Hamparan luas Langit tidak berarti lagi di mata mereka berdua, hanya akan ada kehancuran Primordial dan Kekacauan Kuno di mana-mana. Para Dewa luar mulai berdatangan, Dewa dari Alam Surga baru saja tiba di daerah Qin Chen berada.
Tidak tahu apa yang akan mereka lakukan, membantu atau menjadi musuh, itu masihlah angin di mata Qin Chen saat ini.
HAAAAAAA!!
Suara retakan-retakan jelas menggema di langit, Qin Chen mendorong lebih jauh ke dalam serangan miliknya, membelah serangan Tyrannical Great God of Chaos menjadi dua bagian terpisah melesat menghapus debu-debu bintang.
Whossh!
Boom! Boom!
Qin Chen terhenti sejenak sebelum melanjutkan pertarungan panjangnya, mengambil sedikit napas untuk menetralkan rasa sakit dan Energi yang mengalir tidak beraturan tersebut.
***
Di sebelah kanan Qin Chen, para Dewa dari Alam Surga telah sampai di Kekosongan tanpa ujung cahaya bintang. Tidak ada sedikitpun warna di sana, hanya ada kegelapan menyelimuti mereka semua.
"Apa-apaan semua ini? Kekuatan yang bisa menghapus keberadaan Dewa, pertarungan seperti apa yang di lakukan mereka berdua sehingga menyebabkan kekosongan kekal seperti ini!" Ucap Kaisar Dewa Barat.
Di dalam kelompok tersebut, Permaisuri Phoenix terdiam melihat sosok tersebut berdiri di depannya dengan ekspresi wajah kelelahan dan luka di tubuhnya begitu parah. Terlihat sangat jelas di mata mereka semua apa yang terjadi oleh pemuda tersebut.
Permaisuri Phoenix untuk kedua kalinya bertemu dengan Qin Chen dalam keadaan yang tidak baik, kali ini tubuhnya benar-benar menghilang setengah dari aslinya.
Sekilas saja Qin Chen melirik kedatangan mereka, ia menjadi akan sulit bergerak jika wanita tersebut berada dekat dengannya, jika Tyrannical Great God of Chaos tahu, bahwa wanita tersebut adalah wanitanya.
Kemungkinan besar, ia akan menjadi bahan untuknya membuat Qin Chen menyerahkan dirinya. Qin Chen disana lalu melirik ke arah Mata Kekacauan Kuno tersebut.
"Jalan satu-satunya agar aku pulih adalah menghancurkan mata di langit sana." Qin Chen bergumam sambil mewaspadai di sekitarnya. "Qin Qui, lindungi aku sementara, aku memiliki rencana untuk menghancurkan mata tersebut."
[Baik Tuan.]
Qin Chen mengambil napas panjang, ia mencoba menenangkan diri. Mengingat di sebelah ada orang yang penting baginya dalam cerita ini, ia mencoba melihat ke arah Tyrannical Great God of Chaos.
Pemandangan di sekitarnya benar-benar hancur, tidak terlihat tanda-tanda kehidupan dalam jarak yang tidak diketahui oleh dirinya. Sosok tersebut memandangnya dengan tatapan tidak senang.
Tiba-tiba kedua tangannya mulai mengeluarkan cahaya kilau berwarna kehijauan dan biru, sebab dan akibat di sekitar Qin Chen mulai terbentuk mengucang seisi Langit Berbintang.
"Saat Langit dan Bumi pertama kali diciptakan, Dewa Tertinggi menciptakan kehancuran di masa lampau. Para Dewa maupun mahkluk hidup binasa oleh karena dirinya ...
Langit menjadi kegelapan tak berujung, Bumi menjadi tempat tinggal mahkluk baru yang tercipta, salah satu dari dua belas Alam Tertinggi Eternal Chaos Realm, tempat pusat Kekacauan Seluruh Alam!"
Entah itu mantra atau tidak, Qin Chen tidak mengerti apa yang terjadi, namun insting bertarung miliknya mengatakan bahwa tempat yang ia sekarang ini sangat berbahaya.
"Cahaya yang membawa kehancuran di era kekacauan, cahaya yang membawa penderitaan di era kekacauan, dan cahaya yang membawa semuanya kembali ke titik awal." Ia lalu mendorong kedua tangannya ke Langit.
Satu persatu cahaya tersebut membentuk lingkaran sempurna begitu besar, simbol pohon yang membawa era penciptaan dan kehancuran terlihat jelas di mata mereka semua.
Qin Chen mengambil banyak Energi dalam dirinya untuk menghentikan pemusnahan masal yang akan terjadi selanjutnya. Namun Tyrannical Great God of Chaos tidak memberikan Qin Chen waktu.
"Origin Annihilation!"
Hembusan angin begitu besar sehingga membuat Qin Chen menahannya dengan tubuhnya, serangan tersebut melesat ke Langit dengan warna bercampur menerangi kegelapan langit.
Ruang di sekitar Qin Chen mulai menyempit sehingga pergerakan Qin Chen terbatas, mata Kekacauan Kuno menatapnya dengan tajam menciptakan Ruang sekali lagi mendorong Qin Chen.
Swoshh!
Seperti ayunan pedang, serangan besar yang memusatkan pada keberadaan Qin Chen saat ini. Dewa kelas Surga akan lenyap begitu saja jika terkena serangan tersebut. Dewa sekelas Qin Chen sama halnya, dibawah kekuatan musuh. Qin Chen bukanlah apa-apa tanpa bantuan kekuatan spasial miliknya.
Ia lalu bergerak melepaskan energi kekosongan dalam dirinya untuk menghancurkan ruang sekitarnya, melihat Langit mulai terlihat jelas serangan tersebut berjarak kurang lebih 20 meter dari tempat dia berada sekarang.
Ctik!
Serangan yang menghilangkan Keberadaan Qin Chen mulai menghilang dari pandangannya. Qin Chen menggunakan 70% Energi Murni untuk menciptakan Dimensi tidak nyata dan menghilangkan serangan tersebut dalam hitungan detik.
Tyrannical Great God of Chaos tersentak kaget melihat serangan yang sangat besar menghilang tepat di depan mata Qin Chen. "Ba- Bagaimana mungkin! Apa yang kau lakukan, Qin Chen!"
Qin Chen terengah-engah merasakan rasa sakit begitu hebat di dalam dirinya, memaksakan diri untuk menggunakan energi begitu besar, ia lalu mencoba menenangkan diri melihat musuh di hadapannya yang tidak terima.
"Bagaimana cara melakukannya? Hahahaha ... Seharusnya kau tanya pada dirimu sendiri, apa kau layak menghadapiku atau tidak, Monster Tua!" Balas Qin Chen dengan mendominasi wilayah Langit.
"Sudah waktunya bagimu merasakan bagaimana rasanya kematian. Langit yang tak berujung hanyalah sebatas mimpi, saat aku terbangun dari tidur sesungguhnya, maka Langit akan runtuh dan memulai penciptaan asal muasal kembali di cerita selanjutnya ...
Di cerita ini hanya akulah satu-satunya sosok yang bisa mengubah cerita selanjutnya maupun cerita sebelumnya. Tapi, kekuatanku saat ini belum dapat melepaskan diri dalam cerita ini. Selama aku ada, maka Dunia akan mengalami kehancuran sepanjang generasi ...
Kegelapan abadi selalu menyelimuti Langit, bayang-bayang kematian selalu menghantui mahkluk hidup. Dengan kematian Penguasa Kekacauan, maka aku akan menjadi pusat Kehancuran Spasial!"
Qin Chen menatap mata Kekacauan Kuno dengan tajam, kilauan cahaya merah darah terpancar keluar dari bola matanya. Ia lalu mengibaskan tangan kirinya dengan pelan menciptakan kloning tubuhnya yang tak terhitung jumlahnya.
Ia menciptakan realita dirinya di berbagai Dimensi yang tak terhitung jumlahnya, muncul di hadapan Qin Chen untuk membantunya menghancurkan Mata Kekacauan Kuno di Langit.
Satu persatu wujud yang berbeda-beda muncul di sekitarnya dengan kekuatan kultivasi, karena kloning Qin Chen mengambil basis kultivasi bukan basis kekuatan Qin Chen yang sebenarnya.
Mengangkat tangannya ke langit dan menurunkan kedepan membuat tanda penyerangan. "Serang!"
Satu kata yang keluar dari bibirnya membuat Qin Chen yang tak terhitung jumlahnya mulai menyerang Mata Kekacauan Kuno dengan kekuatan yang mereka miliki, sedangkan Qin Chen yang asli sedang mencoba menyembuhkan luka-lukanya.
...
*See You Again :)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments
Kgs Indra Rajasyah
Mantap👍👍👍
2022-06-07
1
Alan
👍👍👍👍👍👍
2022-05-21
2
Ana Dasuki
keren abis
2022-05-02
2