Hay para Reader
Di manapun kalian berada semoga sehat selalu🤗
Selamat datang di TCBK.
Happy reading🥰
.....
...
..
.
“Aw ... Pelan-pelan, Ken!” Seorang wanita merintih karena suaminya mengobati lukanya.
“Diam, Ay, ini balasnya untuk istri yang kualat terhadap suaminya,” omel pria itu datar, tapi tangannya dengan lembut membersihkan luka istrinya hanya sesekali ia menekan luka itu untuk balasan kepada wanitanya yang hampir terluka parah jika ia tidak datang.
“Sekarang kau buka bajumu!” ujar pria itu.
“Hey, kenapa kau menyuruhku membuka baju!” jerit wanita itu menyilang kan tangannya di depan dadanya.
“Aku, hanya mau memeriksa apakah tubuh mu itu terluka juga Tante bebas!” ujar pria itu, menyindir istirnya yang mengaku wanita bebas.
“Biarkan, aku saja yang memeriksa sendiri. Hanya luka kecil, aku bisa mengatasinya sendiri,” ujar wanita itu.
“Biarkan aku yang memeriksanya, aku ingin memastikan sendiri bahwa kau tidak kenapa-napa, aku tidak akan memakan mu kok, Tante.”
Wanita itu mau tak mau membuka bajunya, karena bagian tubuh belakangnya juga terluka.
Saat ini punggung wanita itu terekspos di depan Ken, bagian depan tubuh nya ia tutup dengan bantal.
Sedangkan Ken memandang kulit mulus wanita itu dengan tatapan sulit di artikan, Matanya memandang pengait kaca mata kuda dengan ekspresi tidak suka.
Cetak ... Pengait itu terlepas.
“Hey, Berondong mesum! Kenapa kau melepaskan pengait kaca mata kuda ku!” wanita itu semakin mengeratkan pelukannya terhadap si bantal.
“Aku melihat ada bekas luka di sana Tante!” ujar pria itu mengelus luka wanita itu.
“Hem, iya itu luka yang susah hilang, aku mendapatkannya pada saat usiaku 10 tahun.”
“Apakah ada yang menyakiti mu pada saat itu?” tanya pria itu seakan penasaran.
“Dulu waktu ku kecil aku di culik dan mendapatkan luka itu!” terang wanita itu.
Cup ... Tanpa di sangka, Pria itu mencium bekas luka dengan penuh kelembutan.
“Ken, apa yang kau,” ucapan wanita itu terputus ketika pria itu memberikan ciuman di setiap goresan luka di punggungnya, tak lupa pria itu mengobati luka istirnya hingga selesai.
Dug ...
Dug ...
Dug ...
Jantung wanita itu berdetak kencang, wajahnya memerah, mulutnya seakan terkunci rapat.
“Tante, boleh nyicil tidak?” tanya wanita itu.
“Nyicil membuat apa?” tanya wanita itu.
“Nyicil untuk malam pertama!” bisik pria itu serak.
Bulussshhh, wajah wanita itu langsung memerah, karena kaget wanita itu bangun, ia berdiri memandang suaminya nyalang.
“Apa kau bilang?” jerit wanita itu berdiri di depan Suaminya berkacak pinggang.
‘Wow ...’ Hanya itu yang mampu pria itu katakan karena ia bisa melihat bola Voli istirnya, yang menantang di depan mata.
Seakan bola itu melambai-lambai untuk mengajaknya bermain lempar tangkap.
Sedangkan si pemilik memandang wajah suaminya bingung, ia melihat ke arah mana perhatian suaminya memandang.
Jeng ... Jeng ... Jeng.....
Bola mata wanita itu hampir lepas memandang dua bola Voli miliknya tak menggunakan kaca mata kuda.
Buk ... Buk ... “Kau melihat yang mana bocah ingusan!” jerit wanita itu memukul lengan suaminya, tangan satunya melindungi dua Boba agar tak terekspos.
“Aw ... Ampun Tante, salah siapa di gelar Tampa di tutup. Rugi bukan jika di sia siakan.” pria itu melindungi tubuhnya dari amukan wanita yang wajahnya persis kepiting rebus.
Pria itu membiarkan istrinya memukul lengan nya, ketika telah menemukan peluang dengan sekali terjang tubuh wanita itu tertangkap, Pria itu tak hanya menangkap tetapi menindih tubuh istrinya.
“Aku suka dengan sifat galak mu wanita, tetapi sifat manja mu tadi di hadapan musuh kita juga sangat aku sukai.”
Cup ... Bibir mereka saat ini menyatu.
FLASHBACK ON
Ketika Aya MA mematikan ponsel pria yang tengah menayangkan live, seroang pria mengeluarkan golok dari dalam bajunya.
Pria itu berlari mendekati Aya MA, lalu mengayunkan benda tajam itu, hampir benda itu melukai tubuh wanita itu.
Prang ... Bunyi benda tajam itu langsung terlempar ketanah.
“Tangan mana yang ingin melukai ISTRI ku!” ujar pria itu menekan kata istri, hingga membuat semua musuh begidik ketakutan.
Croakkkk ... Aaaaahhhhh.... Pria itu mematahkan tangan pria itu hingga pingsan karena tak tahan sakit.
Udara di tempat itu langusung turun drastis seakan mereka semua berada di kutub.
“Huhuhu ... Ken, aku di aniaya, cium aroma tubuh ku ini. Bau banget karena bibik bergincu merah yang bodinya persis truk gandeng itu melempari ku dengan telur busuk.” entah dari mana air mata bercucuran wanita itu, suaranya sangat lemah seperti kucing menyedihkan.
Wanita yang di tuduh Aya langsung terduduk, sedangkan para bodyguard yang melihat perubahan wanita itu kaget, mulut mereka menganga.
“Lalu lihat Paman cungkring yang hobby nya main kuda-kudaan di atas ranjang itu. dia melempar batu ke kepalaku.”
“Dari mana kau tau sayang, apa dia si brengsek pernah Nunu Nana dengan mu?” tanya pria itu bingung.
“Lihat Ken, lututnya itu kurus hingga tulangnya kelihatan. Orang seperti itu kebayanya melakukan ritual suami istri,” ujar wanita itu.
semua pria yang ada disana meraba lututnya untuk memastikan jika lutut mereka aman.
“Paman botak tas dan bawah itu memukul ku disana dan sini, bibik berdaster itu kompor meleduk, aku yang lemah ini teraniaya ya, Ken!” ujar wanita itu, air matanya mengalir deras seperti keluar dari plastik bocor.
Peperangan itu diam senyap menyaksikan sepasang suami istri yang memperlihatkan kasih sayangnya.
Baling-baling bambu sebuah helikopter terdengar di atas menyadarkan peserta tawuran itu, ada beberapa orang berusaha melarikan diri tetapi mereka sudah di kepung oleh para bodyguard milik Ken yang berjumlah 100 orang.
“Ken, siapa orang-orang itu.” wanita itu sedikit takut, ia merubah sikap manjanya, air mata yang mengalir deras seperti air mancur langusung kereng bak sumur yang terkena kemarau panjang.
Jangan sampai dia datang menjemput ku. Batin wanita itu, jantung berdegup kencang.
Dia, siapa Aya? Kau membuatku semakin penasaran. Batin Ken membalas kata batin istrinya.
“Mereka anak buah ku, ay!” jawab pria itu.
“Syukurlah, menjauh lah dariku! Aku ini bau!” wanita itu menghindar karena suaminya semakin mendekatinya.”
Pria itu tak memperdulikan ucapan istrinya ia langsung menarik tubuh istrinya, tangan kanan nya mengambil tali yang di jatuhkan oleh anak buahnya dari helikopter itu.
Tubuh sepasang suami istri itu langsung mengudara, mau tak mau Aya memeluk erat tubuh suaminya agar tak terjatuh.
Saat ini mereka berada di dalam capung terbang itu
“Kita mau pergi kemana?” bisik wanita itu di telinga suaminya.
“Kita akan ke Vila pribadi ku, disana adalah tempat teraman untuk mu, Cup!” ujar pria ditutup dengan sebuah ciuman manis di bibir istrinya.
“Jangan mencium ku, aku bau!”
“Jika yang bau adalah kamu Istri ku maka aku tak masalah dengan aroma itu.” bisik Ken.
“Hem, selamat malam tuan muda!” ujar pria muda usianya tak jauh dari Ken.
“Hem, kau suruh anak buah mu membalas mereka.” ujar pria itu.
“Baik!”
Helikopter itu membawa Pasturi itu ke Vila, setelah membersihkan diri Ken mengobati Istrinya.
FLASHBACK OFF.
...----------------...
“Ken, lepaskan, aku!” bisik wanita itu, karena lengan nya telah di kunci ke atas dan tubuh suaminya menindih tubuh nya tanpa memberikan beban berat kepada wanita itu.
“Kau tak ingin menjelaskan sesuatu kepada ku?” tanya pria itu dengan suara berat karena ia sudah mulai bergairah.
“Apa yang harus aku jelaskan?” tanya wanita itu.
“Beladiri!” bisik pria itu, “Kau sungguh hebat dalam bidang itu Nona ... Cup!” pria itu mengakhiri ucapannya dengan sebuah ciuman lagi di kening istrinya.
**Aaahhhhh Dedek Ken nyosor terus nih, kan jadi baper Tante dek pengen juga😂😂😂😂, yuk dukung karya emak dengan like dan komentarnya, sehari Viwernya 2-3 RB yang like 200 nih sayang, jangan lupa sedekah Vote dan bunga atau kopi dengan iklas untuk karya gendeg emak ini ya all.
Lope Yuyu, deh sekebon tetangga, karena emak kagak punya kebon 🤣😂🤣
REKOMENDASI AUTOR**:
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 172 Episodes
Comments
Ristiana Wang
aaaaa g sabar unboxing 😂🤭
2024-12-25
0
Ney Maniez
🤭🤭😂😂😍🥰😘
2024-05-24
0
Iin Karmini
saking kencengnya ya thor tu detak jantung...bkn deg deg deg lgi udh dug dug
2023-09-09
1