanggung jawab! Apapun akan kulakukan!” seru Kiara memusatkan dirinya dan mengepal tangannya menghadapi masalah yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya ini.
Dia segera mengangkat wajahnya dan dengan tegas dan percaya diri berbicara, “Tuan, saya akan bertanggung jawab, katakan saja apa yang bisa saya lakukan, walaupun saya tetap tidak mengingat kejadian tadi malam tetapi dengan bukti bahwa anda telah dirugikan oleh saya nyata adanya, sebagai warga negara yang taat hukum saya akan menerima segala konsekuensinya!” dengan sangat lancar dan seperti sedang menyanyi rap Kiara berbicara dengan pecaya diri kepada Alexander Grey.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 233 Episodes
Comments
Freya
duhhh Kiara... kamu lom sadar, klo kamu baru masuk kandang singa😅🤣🤣🤣
2024-01-10
1
Devi Ariyani
halunyaaa totalitas bgt kiaraa🤣🤣🤣
2023-10-07
1
Diana diana
aneh kamu mah Kiara , segala akan bertanggung jawab segala . kamu belum tau sedang berurusan dengan siapa
2023-07-15
0