Beberapa pelayan wanita memasuki ruangan V.I.P yang sudah dipesan Axel untuk makan siang.
Beberapa pelayan itu tersenyum senyum melihat dua pria tampan dan keren disana. Seperti tidak memiliki sopan santun salah satu dari pelayan dengan sengaja menyentuh lengan Deon yang sedang digulung lengannya, dan itu membuat Deon sontak berdiri dan mundur. beberapa detik setelah itu muncul bercak-bercak merah pada badan Deon.
"Ma-maaf tu-tuan saya tidak sengaja" ujar pelayan itu dengan tergagap melihat reaksi yang diberikan Deon.
"Sialan!" kesal Deon, pria itu kini sibuk menggaruk garuk lengan dan badannya.
Botak yang melihat tuannya kesusahan segera mendekat dan memberikan salep yang tadi sudah dia persiapkan untuk Deon.
Melihat salep yang sudah dibuka botak, Deon dengan cepat mengambil salep itu dan mengoleskan pada bintik bintik merah di badannya.
"Kalian semua segera pergi dari sini!" perintah Axel pada para pelayan yang menatap kebingungan dan ketakutan.
Dengan cepat para pelayan keluar setelah mendengar perintah Axel.
...🐥🐥🐥🐥🐥...
Ara menatap heran dengan para pelayan yang berjalan dengan terburu buru dari ruangan V. I. P yang dipesan oleh abangnya. Para pelayan itu semuanya menunduk ketakutan.
Saat Ara membuka pintu pelayan, dia sangat terkejut melihat Deon duduk dengan kemeja yang sudah terbuka hampir seluruhnya, dan perut six packnya terlihat jelas dengan Ara.
"Kyaaaa! kalian ngapain?!" teriak Ara sambil menutup mukanya dengan kedua tangan. "Bang lu masih normalkan?!" Ara bertanya seperti itu karena tadi dia melihat Axel sedang memegang lengan Deon sebelah kiri dan botak sebelah kanan.
"Jangan berpikir negatif dek! ini abang bantuin Sky, dia alergi" sanggah Axel cepat. Agar adeknya itu tidak salah paham.
"Alergi?" Ara membuka penutup tangannya, lalu kembali menutup lagi mukanya dengan tangan, " bisa gak kemejanya di kancing lagi" ujar Ara kembali, telinganya sudah memerah karena malu kembali melihat perut kotak kotak milik Deon.
Deon terkekeh kecil lalu mengancingkan kembali kemejanya.
"Sudah gak perlu tutup mata" Suara sexy Deon terdengar di telinga Ara. Gadis itu sempat bergidik merasa bulu kuduk di pungggungnya berdiri.
"Oom alergi Apa?" Ara melihat makanan dimeja, seperti belum ada yang disentuh selain ice cream miliknya yang sudah mulai mencair.
"Alergi cewek" Jawab Axel cepat.
"Cewek?" muncul tanda tanya di kepala Ara, "Maksudnya?"
"Sky itu gak bisa disentuh cewek, kalo ada cewek yang sentuh dia, dia bakal alergi?"
Tangan Ara langsung menunjuk dirinya sendiri, "gara gara Ara ya? maaf ya om" Ara segera melangkah mendekat berusaha meminta maaf pada Deon, karena Ara ingat dia baru saja menyentuh wajah Deon dengan tangannya.
"Pede amat" ledek Axel.
Ara bersungut kesal mendapat ledekan dari abangnya.
"Lah, kan tadi Ara yang megang, makanya Ara minta maaf gara gara Ara jadi kayak gini" Ara melihat bintik bintik merah hampir di lengan dan leher Deon, dia jadi merasa bersalah telah membuat Deon seperti itu.
"Jangan geer dek, dia alergi gara-gara tadi ada pelayan yang menggoda nya dengan memegang lemgannya, makanya alergi".
" Tadi Ara pegang gak papa?" tanya Ara sekali lagi pada Deon.
Deon menggeleng pelan "Gak apa".
" Ihhh omm jahat alerginya pilih kasih! Ara cewek tulen om! kok gak ngaruh kalo Ara yang pegang" rengek Ara dengan muka yang di kerucutkan.
Deon tertawa melihat tingkah Ara, begitu juga dengan Axel, dia sudah tidak dapat menghadapi kebodohan adiknya itu.
"Dek mana ada alergi yang pilih kasih! kamu tu ada ada aja!"
"Ada! masak sama Ara om gak kambuh alerginya kalo sama yang lain kambuh, Ara kan cewek juga, gak ada bedanya sama yang lain, om alergi ya kalo Ara pegang" Ara menyentuh lengan Deon, Deon sama sekali tidak menepis tangannya, dia membiarkan saja gadis kecil itu menggoda dirinya.
"Tu kan alergi juga" Ara mununjuk bekas alergi yang muncul tadi.
"itu bekasnya dek, udah lepas tu tangan" Axel menarik tangan Ara yang menempel pada tangan Deon.
"Ihh abang sama om sama sama nyebelin, mending Ara makan" Ara membuka piring kosong didepannya, perutnya sudah sangat keroncongan, baru pulang sekolah dan tadi siang dia tidak sempat makan siang.
"kita makan juga xel" ajak Deon pada Axel.
...🐣🐣🐣🐣🐣...
Deon tersenyum melihat cara Ara makan, gadis itu terus memasukkan makanan kedalam mulutnya walau mulut itu sudah penuh persis seperti tupai atau hamster yang sedang makan.
Axel melirik Deon yang terus tersenyum melihat adiknya, dia sekarang yakin seratus persen bahwa Deon sahabatnya itu akan menjadi saudara iparnya kelak.
"Ingat sky dia masih sekolah" peringatan yang diberikan Axel membuat Deon tertawa kecil.
"Aku tau".
Ara melirik abangnya Axel lalu melirik Deon, dia sama sekali tidak mengerti pembicaraan dua orang dewasa didekatnya itu.
"oh iya kenapa abang suruh Ara kesini?" Ara baru ingat alasan dia datang ke restoran itu karena permintaan Axel.
"Abang mau nitip kamu ke Sky selama setahun".
" Huk huk" Ara tersedak mendengar pernyataan Axel.
"Ara bukan anak kecil, kenapa mesti pakai titip titip segala" protes Ara setelah selesai dengan masa terkejut nya.
"iya emang bukan anak kecil, tapi tingkah lakumu seperti anak kecil" tegas Axel.
"kan bisa sama bi sumi, atau yang lain" Ara kembali memberikan protes.
"Kalo bi sumi dan yang lain gak akan mempan, abang tau kalau Ara itu keras kepala, jadi terima saja nasibmu selama setahun Sky yang akan menjadi baby sister".
" Apa?! Ara gak Terima! om ini kan alergi cewek, nanti kasian loh tiap hari gatal-gatal badannya kalau Ara sentuh"
"Gak bakal alergi kalo Ara yang sentuh" Deon dengan cepat membalas ucapan Ara.
"Lah, kan Ara cewek om, kan om alergi cewek, jadi bahaya loh om, om mending tolak aja permintaan abang lucnut ini!" Ara menunjuk Axel dengan muka kesalnya.
"Enak aja ngatain orang! kamu tidak dalam posisi untuk menolak, jika menolak siap siap saja semua fasilitas termasuk ponsel dan yang lainnya abang sita" ancam Axel sekali lagi.
Ara mendesah panjang, "yahh gak ver nih! masak ancamannya itu lagi itu lagi!"
"pokoknya Ara gak bisa menolak perintah abang, mulai besok Sky yang bertanggung jawab atas Ara, jadi Ara harus anggap Sky seperti abang, dan jika tidak mau ingat aja semua fasilitas abang sita" Axel merasa puas sudah bisa membuat adiknya itu bungkam.
"Bang masak tega titipin Ara yang cantik jelita ini sama om ini, Om ini cowok, Ara cewek apa kata dunia kalau terjadi hal hal yang diinginkan?" Ara kembali mencari ide untuk menolak perintah Axel.
'puk' Ara mendapatkan jitakan dari Axel.
"Mulutmu dek, bisa direm gak?!"
Deon kembali tertawa mendengar perdebatan Ara dan Axel yang tidak ada habisnya, Sekarang Deon yakin bahwa Ara adalah adik kandung Axel karena Ara sama sama memiliki tingkat keras kepala yang besar.
"Sky, tolong ya ni anak di didik kalo bisa dia juga harus ikut les atau apalah, pusing gue punya adek kayak gini".
" Sama Ara juga pusing punya abang kayak bang Axel" Ara ikut-ikutan mengerutu dan menggeleng gelengkan kepalanya seperti orang dewasa.
"Dek bisa gak, sehari aja gak bantah abang?"
"Sayangnya gak bisa bang, mulut Ara gatel pengen ngejawab terus".
Deon menggeleng dan mencubit gemas pipi Ara tanpa dia sadari.
" wahh omm belum juga sehari jagain Ara udah pegang-pegang, liat bang bahaya ini bahaya! nanti bisa terjadi hal hal yang diinginkan".
'puk' kembali Axel menjitak kepala Ara.
"hal yang diinginkan seperti apa maksudnya? otakmu ya dek!".
Axel tau Deon mencubit pipi Ara karena pria itu merasa gemas dengan tingkah laku Ara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 265 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Hak sopan banget,Pelayannya layanin aja,Ngapain pegang2..
2024-03-29
0
ciplut
astaga hal yg di inginkan..
mw juga donk 🤣🤣
2024-02-21
0
Asnita Asnita
🤣🤣🤣 ara2,,,,bkin ngakak ini si ara sampe2 perutku sakit ngakak terus
2023-12-30
3