Alfarizi Pov.
Alfarizi Zulkarnain laki-laki dewasa berumur 30 tahun keturunan Betawi-Arab sudah menikah lima tahun yang lalu dengan seorang gadis yang berprofesi sebagai model dewesa keturunan Jawa-Australia yang bernama Sinta Marlina yang terkenal dengan nama panggung Sinta Zulkarnain.
Alfarizi sedang duduk di kantornya, dia menjabat sebagai CEO perusahaan multi nasional yang modalnya gabungan dari orang tua Sinta dan orang tua Al, mereka di jodohkan karena kedua orang tua mereka bersahabat sejak kecil melamun bingung apa yang harus di kakukan.
Flassback on
Siang itu Al dan Sinta sedang duduk di hadapan Dokter Mario Sanusi yang sedang membacakan hasil pemeriksaannya tentang kesuburan keduanya karena menikah selama lima tahun belum juga di karuniai momongan.
"Maaf Tuan dan Nyonya, dari hasil laporannya saya bacakan bahwa istri di nyatakan subur dan tidak bermasalah, tetapi suami memiliki ****** yang tidak sempurna sehingga Anda di nyatakan tidak bisa memiliki keturunan."
"Yang betul Dok, apakah Anda tidak salah baca atau salah periksa, coba ulangi lagi!" teriak Al dengan amarah yang meledak-ledak.
"Sayang, jangan menyakiti Dokter Rio!" larang Sinta dengan memegang lengan Al dengan kuat.
"Tetapi ini tidak mungkin Sinta, aku tidak percaya ini,"
"Maaf Tuan, Anda harus---!" jawab Dokter Rio tidak jadi melanjutkan ucapannya.
"Aaarrgghh"
Al langsung meninggalkan ruang Dokter Mario meninggalkan Sinta sendiri dan melajukan mobil ke daerah wisata di daerah Bogor dan menuju villa yang baru di belinya satu Minggu yang lalu.
Sampai di villa seluruh ruangan yang sudah di isi dengan perabotan lengkap di hancurkan tanpa sisa, hatinya hancur berkeping-keping, menjadi seorang suami seolah tidak berguna karena tidak bisa memiliki keturunan.
Villa yang di belinya satu Minggu yang lalu dengan diam diam ingin di hadiahkan untuk istrinya tercinta saat eniversery pernikahan mereka, sekarang isi villa itu di jadikan sasaran kemarahannya karena hasil pemeriksaan Dokter Mario.
Malam harinya Alfarizi mabuk di sebuah klub malam yang berada di dekat villa dan bertemu seorang laki-laki yang sering menawarkan gadis gadis desa yang bisa di gunakan sebagai pelampiasan sahwat dan sering menjerat masyarakat yang memiliki anak gadis terutama yang masih perawan.
"Aku ingin melihat gadisnya dulu, apakah bisa?" tanya Al sambil setengah mabuk.
"Tentu Tuan, ini lihatlah!" Ayah Asep mengunjukkan foto Neng yang ada di handphone dan satu lembar foto ukuran 2R.
Al melihat gadis dengan pakaian sederhana, tersenyum dengan terlihat giginya yang putih rambut panjang, kulit putih, terlihat cantik alami tanpa make-up.
"Baiklah, aku mau dia, kapan aku bisa bertemu dengan dia?"
"Tunggu Tuan, kita harus menyepakati mahar yang harus Anda bayar terlebih dahulu sebelum bertemu dengan gadis itu," kata laki-laki perantara.
"Apakah kalian bisa menjamin dia gadis seperti yang aku inginkan, menuruti semua apapun perkataanku?"
"Tentu Tuan, dia adalah putriku sendiri, aku yang akan menyakinkan dia." jawab Ayah Asep dengan penuh keyakinan.
Akhirnya terjadi transaksi antara laki-laki perantara itu, Ayah Asep dan Al dengan kesepakatan 2 M untuk Ayah Asep dan 200 juta untuk laki-laki perantara.
Satu Minggu setelah kesepakatan itu Al menikah siri dengan Neng dengan perjanjian selama lima bulan tanpa syarat apapun.
Saat Al mengucapkan ijab kabul menikah siri dengan Neng, Sinta memutuskan untuk menetap sementara di rumah Opa dan Oma nya yang tiggal di Australia meninggalkan Alfarizi sendiri.
"Al, untuk sementara aku akan tinggal bersama Oma dan Opa,"
"Tapi sayang, aku mohon jangan tinggalkan aku, mengapa kamu tega?"
"Maafkan aku, aku belum bisa berpikir jernih tentang masalah kita, aku minta waktu untuk sendiri,"
"Apakah kamu tidak mencintai aku lagi Sinta?"
"Terus terang aku masih ragu dengan hatiku Al, aku mohon berikan aku waktu untuk memikirkan ini semua!"
"Baiklah, terserah kamu saja, aku tidak mungkin bisa mencegahmu, semua ini aku yang salah, tapi----!"
"Cukup Al, kamu tidak bisa memaksaku mengubah keputusanku saat ini, aku besok akan berangkat, aku sudah membeli tiket."
Al menahan amarahnya kebahagiaannya hancur hanya dalam sekejap karena surat keterangan dokter, istrinya sekarang bersikap dingin dan banyak menghindar.
Di mata Al, Sinta adalah wanita yang ideal dan sempurna sebagai pasangan hidup, cantik, seksi, memiliki badan yang bagus, walaupun di jodohkan Al sangat mencintainya, sehingga saat bercinta dengan Neng yang ada di benaknya adalah istrinya saja.
Al semakin naik pitam setelah Sinta selalu menghindarinya setiap malam, Sinta memilih menerima job model di Australia membuat Al semakin tidak bisa mengontrol emosinya dan di lampiaskan dengan menyiksa Neng lahir dan batin.
Setiap Al melihat postingan Sinta yang sedang sesi foto bersama model laki-laki dengan mesra, pasti Al akan mabuk mabukan dan membayangkan Sinta ada di pelukan laku-laki lain.
Apalagi postingan terakhir Sinta sedang mengenakan dan mempromosikan baju hamil dan berpelukan dengan model berwajah bule dengan mesra, membuat Al langsung membanting leptopnya terkena kopi panas yang di pegang oleh Neng saat itu.
Setelah tinggal empat bulan di Australia dan mendengar Al menghilang satu minggu tanpa kabar, akhirnya Sinta memutuskan untuk kembali ke Jakarta, Sinta bersedia kembali bersatu dengan Al tetapi memiliki syarat akan mengadopsi bayi perempuan yang baru berumur dua minggu.
"Sayang cobalah lihat bayi mungil ini, cantik dan menggemaskan, aku sangat menyukainya," kata Sinta dengan suara manja milahatkan foto bayi yang berada di handphone nya.
Al hanya menatap nanar tanpa kata, keinginannya untuk memiliki keturunan sendiri masih menggebu, seolah masih tidak percaya walaupun sudah enam bulan berlalu.
"Dia anak siapa?" tanya Al dengan suara sedih.
"Percuma aku cerita kamu tidak mengenalnya, yang jelas dia siap kita adopsi, semua aku yang mengurus, kamu tahu beres."
"Apakah kamu akan menetap di Jakarta jika kamu mengadopsi bayi itu?"
"Iya aku janji, aku akan berhenti juga dari modeling, aku akan fokus menjadi ibu rumah tangga untukmu dan puteri angkat kita."
Flasback of
Al masih melamun, mengingat sudah hampir dua bulan tidak bertemu Neng, berkali-kali meyakinkan hatinya bahwa dia masih mencintai istrinya, masih ingin merajut keluarga bahagia bersama istrinya tercinta.
Apalagi Sinta berjanji akan berhenti dari dunia gemerlapnya, mau menetap di Jakarta bersamanya, seharusnya Al merasa bahagia karena Sinta mau menerima dia apa adanya, tidak mempermasalahkan jika tidak bisa memberikan keturunan.
Al masih ragu hatinya ingin bersama Neng, tetapi jika dia mengetahui bahwa dirinya tidak bisa memberikan keturunan, pasti akan menyakiti hatinya, apalagi Neng masih muda.
Disinilah Al berada di titik persimpangan, antara gadis sederhana dan wanita cantik yang sangat di cintainya saat ini, sudah berkali-kali meyakinkan hatinya akan bersama Sinta dan berniat akan menyetujui untuk mengadopsi bayi perempuan dan meneruskan pernikahan sahnya, tetapi berkali-kali juga Al kembali ragu, apalagi jika mengingat saat terakhir bercinta dengan Neng, Al ingin sekali berlari mencarinya memeluknya lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 306 Episodes
Comments
Wirda Wati
mungkin Sinta yg mandul..
2023-12-04
1
ShintaSicca
Pasti dimanipulasi nih hasilnya sama Sinta
2022-12-29
1
fifid dwi ariani
trus bahagia
2022-11-16
1