03. Rulof Kardasa.

...~•Happy Reading•~...

Bunyi alaram membangunkan Rulof. Ketika bangun dan melihat kamarnya kosong, dia menyadari, tadi malam Ambar tidak tidur bersamanya di kamar. 'Mungkin dia tidur dengan Juha.' Pikir Rulof, sambil mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi.

^^^Setelah mandi dan berpakain, Rulof keluar kamar untuk sarapan. Dia akan berangkat pagi, karena harus mengantar Juha ke sekolah. Saat berjalan ke ruang makan, Rulof merasa heran dengan kondisi rumah yang sepi.^^^

Ketika melihat Seni, Rulof bertanya padanya. "Seni, ini pada kemana semua? Apakah Juha belum bangun?" Tanya Rulof, sambil melihat ke lantai atas.

"Ibu sedang keluar Pak. Kalau Juha sudah bangun, tetapi masih di kamar." Jawab Seni.

"Tolong buatkan sarapan dan panggil Juha, ya." Rulof berkata sambil duduk di meja makan untuk sarapan.

^^^Melihat hal itu, Seni terdiam. Dia merasa tidak enak untuk mengatakan pesan nyonyanya. Namun dengan berat hati, dia mengambil segelas air mineral panas lalu letakan di depan majikannya.^^^

"Apa ini, Seni? Saya tidak meminta air mineral. Saya mau minum kopi seperti biasanya." Rulof tidak mengerti dengan apa yang dilakukan oleh Seni. "Maaf, Pak. Tidak ada kopi lagi." Seni berkata pelan dan tetap berdiri di dekat majikannya.

"Apa maksudmu dengan tidak ada kopi lagi? Bukankah saya baru beli awal bulan ini?" Rulof tidak mengerti. "Dan mana sarapanku?" Tanya Rulof lagi, yang mulai emosi. Karena Ambar tidak menyiapkan sarapan untuknya.

"Maaf, Pak. Kopinya sudah habis dan tidak ada sarapan juga, Pak." Seni berkata pelan dan ragu.

"Bicara yang jelas, Seni. Saya tidak mengerti. Mengapa kopi saya yang sudah saya beli untuk stock satu bulan bisa habis dan tidak ada sarapan pagi ini." Rulof yang tidak mengerti keadaan, mulai tidak sabar.

Melihat itu, Seni memberanikan diri untuk bicara. "Begini, Pak. Kemarin kopi bapak sudah di bawa oleh Kakak bapak."

"Semua kopinya dibawa?" Tanya Rulof, seakan tidak percaya.

"Iyaa, Pak. Semuanya." Ucap Seni tegas dan meyakinkan.

"Kalau begitu, buatkan sarapan saja. Saya minum dengan air mineral ini." Emosi Rulof mulai surut. "Maaf, Pak. Tidak ada sarapan juga, karena tidak ada yang bisa di masak." Ucap Seni lagi.

"Apa maksudmu, dengan tidak ada yang bisa dimasak? Awal bulan ini saya sudah stock ayam, ikan, telur, dan lain-lain. Kau sendiri yang memasukan semuanya ke dalam kulkas." Rulof segera berdiri untuk memeriksa kulkas. Seni hanya melihat dalam diam, reaksi majikannya. Dia bersyukur, nyonyanya sedang keluar.

"Kemana semua yang saya beli dan masukan ke sini, Seni?" Tanya Rulof, heran.

Seni jadi gemas melihat majikannya yang tidak mengerti juga. "Semuanya sudah dibawa oleh Kakak bapak." Ucap Seni tegas, biar majikannya mengerti keadaan yang sedang terjadi di rumah.

"Semuanya ini, dibawa kemarin juga?" Tanya Rulof, seakan tidak percaya. Karena kemarin kakaknya bilang mau bawa sedikit makanan dari rumah, karena suaminya sedang kesulitan.

"Tidak, Pak. Kakak bapak sudah beberapa kali kesini mengambilnya. Kemarin yang terakhir, Pak." Ucap Seni dengan suara jelas.

"Kenapa kau tidak kasih tahu saya, supaya saya bisa beli lagi, setelah pulang kantor? Akhirnya begini, tidak ada untuk sarapan." Rulof mulai kesal.

Mendengar yang dikatakan majikannya, Seni tidak terima disalahkan. "Maaf, Pak. Saya tidak kasih tau bapak, tetapi dua hari lalu, Ibu sudah bilang sama bapak di kulkas cuma tinggal sedikit ayam, ikan dan telur." Seni jadi berani, karena dia tahu nyonyanya sudah katakan.

^^^Sedikit ayam itulah yang dimasak oleh Ambar untuk makan siang mereka kemarin. Tetapi belum sempat mereka cicipi, kakak majikannya telah datang dan makan. Sisanya juga dibawa pulang. Hal itu membuat Seni kesal, karena sudah cape'-cape' masak berdua nyonyanya, tidak bisa mencicipinya.^^^

"Oooh, mungkin saya tidak mendengarnya. Kalau begitu, tolong panggil Juha. Nanti kami sarapan di luar saja." Rulof menurunkan nada suara.

^^^Kemudian Seni berjalan ke kamar Juha dengan hati berbatu.^^^

^^^'Sangat tidak berpengertian. Kalau mereka sarapan di luar, lalu yang di rumah sarapan apa?' Tanya Seni dalam hati sambil geleng kepala. 'Untung Juha sudah dikasih minum susu tadi pagi sama Ibu.' Batin Seni.^^^

Kemudian, Seni berjalan bersama Juha menuju ruang tamu di mana Papanya sedang menunggu. "Juhaaa, kau belum ganti baju sekolah?" Tanya Rulof terkejut, melihat Juha masih kenakan baju rumah.

"Juha tidak mau masuk sekolah, Pa. Juha belajar di rumah saja sama Mama." Juha berkata sambil menunduk.

"Kenapa, kau tidak mau ke sekolah? Papa sudah bayar mahal TK mu." Rulof makin emosi, melihat Juha yang mulai rewel.

"Pokoknya, Juha tidak mau sekolaaa... Juha cape' jalan, Papaaa. Sekarang saja masih cape'." Juha sudah mau menangis.

"Kenapa kau bisa cape? Kau cuma belajar dan bermain di sana. Papa mengantarmu dengan mobil sampai sekolah. Kalau malas, jangan alasan cape'." Rulof jadi marah, karena melihat Juha mulai rewel dan malas ke sekolah.

"Juha capeee, karna jalan kaki tiap hari dengan Mama dari stasiun. Pokoknya, Juha tidak mau sekolaaa..." Juha teriak, lalu berlari ke kamarnya sambil menangis.

"Seni, benarkah mereka jalan kaki dari stasiun?" Tanya Rulof. Dia meragukan yang dikatakan Juha, karena dari stasiun ke rumahnya lebih dari 500 m. Dari gerbang depan komplek ke rumahnya saja, bisa 500 m.

"Saya tidak tau, Pak. Karna saya tidak pernah melihat. Yang saya tahu, selesai mandi setiap sore Ibu memijit betis Juha." Seni menjelaskan.

"Keterlaluan Mamanya, sekarang ada banyak angkutan online tinggal pesan. Mala anaknya diajak jalan kaki." Rulof menggerutu.

Seni yang mendengarnya, langsung melihat majikannya dengan takjub. 'Ini Pak Rulof lagi halu atau mimpi? Memangnya, pesan angkutan online ngga pake bayar?' Seni berkata dalam hati.

'Mau beli telur saja, Ibu masih pinjam uang sama saya. Ini mau naik angkutan online.' Seni kembali membatin dan menggelengkan kepalanya.

^^^Selama ini, Seni mengira nyonyanya orang yang sangat irit. Karena nyonyanya sangat baik, tapi kalau soal uang terlalu hati-hati dan cendrung irit. Namun setelah dengar pertengkaran mereka tadi malam, Seni jadi mengerti. Bu Ambar bukan irit, tetapi memang tidak punya uang.^^^

^^^Sambil berjalan ke belakang untuk mencuci pakaian, dia berpikir sesuatu yang tidak masuk akal. Mana mungkin Bu Ambar tidak punya uang. Rumah mereka bagus, suaminya punya mobil bagus. Tapi dia jadi sadar, karena gajinya dibayar oleh majikannya, dia kini mengerti. Nyonyanya ternyata bukan saja baik hati, tetapi sangat sabar.^^^

^^^'Kalau dapat saya, sudah ta kucek-kucekkk' Ucap Seni dalam hati, sambil mengucek baju di tangannya, dan jadi tersenyum sendiri.^^^

"Seniii." Panggil Rulof, di belakang Seni.

"Eeeh, Iyaa, Pak." Jawab Seni terkejut, karena tiba-tiba dipanggil majikannya.

"Ini duit. Tolong beli makanan untuk Juha, karna saya mau ke kantor." Rulof berkata sambil menyerahkan selembar uang 50.000.

"Iyaa, Pak." Seni berdiri lalu mengeringkan tangannya untuk mengambil uang dari tangan Rulof.

^^^Kemudian dia mengikuti majikannya untuk membuka pagar, karena majikannya mau berangkat ke kantor. Seni menggelengkan kepalanya, karena majikannya tidak melihat atau pamit sama anaknya yang lagi sedih di kamar.^^^

Setelah majikannya berangkat, Seni masuk ke rumah dan menuju kamar Juha. "Juha, Mba' mau ke tukang sayur dulu yaa, jangan keluar." Seni melihat Juha sedang menangis. Hatinya jadi sedih, karena Juha anak yang baik dan penurut. "Atau Juha mau ikut Mba' ke tempat tukang sayur?" Tanya Seni lagi, untuk menghiburnya. Juha hanya mengeleng. "Kalau begitu, tunggu di sini, ya. Mba' akan pergi secepatnya, supaya kau cepat sarapan." Ucap Seni.

"Mba', bolehkah sekarang Juha makan telur dan nasi saja? Juha sudah sangat lapar." Juha, memelas. "Baik, Juha tunggu di sini ya, Mba' pergi secepatnya." Seni segera ke warung untuk beli telur. Seni akan membuat sarapan untuknya dan Juha terlebih dahulu, sebelum ke tempat tukang sayur.

...~●○♡○●~...

Terpopuler

Comments

🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

suami edaaan🤣🤣

2024-04-18

0

🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

pasti kecapek an di Juha karena berjalan

2024-04-18

1

🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

kelihatan kan kalau lupa sama tanggung jawab

2024-04-18

1

lihat semua
Episodes
1 01. Ambar Kirania.
2 02. Ambar - Rulof.
3 03. Rulof Kardasa.
4 04. Ambar - Sari.
5 05. Ambar - Seni.
6 06. Mathias Naresh.
7 07. Apartemen Mathias.
8 08. Angel Chantika.
9 09. Mencari.
10 10. Perhiasan Ambar.
11 11. Mathias - Erwin.
12 12. Rulof - Ambar.
13 13. Offside
14 14. Mathias - Angel - Erwin.
15 15. Orang Tua Angel.
16 16. Keluarga Angel.
17 17. Angel Di Usir.
18 18. Pembersihan.
19 19. Perhiasan Angel.
20 20. Meninggal.
21 21. Pemakaman.
22 22. Keluarga Rulof.
23 23. Richo - Inge.
24 24. Serangan
25 25. Rencana.
26 26. Kantor Pengacara
27 27. Tegar.
28 28. Membingungkan.
29 29. Ketiduran.
30 30. Dunia Kecil.
31 31. Mobil Ambar.
32 32. Susun Rencana.
33 33. Kasus Pembunuhan.
34 34. Kantor Polisi.
35 35. Batal Penuntutan.
36 36. Ada Orang Baik.
37 37. Ada Orang Jahat.
38 38. Ke Jogja.
39 39. Kejutan.
40 40. Perjanjian Pra Nikah
41 41. Pra Nikah
42 42. Nikah
43 43. Mulai Bersama.
44 44. Pelindung.
45 45. Perenungan.
46 46. Awal Yang Baik.
47 47. Rencana Richo
48 48. Kesibukan.
49 49. Rumah Sakit.
50 50. Kasih Sayang Ibu.
51 51. Pulang ke Rumah.
52 52. Curahan hati.
53 53. Ke Makasar.
54 54. Di Makassar
55 55. Papathias.
56 56. Pesona Ambar.
57 57. Terpesona.
58 58. Malam Pertama.
59 59. Suasana Baru.
60 60. Kost Richo.
61 61. Permintaan.
62 62. Kasus Pribadi.
63 63. Kasus Keluarga.
64 64. Bank ABS.
65 65. Bank IDARI.
66 66. Kejutan 1.
67 67. Kejutan 2.
68 68. Solusi 1.
69 69. Solusi 2.
70 70. Tak Terduga 1.
71 71. Tak Terduga 2.
72 72. Menghibur.
73 73. Keterlaluan.
74 74. Gelar Perkara.
75 75. Kamar Mathias.
76 76. Kurang Sehat.
77 77. Richo-Barra
78 78. Jual Apartemen.
79 79. Usulan Ambar.
80 80. Kantor Baru 1.
81 81. Kantor Baru 2.
82 82. Tidak Kebetulan.
83 83. Rencana Mathias 1.
84 84. Rencana Mathias 2.
85 85. Dress
86 86. H. -1.
87 87. Hari H*
88 88. Rencana Ambar.
89 89. Terciduk.*
90 90. Kejutan Yang Sukses.
91 91. Kejutan Dan Harapan.
Episodes

Updated 91 Episodes

1
01. Ambar Kirania.
2
02. Ambar - Rulof.
3
03. Rulof Kardasa.
4
04. Ambar - Sari.
5
05. Ambar - Seni.
6
06. Mathias Naresh.
7
07. Apartemen Mathias.
8
08. Angel Chantika.
9
09. Mencari.
10
10. Perhiasan Ambar.
11
11. Mathias - Erwin.
12
12. Rulof - Ambar.
13
13. Offside
14
14. Mathias - Angel - Erwin.
15
15. Orang Tua Angel.
16
16. Keluarga Angel.
17
17. Angel Di Usir.
18
18. Pembersihan.
19
19. Perhiasan Angel.
20
20. Meninggal.
21
21. Pemakaman.
22
22. Keluarga Rulof.
23
23. Richo - Inge.
24
24. Serangan
25
25. Rencana.
26
26. Kantor Pengacara
27
27. Tegar.
28
28. Membingungkan.
29
29. Ketiduran.
30
30. Dunia Kecil.
31
31. Mobil Ambar.
32
32. Susun Rencana.
33
33. Kasus Pembunuhan.
34
34. Kantor Polisi.
35
35. Batal Penuntutan.
36
36. Ada Orang Baik.
37
37. Ada Orang Jahat.
38
38. Ke Jogja.
39
39. Kejutan.
40
40. Perjanjian Pra Nikah
41
41. Pra Nikah
42
42. Nikah
43
43. Mulai Bersama.
44
44. Pelindung.
45
45. Perenungan.
46
46. Awal Yang Baik.
47
47. Rencana Richo
48
48. Kesibukan.
49
49. Rumah Sakit.
50
50. Kasih Sayang Ibu.
51
51. Pulang ke Rumah.
52
52. Curahan hati.
53
53. Ke Makasar.
54
54. Di Makassar
55
55. Papathias.
56
56. Pesona Ambar.
57
57. Terpesona.
58
58. Malam Pertama.
59
59. Suasana Baru.
60
60. Kost Richo.
61
61. Permintaan.
62
62. Kasus Pribadi.
63
63. Kasus Keluarga.
64
64. Bank ABS.
65
65. Bank IDARI.
66
66. Kejutan 1.
67
67. Kejutan 2.
68
68. Solusi 1.
69
69. Solusi 2.
70
70. Tak Terduga 1.
71
71. Tak Terduga 2.
72
72. Menghibur.
73
73. Keterlaluan.
74
74. Gelar Perkara.
75
75. Kamar Mathias.
76
76. Kurang Sehat.
77
77. Richo-Barra
78
78. Jual Apartemen.
79
79. Usulan Ambar.
80
80. Kantor Baru 1.
81
81. Kantor Baru 2.
82
82. Tidak Kebetulan.
83
83. Rencana Mathias 1.
84
84. Rencana Mathias 2.
85
85. Dress
86
86. H. -1.
87
87. Hari H*
88
88. Rencana Ambar.
89
89. Terciduk.*
90
90. Kejutan Yang Sukses.
91
91. Kejutan Dan Harapan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!