Bab 5. Iqro Satu

Sementara itu di dalam masjid anak-anak bermain kejar-kejaran dan biang keroknya ada ke dua bocah kembar itu siapa lagi kalau bukan Galah dan Galih, karena pak ustad belum tiba.

"Alah, Alih pa utas atang (Galah, Galih pak ustad datang)" ucap Kifli teman mereka

Ke dua bocah kembar itu pun duduk dengan diam mendengar guru ngaji mereka sudah datang.

"Assalamualaikum anak-anak" ucap pak ustad

"(Waalaikumsalam pak ustad)" jawab anak-anak ada juga yang menjawab salam dengan benar itu anak-anak berumur 5-7 tahun hanya Galah dan Galih juga kawan-kawannya yang menjawab dengan suara cadel.

"Sebelum kita mulai ngajinya kita baca surat Al_Fateha dulu ya" ucap pak ustad

Dan mereka semua pun mulai membaca surat Al_Fateha yang lain terdengar sudah lanjar membaca surat Al_Fatehanya tapi Galah, Galih dan juga teman-teman yang lain masi dengan suara cadel.

"Buat yang masi Iqro 1 buka buku Iqro nya halaman 1 ya anak-anak, buat yang sudah Iqra 5-6 bisa buka halaman yang sempat terhenti kemarin" ucap pak ustad

Dan Galah dan Galih baru Iqro 1, Galah dan Galih membuka buku Iqra nya dan melihat huruf Alif yang kemari mereka baca.

Pak ustad mendekati ke dua bocah kembar itu, anak dari tetangganya.

"Pa utas ita aca iqro ini agi ya(pak ustad kita baca Iqro ini lagi ya)" tanya si kecil Galih

"Iya Galih, kemarin kan Galih belum terlalu lancar" ucap pak ustad

"Oo ditu ya pa utas(ooh gitu ya pak ustad)" ucap si kecil Galih

"Nah sekarang kalian mulai bacanya ya" ucap pak ustad

"Alif, Bah, Tah.." ucapan ke dua bocah kembar itu terhenti lalu ke duanya saling pandang.

"Enapa(kenapa)" tanya Galah pada kembaran nya

"Atu upa(aku lupa)" jawab Galih

Dan pak ustad memberi tahu ke duanya huruf-huruf selanjutnya, Galah sedikit-sedikit sudah mulai lancar di Iqro 1 sedangkan sang kembaran Galih pelupa banget.

Selesai pak ustad mengajar anak-anak Iqra 1, kini pak ustad mengajar anak-anak Iqro 5-6 anak-anak senior terdengar merdu membaca Al_Qur'an di telinga ke dua bocah kembar itu.

Karena penasaran Galah dan Galih mendekat pada anak-anak yang lebih tua dari mereka, ke dua bocah kembar itu terkagum-kagum melihat mereka membaca Al_Qur'an.

"Pa utas kita uga egen epelti tata Ahra isa aca Qur'an(pak ustad kita juga pengen seperti kaka Zahra bisa baca Qur'an)" ucap ke dua bocah kembar itu

"Insya Allah, kalian rajin-rajin ngaji ya, biar bisa seperti kaka Zahra" ucap pak ustad, Zahra itu adalah putri dari pak ustad yang berusia 7 tahun saat ini Zahra baru kelas 2 SD tapi karena bimbingan sang ayah mengajarkan anaknya membaca Al_Qur'an sekarang Zahra sudah Iqro 6.

Waktu berlalu begitu cepat sekarang sudah memasuki waktu sholat Magrib dan anak-anak juga ikut sholat magrib di Madjid, semua anak-anak mengambil air wudhu dengan sangat baik.

Galah dan Galih melihat daddy mereka baru saja memasuki Masjid dengan sarung dan baju gamisnya juga peci menutup kepala, Gilang selalu begitu menjemput ke dua putranya pulang ngaji dengan sholat Magrib di Madjid.

"Edyy.." panggil si kembar

"Hay boy" ucap Gilang

Salah satu jemaah mengumandangkan Azan Magrib Gilang memberi tau ke dua putra kembarnya untuk diam karena sholat Magrib sebentar lagi akan di mulai.

Pak ustad meminta untuk meluruskan sap dan ia menjadi imam, si kembar berada di sap depan dekat daddy mereka, ke dua bocah kembar itu mengikuti daddy tapi sesekali ke dua bocah itu saling pandang.

Selesai sholat Magrib, Gilang mengajak ke dua putra kembarnya pulang ke rumah terlihat anak-anak yang lain juga di jemput oleh orang tua mereka, Gilang dan si kembar berjalan kaki pulang ke rumah karena jarak masjid dan rumah mereka tidak jauh.

"Boy gimana tadi ngaji nya" tanya Gilang

"Alih upa elus pyy uluf Iqro ya, alo atu ga(Galih lupa terus py huruf Iqro nya, kalau aku gak)" aduh si kecil Galah

"Anti atu elajal iat agi asti isa aca Qur'an ia tan pyy(nanti aku belajar giat lagi pasti bisa baca Qur'an iya kan py)" ucap Galih

"Iya boy" jawab Gilang

Tiba di ambang pintu ke tiga pria beda usia itu memberi salam, dan Ambar menyahuti nya dari dalam Ambar mencium punggung tangan sang suami, lalu ke dua bocah kembar itu juga mencium tangan mami mereka.