dari sebrang jalan rumah mereka ada mahluk yang menyeringai karena panggilan dari Faraz.
sosoknya yang begitu seram dengan wajah berbelatung, dan begitu banyak borok di lengan dan wajahnya.
bahkan rambut hitam panjang yang acak-acakan panjang sampai menyentuh tanah.
pay*d*r* yang menggelantung sampai sepaha, mahluk itu adalah Wewe gombel yang sering menculik anak-anak.
"errg..." suara mahluk itu yang tak bisa mendekat.
sedang dari dalam rumah, Arkan berdiri di depan pintu dan bisa melihat sosok seram itu sedang melihatnya.
Aryan meminta semua mengmbil air wudhu untuk sholat dan Arkan akan berjaga terlebih dahulu.
"idih... Nini Wewe, ngapain di situ masih Magrib woi, mending minggir we," kata pocong yang selalu mengikuti Raka.
"diam..." suara Geraman itu terdengar menakutkan.
"jadi hantu jangan goblok ya, kamu gak akan bisa masuk, orang itu ada pagar ghaib, dan di dalam rumah itu bukan anak yang bisa kamu ganggu, jika tak ingin mati konyol, ha-ha-ha-ha," ledek pocong gosong itu.
"kamu saja yang pergi, aku ingin membawa mereka," kata Wewe gombel itu dengan marah.
tapi baru juga menabrak pagar gaib tangan mahluk itu terbakar, pocong itu pun tertawa melihat tingkah wewe gombel bodoh itu.
melihat dia di tertawakan oleh pocong itu, Wewe gombel itu melemparkan bata kearah pocong itu.
batu bata itu tepat mengenai kepala pocong gosong itu, pocong pun marah, dan langsung melompat dan menyembur Wewe gombel itu.
"kau lupa jika aku juga bukan mahluk sembarangan, dan aku juga bukan hantu baru, dasar mahluk rendahan," kata pocong itu yang melompat pergi.
sedang Wewe gombel itu meleleh dan hangus karena semburan pocong teman Raka itu.
Arkan tak kaget, pocong yang sering membuatnya tertawa, kini melindungi dirinya bahkan pocong itu bisa mengalahkan Wewe gombel itu.
Arkan pun mulai ke dapur dan mengambil air wudhu dan segera sholat dan memilih untuk sholat di ruang tamu rumah Rafa.
setelah sholat, mereka semua mengaji bersama untuk kesembuhan dari Wulan dan Jasmin.
Wulan pun sadar dan merasakan tangannya di genggam seseorang, ternyata saat menoleh ada Raka yang mengaji sambil menggenggam tangannya.
"ayah, apa tak batal wudhunya?" lirih Wulan.
"ayah pakai sarung tangan Amma," tangis Raka yang langsung tak terbendung melihat Wulan yang sudah bangun.
"ya Allah kenapa suamiku ini begitu melankolis, dan aku tadi seperti sayup mendengar suara anak-anak mengaji juga ayah,"
"mungkin mereka di rumah dan sedang mendoakan mu, dan maafkan aku ya Amma, karena tak menjaga mu dengan benar," kata Raka mencium kening Wulan.
"iya ayah, aku mengerti, jangan menangis lagi ya," lirih Wulan.
Adri datang membawa makanan untuk Raka dan wulan, dan dia sedikit tenang melihat Wulan yang sudah bisa tersenyum bersama Raka.
sedang di rumah sakit lain, Nurul akan berpamitan setelah Rizal datang karena dia hrus menjaga anak-anak.
dan nanti Rizal akan kembali lagi untuk membantu Rafa menemani Jasmin.
Luna besok yang akan membuatkan berkat untuk acara brokohan bayi, dan tak lupa untuk membuat cukup banyak.
"kami pamit dulu ya Rafa," kata buruk dan Rizal.
"iya Tante, dan aku titip anak-anak ya," kata Rafa yang di angguki oleh Nurul.
mobil Rizal pun meninggalkan rumah sakit, dan Rafa masih menunggu istrinya yang baru sadar.
Rafa membantu Jasmin memompa ASI untuk bayi mereka, terlebih bayi yang baru lahir itu tak bisa keluar dari inkubator.
Jasmin pun benar-benar merasa bahagia memiliki Rafa, pasalnya meski pria itu begitu keras.
tapi sangat penyayang, bahkan tak peduli apapun, dia akan selalu melindungi keluarganya.
pocong gosong itu sudah sampai di rumah sakit, dan dia melompat-lompat untuk menemukan temannya.
saat melihat sosok Raka dan Wulan, pocong itu pun masuk keruangan rawat Wulan, Adri mencium aroma busuk yang cukup keras.
"ada apa om?" tanya Raka yang tau kedatangan pocong temannya itu.
"om kok merasa merinding dan mencium aroma busuk ya," jawab Adri.
"coba lihat di pintu deh om," kata Wulan tersenyum.
Adri pun kaget melihat sosok yang tersenyum kearahnya dengan mata merah itu, "Allahuakbar, innalilahi wa ilaihi Raji'un,"
"yey... dasar si Om-om suka bercanda deh, halo teman aku masuk ya-" kata pocong itu yang melompat tapi kepeleset dan jatuh menghantam lantai.
semua pun menahan tawa melihat aksi konyol pocong gosong itu, "ini nih aku gak suka rumah sakit, ini lantai di pel berapa kali, licin woy, bantuin woy ..." kesal pocong itu.
Raka pun membantu temannya itu, dan membantu pocong itu duduk di kursi samping Wulan.
"mau kopi atau susu om poci, oh ya disini gak boleh merokok sayang ya," kata Wulan.
"gak masalah deh, minta kopi susu sajalah kebetulan haus, untuk rokok bisa buat nanti malam jaga anak-anak lagi, terlebih mulut anak kembaran suamimu itu, memiliki mulut yang sompral dan sering mengundang mahluk astral," kata pocong itu nampak marah.
Adri yang tak mengerti pun bingung, pasalnya dia bisa melihat tapi tak bisa komunikasi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 198 Episodes
Comments
kuroshaki ichigo
aq ngakak pas tuch sie lepet gosong nya lompat trs k'pleset,untung g' ksleo tuch sie poci.🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2022-07-04
1
Riza sitorus
aiihhh up nya lagi thorrr
2022-03-07
1
Apriyanti
lanjut thor
2022-03-06
1