MANUSIA PARASIT

MANUSIA PARASIT

01. Ambar Kirania.

...~•Happy Reading•~...

Ambar Kirania adalah seorang Ibu muda yang sudah memiliki seorang putra bernama Juha Enoch. Saat ini, Juha memasuki usia 5 tahun, dan sudah mulai bersekolah di TK.

Setiap pagi Juha ke sekolah di antar oleh Papanya, Rulof Kardasa. Karena sekolahnya berada di arah yang sama, Papanya berangkat ke kantor. Pulang sekolah baru dijemput oleh Mamanya, Ambar.

Seperti hari ini, Ambar sudah pulang menjemput Juha dari sekolah. Mereka baru turun dari commuterline di Stasiun B. Dari stasiun mereka berjalan kaki ke rumah, karena komplek perumahan tempat tinggal Ambar tidak jauh dari stasiun.

"Mamaa, ayooo, cepat jalannya. Juha sudah haus dan lapar." Juha berkata sambil menarik tangan Mamanya, karena sudah tidak sabar tiba di rumah.

"Iyaaa, Juha. Sabar, sebentar lagi sudah sampai." Ambar berkata sambil menghapus keringatnya, karena Juha mengajaknya berjalan sangat cepat.

Walaupun menggunakan payung, tetap merasa panas, karena matahari di atas jam 11.00 bersinar terik. Ketika sampai di rumah, Ambar mengambil minuman untuk Juha dan dirinya. "Juha, ini minum dulu, lalu ganti baju. Setelah itu baru kita makan." Ambar memberikan segelas air mineral kepada Juha. Dia juga minum segelas air yang sudah diambil untuknya.

^^^Setelah minum, Juha masuk ke kamarnya untuk mengganti baju seperti yang dikatakan Mamanya. Dengan cepat dia mengganti baju, karena sudah sangat lapar.^^^

"Seni, kalau masakannya sudah matang, tolong disiapkan, yaa. Juha sudah lapar sekali." Ambar berkata kepada ART yang berada di dapur, sebelum dia ke kamar untuk mengganti pakaiannya.

"Masakannya sudah matang Bu, tetapi sekarang sudah habis." Jawab Seni pelan, dan mengatakannya dengan ragu-ragu sambil mendekati nyonyanya.

"Sudah habis? Siapa yang menghabiskan?" Tanya Ambar, terkejut dan heran, sambil berbalik melihat Seni yang mendekatinya.

'Seni tidak mungkin bisa menghabiskan semua ayam dan sayur yang tadi telah dimasak jadi satu.' Pikir Ambar, karena masakkannya lumayan banyak, bisa untuk makan malam juga.

^^^Tadi sebelum berangkat jemput Juha, Ambar telah menyiapkan semua dengan bumbunya. Seni tinggal mematangkan saja, sambil menunggunya pulang jemput Juha.^^^

"Tadi Kakaknya bapak datang dan makan, Bu. Terus sisa masakannya di bawa pulang juga." Seni menjelaskan apa yang terjadi saat nyonyanya pergi dan mengapa masakan bisa habis sebelum dimakan oleh mereka.

"Oooh, tadi Kak Inge datang ke sini? Kenapa Kak Inge ngga kasih tau saya, yaa?" Tanya Ambar, kemudian mengambil ponsel untuk melihat, mungkin Inge sudah kirim pesan atau menelponnya. Ternyata tidak ada panggilan tidak terjawab atau pesan dari Inge.

"Yaa, udah Seni, masak yang ada saja deh, yang bisa cepat matang. Mungkin bisa ceplok telur saja dulu, karena Juha sudah lapar. Saya mau ganti baju, baru masak lagi untuk kita.

"Bu, telurnya juga sudah habis." Ucap Seni, makin pelan.

"Habis? bukankah tadi masih ada beberapa butir telur di kulkas?" Tanya Ambar heran, sambil menuju kulkas untuk memastikan. Karena dia tahu, tadi saat menyiapkan masakan, masih ada beberapa butir telur di kulkas.

"Iyaa, Bu. Tadi masih ada, tapi sudah dibawa juga sama kakaknya bapak." Seni menjelaskan lagi.

Ambar langsung menatap Seni seakan tidak percaya. Namun setelah melihat isi kulkas yang kosong, Ambar melongo, tidak percaya dengan yang dilihatnya. Tidak ada yang bisa dimasak lagi. Ayam yang dimasak tadi, adalah ayam terakhir yang ada dikulkas. Sedangkan sedikit ikan yang tersisa sudah tidak berbekas.

"Seni, ini tolong beli telur 1/4 kg di warung yaa, nanti dibuat mata sapi untuk kita bertiga." Ambar berkata sambil mengeluarkan uang Rp.10.000 dari dompet dan memberikannya kepada Seni.

Ambar berjalan ke kamar untuk mengganti pakaiannya. Hatinya jadi sedih, karena anaknya akan makan telur dan nasi lagi. Hal ini sering terjadi, menjelang akhir bulan. Tetapi sekarang baru melewati pertengahan bulan, semua stock makanan satu bulan telah ludes.

...*((**))*...

Menjelang waktu makan malam, Rulof belum pulang dari kantor. Ambar langsung mengirim pesan untuk suaminya. "Mas, pulang dari kantor jam berapa?" Isi pesan Ambar kepada Rulof. Dia sudah tidak sabar menunggunya untuk makan.

"Aku sedang lembur, pulangnya malam." Balasan pesan dari Rulof. Ambar langsung tertunduk lesu. Dia berharap suaminya akan cepat pulang, sehingga bisa pesan makanan untuk makan malam mereka.

^^^Ambar berjalan keluar dari kamarnya dengan hati yang makin sedih dan tidak enak hati kepada Seni. Mereka akan makan dengan apa yang masih ada atau diada-adakan.^^^

"Seni, uang yang tadi siang masih ada kembaliannya?" Tanya Ambar kepada Seni, tentang uang kembalian beli telur.

"Masih ada, Bu. Itu saya letakan di atas kulkas." Seni menjawab sambil menunjuk dengan jempolnya ke atas kulkas.

"Tolong Seni tambahin, agar bisa beli telur untuk makan malam kita, ya." Ambar berkata tanpa melihat Seni, sebab tidak enak terhadapnya.

"Baik, Bu. Saya akan pergi ke warung." Seni berkata cepat, lalu mengambil uang di atas kulkas dan masuk ke kamarnya untuk mengambil uang tambahan. Kemudian keluar dari rumah untuk beli telur di warung.

^^^Ambar tertunduk malu dan sedih di ruang tamu. Untuk beli telur saja, dia harus minta tambahan uang dari ART. Uangnya yang tersisa, hanya selembar Rp. 10.000,- yang sudah diberikan untuk Seni tadi siang.^^^

Setelah Seni pulang dari warung, Ambar segera ke dapur untuk membuat telur dadar. Karena tadi siang mereka sudah makan nasi dengan telur mata sapi, malam ini dengan telur dadar.

"Seni, tolong panggil Juha untuk makan, yaa." Ucap Ambar, setelah makanan telah disajikan di meja makan. Juha datang dan duduk di meja makan tanpa suara, karena melihat wajah Mamanya yang tidak senang.

"Juha, berdoa, lalu makan. Nanti selesai makan, kita belajar sebentar di kamar, ya. Juha ceritakan, tadi belajar apa saja di sekolah." Ambar mengajak Juha bicara, karena melihatnya hanya diam.

"Iyaa, Ma." Jawab Juha singkat, seperti makannya yang singkat. Setelah makan, Juha masuk ke kamarnya lagi.

"Seni, masih ada susu Juha?" Tanya Ambar.

"Masih, Bu. Mau saya buatkan sekalian?" Tanya Seni.

"Tidak sekarang, Seni. Sedikit lagi baru saya buatkan." Ucap Ambar lagi.

^^^Setelah berbicara dengan Juha di kamarnya dan menemani dia belajar, Ambar keluar ke dapur untuk membuat susu sebelum Juha tertidur.^^^

'Syukur, masih ada susu. Kalau ngga, kasihan anakku.' Ambar membatin, sambil membuat susu.

Setelah minum susu, Ambar menemani Juha berbaring sambil membaca sebuah cerita sebelum tidur. Setelah selesai mendengar cerita, Juha memeluk Mamanya. "Mama, betis Juha sakit sekali." Ucap Juha, sambil menunjuk betisnya.

"Kalau begitu Juha bangun dan berdoa, yaa. Setelah itu baru berbaring. Mama akan pijit betismu." Ucap Ambar, karena khawatir Juha tertidur saat dipijit.

"Iyaa, Ma." Ucap Juha, langsung bangun dan berdoa. Ambar mengambil minyak hangat untuk memijit betis dan kaki Juha.

"Sekarang Juha berbaring, Mama akan pijit betis dan kakimu." Ucap Ambar, dan Juha kembali berbaring.

^^^Ambar memijit betis dan kaki Juha dengan hati yang makin sedih karena tahu, Juha merasa pegal dan sakit di kakinya karena jalan kaki dari stasiun ke rumah.^^^

Ketika melihat putranya telah tertidur, Ambar berhenti memijit betis dan menyelimutinya dengan selimut. Kemudian mencium keningnya dengan sayang, lalu keluar kamar sambil memikirkan kondisi putranya.

...~●○♡○●~...

Terpopuler

Comments

Bambut That

Bambut That

telur dan telur sebuah realita yg kerap terjadi, terkadang harus pintar² mengakali itu telur supaya gak membosankan...
keren kamu thor

2024-08-17

0

🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

miris sekali kehidupan mu Ambar

2024-03-27

6

🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

hadeeeh sedihnya melihat Juha ini😭

2024-03-27

6

lihat semua
Episodes
1 01. Ambar Kirania.
2 02. Ambar - Rulof.
3 03. Rulof Kardasa.
4 04. Ambar - Sari.
5 05. Ambar - Seni.
6 06. Mathias Naresh.
7 07. Apartemen Mathias.
8 08. Angel Chantika.
9 09. Mencari.
10 10. Perhiasan Ambar.
11 11. Mathias - Erwin.
12 12. Rulof - Ambar.
13 13. Offside
14 14. Mathias - Angel - Erwin.
15 15. Orang Tua Angel.
16 16. Keluarga Angel.
17 17. Angel Di Usir.
18 18. Pembersihan.
19 19. Perhiasan Angel.
20 20. Meninggal.
21 21. Pemakaman.
22 22. Keluarga Rulof.
23 23. Richo - Inge.
24 24. Serangan
25 25. Rencana.
26 26. Kantor Pengacara
27 27. Tegar.
28 28. Membingungkan.
29 29. Ketiduran.
30 30. Dunia Kecil.
31 31. Mobil Ambar.
32 32. Susun Rencana.
33 33. Kasus Pembunuhan.
34 34. Kantor Polisi.
35 35. Batal Penuntutan.
36 36. Ada Orang Baik.
37 37. Ada Orang Jahat.
38 38. Ke Jogja.
39 39. Kejutan.
40 40. Perjanjian Pra Nikah
41 41. Pra Nikah
42 42. Nikah
43 43. Mulai Bersama.
44 44. Pelindung.
45 45. Perenungan.
46 46. Awal Yang Baik.
47 47. Rencana Richo
48 48. Kesibukan.
49 49. Rumah Sakit.
50 50. Kasih Sayang Ibu.
51 51. Pulang ke Rumah.
52 52. Curahan hati.
53 53. Ke Makasar.
54 54. Di Makassar
55 55. Papathias.
56 56. Pesona Ambar.
57 57. Terpesona.
58 58. Malam Pertama.
59 59. Suasana Baru.
60 60. Kost Richo.
61 61. Permintaan.
62 62. Kasus Pribadi.
63 63. Kasus Keluarga.
64 64. Bank ABS.
65 65. Bank IDARI.
66 66. Kejutan 1.
67 67. Kejutan 2.
68 68. Solusi 1.
69 69. Solusi 2.
70 70. Tak Terduga 1.
71 71. Tak Terduga 2.
72 72. Menghibur.
73 73. Keterlaluan.
74 74. Gelar Perkara.
75 75. Kamar Mathias.
76 76. Kurang Sehat.
77 77. Richo-Barra
78 78. Jual Apartemen.
79 79. Usulan Ambar.
80 80. Kantor Baru 1.
81 81. Kantor Baru 2.
82 82. Tidak Kebetulan.
83 83. Rencana Mathias 1.
84 84. Rencana Mathias 2.
85 85. Dress
86 86. H. -1.
87 87. Hari H*
88 88. Rencana Ambar.
89 89. Terciduk.*
90 90. Kejutan Yang Sukses.
91 91. Kejutan Dan Harapan.
Episodes

Updated 91 Episodes

1
01. Ambar Kirania.
2
02. Ambar - Rulof.
3
03. Rulof Kardasa.
4
04. Ambar - Sari.
5
05. Ambar - Seni.
6
06. Mathias Naresh.
7
07. Apartemen Mathias.
8
08. Angel Chantika.
9
09. Mencari.
10
10. Perhiasan Ambar.
11
11. Mathias - Erwin.
12
12. Rulof - Ambar.
13
13. Offside
14
14. Mathias - Angel - Erwin.
15
15. Orang Tua Angel.
16
16. Keluarga Angel.
17
17. Angel Di Usir.
18
18. Pembersihan.
19
19. Perhiasan Angel.
20
20. Meninggal.
21
21. Pemakaman.
22
22. Keluarga Rulof.
23
23. Richo - Inge.
24
24. Serangan
25
25. Rencana.
26
26. Kantor Pengacara
27
27. Tegar.
28
28. Membingungkan.
29
29. Ketiduran.
30
30. Dunia Kecil.
31
31. Mobil Ambar.
32
32. Susun Rencana.
33
33. Kasus Pembunuhan.
34
34. Kantor Polisi.
35
35. Batal Penuntutan.
36
36. Ada Orang Baik.
37
37. Ada Orang Jahat.
38
38. Ke Jogja.
39
39. Kejutan.
40
40. Perjanjian Pra Nikah
41
41. Pra Nikah
42
42. Nikah
43
43. Mulai Bersama.
44
44. Pelindung.
45
45. Perenungan.
46
46. Awal Yang Baik.
47
47. Rencana Richo
48
48. Kesibukan.
49
49. Rumah Sakit.
50
50. Kasih Sayang Ibu.
51
51. Pulang ke Rumah.
52
52. Curahan hati.
53
53. Ke Makasar.
54
54. Di Makassar
55
55. Papathias.
56
56. Pesona Ambar.
57
57. Terpesona.
58
58. Malam Pertama.
59
59. Suasana Baru.
60
60. Kost Richo.
61
61. Permintaan.
62
62. Kasus Pribadi.
63
63. Kasus Keluarga.
64
64. Bank ABS.
65
65. Bank IDARI.
66
66. Kejutan 1.
67
67. Kejutan 2.
68
68. Solusi 1.
69
69. Solusi 2.
70
70. Tak Terduga 1.
71
71. Tak Terduga 2.
72
72. Menghibur.
73
73. Keterlaluan.
74
74. Gelar Perkara.
75
75. Kamar Mathias.
76
76. Kurang Sehat.
77
77. Richo-Barra
78
78. Jual Apartemen.
79
79. Usulan Ambar.
80
80. Kantor Baru 1.
81
81. Kantor Baru 2.
82
82. Tidak Kebetulan.
83
83. Rencana Mathias 1.
84
84. Rencana Mathias 2.
85
85. Dress
86
86. H. -1.
87
87. Hari H*
88
88. Rencana Ambar.
89
89. Terciduk.*
90
90. Kejutan Yang Sukses.
91
91. Kejutan Dan Harapan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!