2. Rhaisanum Almahyra Qurby.

..."Cinta tak pernah meminta untuk memberikan jawaban mengapa ia terbentuk. Akan tetapi Cinta hanya mengambil kesempatan pada apa yang ia anggap nyaman."...

..._Rhaishanum Almahyra_...

...-oo00oo-...

Shanum adalah putri tunggal dari sahabat Afnan sekaligus kolega bisnis Afnan yang juga seorang pegawai instalasi pemerintahan di kawasan Bandung. Rhaisanum Almahyra Qurby namanya, ia bertemu Afkha untuk pertama kalinya di area pesantren Hubbul Wathon ketika ia terjatuh dan Afkha menolongnya. Waktu itu usianya sekitar tujuh tahun dan Afkha delapan tahun.

Dari sejak itu, Shanum kecil sering meminta datang ke pesantren Hubbul Wathon. Ia akan asik bermain dan belajar dengan Afsha. Akan tetapi tanpa mereka ketahui, Shanum memiliki misi, yaitu menjadikan Afkha suaminya kelak.

"Aku ingin menjaga Aa Kha, calon suami ku!" akunya Shanum dengan polos. Saat Afsha dan Arsya bertanya, mengapa setiap weekend ia akan rela pulang pergi Bandung dan kota 'S'.

"Menjaga dari apa? aku sudah memiliki penjaga yaitu Allah Azza waa jalla, para malaikat dan orang tua ku." tegas Afkha saat ia mendengar namanya di sebut oleh Shanum.

"Ya tentu saja dari perempuan lain. Aku kan jodoh kamu di masa depan, aku yang akan menjadi istri mu kelak. A'a Kha." jawab Shanum dengan lembut dan mengedip-ngedipkan mata indahnya.

"Hei jaga pandangan matamu, padaku!" protes Afkha.

"Loh memang kenapa? aku kan sedang menatap calon suami ku!" balas Shanum dengan tersenyum.

"Itu berdosa!" tegas Afkha, dengan kembali membalikkan lembar demi lembar buku bacaan di tangannya.

Afsha dan Arsya hanya saling pandang. Mereka saling mengedikan bahu. Karena dua orang di depan mereka akan selalu seperti itu. Ini sudah tahun ke dua. Perang dingin dari Afkha dan perang rayuan dari Shanum, sudah tidak aneh.

"Sha, lebih baik Kamu ikut aku yuk!" ajak Afsha, ia mencoba menengahi setelah mendapatkan kode dari Arsya agar membawa Shanum pergi dari tempat itu.

"Mau kemana?" tanya Shanum.

"Ikut Biyya ke sirkuit. Hari ini ada balapan mobil antar provinsi." Jawab Afsha.

Shanum nampak berpikir. Pashmina yang ia lilit asal, akhirnya ia tarik dan ia lepas karena merasa kegerahan. Lalu ia mengacak rambut panjangnya yang terlihat indah dan nampak hitam berkilau.

"Heuh lihat saja. Bahkan kamu tidak Istiqomah dengan pakaian mu. Bagaimana nantinya saat menikah dengan ku? bisa saja kamu bosan dengan mudah." cibir Afkha. Shanum mungkin adalah satu-satunya orang yang bisa membuat Afkha bicara banyak dengan tanpa sadar.

"Tidak ada hubungannya apa yang aku rasakan dengan apa yang aku kenakan. Aku ingin menikah dengan mu karena Allah, A'a." jawab Shanum tetap dengan tersenyum dan mengedipkan mata.

"Astagfirullah ... kami masih amat kecil untuk membicarakan soal pernikahan. Sebetulnya perempuan macam apa dia ya Rabb?" batin Afkha.

"Izinkan aku mendapatkan hati mu Aa kha, walupun kamu tidak memiliki perasaan kepadaku. Maka aku siap mengejar mu hingga dewasa nanti." pinta Shanum sebelum ia beranjak dari tempat itu.

"Itu hak mu, akan tetapi saat nanti kamu tidak mendapatkan ku, maka kamu jangan kecewa, apalagi menyalahkan Allah. Aku tidak mau menjadi jembatan penyebab dari kekufuran seorang hamba terhadap Tuhan-Nya." jawab Afkha dengan nada dingin.

"Tenang saja, aku tidak akan melakukan hal itu, karena dengan doa dan usaha semua akan tergapai pada waktunya. Termasuk mendapatkan hati mu. Itu hanya tinggal menunggu, biarlah waktu yang akan bekerja mendukung ku dengan sebuah keberhasilan." Lagi-lagi Shanum tersenyum dengan optimis.

"Silakan saja, perlu kamu tahu. Aku ingin istri yang shalihah, menutup aurat dari ujung kaki hingga ke kepala, pandai dalam segala hal, pemberani dan tidak cengeng."

"Kriteria itu ada padaku!" tegas Shanum.

"Yang mana? bahkan kamu sendiri dengan sengaja memperlihatkan aurat di depan Adik laki-laki ku." ucap Afkha terdengar pedas.

"Aku akan mulai membenahi diri." ucap Shanum. Ia segera mengajak Afsha pergi dari tempat tersebut. Karena kini matanya mulai berkaca-kaca. Ia tidak mau Afkha melihat ia menangis.

Ia perempuan kuat, ia perempuan hebat, ia harus menjadi perempuan berani, tegas dan tidak cengeng di hadapan Afkha, itu menurutnya.

Waktu berjalan, hari berlalu. Tahun pun berganti. Untuk membuktikan tantangan Afkha maka Shanum mengikuti langkah Afkha ke manapun. Termasuk ikut masuk ke perguruan tinggi yang sama. Walaupun tetap berjarak. Sejak hari itu Shanum betul-betul Istiqomah dalam berpakaian dan menutup aurat. Akan tetapi tetap saja Afkha tidak memiliki ketertarikan kepadanya.

Akan tetapi beda dengan Shanum. Ia betul-betul menjaga Afkha dari kemungkinan adanya perempuan lain yang hendak mendapatkan Afkha. Entah mengapa ia begitu menginginkan Afkha menjadi suaminya.

Suatu ketika, saat mereka sudah menjadi mahasiswa di sebuah kampus di Kairo, Mesir. Shanum mendapatkan kenyataan bahwa Afkha memiliki hubungan dengan salah satu perempuan bercadar. Entah itu rumor atau kenyataan, akan tetapi Shanum yakin Afkha tidak akan pernah berpacaran dengan perempuan manapun.

"A, aku mendengar kamu memiliki hubungan dengan perempuan bercadar. Apa betul?" tanya Shanum melalui selembar kertas yang ia lemparkan ke punggung Afkha, kala itu mereka sedang berada di taman. Duduk dengan jarak agak berjauhan.

Afkha tersenyum simpul membaca tulisan di dalam kertas tersebut. "Betul!" jawab Afkha.

Bagai Sambaran petir di siang hari, tubuh Shanum menegang. Akan tetapi ia belum yakin dengan jawaban Afkha. Dia sendiri yang mengatakan tidak akan pacaran, bagi Afkha itu haram hukumnya.

"Perkenalkan padaku!" lanjut Shanum lewat kertas yang sebelumnya.

"Nanti, kalau aku dan dia sudah menikah." jawab Afkha di dalam kertas yang sama.

"Ikh, Aa Kha jahat! hanya aku calon istri mu. Ingat itu, bahkan saat hari itu tiba, kamu akan memanggil ku dengan sebutan Cinta." tulis Shanum kembali dan ia melemparkan kertas tersebut kepada Afkha.

Afkha berdiri dari duduknya. Lalu ia berjalan ke arah Shanum di temani dua orang temannya. "Doa mu jangan putus. Tikung aku dari perempuan itu di sepertiga malam mu. Bahwa aku akan melakukan hal yang sama. Meminta jodoh yang Allah kehendaki. Jika suatu hari aku jatuh padamu. Maka aku akan memanggil mu dengan sebutan CINTA." ucap Afkha dengan serius, lalu ia pergi begitu saja setelah mengucapkan salam.

"Aku akan melakukan itu, agar namaku tertulis sebagai Jodoh mu. Akan ku tunggu panggilan Cinta itu." Shanum tersenyum optimis.

Akhirnya perkuliahan pun berakhir. Mereka lulus dengan nilai bagus. Kini waktunya Afkha melanjutkan S-2 nya ke Turki. Untuk beberapa bulan Afkha dapat lepas dari Shanum. Bahkan Sahanum tidak pernah terlihat lagi di manapun selama hampir dua tahun belakangan.

Akan tetapi di akhir kuliah, Afkha sering sekali berjumpa dengan perempuan ber-niqab dan mereka tidak pernah berkomunikasi. Afkha merasa tertarik dengan perempuan ini. Akan tetapi ia menyimpan rapat di dalam hatinya, hingga suatu saat, Afkha menerima CV ta'aruf dari si gadis, tanpa memeriksa isi dari CV ta'aruf tersebut Afkha memberanikan diri mendatangi kediaman perempuan tersebut. Ia yang ingin ber-ta'aruf.

Betapa terkejutnya Afkha ternyata itu Shanum. Perselisihan pun terjadi, Afkha merasa di kerjai oleh Shanum. Selama dua tahun tidak bertemu dengan Shanum. Ternyata gadis tersebut ada di sekelilingnya, berkuliah di tempat yang sama. Namun, ia tidak menampakkan diri. Shanum menikmati mengamati Afkha dari kejauhan.

Hingga akhirnya Afkha memutuskan untuk menerima pinangan dari orang tua seorang perempuan, ia bercadar dan sepertinya perempuan ini memiliki Kriteria yang diinginkan oleh Afkha.

Ta'aruf pun di jalankan, hingga saat Khitbah. Sang perempuan pergi tanpa kabar. Menurut sumber terpercaya ia pergi dengan laki-laki yang dicintainya. Menerima Afkha karena keterpaksaan, orang tuanya melihat kekayaan Afnan sebagai orang tua Afkha, maka mereka berani meminta Afkha untuk menjadi suami dari putrinya.

Kejadian tersebut merupakan titik balik hidup Afkha, ia kembali berpikir dan menelaah apa yang terjadi dalam hidupnya.

"Doa ku selalu memohon agar jodoh ku adalah wanita yang mampu menutupi auratnya dengan sempurna. Beradab dan santun. Akan tetapi dari CV ta'aruf yang menumpuk itu tidak ada satupun yang menggetarkan hati." gumam Afkha di kala sore hari saat duduk di pelataran Masjid.

Di saat yang bersamaan seorang perempuan melewatinya. Ia berpakaian rapi dan wajahnya tertutup dengan niqab. Sejenak ia berhenti dan menyapa Afkha.

"Assalamualaikum ... A'a kha, apa kabar?" tanya si perempuan.

"Wa'alaikum salam warahmatullah, Alhamdulillah baik. Maaf apakah kita saling mengenal?" tanya Afkha.

"Tentu. Kalau begitu saya pamit." Si perempuan pun melangkahkan kakinya.

"Hei kamu ...?"

"Aku Shanum. Rhaisanum Almahyra Qurby."

Afkha terduduk lesu tanpa bicara. Ia hanya diam untuk beberapa saat. "Shanum?" gumamnya

"Boleh aku bertanya?" tanya Afkha dan membuat Shanum menghentikan langkahnya. Untuk pertama kalinya Afkha merasa penasaran dengan Shanum.

"Silakan," jawab Shanum dengan berdiri tanpa berbalik ke arah Afkha.

"Apa yang membuat kamu ingin menjadikan aku sebagai suami mu?" tanya Afkha.

"Tidak ada!" jawab Shanum membuat Afkha terperangah tidak percaya. Kalau tidak ada alasan apapun. Mengapa Shanum begitu menginginkan Afkha menjadi suaminya. Bahkan tidak sedikit laki-laki yang mengejar Shanum.

"Omong kosong, hanya itu jawaban mu?" tanya Afkha.

"Ya!"

"Akan tetapi, kamu seperti menginginkan aku dari sejak kita kecil?" tanya Afkha.

"Cinta tak pernah meminta untuk memberikan jawaban mengapa ia terbentuk. Akan tetapi Cinta hanya mengambil kesempatan pada apa yang ia anggap nyaman. Andai kamu dapat merasakannya, maka kamu akan menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan mu. Seperti halnya, Hamba mencintai Tuhan-Nya, maka ia tidak perlu memiliki alasan. Padahal mereka belum pernah sekalipun melihat bagaimana rupa Tuhan-Nya. Akan tetapi mereka yakin bahwa Tuhan itu ada. Begitu pun aku, tidak perlu alasan untuk menginginkan kamu sebagai suamiku, yang pasti aku yakin bahwa kamu adalah jodoh ku kelak, padahal aku tidak tahu perasan mu padaku."

Afkha tidak bertanya lagi. Ia diam dan mencoba mencari apa yang Shanum katakan. Yaitu mencari kata 'perasaan' yang ada di dalam hatinya.

Beberapa bulan kemudian, tersiarlah kabar bahwa Shanum akan melakukan ta'aruf dengan seorang laki-laki dari kota sebelah, ia adalah seorang Ustadz muda juga. Ada rasa tidak rela di dalam hati Afkha, apakah ia mulai mencintai Shanum?

Setelah bermunajat, meminta petunjuk kepada Allah akan perasaan cemburu yang ia alami. Maka satu hari sebelum Shanum melakukan ta'aruf, Afkha malah meng-khitbah nya.

Tentu saja Shanum menerima Pinangan Afkha dengan segala rasa Syukur. Afkha bahkan berkata jujur, bahwa ia mencintai Shanum, sejak mereka tidak lagi bertemu, akan tetapi Afkha baru menyadarinya. Kisah yang berliku itu akhirnya bermuara di pelaminan Setelah pengucapan janji suci dari Afkha, mengikat Shanum dalam pernikahan.

Maka setelah mereka menikah, Afkha yang pernah berjanji, jika ia jatuh cinta kepada Shanum dan akan memanggil Shanum dengan sebutan 'Cinta', Kini ia wujudkan.

Setiap hari Afkha begitu bahagia. Mendapat Istri sesuai kriterianya. Cantik, shalihah, pintar dalam segala hal. Ternyata, tanpa Afkha sadari selama ini lewat kata-kata pedasnya, ia sedang mendidik Shanum, mempersiapkan Shanum agar siap masuk ke dalam hidupnya.

Hingga di usia pernikahan yang keenam mereka dipercaya untuk mendapatkan buah cinta yaitu calon bayi yang kini dikandung oleh shanum.

Akan tetapi takdir berkata lain cobaan harus menghampiri mereka sebelum anak itu hadir. Siang ini, shanum terjatuh dari tangga, saat selesai mengajar bahasa Arab, pijakannya terpeleset dan ia jatuh berguling. Sehingga Shanum tidak sadarkan diri dan mengalami pendarahan dan kini sedang dirawat di rumah sakit. Karena Afkha sedang keluar kota, maka Afnan serta Hasna dan bungsu mereka yaitu Aftha, yang menunggunya.

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

Nadhifa Qurotal aini

Nadhifa Qurotal aini

ceritanya Masya Allah, bikin terharu 😭

2023-04-19

0

titaros

titaros

jodoh emng tak kan kemana

2022-08-28

0

Denos.Aries

Denos.Aries

berasa seperti penguntit ya shanum 😂😂😂

2022-06-24

2

lihat semua
Episodes
1 1. Adzraffa Khayru Al-jaris.
2 2. Rhaisanum Almahyra Qurby.
3 3. Kehilangan calon buah hati.
4 4. Kamu Kuat.
5 5. Sadarkan Diri.
6 6. Zeetasha Umaiza Alghist.
7 7. Mengalami Kelumpuhan.
8 8. Cinta?!
9 9. Jomblo Nanggung.
10 10. Si Tampan Resek.
11 11. Tangisan Kyra karena Aftha.
12 12. Jangan jelekin Kak Aaf.
13 13. Amazing mereka berdua.
14 14. Kyra Hilang.
15 15. petak umpat berbahaya.
16 16. Onet.
17 17. Nikahan Massal.
18 18. Henti Jantung.
19 19. Calon Pejuang Halal.
20 20. Wanita yang mirip laki-laki.
21 21. Bisikan untuk Gean.
22 22. Kepergok.
23 23. Menatap Cantik.
24 24. Pawangnya Biyya.
25 25. Kekuatan Gombal.
26 26. Amma sudah Jinak.
27 27. Tambahan Ratu di Rumah Ini.
28 28. Buta dan Lumpuh.
29 29. Buta Juga Lumpuh.
30 30. Pengakuan Afkha.
31 31. Kamu Bisa Menikahinya.
32 32. Aku tidak akan bisa adil.
33 33. Terima Saja.
34 34. Dengan Bismillah, aku menerima tawaran kamu.
35 35. Mahar dari suami Saya.
36 36. Bersedia 'Kan?
37 37. Kekaguman Zethasa pada Shanum.
38 38. Penyambutan untuk Zethasa.
39 39. Bersedia Menjadi Adik Madu.
40 40. Salah Menyebut Nama.
41 41. Menggoda kedua Istrinya.
42 42. Mas bisa menceraikan aku.
43 43. Hatiku Sakit Mendengarnya.
44 44. Dua Makmun.
45 45. Mungkin besok saat ayam jantan mengeong.
46 46. Menyuapi kedua istri.
47 47. Princess.
48 48. Semut cantik nan Shalihah.
49 49. Panggilan Sayang.
50 50. Membahayakan nyawa.
51 51. Hamil lagi.
52 52. Tidur Bersama.
53 53. Empat Alarm.
54 54. Kehamilan salah faham.
Episodes

Updated 54 Episodes

1
1. Adzraffa Khayru Al-jaris.
2
2. Rhaisanum Almahyra Qurby.
3
3. Kehilangan calon buah hati.
4
4. Kamu Kuat.
5
5. Sadarkan Diri.
6
6. Zeetasha Umaiza Alghist.
7
7. Mengalami Kelumpuhan.
8
8. Cinta?!
9
9. Jomblo Nanggung.
10
10. Si Tampan Resek.
11
11. Tangisan Kyra karena Aftha.
12
12. Jangan jelekin Kak Aaf.
13
13. Amazing mereka berdua.
14
14. Kyra Hilang.
15
15. petak umpat berbahaya.
16
16. Onet.
17
17. Nikahan Massal.
18
18. Henti Jantung.
19
19. Calon Pejuang Halal.
20
20. Wanita yang mirip laki-laki.
21
21. Bisikan untuk Gean.
22
22. Kepergok.
23
23. Menatap Cantik.
24
24. Pawangnya Biyya.
25
25. Kekuatan Gombal.
26
26. Amma sudah Jinak.
27
27. Tambahan Ratu di Rumah Ini.
28
28. Buta dan Lumpuh.
29
29. Buta Juga Lumpuh.
30
30. Pengakuan Afkha.
31
31. Kamu Bisa Menikahinya.
32
32. Aku tidak akan bisa adil.
33
33. Terima Saja.
34
34. Dengan Bismillah, aku menerima tawaran kamu.
35
35. Mahar dari suami Saya.
36
36. Bersedia 'Kan?
37
37. Kekaguman Zethasa pada Shanum.
38
38. Penyambutan untuk Zethasa.
39
39. Bersedia Menjadi Adik Madu.
40
40. Salah Menyebut Nama.
41
41. Menggoda kedua Istrinya.
42
42. Mas bisa menceraikan aku.
43
43. Hatiku Sakit Mendengarnya.
44
44. Dua Makmun.
45
45. Mungkin besok saat ayam jantan mengeong.
46
46. Menyuapi kedua istri.
47
47. Princess.
48
48. Semut cantik nan Shalihah.
49
49. Panggilan Sayang.
50
50. Membahayakan nyawa.
51
51. Hamil lagi.
52
52. Tidur Bersama.
53
53. Empat Alarm.
54
54. Kehamilan salah faham.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!