"Boss ... Boss ... Gawat Boss!" ucap Abizar sang sekretaris.
Reza sengaja mengambil sekretaris berjenis kelamin pria. Hal itu dilakukan agar dia bisa berkonsentrasi penuh saat bekerja. Jika memiliki sekretaris wanita yang gemoy, tentu dia tidak bisa bekerja dengan baik.
"Apaan sih? Beresin aja sonoh!" ucap Reza mencium gadis yang berpagut manja dalam dadanya.
"Ini, bisnis baru kita tiba-tiba ngedrop lhoh?" ucap Abizar dengan wajah pucat pasi. "Jika begini terus, pelanggan yang menginstal aplikasi kita akan marah dan menuntut ganti rugi kepada kita!"
"Alaaah, beresin aja! Buat apa saya bayar kamu mahal-mahal? Saya lagi menikmati indahnya hidup sebagai pria kaya." Menerima suapan buah anggur dari salah satu wanita bayaran itu.
Nanti kalau udah hancur beneran baru, tahu rasa yaaa? Ujung-ujungnya gue juga yang disalahkan. Karma apa gue punya boss kayak dia? batin Abizar, mendelik sang atasan yang tak acuh akan nasib perusahaan yang menimpa.
Dibaliknya, ada seorang yang tengah belajar dengan senior yang sejak dulu dikaguminya. Bang Aksa dengan sabar memberikan contoh menulis rumus pada sistem DOS ini.
^^^[Terima kasih ya Bang. Aku udah latihan langsung sih. Nyoba-nyoba di perusahaan tradding. Aplikasinya baru dirilis. Tapi dimiliki oleh perusahaan yang namanya udah besar.^^^
^^^Jadi, penggunanya udah sangat banyak. Jika terjadi sesuatu kan mereka juga yang kena sanksi oleh pengguna 😂😂😂^^^
^^^Jadi penasaran aja. Apa mereka bisa melacak atau tidak]^^^
[Sudah jangan buat dijadikan mainan. Kasihan mereka kamu bikin jadi kacau begitu. Saat ini mereka pasti tengah panik. Sekarang kamu sudahi dulu!
Janang coba-coba bermain dengan perusahaan besar saat masih baru begini.
Mereka memiliki banyak ahli pelacak.
Nanti mereka bisa menangkapmu meski sudah menghapus jejas.]
^^^[Baik Bang. Terima kasih ya udah berbagi ilmu. Sekarang udah punya pacar belom Bang?]^^^
[Haha, kenapa nanya-nanya?]
^^^[Pengen tahu aja. Siapa tau ada anak sana yang nyantol sama Abang]^^^
[Kamu sendiri bagaimana? Kamu pasti banyak disukai cowo di sana ya? Apalagi anak akuntansi. Terkenal seksi-seksi]
^^^[wkwkwkwwk ... sejak kapan Abang kenal istilah sekseh? Entah lah ya Bang. Aku sibuk kuliah aja. Lagi nyari-nyari part time juga.]^^^
[Apa pun nanti, kamu selalu hati-hati ya. Nanti kalau ada waktu, kita ketemu yah? Sekarang abang seneng, kamu sudah bisa diajak chat]
^^^[Emang kapan bisa ketemu? Kita jauh gini]^^^
[Iya, siapa tau nanti abang ada waktu. Abang akan main ke sana. Kita jalan-jalan ya? Itu pun kalau kamu belum punya pacar]
^^^[Wahahaha, mana ada yang mau sama aku yang missqueen ini Bang?]^^^
Padahal Aku suka sama Abang. Tapi Abangnya nggak nyadar-nyadar. Apa aku kurang cantik ya di mata Abang?
[Kamu mampu kuliah di kampus elite lhoh?]
^^^[Iya, beasiswa doang. Teman-temanku orka semua. Tapi untungnya mereka ga ada yang sombong. Menerimaku yang cuma punya ponsel monophonik ini]^^^
Setelah sekian menit menunggu balasan, ternyata tak kunjung datang juga. Akhirnya, Aura menyelesaikan latihannya. Mengembalikan semua data yang diretas. Menghapus jejak dan segera mengistirahatkan diri. Esok hari dia harus kuliah pagi.
"Boss ... Boss ... Bagaimana ini? Pelanggan sudah mulai protes melihat fluktuasi saham kita terus menurun!" Abizar mulai mendesak Reza yang masih acuh akan nasih bisnis baru ini.
"Hah?" Mata Reza sudah mulai berkunang-kunang. "Gue ... udah ... bilang ya ...." Dia sudah ngelantur karena mabuk. "Gue udah bilang ... Gue bayar lu untuk ... untuk ... howeekk ..." Dia mulai merasa tidak nyaman.
"Kak ... masa gitu aja Kakak udah mabok?" Salah satu dari ladies memberikan ribuan kecupan di dada Reza. Namun pria itu sudah oleng. Tak kuat menahan kadar alkohol yang terlalu tinggi pada minuman yang dipesannya tadi.
"Untung aje lu itu boss kesayangan. Kalau tidak, udah gue tinggel lu bosss." Kembali mengecek keadaan grafik fluktuasi tradding. Perlahan pergerakan grafik kembali stabil.
Kenapa tiba-tiba balik menjadi normal dengan sendirinya? Apa ini berarti ada yang mencoba main-main dengan perusahaan kami?
Abizar melihat kembali ke Reza yang sudah KO karena mabuk. Sementara para ladies mencoba menjarah isi dompet milik pria yang tengah pingsan itu.
"Nona ... Nona ... Kalian boleh kembali! Jangan berlaku tidak sopan begitu kepada tamu VVIP! Jika kalian berlaku kurang ajar, saya tidak akan segan melaporkan sikap kalian kepada pemilik klub malam ini!" ancam Abizar.
Lalu wanita-wanita penghibur itu beranjak dengan wajah cemberut. Abizar mengambil ponselnya. Menelepon istri yang baru beberapa bulan dia nikahi. Tengah hamil anak pertama.
"Hallo honey, maaf kayaknya aku pulang terlambat lagi."
"...."
"Biasa, dia mabok lagi. Sekarang lagi ketiduran di klub malam."
"...."
"Tenang Sayang, aku tidak ikutan kok. Lagian Reza bukan tipe orang yang kuat minum. Kondisi jantungnya juga tidak mengizinkan dia minum banyak."
"...."
"Ya, gimana lagi? Aku hanya bawahan. Setiap saranku kalau sudah urusan begini, tak akan pernah dia denger. Ya terserah di aja."
"...."
"Iya, kamu tidur aja duluan. Aku punya kunci serap kok."
"...."
"Love you too."
Abizar segera menyimpan ponselnya dan peralatan kerja lainnya. Setelah itu menyimpan benda-benda milik Reza. Memapah pria yang tingginya melebihi dirinya hingga ke menunggu mobil mereka dijemput oleh pihak pelayanan kelas VVIP. Reza ditidurkan di bagian belakang. Setengah berlari menuju bagian kemudi.
"Reza ... Reza. Untung lu itu sahabat gue semenjak kuliah. Kalau bukan, mungkin gue gak akan betah kerja sama lu? Mana istri gue udah ngomel-ngomel setiap malam pulang terlambat. Lu harus naikan gaji gue bulan ini!" ucapnya pada pria yang sudah tak sadar karena mabuk.
"Heh ... Ape kate lu?" Reza mengigau. Membuat Abizar menautkan bibirnya terperenjat ketahuan mengumpat. Apalagi bos nya ini memberi gaji yang sudah luar biasa. Tiba-tiba dia merasa takut dikira jadi orang yang tidak tahu diri.
"Mie ini milik gue! Kenape lu ambil Nona? Awas ya ... gue akan balaaa--- hmmm---"
Hufftt ... untung saja hanya sekedar ngelindur. Aah, Lu bikin gue dag dig dug aja playboy kampret!!
...***...
"Ra ... waaahh ... asik niih, udah punya empong baru." ucap Stella dengan ceria.
"Iya ... ternyata enak juga ya udah punya alat telekomunikasi yang canggih." celetuk Aura.
"Enak dong. Bisa sekalian buat nyari bahan tugas juga di sana." timpal Stella.
"Haaiiiyy ...." Tiba-tiba seorang mahasiswa laki-laki teman mereka muncul. Namanya Arga.
"Halo Ga. Gimana tugasmu? Udah beres?" tanya Stella dengan semangat empat lima.
"Halo Ga," Arga malah fokusnya ke Aura.
"Hemmm, aku dicuekin. Ya udah lah! Aku cabut!" ucap Stella merajuk.
"Dah dulu ya Ga!" Aura dengan segera melangkah mengejar Stella. "Kenapa tinggalin aku?"
"Yaa, ternyata bertepuk sebelah tangan itu menyakitkan. Apalagi cowok yang kita suka malah menyukai sahabat kita sendiri."
...*bersambung*...
...Jangan lupa menekan tanda Favorit, Like, Gift, Vote, dan Komentar ya!...
...Terima kasih...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments
Momy Victory 🏆👑🌹
mie instan ya Thor?
2022-06-02
0
Momy Victory 🏆👑🌹
serap euy....silau
kunci serep Thor
2022-06-02
2
Momy Victory 🏆👑🌹
ya ampunnn udah susah2 bangun bisnis,uangnya dipakai untuk cewek2 gak bener....yg ada bangkrut Wakakak.... ditambah bisnis diretas 🤣🤣🤣
2022-06-02
0