Mamah menghampiri Papah dengan senyum di wajah nya, tapi ada keraguan juga karena Papah belum berangkat ke rumah teman nya, tadi papah pergi ke rumah vila sebelah membantu membawakan tangga, dapat kerjaan dari mana Papah, pekerjaan apa?.
"Yang bener Pah?, pekerjaan apa?, dimana?, kapan mulai bekerja nya?, Papah dapat pekerjaan dari siapa?."
Mamah membrondongi Papah dengan pertanyaan, Papah hanya tersenyum.
"Penjaga vila Mah.. gak apa apa kan?, di rumah vila sebelah Mah yang tadi Papah bantu bawain tangga, besok Papah ketemu yang punya vila nya Mah, soal nya yang punya vila nya setiap hari Kamis dia datang, malam senin dia pulang lagi."
Papah menjelaskan lalu duduk di sopa.
"Oh pantes rumah itu keliatan kosong yah Pah, jadi yang punya nya itu datang nya hari Kamis trus pulang lagi malam senin, jadi emang kosong yah rumah nya?."
Mamah ikut duduk di sopa ruang tivi, ada aku Andri, dan Julian yang sedang bermain, Mamah nya Andri sedang membantu Mas Ami yang baru pulang dari pasar.
"Tadinya ada sih Mah yang jagain vila, cuman malam aja ko Mah dari jam 9 malam sampai jam 5 pagi, gak pa apa kan Mah, Papah tinggal malam?, kerja nya cuman dari malam senin sampai malam Kamis aja, kalo yang punya vila nya datang penjaga vila nya libur semua libur, di rumah itu ada Ibu-ibu yang beresin rumah, dia pulang jam 9 malam, di gantiin sama penjaga vila dari jam 9 malam sampai jam 5 pagi, ada tukang kebun juga yang tadi pinjem tangga Mah, dia juga gak nginep dia pulang sore."
Papah dengan antusiasme menceritakan, begitu pula Mamah dengan antusia mendengarkan penjelasan Papah.
"Papah gak apa apa jadi tukang jaga vila?, gak gengsi Pah?, kan tadinya Papah kerja kantoran sekarang jadi tukang jaga vila."
Kata Mamah dengan wajah sedih, Mamah tau Papah mau menerima pekerjaan ini karena keadaan, yang menuntut kebutuhan sehari hari untuk menafkahi keluarga nya, tapi Papah seorang lulusan sarjana, yang dulu nya pekerja kantoran.
Karena sampai saat ini setelah Papah pulang, hampir sudah 3 bulan Papah tidak dapat pekerjaan, tapi kebutuhan sehari-hari tidak bisa di tutupi hanya dengan mengandalkan uang sewa kontrakan garasi dari Mas Ami, Papah tidak bisa membiarkan keluarga nya kelaparan, hanya karena gengsi atau omongan teman-teman nya.
"Justru Papah tadi nanya, Mamah gak apa apa kalo Papah jadi tukang jaga vila?, Mamah gak malu?, kalo Papah sih gak apa apa Mah, pekerjaan apa pun yang penting halal, teman-teman Papah belum mendapatkan pekerjaan yang sesuai untuk Papah, untuk sementara ini, untuk menutupi kebutuhan kita gak ada salah nya Papah Terima pekerjaan ini, dari pada Papah pinjam terus ke temen, Mamah yang selalu ngelarang Papah untuk pinjam uang ke temen Papah kan?, setidaknya sekarang Papah punya penghasilan untuk menutupi kebutuhan kita se hari-hari, nah Mamah gak apa apa kan?, Mamah gak malu?, Mamah ijinin Papah gak jadi penjaga vila?."
Mamah tersenyum, dan mengangguk kan kepala nya tanda setuju.
"Iya pah Mamah ijinin, Mamah gak malu ko, yang penting halal, toh deket ini kerja nya juga cuman 4 malam kan?."
Papah mengusap rambut Mamah.
"Makasih yah mah udah mau nerima apa pun keadaan Papah, ini mungkin jalan nya untuk kita Mah, untuk menguji kesabaran kita."
Papah memeluk Mamah yang sedang duduk di samping nya
"Jadi Papah nanti berdua ngejaga vila nya pah?."
Masih di pelukan Papah, Mamah bertanya
"Gak ko mah sendiri."
Kata Papah, Mamah pun menengadah kan kepala dari pelukan Papah dan bertanya lagi.
"Memang nya yang jaga vila sebelum Papah kemana?."
Mamah menyelidik.
"Udah sekitar dua minggu katanya dia berhenti Mah, makanya Papah di tawarin oleh tukang kebun itu katanya pasti keterima, karena Tuan nya lagi butuh sekali tukang jagain vila, oya Mah kata c Akang tukang kebun itu, penjaga vila yang dulu kata nya gak tau dapet lotre atau apa sekarang dia jadi kaya, punya usaha sendiri jual beli mobil bekas gitu, makanya dia berhenti jadi tukang jaga vila padahal baru dua minggu katanya berhenti jadi tukang vila udah jadi bos sekarang "
Papah menceritakan obrolan nya dengan tukang kebun tadi
"Dapet warisan kali Pah, terus di pake usaha jual beli mobil bekas makanya berhenti jadi tukang jaga vila, eh Pah gajinya perbulan berapa? tukang kebun itu ngasih tau Papah gak?."
Mamah penasaran berapa yang akan Papah dapat kan nanti, apa bisa mencukupi kebutuhan nya sehari-hari.
"Kata tukang kebun itu gajian nya seminggu sekali, kalo tukang jaga vila katanya 50 rb perminggu."
50 ribu pada saat itu nilainya sekitar 500 ribuan saat ini.
"Alhamdulillah ya Pah lumayan Pah bisa menutupi kebutuhan kita sehari hari."
Mamah tersenyum, Papah mengelus rambut Mamah, keesokan hari nya Papah datang lagi ke vila itu, namun tidak bertemu dengan pemilik rumah vila itu, hanya ada Ibu-ibu pembantu vila yang bertemu Papah mewakili pemilik vila, dan mengatakan bahwa Papah di terima bekerja di vila itu sebagai penjaga vila, tapi hari itu hari Kamis jadi Papah mulai bekerja pada hari minggu malam senin.
Setelah mengatakan papah di terima bekerja di vila itu, Papah di bawa keliling vila oleh pembantu yang suka beres beres vila, untuk mengenali semua ruangan di vila itu, semua tempat boleh di masuki kecuali kamar yang punya vila.
Bahkan pembantu yang tugas nya beres beres vila, tidak di ijinkan untuk masuk ke kamar pemilik vila itu untuk membereskan kamar nya, kamar Tuan nya tidak pernah di bereskan, dan Tuan nya itu selalu datang sendiri tanpa keluarga nya.
Tuan nya punya keluarga ,istri dan anak dua, tapi belum pernah dibawa ke vila itu, bahkan tak ada poto keluarga nya di vila itu, hanya ada poto tuan pemilik vila itu, dan lukisan bidadari cantik setengah badan, dari perut ke kepala saja.
Lukisan seperti putri kerajaan memakai kebaya hitam ber selendang perak, di dalam vila itu begitu luas, semua perabotan antik, dan mewah menghiasi setiap sudut ruangan, meja makan, ruang tamu, ruang keluarga smuanya berwana perak, hanya kayu kayu lemari dan kursi yang berwarna hitam atau coklat tua.
Kamar pemilik vila ada di lantai dua, tak satu pun yang boleh ke sana, setelah mengenali semua sudut ruangan tanpa bertemu dengan pemilik vila itu papah di ijinkan pulang, dan kembali lagi pada hari minggu malam jam 9, sebelum pulang Bibi pembantu rumah itu memanggil Papah kembali, dan memberikan uang 50 rb.
"Ini Pak di kasih Bapak katanya uang gajinya di bayar di muka."
Bibi memberi kan uang 10 rban 5 lembar ,Papah sangat terkejut tidak menyangka bahwa dia akan di bayar sebelum pekerjaan nya di mulai, padahal sebenarnya Papah ada niat untuk meminta gajinya di bayar di muka.
Karena memang di rumah persediaan kebutuhan sehari-hari sudah habis, tapi tanpa Papah bilang pun pemilik vila itu sudah memberikan gaji nya di muka.
"Bi apa memang seperti ini semua pegawai Bapak gajinya di bayar di muka?."
Papah keheranan, karena tidak bisanya, dimana-mana juga kerja dulu baru di bayar
"Gak ko Pak dulu saya waktu pertama kali kerja di sini, seminggu kemudian baru di bayar, karena memang di sini bayaran nya seminggu sekali, saya juga aneh ko Bapak memanggil saya untuk memberikan uang ini, katanya bilang ini gajinya di bayar di muka, mungkin Bapak senang karena ada pengganti penjaga vila."
(bersambung)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments