Bab 20. Aku Mau Jadi CEO

Galah dan Balik saat ini sedang berada di kamar mereka yang bernuansa kamar anak-anak, Si kecil Galah terlihat antusias menonton vidio dalam tap nya tampa memperdulikan sang kembaran yang sedang bermain robot.

"Alah anti alo amu esal au adi apa(Galah nanti kalau kamu udah besar mau jadi apa)" tanya Galih

"Atu au adi otel elti akek Elo(aku mau jadi dokter seperti kakek Vero)" ucap Galah, cita-citanya pengen menjadi dokter

"Alo amu au adi apa(kalau kamu mau jadi apa)" tanya Galah pada sang kembaran

"Atu au adi eo elti apyy(aku mau jadi CEO seperti papi)" ucap Galih dengan bangga nya

Galih meninggalkan robot yang ia mainkan lalu berjalan mendekati Galah yang sedang duduk di atas tempat tidur.

"Yo ita idul ian, anti amyy alah(ayo kita tidur siang nanti mami marah)" ucap Galah

Galah pun mematikan vidio yang ia tonton di dalam tap, dan berbaring bersama Galih sang adik, karena Ambar menyuruh ke dua bocah kembar itu untuk istirahat tidur siang.

Beberapa menit kemudian terdengar suara dengkuran halus dari si kembar, pertanda kalau saat ini mereka sudah berada di alam mimpi.

☘☘☘☘

Jam sudah menunjukan pukul 4 sore, Ambar segera membangunkan si kembar yang masi tidur, karena sebentar lagi akan pergi ke masjid untuk mengaji.

Clekk...

Ambar membuka pintu kamar si kembar dan melihat ke dua bocah kembar itu masi tertidur pules, Ambar berjalan mendekati ranjang mereka. Ambar di buat geleng kepala melihat cara tidur ke dua putranya.

"Sayang ayo bangun kan harus pergi ngaji" ucap Ambar

Ke dua bocah itu hanya menggeliat dengan mata terpejam, membuat Ambar harus ekstra sabar.

"Sayang kalau gak bangun mami gak akan kasih es krim ya" ancam Ambar, membuat Galah memaksakan membuka ke dua matanya.

Sedangkan Galih masi tidur tampa terganggu sedikit pun oleh sang mami.

"Alih anun ita au eldi aji, anti amyy ga acih ita et tim(Galih bangun kita mau pergi ngaji, nanti mami gak kasih kita es krim)" ucap Galah

"Atu asi antut au(aku masih ngantuk tau)" ucap Galih masi dengan mata terpejam

"Benar ni adek gak mau bangun, mami gak kasi es krim ya" ucap Ambar lagi

Dengan cepat Galih bangun dan langsung duduk masi mengumpulkan sisa kesadarannya, Galih gak mau es krim kesukaan nya gak di kasih sama mami nya.

Ke dua bocah kembar itu pun pergi masuk ke dalam kamar mandi, seperti biasa Galih selalu merepotkan sang kaka untuk mengeluarkan bajunya.

"Amu tu elalu itin epot(kamu tuh selalu bikin repot)" ucap Galah

"Hihihi... Lus atu inta olon iapa don(Hihihi... Terus aku minta tolong siapa dong)" ucap Galih sambil terkikik melihat wajah kesal kembaran nya itu.

Beberapa menit kemudian Galah dan Galih, keluar kamar mandi dengan handuk kimono yang menutup tubuh mereka.

Ambar seperti biasa mengurus ke dua putranya untuk pergi ke masjid, si kembar mengenakan baju gamis yang sama lagi.

Saat ini si kembar sudah berada di masjid bersama kawan-kawan mereka ya itu Kifli dan Iqbal, ke empat bocah itu asik berceloteh sambil tertawa bersama sambil menunggu kedatangan pak ustad.

Ke empat bocah kecil itu melihat dua gadis yang memakai kerudung yang sedang menyapu dalam masjid. Membuat Galah dan Galih juga ke dua temannya saling berbisik merencanakan sesuatu.

Selesai berbisik-bisik, Galih dan Iqbal berdiri mendekati ke dua gadis yang sedang menyapu itu sambil tersenyum licik.

Iqbal mengambil sapu yang di pegang oleh gadis kecil itu di ikuti oleh Galih sehingga membuat mereka kejar-kejaran di dalam masjid.

"Kalian nakal banget sih" ucap gadis kecil itu yang berumur 4 tahun

"Yo ini bil ili(ayo sini ambil sendiri)" ucap Galih

Tapi ke dua gadis itu tak mendengarkan apa yang di katakan oleh Iqbal dan Galih, sedangkan Galah dan Kifli duduk menjadi penonton setia mereka berempat yang kejar-kejaran.

Setelah pak ustad tiba, mereka berhenti berlari karena nanti akan kena marah sama pak ustad.

"Pak ustad, Galih sama Iqbal tadi gangguin kita yang lagi nyapu" aduh ke dua gadis tadi

"Benar begitu Galih Iqbal" tanya pak ustad

"Enal pa utas(benar pak ustad)" jawab Galih dan Iqbal

"Lain kali jangan gitu lagi ya, gak baik" ucap pak ustad

"Ia pa utas, ita inta aap (iya pak ustad, kita minta maaf)" ucap Galih

Pak udah hanya tersenyum dan menggeleng kepala melihat murid-muridnya itu, apa lagi si kembar Galah dan Galih yang sangat nakal itu.

"Sebelum kita mulai ngaji nya, pak ustad mau ngomong sedikit ni boleh gak" ucap pak ustad

"Boleh pak ustad" jawab semua murid bersama

"Nah, gak lama lagi kita kan akan menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, jadi jam ngaji kita di undur sedikit menjadi jam 3 pas sholat Asar, ya" ucap pak ustad

"Hore kita mau nyambut bulan Ramadhan lagi" ucap anak-anak yang umur 6-7 tahun bersorak senang, sedangkan si kembar dan ke dua kawannya hanya mendengar, belum mengerti apa itu bulan Ramadhan.

"Ulan madhan tu apa pa utas(bulan Ramadhan itu apa pak ustad)" tanya Galah

"Bulan suci Ramadhan itu adalah bulan Puasa, di mana semua umat islam di seluruh dunia menjalankan perintah Allah SWT untuk berpuas, menahan lapar dan haus di siang hari" ucap pak ustad

"Adi ita ga atan don alo ian ali, lus alo ita apal imana(jadi kita gak makan dong kalau siang hari, terus kalau kita lapar gimana)" ucap Galih

Pak ustad tersenyum mendengar pertanyaan Galih yang sangat lucu itu, anak tetangganya ini benar-benar lucu pikir pak ustad.

"Kalau belum cukup umur gak papa tidak puas, seperti Galah, Galih, Iqbal dan juga Kifli" ucap pak

"Ya ita ga isa atan et tim don alo uasa (ya kita gak bisa makan es krim dong kalau puasa)" ucap Galih

Membuat semua yang ada di dalam masjid tertawa mendengar perkataan Galih yang terdengar lucu itu, pikir mereka masi aja ingat es krim, sampai pak ustad pun di buat tertawa oleh bocah itu.