Papah hanya tersenyum sumeringah dan mengangguk mendengar penjelasan Bibi pembantu vila itu, lalu Papah pamit pulang dan berpesan untuk menyampaikan rasa terimakasih kepada Tuan pemilik vila.
"Bi sampaikan pada bapak Terima kasih, saya pamit pulang Bi, hari minggu, malam senin jam sembilan malam yah Bi pertama saya masuk kerja? , saya janji tidak akan datang terlambat ".
Masih dengan senyum di wajah nya karena senang mendapatkan bayaran d muka yang sangat Papah harapkan
"Lah iyalah masa terlambat orang Bapak ini kan deket rumahnya "
Kata Bibi setengah tertawa, lalu Papah pergi, sebenarnya Bibi pertama nya bingung ketika Papah datang untuk melamar, pekerjaan sebagai penjaga vila, karena dari penampilan Papah yang tidak terlihat orang susah dan rumah kami pun besar.
Tapi ketika Papah menceritakan bahwa dia punya 4 orang anak, dan tidak punya pekerjaan untuk saat ini Papah sangat membutuhkan pekerjaan untuk biaya kebutuhan sehari-hari, Bibi itu pun mengerti.
Kita tidak bisa menilai orang dari penampilan ataupun rumah nya, belum tentu yang terlihat dari luar mewah tidak kekurangan apapun padahal kami untuk makan pun susah, walau pun tinggal di rumah mewah.
Papah pulang dengan sumeringah, Papah senang akhirnya bisa mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga nya, membayangkan wajah Mamah yang tersenyum senang membuat nya terlihat lebih cantik, untuk saat ini kebahagiaan telah menyelimuti keluarga kami.
" Asalamualaikum... Mah.. Mamah.. "
Papah memberi salam dan langsung membuka pintu rumah yang tidak di kunci dan memanggil manggil Mamah...
"Iya Pah... udah pulang? gimna ketemu sama pemilik vila nya? "
Mamah menghampiri Papah yang bejalan ke ruang keluarga dari ruang tamu
"Udah ketemu alhamdulillah Papah mulai kerja hari minggu, malam senin jam 9"
Mamah tersenyum lega,
"Ini Mah gaji pertama Papah di bayar di muka"
Papah sambil tersenyum menyodorkan uang 5 lembar 10 ribuan.
"Papah minta di bayar duluan?"
Kata Mamah bingung sambil menerima uang nya.
"Gak ko Mah pemilik vila nya yang ngasih Papah bayaran di muka, Papah gak minta, Papah juga gak ketemu langsung sama pemilik vila nya Mah, cuman tadi bibi yang ngasih ke Papah, tadi Papah juga di temenin sama Bibi keliling keliling vila, udah gitu bibi nya bilang kata nya Papah keterima bisa masuk kerja nanti hari minggu, malam senin jam 9 malam udah ada di sana, trus Bibinya ngasihin ini uang katanya gaji papah di bayar di muka"
Papah menjelaskan sedetail detail nya malah makin membuat Mamah jadi lebih kebingungan.
"Jadi papah gak ketemu langsung sama pemilik vila nya? sombong sekali apa salah nya ketemu Papah menyampaikan nya sendiri dan memberikan uang nya sendiri ? "
Mamah lalu duduk d sopa ruang keluarga
"Namanya juga orang kaya Mah"
Papah hanya tersenyum mendengar celotehan Mamah
"Nanti kita kalo kaya jangan sombong seperti itu Pah "
Mamah masih cemberut tidak Terima suaminya di pelakukan seperti itu.
" Amiin... eehh mah dia baik loh mana ada pekerja baru yang di gaji di muka".
Papah sambil mengusap rambut Mamah dan tersenyum.
"Yah mungkin dia percaya Pah, karena Papah tetangga nya, gak mungkin udah di bayar di muka mau kabur gak masuk kerja, gampang tinggal nyusul ke rumah nya deket ini kan".
kata Mamah sambil menghitung uang yang ada di tangan nya.
"Iya apapun alasannya alhamdulillah, dan jangan suudzon mungkin dia lagi sibuk atau cape karena perjalanan jauh baru datang".
Papah mengingat kan Mamah.
"Alhamdulillah.. astaghfirullah bener ya Pah mungkin dia cape kali yah pah, langsung istirahat jadi dia percayain ke c Bibi apalagi pas denger Papah tetangga nya jadi dia makin percaya dan ngasih bayaran di muka biar Papah mau kerja jadi penjaga vila nya".
Mamah sambil mengusap wajah nya sendiri Papah hanya tersenyum.
"Memang orang mana Pah pemilik vila itu?".
Kata mamah lagi.
"Orang Jakarta Mah keluarga sama perusahaan nya di Jakarta dia ke sini hari Kamis pulang hari minggu, kan Papah udah cerita".
Kata Papah lagi mengingat kan.
"Oh iya dia kesini gak sama keluarga nya Pah?".
Mamah masih penasaran dengaan pemilik vila itu.
"Gak mah sendiri aja, katanya sih setiap kesini sendiri, gak ada yang pernah lihat keluarga nya , malah Papah aneh Mah gak ada potonya dengan keluarganya di vila itu ".
Papah tertegun.
"Emang gak suka pajang poto kali Pah".
Kata Mamah lalu tersenyum melihat uang d tangan nya.
"Ada mah poto pemilik vila itu sama lukisan Putri cantik , cuman itu dua yang di pajang di ruang tengah, di ruangan lain cuman ada patung patung kendi keramik antik yang di pajang".
Papah masih mengingat ngingat smua ruangan yang dia datangi waktu itu, Mamah beranjak dari tempat duduk tanpa menghiraukan Papah yang masih tertegun.
" Pah mau nganterin Mamah belanja gak?"
Sambil berdiri Mamah mengajak Papah untuk belanja kebutuhan sehari-hari yang memang sudah semakin menipis.
"Papah d rumah aja yah Mah jagain anak anak, Mamah belanja sendiri gak apa apa? kalo bawa anak anak nanti minta ini itu, uang nya kan cuman cukup buat keperluan di rumah satu minggu".
Mamah tersenyum mendengar perkataan Papah, sambil mengangguk.
"Ya udah Mamah belanja dulu yah, Papah jagain anak anak".
Kata Mamah lagi ,lalu pergi meninggalkan Papah dan kami anak anak nya yang sedang bermain di ruang keluargakeluarga.
Pada hari minggu, malam Senin jam sembilan, seperti yang sudah d sepakati Papah mulai bekerja menjaga vila, pergilah Papah dari rumah jam sembilan kurang sepuluh menit, karena vila itu tidak jauh hanya sekitar 5 menitan dari rumah kami.
Ketika Papah sampai di depan gerbang, sudah ada Bibi yang menunggu kedatangan Papah, Bibi memegang kunci di tangan nya.
"Udah nungguin Bi? saya telat yah? "
Papah sambil melihat jam di tangan nya.
"Gak Pak gak telat ini saya mu ngasih kunci gerbang sama kunci rumah ini dan smua kunci ruangan nya, saya mau langsung pulang ya, nanti jam 5 subuh saya datang lagi tapi Bapak jangan pergi dulu sebelum saya datang yah".
Bibi menjelaskan dan memberikan kunci kunci itu ke Papah
"Iya bi.. Bapak nya udah pulang Bi? "
Papah mengambil kunci dari tangan Bibi sambil bertanya.
#Udah barusan sekitar jam setengah sembilan saya ke sini cuman ngambil kunci dari Bapak "
Papah menganggukan kepala nya tanda mengerti lalu Bibi pun berpamitan pulang tinggal lah Papah sendiri di rumah itu, Papah menatap gerbang itu sejenak lalu membuka gerbang nya.
"Bismillah Hi rohman nirohim.. "
Papah masuk tidak lupa mengucap basmalah lalu menutup gerbang itu kembali ,dan menguncinya dari dalam,Papah terpukau oleh pemandangan rumah itu yang seperti istana ,rumah itu di hiasi lampu lampu yang di nyalakan di setiap sudut nya, bahkan di taman walaupun remang remang tapi begitu terlihat indah memukau
(bersambung)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments