4. Menjelang

°°°

Paginya, Mia sudah bersiap dengan penampilan seperti biasa. Menggunakan kemeja yang ia kancing kan hingga leher dan rok dengan panjang yang melebihi lutut. Tidak ketinggalan kacamata dan cepolan rambutnya.

Gayanya hampir sama setiap hari, hanya berganti-ganti warna atau model kemeja dan roknya.

Setelah memastikan penampilannya cukup rapi Mia segera membereskan tas kerjanya dan menyambar kunci mobilnya. Dia tidak ingin datang terlambat ke bandara karena belum tau bagaimana karakter anak bosnya itu seperti apa, jadi sebaiknya datang lebih awal saja untuk jaga-jaga.

"Mah, aku berangkat dulu," pamit Mia pada ibunya yang sedang memasak di dapur.

"Kamu belum sarapan sayang," teriak ibu Emma.

"Nanti aku sarapan di jalan, aku sudah terlambat mah. Aku pergi dulu." Mia menjawab ucapan ibunya sembari memakai sepatu hak tingginya. Setelah selesai dia langsung pergi meninggalkan ibunya yang menatapnya heran.

"Kenapa buru-buru sekali anak itu?" heran ibu Emma, karena biasanya putrinya pasti akan selalu sarapan sebelum pergi bekerja.

"Ada apa Mah?" Felice yang baru saja bangun dan keluar dari kamar kini berdiri di belakang ibunya, mengikuti arah pandang sang ibu yang masih menatap pintu keluar.

"Kau lihat, kakakmu pagi-pagi sekali sudah berangkat bekerja tapi kamu baru bangun." Terkadang mamah Emma juga bingung kenapa kakak beradik itu begitu beda sifatnya. Yang satu sangat rajin dan pekerja keras dan yang satunya lagi malas-malasan dan agak manja.

"Aku kan belum bekerja Mah, nanti kalau aku sudah bekerja aku akan bekerja keras seperti kak Mia." Felice duduk begitu saja di kursi meja makan, mengambil sandwich buatan mamahnya.

Plak!

"Mah, sakit...," gaduh Felice mengusap-usap punggung tangannya yang baru saja kena pukul mamahnya.

"Kamu itu baru bangun, belum cuci tangan dan gosok gigi. Jangan sentuh masakan mamah kalau belum membersihkan itu semua," tukas mamah Emma memperingati putrinya.

Sementara seperti biasa, gadis itu hanya tersenyum dan memamerkan deretan giginya. Dia tidak pernah marah pada mamahnya ataupun kakaknya.

"Maaf Mah, aku lupa. Kalau begitu aku mau mandi dulu baru kita sarapan bersama," ujar Felice kemudian berbalik dan berjalan ke arah kamarnya.

"Dasar anak nakal." Mamah Emma geleng-geleng kepala melihat putri kecilnya. Tidak terasa gadis kecil itu kini sudah mulai beranjak dewasa. Mamah Emma harap, Felice akan seperti kakaknya yang sangat kuat dan tidak pantang menyerah.

,,,

Di mobil, Mia mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Kondisi jalan yang cukup ramai tidak memungkinkan untuk menambah kecepatan dan lagi waktunya masih cukup banyak untuk sampai ke bandara.

Karena belum sempat sarapan membuat Mia merasa lapar, terbukti dengan perutnya yang berbunyi minta untuk segera diisi.

Aah tidak sarapan bukan pilihan yang tepat sepertinya. Sekarang perutku lapar, kalau menunggu selesai mengantar tuan muda pasti akan terlalu lama. Lebih baik aku mengisi perutku dulu sekarang.

Mia mencari restoran cepat saji di sekitar sana dan beruntungnya di depan ada restoran cepat saja yang menjual ayam tepung dan burger.

Itu saja sepertinya, lebih cepat kalau cepat saji. Pikir Mia.

Mia pun membelokkan mobilnya ke restoran itu, dia memesan makanan tanpa harus turun dari mobil. Cukup membuka kaca jendela dan memesannya dari sana.

"Silahkan nona, apa yang mau anda pesan."

Mia melihat berbagai menu yang ada, dia memutuskan untuk memesan burger dan kopi panas. Tidak butuh waktu lama, seperti slogannya cepat saji hanya sepuluh menit pesanan Mia sudah siap.

"Terimakasih mbak." Setelah membayar Mia kembali melajukan mobilnya, meletakkan kopi di tempat minum yang ada di mobil dan mulai membuka burger. Tidak perlu menepi untuk memakan makanan itu. Mia masih bisa menyetir dengan satu tangannya.

"Akhirnya kenyang juga," ujar Mia setelah menghabiskan satu porsi burger. Mia tidak pernah memilih makanan tapi dia tetap mempunyai tubuh yang diidamkan-idamkan para wanita.

Beberapa saat kemudian Mia sampai di bandara penerbangan internasional. Dia memarkirkan mobilnya di antara deretan mobil yang ada di sana.

Mia membawa papan nama yang lumayan besar yang sudah ia siapkan dari rumah. Karena Mia belum pernah bertemu dengan putra dari atasannya itu, jadilah dia menggunakan papan nama. Agar nanti si pemilik nama melihatnya.

"Masih ada 15 menit lagi sebelum pesawatnya landing. Semoga saja orang itu melihat namanya ada di sini."

Mia duduk di kursi tunggu di dekat pintu keluar. Jika nanti pesawat sudah sampai dia akan langsung berdiri dan menyambut tuan mudanya.

,,,

Di dalam pesawat, Daniel duduk di kursi bisnis. Dia menutup matanya dengan penutup mata, agar bisa beristirahat di dalam pesawat. Dari kemarin dia tidak bisa tidur karena teman-temannya terus mengajaknya untuk makan-makan perpisahan.

Sebagai teman lama di saat susah dan senang selama Daniel ada di negara K. Tentu Daniel ingin memberikan perpisahan yang terbaik untuk mereka.

"Permisi Tuan, pesawat kita sebentar lagi akan mendarat harap kencangkan sabuk pengaman."

Ucapan salah satu pramugari cantik yang ada di pesawat itu membangunkan Daniel. Laki-laki itu membuka penutup matanya dan memandang ke luar jendela. Daratan negara S sudah mulai terlihat.

Akhirnya aku kembali... selamat datang di negara S, Daniel. Mulai sekarang kau harus siap mendengarkan nasihat Daddy setiap hari.

Daniel tersenyum, sebenarnya dia juga rindu rumahnya, keluarganya dan tanah kelahirannya. Hanya karena hatinya yang belum siap melihat wanita itu bahagia bersama pria lain, Daniel jadi harus menahan diri untuk pulang.

Sekarang aku tidak akan mengalah lagi pada kalian. Jika kalian bisa bahagia aku juga bisa bahagia dengan caraku.

Tekad Daniel sudah bulat, kalau nanti dia bertemu dengan cinta pertamanya dia sudah menyiapkan hatinya. Dia harus melawan kerapuhan hatinya agar bisa sembuh dari luka lamanya.

Daniel terlihat tampan dengan kemeja putihnya. Tubuhnya yang tinggi tegap sudah seperti model yang berjalan di catwalk. Para wanita yang ada di bandara pun terpukau akan penampilannya. Wajahnya tampannya juga di hiasi dengan kacamata yang semakin mempertegas sisi maskulin nya.

Daniel merogoh ponsel di saku celananya untuk menghubungi ayahnya.

"Hallo Dad, apa kau sudah menyiapkan mobil untuk menjemput ku?" tanya Daniel.

📞"Apa kau sudah mendarat? Daddy sudah menyuruh sekretaris Daddy untuk menjemputmu. Kamu cari saja di pintu keluar, dia pasti menunggu disana."

"Apa dia sudah tau wajahku?" tanya Daniel, malas sekali kalau dia harus mencari-cari satu orang di antara kerumunan orang.

📞"Daddy sudah memberitahu namamu. Sudah ya, Daddy ada rapat. Mommy mu sudah menunggu di rumah jadi cepatlah pulang tidak usah mampir.

"Hai Dad... " Tut... Tut...

"Daddy ini kebiasaan mematikan sambungan telepon seenaknya. Bagaimana caranya aku menemukan orang itu, sedangkan aku tidak tau bagaimana wujudkan."

to be continue...

°°°

Yuk, gimana kalian suka nggak 😍

Like komen dan bintang lima jangan lupa

Gomawo ❤️❤️❤️

Sementara visual aku hapus dulu sampai lolos kontrak ini novel.🙏🙏

Dokter Daniel nih 😍😍 buat seger mata nggak...???

Terpopuler

Comments

Marwan Mustofa

Marwan Mustofa

Daniel masih memejamkan mata ketika pramugari membangunkan bahwa pesawat akan landing dan segera mengdncanhkan sabuk pengamannya. Dia tersenyum memandang keluar jendela, kota kelahiran yg dirindukan akan dipijak. Membuang semua kenangan, memulai hidup dan semangat baru. Daniel menghubungi ayahnya dan katanya sdh dijemput sekretarisnya. Tapi apa dia tahu saya dan pasti saya tdk tahu dia. Aaaaach.... kata ayah menunggu di pintu keluar, semoga bisa menemukannya

2022-10-09

1

Marwan Mustofa

Marwan Mustofa

Mia melajukan mobilnya tdk terlalu kencang krn lalulintas padat merayap, tapi perut nya berbunyi minta di isi, warung cepat saji jadi sasarannya dan tdk harus turun dari mobil. Tidak harus turun tetap menyetir sambil makan dan minum segelas kopi. Sampai bandara penerbangan pesawat internasional belum datang, masih ada waktu 15 menit. Mia menyiapkan papan nama yg sdh disiapkan, krn memang mereka belum pernah bertemu dan tidak saling kenal

2022-10-09

1

Marwan Mustofa

Marwan Mustofa

Pagi-pagi sekali Mia bangun dan bersiap berangkat kerja, hari ini tdk sarapan krn takut terlambat menjemput putra bosnya. Felicia bangun ketika kakaknya sdh berangkat dan ditegur ibunya, sepertinya ini yg biasa dilakukannya. Ibunya berharap semoga kedepan lebih semangat dari kakaknya

2022-10-09

1

lihat semua
Episodes
1 1. Tentang Daniel
2 2. Tentang Mia Khalisa
3 3. Mia dan Keluarga
4 4. Menjelang
5 5. Awal Bertemu
6 6. Ingin Cucu
7 7. Tawaran
8 8. Kemauan Daddy
9 9. Ke Rumah Sakit
10 10. Bertemu Masa Lalu
11 11. Pertengkaran Adik Kakak
12 12. Sebenarnya Sayang
13 13. Mencari Tuan Muda
14 14. Mabuk
15 15. Salah Pulang
16 16. Larut
17 17. Terbangun Dalam Keadaan Polos
18 18. Bukan Rencana Daddy
19 19. Kabar Baik
20 20. Mencoba Bersikap seperti biasa
21 21. Gelisah
22 22. Daddy belum tau
23 23. Keadaan Memburuk
24 24. Bertemu lagi
25 25. Mari Lupakan
26 26. Kakak Adik Menyesal
27 27. Hidup Yang Tidak Mudah
28 28. Tidak Bisa Akur
29 29. Sepertinya Jodoh
30 30. Ketahuan
31 31. Kemungkinan Terburuk, Dipecat??
32 32. Anak Siapa?
33 33. Dokter Tampan Putra CEO
34 34. Ada Apa Sebenarnya?
35 35. Bertanggung jawab
36 36. Bimbang
37 37. Apa Tujuannya?
38 38. Benih Super
39 39. Mencari Felice
40 40. Aksi Mia
41 41. Kebaikan Daniel
42 42. Istrinya Mantan
43 43. Mantan Yang Mengesalkan
44 44. Tekad
45 45. Bantuan lagi
46 46. Pengakuan
47 47.
48 48.
49 49. Tunggu apa lagi
50 50. Kepergok
51 51. Setuju
52 52. Jadi Calon
53 53.
54 54.
55 55. Kabar
56 56. Calon Besan
57 57. Seminggu Lagi
58 58. Obrolan
59 59. Calon ibu mertua
60 60. Tak Dianggap
61 61. Sadar Diri
62 62. Bertemu Seseorang
63 63. Bagian Terpenting Daniel
64 64. Tempat Baru
65 65. Terpana
66 66. Satu Kenyataan Lagi
67 67. Di luar Ekspektasi
68 68. Luluh
69 69. Terimakasih Niel...
70 70. Live streaming
71 71. Baru Sadar
72 72. Ingin Menjahit Mulutnya
73 73. Di balik kebahagiaan ada mantan yang menyesal
74 74. Akhirnya Bertemu
75 75. Bertemu Mantan Suami
76 76. Melakukan Lagi
77 77. Memikirkan Mantan
78 78. Persiapan
79 79. Tidak Terima
80 80. Meng-iri
81 81. Memperkenalkan
82 82. Menggosip
83 83. Perhatian Suami
84 84. Terlambat
85 85. Apa Kau Juga Merasakannya?
86 86. Pembuktian
87 87. Petaka Lingerie
88 88. Serangan Bertubi-tubi
89 89. POV Mia 1
90 90. POV Mia 2
91 91. Seperti Melayang Ke Langit Ketujuh
92 92. Masih Berlanjut
93 93. Tertunda
94 94. Sikapnya Berbeda
95 Pip pip pip Picual
96 95. Mommy Mertua Langka
97 96. Pesta Topeng
98 97. Salah Sasaran
99 98. Tidak Pantas
100 99. Felice Marah
101 100. Baru Tau
102 101. Tertampar Kenyataan
103 102. Kamar Pengantin
104 103. Sensasi Pagi Pertama
105 104. Daniel puas
106 105. Lagi dan Lagi
107 106. Permintaan Yang Tidak Gratis
108 107. Jalan-jalan
109 108. Jodoh Dari Kecil
110 109. Mulai Bergantung
111 110. Pulang
112 111. Berkumpul
113 112. Drama Pagi Hari
114 113. Cara Berterimakasih
115 114. Terima Saja
116 115. Ternyata Belum
117 116. Membicarakan
118 117. Usaha Daren
119 118. Kehidupan Setelah Menikah
120 119. Mengunjungi Suami
121 120. Membantu Gadis Kecil
122 121. Sudah Sangat Rindu
123 122. Sore Panas
124 123. Di Apartemen (Untuk Dewasa)
125 124. Bencana
126 125. Keputusan Daniel
127 126. Sudah Bulat tapi bukan Tahu
128 127. Meminta ijin
129 128. Sungguh Menyiksa Sesuatu
130 129. Selalu Mengagumi Bulatan itu
131 130. Membujuk Istri
132 131. Jangan Pergi
133 132. Berpisah
134 133. Berjauhan
135 134. Tidak Mood
136 135. Tahan Godaan
137 136. Solo
138 137. Solo 2
139 138. Menyatukan mereka
140 139. Kembali Dekat
141 140. Tetap Tahan Godaan
142 141. Tidak Apa-apa
143 142. Kabar Bahagia
144 143. Sadar
145 144. Tidak Suka Bau
146 145. Kabar Kepulangan
147 146. Kabar Buruk
148 147. Kehilangan kah??
149 148. Memulai Pencarian
150 149. Belum Terendus
151 150. Bertahanlah Sampai Bantuan Datang
152 151. Saat Bencana Terjadi
153 152. Keadaan Mereka
154 153. Firasat Mengatakan
155 154. Ancaman Binatang Buas
156 155. Korban Binatang Buas
157 156. Aku Putramu
158 157. Sudah Selamat
159 158. Sudah Menerima Kenyataan
160 159. Anak Yang Malang
161 160. On the way
162 161. Bersenang-senang di Atas Ketinggian
163 162. Mimpi Atau Nyata
164 163. I Love You
165 164. Pelan Niel...
166 165. Bersama Sayang...
167 166. Hallo Daddy..
168 167. Daddy Sayang...
169 S2 Bab 1. Bertemu Lagi
170 S2 Bab 2 Rencana Calvin
171 S2 Bab 3. Kehilangan Orang Tercinta
172 S2 Bab 4. Amarah Calvin
173 S2 Bab 5. Di Balik Luka
174 S2 Bab 6. Mulai Nyaman
175 S2 Bab 7. Salah Paham
176 S2 Bab 8. Kisah Lucy
177 S2 Bab 9. Gawat
178 S2 Bab 10. Penyelamat
179 S2 Bab 11. Selamat
180 S2 Bab 12. Dekat
181 S2 Bab 13. Dengan Cara Apa
182 S2 Bab 14. Tiba-tiba Jadi Kekasih
183 S2 Bab 15. Kedatangan Mommy Reva
184 S2 Bab 16. Serahkan pada Mommy
185 S2 Bab 17. Sudah Tau
186 S2 Bab 18. Kepekaan Zoro
187 S2 Bab 19. Ingin Bertemu
188 S2 Bab 20. Gejolak Bumil
189 S2 Bab 21. Menyadari
190 S2 Bab 22. Mengejar Masa Depan
191 S2 Bab 23. Mengantar
192 S2 Bab 24. Di rumah
193 S2 Bab 25. Untuk Zoro
194 S2 Bab 26. Kebersamaan
195 S2 Bab 27. Takut dan Gugup
196 S2 Bab 28. Saya Mencintai Putra Anda.
197 S2 Bab 29. Menikah
198 S2 Bab 30. Ujian
199 S2 Bab 31. Anak
200 S2 Bab 32. Menjelajah Bersama
201 S2 Bab 33. Dua tahun
202 S2 Bab 34. Kehidupan Lucy
203 S2 Bab 35. Mencoba Berbaikan
204 S2 Bab 36. Daren Menyerah
205 S2 Bab 37. Kami Terima Apapun keputusan mu
206 S2 Bab 38. Tidak Butuh Semua Itu
207 S2 Bab 39. Untuk Calon Anak
208 S2 Bab 40. Rindu Yang Menggunung
209 S2 Bab 41. Kembali Bersama
210 S2 Bab 42. Masa Lalu Paman Sam
211 S2 Bab 43. Pergi Lagi
212 S2 Bab 44. ICU
213 S2 Bab 44. Jangan Pergi
214 S2 Bab 45. Kami Pergi
215 S2 Bab 46. Maafkan Papi
216 S2 Bab 47. Bubu dan Mumu
217 S2 Bab 48. Bertemu di Situasi yang Sulit
218 S2 Bab 49. Seperti Mengenalnya
219 S2 Bab 50. Rencana Jahat
220 S2 Bab 51. Lucy Terjebak?
221 S2 Bab 52. Emosi Memuncak
222 S2 Bab 53. Kau Lucyku??
223 S2 Bab 54. Gadis Kecil itu
224 S2 Bab 55. Berkumpul bersama
225 Nikahi Aku, Kak!
226 My Arogant Wife
227 Pesona duren, ayah temanku
Episodes

Updated 227 Episodes

1
1. Tentang Daniel
2
2. Tentang Mia Khalisa
3
3. Mia dan Keluarga
4
4. Menjelang
5
5. Awal Bertemu
6
6. Ingin Cucu
7
7. Tawaran
8
8. Kemauan Daddy
9
9. Ke Rumah Sakit
10
10. Bertemu Masa Lalu
11
11. Pertengkaran Adik Kakak
12
12. Sebenarnya Sayang
13
13. Mencari Tuan Muda
14
14. Mabuk
15
15. Salah Pulang
16
16. Larut
17
17. Terbangun Dalam Keadaan Polos
18
18. Bukan Rencana Daddy
19
19. Kabar Baik
20
20. Mencoba Bersikap seperti biasa
21
21. Gelisah
22
22. Daddy belum tau
23
23. Keadaan Memburuk
24
24. Bertemu lagi
25
25. Mari Lupakan
26
26. Kakak Adik Menyesal
27
27. Hidup Yang Tidak Mudah
28
28. Tidak Bisa Akur
29
29. Sepertinya Jodoh
30
30. Ketahuan
31
31. Kemungkinan Terburuk, Dipecat??
32
32. Anak Siapa?
33
33. Dokter Tampan Putra CEO
34
34. Ada Apa Sebenarnya?
35
35. Bertanggung jawab
36
36. Bimbang
37
37. Apa Tujuannya?
38
38. Benih Super
39
39. Mencari Felice
40
40. Aksi Mia
41
41. Kebaikan Daniel
42
42. Istrinya Mantan
43
43. Mantan Yang Mengesalkan
44
44. Tekad
45
45. Bantuan lagi
46
46. Pengakuan
47
47.
48
48.
49
49. Tunggu apa lagi
50
50. Kepergok
51
51. Setuju
52
52. Jadi Calon
53
53.
54
54.
55
55. Kabar
56
56. Calon Besan
57
57. Seminggu Lagi
58
58. Obrolan
59
59. Calon ibu mertua
60
60. Tak Dianggap
61
61. Sadar Diri
62
62. Bertemu Seseorang
63
63. Bagian Terpenting Daniel
64
64. Tempat Baru
65
65. Terpana
66
66. Satu Kenyataan Lagi
67
67. Di luar Ekspektasi
68
68. Luluh
69
69. Terimakasih Niel...
70
70. Live streaming
71
71. Baru Sadar
72
72. Ingin Menjahit Mulutnya
73
73. Di balik kebahagiaan ada mantan yang menyesal
74
74. Akhirnya Bertemu
75
75. Bertemu Mantan Suami
76
76. Melakukan Lagi
77
77. Memikirkan Mantan
78
78. Persiapan
79
79. Tidak Terima
80
80. Meng-iri
81
81. Memperkenalkan
82
82. Menggosip
83
83. Perhatian Suami
84
84. Terlambat
85
85. Apa Kau Juga Merasakannya?
86
86. Pembuktian
87
87. Petaka Lingerie
88
88. Serangan Bertubi-tubi
89
89. POV Mia 1
90
90. POV Mia 2
91
91. Seperti Melayang Ke Langit Ketujuh
92
92. Masih Berlanjut
93
93. Tertunda
94
94. Sikapnya Berbeda
95
Pip pip pip Picual
96
95. Mommy Mertua Langka
97
96. Pesta Topeng
98
97. Salah Sasaran
99
98. Tidak Pantas
100
99. Felice Marah
101
100. Baru Tau
102
101. Tertampar Kenyataan
103
102. Kamar Pengantin
104
103. Sensasi Pagi Pertama
105
104. Daniel puas
106
105. Lagi dan Lagi
107
106. Permintaan Yang Tidak Gratis
108
107. Jalan-jalan
109
108. Jodoh Dari Kecil
110
109. Mulai Bergantung
111
110. Pulang
112
111. Berkumpul
113
112. Drama Pagi Hari
114
113. Cara Berterimakasih
115
114. Terima Saja
116
115. Ternyata Belum
117
116. Membicarakan
118
117. Usaha Daren
119
118. Kehidupan Setelah Menikah
120
119. Mengunjungi Suami
121
120. Membantu Gadis Kecil
122
121. Sudah Sangat Rindu
123
122. Sore Panas
124
123. Di Apartemen (Untuk Dewasa)
125
124. Bencana
126
125. Keputusan Daniel
127
126. Sudah Bulat tapi bukan Tahu
128
127. Meminta ijin
129
128. Sungguh Menyiksa Sesuatu
130
129. Selalu Mengagumi Bulatan itu
131
130. Membujuk Istri
132
131. Jangan Pergi
133
132. Berpisah
134
133. Berjauhan
135
134. Tidak Mood
136
135. Tahan Godaan
137
136. Solo
138
137. Solo 2
139
138. Menyatukan mereka
140
139. Kembali Dekat
141
140. Tetap Tahan Godaan
142
141. Tidak Apa-apa
143
142. Kabar Bahagia
144
143. Sadar
145
144. Tidak Suka Bau
146
145. Kabar Kepulangan
147
146. Kabar Buruk
148
147. Kehilangan kah??
149
148. Memulai Pencarian
150
149. Belum Terendus
151
150. Bertahanlah Sampai Bantuan Datang
152
151. Saat Bencana Terjadi
153
152. Keadaan Mereka
154
153. Firasat Mengatakan
155
154. Ancaman Binatang Buas
156
155. Korban Binatang Buas
157
156. Aku Putramu
158
157. Sudah Selamat
159
158. Sudah Menerima Kenyataan
160
159. Anak Yang Malang
161
160. On the way
162
161. Bersenang-senang di Atas Ketinggian
163
162. Mimpi Atau Nyata
164
163. I Love You
165
164. Pelan Niel...
166
165. Bersama Sayang...
167
166. Hallo Daddy..
168
167. Daddy Sayang...
169
S2 Bab 1. Bertemu Lagi
170
S2 Bab 2 Rencana Calvin
171
S2 Bab 3. Kehilangan Orang Tercinta
172
S2 Bab 4. Amarah Calvin
173
S2 Bab 5. Di Balik Luka
174
S2 Bab 6. Mulai Nyaman
175
S2 Bab 7. Salah Paham
176
S2 Bab 8. Kisah Lucy
177
S2 Bab 9. Gawat
178
S2 Bab 10. Penyelamat
179
S2 Bab 11. Selamat
180
S2 Bab 12. Dekat
181
S2 Bab 13. Dengan Cara Apa
182
S2 Bab 14. Tiba-tiba Jadi Kekasih
183
S2 Bab 15. Kedatangan Mommy Reva
184
S2 Bab 16. Serahkan pada Mommy
185
S2 Bab 17. Sudah Tau
186
S2 Bab 18. Kepekaan Zoro
187
S2 Bab 19. Ingin Bertemu
188
S2 Bab 20. Gejolak Bumil
189
S2 Bab 21. Menyadari
190
S2 Bab 22. Mengejar Masa Depan
191
S2 Bab 23. Mengantar
192
S2 Bab 24. Di rumah
193
S2 Bab 25. Untuk Zoro
194
S2 Bab 26. Kebersamaan
195
S2 Bab 27. Takut dan Gugup
196
S2 Bab 28. Saya Mencintai Putra Anda.
197
S2 Bab 29. Menikah
198
S2 Bab 30. Ujian
199
S2 Bab 31. Anak
200
S2 Bab 32. Menjelajah Bersama
201
S2 Bab 33. Dua tahun
202
S2 Bab 34. Kehidupan Lucy
203
S2 Bab 35. Mencoba Berbaikan
204
S2 Bab 36. Daren Menyerah
205
S2 Bab 37. Kami Terima Apapun keputusan mu
206
S2 Bab 38. Tidak Butuh Semua Itu
207
S2 Bab 39. Untuk Calon Anak
208
S2 Bab 40. Rindu Yang Menggunung
209
S2 Bab 41. Kembali Bersama
210
S2 Bab 42. Masa Lalu Paman Sam
211
S2 Bab 43. Pergi Lagi
212
S2 Bab 44. ICU
213
S2 Bab 44. Jangan Pergi
214
S2 Bab 45. Kami Pergi
215
S2 Bab 46. Maafkan Papi
216
S2 Bab 47. Bubu dan Mumu
217
S2 Bab 48. Bertemu di Situasi yang Sulit
218
S2 Bab 49. Seperti Mengenalnya
219
S2 Bab 50. Rencana Jahat
220
S2 Bab 51. Lucy Terjebak?
221
S2 Bab 52. Emosi Memuncak
222
S2 Bab 53. Kau Lucyku??
223
S2 Bab 54. Gadis Kecil itu
224
S2 Bab 55. Berkumpul bersama
225
Nikahi Aku, Kak!
226
My Arogant Wife
227
Pesona duren, ayah temanku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!