pak Doni adalah penyembah dan pengikut dari aliran setan bernama pesugihan orok.
pesugihan itu sama dengan pesugihan lainnya, yang membedakan hanya tumbalnya
dia memang baru saja mengikuti pesugihan itu, dan timbal mereka harus bayi yang dalam kandungan sang ibu.
tak hanya menumbalkan bayi dalam rahim, dia juga harus mengambil Ari-ari bayi yang lahir di hari weton Sabtu pahing.
pak Doni sudah berhasil mempersembahkan enam bayi dan lima Ari-ari.
"Doni, aku butuh bayi dari istri Rafa tetangga mu, jika kamu berhasil aku akan memberikan mu kekayaan yang tak ada habisnya, jadi jadikan ,bayi itu timbal untuk ku," minta setan itu.
"tapi tuan itu tak mudah, Krena kelurga itu terkenal bisa melawan ilmu hitam," kata pak Doni memohon.
"kalau begitu aku akan mengambil istri dan anakmu," kata setan itu.
"tidak tuan, hamba akan melakukan itu, tapi tolong jangan lukai ank dan istri hamba," mohon pak Doni.
"baiklah, berikan racun itu pada wanita hamil itu, biar aku yang membunuhnya saat racun itu masuk kedalam tubuhnya, ha-ha-ha-ha,"
pak Doni pun pulang sambil membawa racun di tangannya, dia sedikit kebingungan pasalnya akan sangat sulit untuk memberikan racun itu.
tapi saat dia baru sampai di rumah, dia melihat sang istri sedang memasak cukup banyak, dan dia pun memiliki ide.
"Bu, coba bagikan makanan ke para tetangga, anggap saja kita bersedekah," perintah pak Doni.
Bu Mirna yang awalnya bingung, akhirnya menurut toh ini semua baik, jadi Bu Mirna membagikan makanan yang di buatnya.
sedang rantang yang akan di berikan pada Jasmin dan Wulan di taruh racun hitam.
tapi pak Doni salah kira, awalnya rencananya hampir berhasil tapi tiba-tiba setan yang dia sembah menghajarnya.
"ada apa tuan, hamba salah apa kenapa tuan menyiksa hamba," tanya pak Doni kesakitan di ruangan khusus itu.
"kau bodoh, aku hampir musnah di tangan istri dari saudaranya, sekarang kau juga harus ikut merasakan apa yang aku rasakan, argh...."
pak Doni pun kesakitan karena seluruh tubuhnya terasa terbakar, bahkan kepalanya seperti mau pecah di hantam benda keras.
pak Doni pun menghela nafas, dia bingung dan khawatir, terlebih dia baru tau jika keluarga Raka yang harus di waspadai bukan Rafa.
"Bu, besok kalau menjalankan misi, hati-hati ya," kata pak Doni takut.
"iya pak, tapi jika ibu terjadi apa-apa, maafkan ibu ya," kata wanita itu.
sedang di rumah sakit, ini malam terakhir, tadi sore Rizal sempat pulang dan mengatakan pada sang istri jika Jasmin sudah di perbolehkan pulang.
semua besok akan menyambut Jasmin dan bayinya, Rizal sedang tiduran di lorong rumah sakit.
tapi tak lama sayup terdengar suara tangisan bayi yang cukup keras, tapi dia bingung karena tempatnya jauh dari ruang bayi.
"bagaimana ada suara bayi, ini jam sebelas malam, tak mungkin suster membawa bayi keluar," kata Rizal yang mulai merinding.
Rizal pun memutuskan untuk menutup matanya dan tidur, sedang Rafa yang ingin mencari angin pun memilih duduk di samping Rizal.
tapi suasana malam ini cukup sepi dan seram, pasalnya dari jauh dia melihat ada sosok suster yang berdiri sambil mengendong bayi yang terbungkus kain bedong di tangannya.
Rafa melihat jam tangannya, ternyata pukul sebelas malam, "sepertinya ada yang tak beres," gumam Rafa.
benar saja, suster itu berjalan sambil menyeret kakinya, dan penampilannya yang awalnya bersih kini jadi lusuh.
bahkan ada bekas darah di lantai dari seretan kaki suster itu, suara tangisan bayi itu makin kencang terdengar.
ternyata itu bukan bedong, melainkan kain kafan, suster itu melemparkan bayi yang di gendongannya itu kerah rafa.
tapi bukannya mendarat di depan Rafa, bayi itu malah menabrak tiang penyangga rumah sakit hingga berceceran.
suster itu masih menatap Rafa dengan mata merah dan air mata darah yang mengalir di pipinya.
bahkan Rafa baru sadar jika puing-puing bagian bayi yang tercerai-berai itu kini kembali berkumpul.
setelah itu terbentuklah sesosok mahluk hitam dengan gigi taring berkepala plontos yang sedang merangkak sambil menjulurkan lidahnya.
Rafa kembali mendengar suara tangisan yang memekakkan telinga, dan mahluk itu kini merangkak kearahnya dan lubang mata bayi itu kosong hanya sebuah lubang hitam.
"ciya... jijik," kata Rafa yang reflek menendang mahluk itu hingga menghantam tembok dan hancur.
suster itu marah melihat orok yang di bawanya hancur, dia pun berlari menghampiri Rafa sambil berteriak.
Rafa tak panik, tak di duga Ki item datang dan langsung menahan suster hantu itu dan langsung mengcabik-cabiknya.
bahkan sampai mahluk itu tak berbentuk, banyak lagi arwah yang ingin mendekat tapi mundur saat melihat Ki item.
Rafa pun mengangguk dan Ki item pun hilang, Rizal pun baru berani menurunkan penutup kepalanya.
"kamu disini Rafa, berarti dari tadi terdengar suara Geraman, itu kamu?" tanya Rizal dengan wajah panik.
"iya pakde, sudah lanjutkan tidurnya, Rafa tadi mungkin mengigau, oh ya kalau tidur jangan lupa baca doa dulu pakde," pesan Rafa yang di angguki oleh Rizal.
sudah beberapa tahun tak bersinggungan dengan hal ghaib seperti ini.
Rizal sedikit was-was, terlebih semua keponakannya bisa melihat dan merasakan kehadiran dari mahluk astral si sekitar mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 198 Episodes
Comments