Ara asik memperhatikan tampilan wajahnya di cermin, karena malam ini dia mendengar dari Leo bahwa Dimas juga ikut menonton balapan liar.
Walau tidak menggunakan make up tebal, Ara tetap cantik dengan tampilannya sekarang, dia cukup percaya diri untuk menunjukkan kecantikan pada orang-orang.
Sudah lima tahun berlalu sejak pertemuan awal Ara dengan Dimas, walau cuek Dimas tidak pernah bersikap kasar pada Ara, itu menurut Ara.
Ara jatuh cinta pada Dimas saat pertemuan awal masa-masa mos di sekolah, saat itu Ara tidak sengaja menumpahkan air ke badan Dimas dan pria itu tidak marah, dia hanya tersenyum sopan pada Ara. Dimas juga tidak bersikap seperti pria pria disekitar Ara yang begitu tergila-gila akan Ara.
Dari rasa penasaran yang muncul Ara mulai mencari tau tentang Dimas, dan dia mulai berteman dengan Dimas dan kawan-kawan nya siapa lagi kalau bukan tiga serangkai Badboy Juan, Leo dan Robi.
Dari situ Ara mulai tau sikap manis Dimas dan Ara mulai jatuh cinta pada Dimas.
.
Ara bersenandung senang menuruni tangga rumahnya, rumah besar itu tampak sangat sepi, tidak ada orang tuanya karena mereka sedang berada dirumah sakit, papa Ara sakit keras dan sedang dirawat disana, sementara abang laki-laki Ara sibuk menggantikan posisi papa nya.
Ara hanya melihat beberapa pembantunya yang sibuk lalu lalang di rumah.
Baru saja Ara mau berjalan menuju pintu keluar sudah ada yang memanggilnya.
"Non mau kemana?" Bibi Sumi pengasuh sekaligus pembantu dirumah Ara memanggil Ara yang terlihat sangat cantik jika dikatakan hanya mau membeli cemilan ke luar.
"Jalan bentar bi" Ara memutar kunci motor ditangannya.
"Aduh non, nanti tuan muda bisa marah sama saya, jangan ya non, mending malam ini di rumah aja ya non, tadi tuan muda sudah berpesan sama bibi, non harus tetap di rumah tidak boleh kemana mana" Bibi Sumi tampak sangat gelisah.
"Ck" Ara berdecak kesal, "Tu abang kalo dia mau Ara di rumah dia juga harus ada di rumah dong! bukan Ara aja yang sendiri di rumah!" Ara sebenarnya gadis yang baik dan penurut, tapi karena selalu sendirian dan kesepian tanpa keluarganya dia menjadi gadis yang nakal, dia berharap dengan sikap nakalnya dia mendapatkan perhatian dari orang tuanya.
"Bibi temani Non ya, mengerjakan tugas sekolah non, pasti belum siap kan?" Bibi Sumi kembali membujuk Ara untuk mengurung kan niatnya untuk pergi keluar.
"Bibi mending tutup mulut aja, jangan bilang sama bang Axel kalo Ara pergi keluar".
" Aduh non! jangan gitu atuh.. Bibi jadi serba salah ini".
Bibi Sumi berusaha mengejar Ara yang sudah duduk diatas motor balapnya.
"Bye bye bibi cantik, muuuuaaahh" Ara memberikan kiss bye pada bibi Sumi dari jauh.
"Aduh non! non!" teriakkan bi Sumi tidak lagi bisa menghalangi Ara untuk bertemu dengan pujaan Hatinya.
...🐣🐣🐣🐣🐣...
Dimas tampak sangat tampan malam itu, banyak wanita di sana melirik dan beberapa ada yang berusaha mencari perhatian Dimas, tapi Dimas sama sekali tidak tertarik baginya hanya Shasa yang dapat menarik perhatian nya, bahkan Ara yang terkenal sangat cantik pun masih belum mampu membuat Dimas jatuh cinta padanya.
Sejak tadi teman pria Dimas terus membicarakan tentang Ara, dan itu membuatnya muak, dia bukan kesal teman temannya membicarakan Ara, tapi yang membuat pria itu kesal karena semunya bertanya tentang Ara padanya, seperti dia adalah orang yang paling dekat dengan Ara, padahal ketiga teman 'Bad' Ara lebih dekat dibanding dia.
'nggrmmm nggrrmmm' suara motor Ara terdengar mulai mendekati Juan, Leo dan Robi. Ara membuka helm yang dia kenakan dan menunjukkan tawa bahagia bersama ketiga temannya.
Dimas semakin kesal melihat senyum gadis itu. Tidak lama, mata Ara segera berputar mencari seseorang, Dimas sudah tau mata gadis itu akan mencari siapa, muncul senyum meremehkan dari bibir Dimas.
"Semuanya sama saja" gumam Dimas pelan.
.
'Puk' Ara mendapatkan pukulan di kepalanya karena terus saja melihat kiri dan kanan mencari seseorang.
"Orang yang kamu cari ada di arah jam 9 bersama teman SMP kita dulu"
"Benarkah? Aku akan segera kesana" Ara segera turun dari motornya, melempar kunci motor yang akan dipinjam Leo untuk balapan, "Semangat Leo! aku akan mendukung mu dari jauh, jaga Bebeb Radit ya!" pekik Ara lagi sebelum mendekat kearah Dimas berada. 'Radit' adalah nama yang diberikan Ara pada motor kesayangannya, Ara memang sengaja memberikan nama Radit agar dia terus mengingat nama Dimas di dalam hatinya.
.
"Ayank Dimas" panggil Ara sambil berlari merangkul lengan Dimas.
Dengan cepat Dimas melepaskan tangan Ara yang sudah merangkulnya.
"Apaan sih jaga bicaranya sejak kapan aku mau dipanggil gitu" Dimas menatap sinis Ara yang terus saja masih berusaha menggapai lengan Dimas.
"Ihh.. Dimas sih gitu, jangan galak-galak nanti hilang gantengnya".
Ara masih tetap berusaha mendekati Dimas, walau dia tau Dimas akan marah jika dia terus berusaha seperti itu.
"Ara kesini bentar!" teriak Juan dari jauh. Ara segera berlari mendekati juan dan meninggalkan Dimas bersama teman-temannya.
"Gila lo dim! masak cewek cantik kayak gitu dianggurin terus, bagi kita dong kalo gak mau" salah satu teman Dimas berkomentar setelah Ara menjauh dari mereka.
"Ambil aja kalo dianya mau sama lo" ucap ketus Dimas. Dimas sangat yakin tidak akan ada cowok yang berhasil mendekati Ara, karena Ara sudah 5 tahun mengejar ngejar dia walau Dimas bersikap kasar pun Ara masih tetap mengejar dia.
"Yee... makanya bilang yang jelas ke dia, biar dia cepat move on, dan kita bisa masuk".
Dimas memang tidak pernah secara tegas menolak Ara, maka dari itu Ara masih terus mengejar ngejar Dimas. entah apa maksudnya, Dimas selalu mempermainkan hati gadis itu.
"Udah kalian liat sendiri kan tadi, dia masih juga ngejar gue, emang susah punya tampang kayak gue, dikejar cewek terus" ucap Dimas dengan percaya diri.
.
Baru saja balapan akan dimulai, serine mobil polisi terdengar mendekati mereka, alhasil banyak penonton dan pembalap liar yang mulai lari.
Ara sedikit bingung mau lari kemana, karena pasalnya motor dia sedang dipegang Leo, Ara segera berlari mendekati Dimas, dia hendak meminta tolong dimas untuk lari bersama dia, tapi dimas hanya menatap Ara datar dan meninggalkan nya.
'Deg' Hati Ara kembali sakit mendapat perlakuan dingin dari Dimas, pria itu tega meninggalkan Ara, padahal tau Ara juga takut ditangkap polisi.
"Ara! Ara cepetan naik!" Juan turun dari motornya dan berusaha menyadarkan Ara dari lamunannya, gadis itu terlihat sedih dan lesu karena kembali mendapatkan perlakuan dingin dari Dimas.
"Ara cepetan, nanti kita keburu ditangkap!"
Ara segera mengikuti perkataan Juan, dia sudah naik keatas motor milik Juan, tapi sayang ternyata polisi datang lebih cepat, jadinya Ara, Juan dan beberapa pengendara motor yang terlambat pergi tertangkap oleh polisi.
...🐤🐤🐤🐤🐤...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 265 Episodes
Comments
Mamah Kekey
tar Dimas ada gantinya AA deon...
2024-05-06
0
Qaisaa Nazarudin
Ckk Ara juga udah digituin madih aja ngejar2,,Udah cukup 5 tahun kamu buang2 waktu ngejar cowok gak penting kek dia Ra,Jaga maruah kamu sebagai cewek,jgn kek murahan banget..🙄🙄🤦🤦😡😡
2024-03-29
0
Helen Nirawan
sok cakep ,belagu ,tuh mulut gw sumpel kaos kaki yg dah setaon gk di cuci br tau rasa/Skull//Skull/
2023-12-26
0