Kiano patah hati

Aruna bersama tiga rekannya menerima ucapan terimakasih dari pihak keluarga dengan penuh haru. Bahkan Aruna dan dokter Nirma terus saja meneteskan air mata.

Tadi hampir saja mereka kehilangan nyawa pasien. Tangisan anaknya benar benar telah menahannya untuk pergi.

Di ruangan pasien, sudah penuh dengan keluarga pasien yang sedang sangat bersyukur bersama ketiga dokter yang bersamanya tadi.

Walaupun sang pasien akhirnya belum sadarkan diri, tapi perkembangan kesehatannya cukup menjanjikan. Menurut perkiraan medis, mungkin dua atau tiga hari lagi akan sadar.

Aruna melangkah duluan meninggalkan ketiga dokter dengan alasan sudah larut, sudah hampir jam sepuluh malam. Dia harus segera pulang. Tanpa setaunya dokter Farel mengikutinya.

Dokter Farel yang semula hanya bermaksud melindunginya diam diam, merubah niatnya ketika melihat bayangan mantan Aruna yang berjalan mendekati Aruna. Tapi karena Aruna menunduk, dia ngga sadar, ada Kiano beberapa meter di depannya.

"Aruna," panggil dokter Farel setengah berlari.

Aruna menghentikan langkahnya dan reflek membalikkan tubuhnya ke belakang, ke arah dokter. Tanpa mengetahui Kiano sudah berada ngga jauh di depannya. Kiano pun menghentikan langkah sambil mengepalkan tangannya dengan kesal.

Tanpa mempedulikan reaksi Aruna, dokter Farel langsung memeluknya. Aruna yang kaget hanya bisa diam dan menerima perlakuan dokter Farel. Saat ini pikirannya masih belum bisa fokus, karena letih jiwa dan raga akibat menolong pasien yang mengalami preeklampsia dan hampir meninggal dunia. Jiwanya masih terguncang ketika menyadari akhirnya di kejutan ketiga, detak jantung sang ibu akhirnya kembali juga. Aruna masih merasakan tubuhnya bergetar akan mukjizat yang dilihatnya hari ini.

"Terimakasih," bisik dokter Farel dengan senyum culas tersungging ketika melihat mantan dokter Aruna melangkah pergi meninggalkan mereka.

Dalam cinta, apa pun akan kulakukan, tekat sang dokter.

Tersadar, Aruna mendorong tubuh dokter Farel sampai pelukannya terlepas.

"Maaf, aku masih belum bisa mengendalikan perasaan bahagiaku," ucap dokter Farel dengan senyum tipisnya.

"Ya, tadi memang sangat mendebarkan," balas Aruna jujur. Sampai sekarang pun jantungnya masih berdebar ngga menentu.

"Inisiatif anda sangat bagus, dokter Aruna. Aku sama sekali ngga berpikir begitu," puji dokter Farel tulus.

Aruna hanya tersenyum. Dia tadi spontan saja meraih bayi merah itu dan mendekatkannya pada ibunya. Mungkin kontak fisik itu mengalir dalam darah dan memberikan kehangatan dan kerinduan dalam hati ibunya.

"Maaf dokter, saya harus pulang sekarang. Sudah malam," pamit Aruna sambil melirik jam tangannya.

"Oke. Apa aku antar saja?" tawar dokter Farel sambil menunjukkan kunci mobilnya.

"Ngga perlu dokter. Saya juga bawa mobil," tolak Aruna kemudian tersenyum sebelum berjalan pergi.

"Hati hati," seru dokter Farel sambil melambaikan tangannya.

Aruna menoleh, mengangguk dan tersenyum sebelum melangkah lagi.

Aruna, ada hubungan apa kamu dengan Kiano Artamahendra? Aku akan mencari tau. Ternyata sainganku bukan kaleng kaleng, batin dokter Farel sambil melangkah perlahan di belakang Aruna.

Dia juga mau pulang, tapi sebelumnya juga mau memastikan keselamatan gadis itu sampai ke apartemen. Ini sudah terlalu malam untuk seorang perempuan seperti Aruna. Karena Aruna bukan seperti perempuan perempuan yang dikenalnya, bisa di luaran sampai pagi. Selama menjadi dokter di rumah sakit milik orang tuanya, berdasarkan pengamatannya, paling lama jam delapan malam Aruna pulang. Itu pun karena membantunya atau dokter lain. Atau juga karena ada pasien yang darurat keadaannya.

Tapi hatinya senang melihat reaksi Kiano Artamahendra yang marah melihat aksinya tadi. Salah seorang ahli waris Arta grup yang sangat terkenal, ternyata sudah menjadi mantan bagi dokter spesialis di runah sakit milik keluarganya dan masih belum move on. Kasihan sekali. Senyum jahat terukir di wajah dokter Farel.

*

*

*

Kiano yang sudah melihat Aruna sedang berjalan seorang diri sambil menunduk mempercepat langkahnya.

Tapi amarahnya langsung menggelegak melihat dokter sialan itu memanggil dan memeluk Arunanya. Dan Aruna hanya diam saja, sama sekali ngga berusaha melepaskan pelukan itu. Apa Aruna semurah itu sekarang, mau saja dipeluk si sialan brengsek yang doyan gonta ganti perempuan.

Ingin rasanya Kiano menghajar dokter brengsek itu, kalo perlu sampai mati. Tapi akhirnya Kiano malah melangkah pergi. Bukan dia pengecut. Tapi dia tau kalo dia sudah kalah. Aruna ngga pantas untuk dia perjuangkan lagi.

Kiano membenci dirinya yang sekarang mengemis ngemis cinta Aruna dan tetap ditendang begitu saja. Tanpa perasaan. Kiano berusaha menyadarkan dirinya, masa Aruna sudah lewat. Saatnya berganti dengan yang lain. Yang akan memperlakukannya lebih baik dan tentu saja memujanya dan ngga pernah menyakitinya. Seperti selama ini dia dapatkan.

"Hai, bro, Lo minum alkohol lagi?" tanya Regan sambil menggelengkan kepala. Arga tertawa kesal. Dia sudah bisa menebak, ngga mungkin Kiano bisa bertahan lama tanpa alkohol. Walaupun Kiano bukan tukang mabok seperti Glen, tapi sesekali sahabatnya itu pasti mengkonsumsinya.

Ngga sengaja Regan dan Arga mampir di club yang sangat mewah dan terkenal untuk kalangan jet set seperti mereka. Dan keduanga tersenyum miring melihat Kiano yang terlihat kacau penampilannya. Di mejanya sudah ada lima gelas kosong dengan sebotol besar alkohol yang sudah kosong.

"Kalian dari mana?" tanya Kiano agak kaget melihat kedatangan sahabatnya. Dari tadi dia sibuk dengan pikirannya sendiri mengutuki kebodohannya. Sampai ngga sadar kedua sahabatnya sudah duduk di sampingnya, mengapitnya.

"Habis meeting dengan klien kita. Sudah oke semua. Mulai besok sudah bisa pengerjaannya," jelas Regan.

"Syukurlah. Kita akan cukup lama stay di sini," tambah Arga.

Regan memperhatikan reaksi Kiano seperti kurang tertarik mendengarnya.

"Lo ngga senang?" tanya Regan heran.

"Kenapa harus senang?" Kiano balik bertanya, ngga acuh membuat Regan saling pandang dengan Arga.

Walaupun Kiano ngga ngomong apa apa, tapi keduanya curiga dengan sikap Kiano akhir akhir ini. Dia seperti Glen, mengikuti saran pengobatan dari Aruna. Tapi yang mengherankan sekarang malah kembali seperti dulu, menikmati alkoholnya. Tentu saja sangat mencurigakan.

"Lo sama Glen kan berobat sama Aruna," tukas Arga dengan nada suara separuh bertanya.

Kiano ngga menjawab, malah kembali meneguk alkohol di dalan gelasnya.

Regan menyenggol bahu Arga agar ngga menyebut topik itu lagi.

Kiano paling pintar menjaga rahasia. Ngga seperti Glen, biar laki tapi mulutnya sangat ember. Entah apa yang terjadi pada Kiano sekarang. Apa ada hubungannya dengan Aruna?

Ngga mungkin kalo Kiano suka pada Aruna, walaupun gadis itu sudah berubah menjadi sangat cantik dan seksi. Di sekitarnya bertebaran perempuan perempuan seperti itu. Belum lagi Sasya, yang keturunan Inggris dengan mata biru dan rambut pirang panjangnya, yang selalu mengejar Kiano. Bagi Regan, Aruna masih biasa saja.

"Besok pagi kita stay di site jam tujuh. Gimana?" tanya Regan merubah topik. Dia masih melirik Kiano yang kembali meneguk alkoholnya.

"Oke." Kiano menjawab setelah menghabiskan isi gelasnya.

"Gue pulang dulu," sambungnya sambil bangkit dan pergi begitu saja meninggalkan Regan dan Arga yang bengong melihatnya.

"Dia kenapa? Seperti lagi patah hati?" Arga menoleh pada Regan sambil menggeleng gelengkan kepalanya.

"Patah hati sama siapa?" Regan balik bertanya. Saking sibuknya mengurusi mega proyek resort ini, Regan memang kurang memperhatikan Kiano, juga yang lainnya. Apalagi banyak pihak yang dilibatkan. Begitu juga Glen, Arga, Reno, Alva, dan Kiano sendiri. Mereka sudah membagi tugas masing masing. Jadi kalo ketemu pun cuma sebentar dan ngga sempat membahas masalah pribadi.

"Mana gue tau." Arga mengedikkan bahunya sambil memasukkan tangannya ke dalam saku celananya.

"Apa yang Lo ngga tau?" sambar Glen yang muncul bareng Alva membuat Regan dan Arga menoleh.

"Reno mana?" Arga heran juga ngga melihat Reno. Biasanya mereka suka muncul bertiga.

"Balik ke hotel. Tidur," info Alva.

"Tadi gue seperti melihat mobil Kiano keluar dari parkiran," ucap Glen sambil melirik beberapa gelas dan dua botol besar alkohol.

Mereka minum? batinnya.

"Iya, dia tadi di sini," jawab Arga terus terang.

"Kalian tadi pesta?" tuding Glen ngga bisa menghilangkan rasa penasarannya.

"Bukan. Ini Kiano yang minum," jelas Regan.

"Haaah? Tumben," kaget Alva. Setaunya, Kiano seperti mengikuti cara penyembuhan Glen. Sesuai saran Aruna, no alkohol.

"Kenapa dia udah minum lagi. Paling engga, seminggu lagi lah nurut," gumam Glen pelan, tapi masih dapat di dengar yang lain.

"Dia berobat juga ke Aruna?" kaget Arga ngga percaya. Aruna, yang dulu jadi korban taruhan mereka.

Apa Kiano ngga bakal diracun? batinnya ngeri.

"Gue pernah lihat mobilnya di rumah sakit Aruna," ucap Glen pelan, seakan ini rahasia.

"Tapi kalo ditanya ngga mau ngaku," sambung Glen kemudian tergelak.

"Ngga bisa gue bayangin, kayak ngga ada dokter lain aja," cela Alva juga tergelak. Teman temannya aneh. Sudah tau pernah menyakiti gadis itu, malah minta kesembuhan padanya. Kalo dia ogah, siapa tau bakal diracun. Alva terus berprasangka buruk dalam hatinya.

Regan dan Arga saling pandang. kemudian sama menatap pada dua botol besar alkohol yang sudah kosong.

"Kalo iya berobat, kenapa Kiano minum alkohol lagi?" tanya Arga pelan.

"Aneh, kan. Ngga mungkin dia naksir Aruna, terus ditolak," sahut Regan berasumsi.

"Sekarang jadi patah hati," sambung Arga kemudian tergelak bersama Regan.

Kalo memang begitu, nasih Kiano apes. Dan Aruna sukses membalas sakit hatinya, batin Regan sambil terus tergelak.

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trusceria

2024-04-02

1

Erni Fitriana

Erni Fitriana

tebakan anda benar sekali saudara regan👍🏾👍🏾👍🏾👍🏾

2024-02-03

1

Sweet Girl

Sweet Girl

Sama Ndak sama kamu...?

2023-12-10

1

lihat semua
Episodes
1 Tentang Aruna
2 Menjadi Objek Taruhan
3 Ketahuan
4 Ingin Kurus
5 Berusaha Move On
6 Trauma Aruna
7 Reuni SMA
8 Sakit Hati yang belum Hilang
9 Untung jadi Dokter
10 Membalas Kiano
11 Pengakuan Kiano
12 Lanjut Reuni
13 Tetap Menolak
14 Penyesalan Kiano
15 Saat Saat Menegangkan
16 Kiano patah hati
17 Kiano sudah menyerah
18 Balasan Kiano
19 Rasa yang belum hilang
20 Kakek Kiano yang rewel
21 Membingungkan
22 Galau
23 Masih Galau
24 SHOCK
25 Ancaman Kiano
26 Laki laki high quality
27 Kondisi Kiano
28 Hati Aruna yang resah
29 Kekesalan Aruna
30 Masih bersama Kiano
31 Rencana yang Berhasil
32 Sikap Manis Kiano
33 Masih saja Cemburu
34 Masih Cemburu
35 Kemarahan Tante Bela(mama Kiano)
36 Dilema Aruna
37 Kebimbangan Aruna
38 Kembali Mesra
39 Penyesalan Aruna
40 Terlalu Berprasangka
41 Pingsan
42 Laki laki Mengerikan
43 Menuju Hari H
44 Dua Sahabat
45 Hari Patah Hati
46 SAH
47 Uhuk Uhuk Uhuk
48 Misi
49 Yang Pertama
50 Tendangan Super
51 Malu
52 Tiada Henti
53 Pasangan Baru
54 Jadi Bucin
55 Kembali Beraktivitas
56 Obrolan Receh
57 Curhat
58 Belum Jodoh
59 Si Dingin yang Romantis
60 Istri Kiano Artha Mahendra.
61 Menyelidiki Aruna
62 Menggoda Aruna
63 Aksi Cllaudia
64 Masih Baik Baik Saja
65 Diperhatikan Januar
66 Trauma
67 Tensi Rendah
68 Sulit Jujur
69 Takut Kehilangan
70 Kebahagiaan Suster Uci
71 Mencari Tersangka
72 Reno Yang Mundur
73 Akhirnya Curiga
74 Pertemuan Yang Menyebalkan
75 Bukti?
76 Panas
77 Dihajar
78 Tamara Dalam Bahaya
79 Antisipasi
80 Mencari Alva
81 Menolong Alva
82 Interogasi
83 Eksekusi
84 Rumit
85 Bertemu Tamara
86 Apesnya Tamara
87 Menunggu Keputusan Tamara
88 Hasil Yang Ngga Di harapkan
89 OTW nikah
90 Menyalahkan
91 Nasib Malang Alva
92 Cemas Yang Berlebihan
93 Hati Yang Cukup Menegangkan
94 Rencana Jahat
95 Terlambat?
96 Memulai pengeroyokan
97 Babak Belur
98 Bantuan Yang Berdatangan
99 Masih Misi Penyelamatan
100 Misi Selesai
101 Berita Bahagia
102 Kekesalan Meti
103 Meti dan Tingkahnya
104 Tamara dan Keluarganya
105 Duka Melvin
106 Perasaan Yang Sebenarnya
107 Menipu Meti
108 Masalah Regan
109 Regan dan Masalah Alva yang belum Selesai
110 Pesta Regan
111 Rencana Regan
112 Reaksi Alva
113 Sadar Sudah Dibully
114 Tamara dan Alva Kabur
115 Udah
116 Tentang Arga
117 Syukuran Kiano Aruna
118 Sugar Dady yang sangat Berkualitas
119 Sedikit Nakal
120 Luka Hati
121 Sedikit Rasa
122 Lima Persen
123 Malas Nikah
124 Kencan
125 Laki laki Kurang Ajar
126 Tamara dan Perasaannya
127 Gagal Nikung
128 Saling Curhat
129 Kesalnya Qonita
130 Menaklukan dosen nakal
131 Kepribadian Ganda
132 Obrolan Sugar Baby
133 Pertolongan.ngga terduga
134 Kentang
135 Tingkah Menyebalkan Arga
136 Kekesalan Reno yang belum hilang
137 Glen yang Memukau
138 Glen yang masih Marah
139 Ganti Alva yang ngamuk
140 Marah
141 Kita Sama?
142 Calon Suami Tamara
143 Fitting baju pengantin
144 Pencuri yang jadi Pengemis
145 Jodo, Pertemua, sudah diatur
146 Jodoh?
147 Cerita Qonita
148 Blank Memory
149 Lega
150 Move on?
151 Inginnya Reno
152 Tangis Rain
153 Reno yang Kejam
154 Menyesal?
155 Sedikit Hiburan
156 Kumpul Lagi
157 Masih di kafe
158 Sedikit Tentang Reno
159 Hari Yang Berganti
160 Cerita Regan
161 Sesak
162 Glen Mulai Curiga
163 Dinda yang galau
164 Menggoda Dinda
165 Kekesalan Alva
166 Tamara dan teman temannya
167 Mengerjai Alva
168 Undangan Nikah
169 Reno yang Cemburu?
170 Preewed Arga
171 Beda Situasi
172 Pilihan Jodoh
173 Reno yang SHOCK
174 Panas
175 Harusnya Aku
176 Menjaga Jodoh Orang Lain
177 Akhir Pesta Alva
178 Ada apa dengan Glen?
179 SHOCK
180 Keputusan Meti
181 Ulah Reno
182 Ngga Tenang
183 Dubai
184 Dugaan yang Salah
185 Penyelesaian
186 Keputusan Reno
187 Serius sama Bocil
188 Diperkenalkan sebagai Pacar
189 Debat Mami dan Glen
190 Hukuman Glen
191 Reno yang Viral
192 Melamar Dinda
193 Melamar Dinda. Part 2
194 Melamar Dinda part 3
195 Tentang lamaran Regan
196 Konspirasi?
197 Membebaskan Riko
198 Fatal
199 Yang Terjadi
200 Sudah Lebih Baik
201 Nikah di Rumah Sakit
202 Jadi Pengintip
203 Uang Tutup Mulut
204 Tanu yang ngga diundang
205 Antisipasi Reno
206 Misi Reno
207 Dua Bucin
208 Nagih oleh oleh
209 Sang penakluk
210 Masa lalu Alva
211 Dunia yang terbalik
212 Bye, istri
213 Salah Pilih Lawan
214 Alva dan Tamara
215 Arga dan Perjuangannya
216 Masih Perjuangan Arga
217 Glen si kucing garong
218 Ke GAP
219 Harapan
220 Akhirnya Arga Menikah
221 Aisha dan Melvin
222 Announce
223 Announce
224 part spesial
225 cosplay
Episodes

Updated 225 Episodes

1
Tentang Aruna
2
Menjadi Objek Taruhan
3
Ketahuan
4
Ingin Kurus
5
Berusaha Move On
6
Trauma Aruna
7
Reuni SMA
8
Sakit Hati yang belum Hilang
9
Untung jadi Dokter
10
Membalas Kiano
11
Pengakuan Kiano
12
Lanjut Reuni
13
Tetap Menolak
14
Penyesalan Kiano
15
Saat Saat Menegangkan
16
Kiano patah hati
17
Kiano sudah menyerah
18
Balasan Kiano
19
Rasa yang belum hilang
20
Kakek Kiano yang rewel
21
Membingungkan
22
Galau
23
Masih Galau
24
SHOCK
25
Ancaman Kiano
26
Laki laki high quality
27
Kondisi Kiano
28
Hati Aruna yang resah
29
Kekesalan Aruna
30
Masih bersama Kiano
31
Rencana yang Berhasil
32
Sikap Manis Kiano
33
Masih saja Cemburu
34
Masih Cemburu
35
Kemarahan Tante Bela(mama Kiano)
36
Dilema Aruna
37
Kebimbangan Aruna
38
Kembali Mesra
39
Penyesalan Aruna
40
Terlalu Berprasangka
41
Pingsan
42
Laki laki Mengerikan
43
Menuju Hari H
44
Dua Sahabat
45
Hari Patah Hati
46
SAH
47
Uhuk Uhuk Uhuk
48
Misi
49
Yang Pertama
50
Tendangan Super
51
Malu
52
Tiada Henti
53
Pasangan Baru
54
Jadi Bucin
55
Kembali Beraktivitas
56
Obrolan Receh
57
Curhat
58
Belum Jodoh
59
Si Dingin yang Romantis
60
Istri Kiano Artha Mahendra.
61
Menyelidiki Aruna
62
Menggoda Aruna
63
Aksi Cllaudia
64
Masih Baik Baik Saja
65
Diperhatikan Januar
66
Trauma
67
Tensi Rendah
68
Sulit Jujur
69
Takut Kehilangan
70
Kebahagiaan Suster Uci
71
Mencari Tersangka
72
Reno Yang Mundur
73
Akhirnya Curiga
74
Pertemuan Yang Menyebalkan
75
Bukti?
76
Panas
77
Dihajar
78
Tamara Dalam Bahaya
79
Antisipasi
80
Mencari Alva
81
Menolong Alva
82
Interogasi
83
Eksekusi
84
Rumit
85
Bertemu Tamara
86
Apesnya Tamara
87
Menunggu Keputusan Tamara
88
Hasil Yang Ngga Di harapkan
89
OTW nikah
90
Menyalahkan
91
Nasib Malang Alva
92
Cemas Yang Berlebihan
93
Hati Yang Cukup Menegangkan
94
Rencana Jahat
95
Terlambat?
96
Memulai pengeroyokan
97
Babak Belur
98
Bantuan Yang Berdatangan
99
Masih Misi Penyelamatan
100
Misi Selesai
101
Berita Bahagia
102
Kekesalan Meti
103
Meti dan Tingkahnya
104
Tamara dan Keluarganya
105
Duka Melvin
106
Perasaan Yang Sebenarnya
107
Menipu Meti
108
Masalah Regan
109
Regan dan Masalah Alva yang belum Selesai
110
Pesta Regan
111
Rencana Regan
112
Reaksi Alva
113
Sadar Sudah Dibully
114
Tamara dan Alva Kabur
115
Udah
116
Tentang Arga
117
Syukuran Kiano Aruna
118
Sugar Dady yang sangat Berkualitas
119
Sedikit Nakal
120
Luka Hati
121
Sedikit Rasa
122
Lima Persen
123
Malas Nikah
124
Kencan
125
Laki laki Kurang Ajar
126
Tamara dan Perasaannya
127
Gagal Nikung
128
Saling Curhat
129
Kesalnya Qonita
130
Menaklukan dosen nakal
131
Kepribadian Ganda
132
Obrolan Sugar Baby
133
Pertolongan.ngga terduga
134
Kentang
135
Tingkah Menyebalkan Arga
136
Kekesalan Reno yang belum hilang
137
Glen yang Memukau
138
Glen yang masih Marah
139
Ganti Alva yang ngamuk
140
Marah
141
Kita Sama?
142
Calon Suami Tamara
143
Fitting baju pengantin
144
Pencuri yang jadi Pengemis
145
Jodo, Pertemua, sudah diatur
146
Jodoh?
147
Cerita Qonita
148
Blank Memory
149
Lega
150
Move on?
151
Inginnya Reno
152
Tangis Rain
153
Reno yang Kejam
154
Menyesal?
155
Sedikit Hiburan
156
Kumpul Lagi
157
Masih di kafe
158
Sedikit Tentang Reno
159
Hari Yang Berganti
160
Cerita Regan
161
Sesak
162
Glen Mulai Curiga
163
Dinda yang galau
164
Menggoda Dinda
165
Kekesalan Alva
166
Tamara dan teman temannya
167
Mengerjai Alva
168
Undangan Nikah
169
Reno yang Cemburu?
170
Preewed Arga
171
Beda Situasi
172
Pilihan Jodoh
173
Reno yang SHOCK
174
Panas
175
Harusnya Aku
176
Menjaga Jodoh Orang Lain
177
Akhir Pesta Alva
178
Ada apa dengan Glen?
179
SHOCK
180
Keputusan Meti
181
Ulah Reno
182
Ngga Tenang
183
Dubai
184
Dugaan yang Salah
185
Penyelesaian
186
Keputusan Reno
187
Serius sama Bocil
188
Diperkenalkan sebagai Pacar
189
Debat Mami dan Glen
190
Hukuman Glen
191
Reno yang Viral
192
Melamar Dinda
193
Melamar Dinda. Part 2
194
Melamar Dinda part 3
195
Tentang lamaran Regan
196
Konspirasi?
197
Membebaskan Riko
198
Fatal
199
Yang Terjadi
200
Sudah Lebih Baik
201
Nikah di Rumah Sakit
202
Jadi Pengintip
203
Uang Tutup Mulut
204
Tanu yang ngga diundang
205
Antisipasi Reno
206
Misi Reno
207
Dua Bucin
208
Nagih oleh oleh
209
Sang penakluk
210
Masa lalu Alva
211
Dunia yang terbalik
212
Bye, istri
213
Salah Pilih Lawan
214
Alva dan Tamara
215
Arga dan Perjuangannya
216
Masih Perjuangan Arga
217
Glen si kucing garong
218
Ke GAP
219
Harapan
220
Akhirnya Arga Menikah
221
Aisha dan Melvin
222
Announce
223
Announce
224
part spesial
225
cosplay

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!