Penyesalan Kiano

"Kamu udah ke tempat kakek?" tanya mami sambil menatap serius putra bungsunya.

Mereka saat ini berada di restoran hotel.

"Mami sendiri?" sindir Kiano sambil memotomg steak watermelonnya.

Mami tertawa.

"Papi yang lagi ke sana. Mami kan ngunjungi kamu," elak mami setelah tawanya mereda.

Kiano ngga menyahut, malah sibuk menelan potongan daging steaknya.

Maminya adalah putri bungsu kakeknya yang agak pembangkang. Alasan saja mengunjunginya karena ngga mau diomelin kakeknya karena sudah lama ngga pulang ke kota ini, kota tempat Aruna bekerja. Malah membiarkan papinya yang menerima omelan kakeknya.

"Asam lambung kamu gimana?" tanya mami mengalihkan topik.

"Sudah mendingan, mi," katanya setelah meneguk juice nya.

Memang setelah menuruti saran Aruna, Kiano merasa metabolisme dalam tubuhnya sudah lebih baik.

Tidak minum alkohol, berusaha ngga begadang. Menjauhi makanan pemicu asam lambungnya. Juga banyak minum air putih, sehingga pinggangnya sudah ngga nyeri lagi. Seminggu ini udah lebih baik keadaannya.

Hpnya bergetar. Satu notifikasi pesan diterimanya.

Bos, coklatnya sudah saya kasih langsung ke nona dokter.

Kiano tersenyum. Aries, asistennya dititahkannya langsung memberikan coklat untuk Aruna.

"Pesan dari siapa?" tanya mami kepo.

"Aries."

"Tapi kamu terlihat senang?" tanya mami curiga. Kiano termasuk anaknya yang minim ekspresi.

Tapi senyumnya tadi beda, ngga seperti senyum biasanya. Kaku dan dingin.

"Kamu ngga belok ke Aries, kan?" tanya mami iseng sambil mengaduk es campurnya.

"I'm straight, mi," bantah Kiano langsung.

"Syukurlah, mami lega dengarnya," kikik mami.

Kiano menarik nafas panjang dan membuangnya perlahan.

"Kakek mau menjodohkan kamu kalo sampai bulan depan kamu ngga juga punya pacar."

Kiano ngga menyahut. Tetap serius memakan steak nya. Udah biasa kakeknya seperti itu.

"Kali ini kakek serius. Kalo kamu belum dapat calon istri, posisi CEO kamu akan dicopot. Kamu akan dicoret dari daftar warisan," kata mama dengan lebih menekankan nada bicaranya.

Kiano tertawa.

"Kamu jangan terlalu santai. Kakek minta papimu kerja sama," kata Mami serius.

"Iya, mi," sahutnya masih tertawa. Menganggap remeh.

"Kamu ngga takut kalo papi juga nurut sama kakek?"

"Mami nggak, kan," tukas Kiano santai.

"Ya engga, sih," kekeh mami, kemudian keduanya tergelak.

Ngga mungkin dia membiarkan putra kesayangannya jadi susah. Kedua kakak laki lakinya yang udah menikah pun pasti akan men support adiknya dalam hal materi. Ditambah lagi Kiano juga punya bisnis dengan teman temannya. Karena itu kakekmya selalu frustasi kalo memaksanya untuk menikah. Apalagi dengan pilihan beliau. Sudah terlalu sering ditolak Kiano. Cucu kurang ajarnya. Mengingat itu mami ngga bisa menghentikan tawanya.

"Memangnya kamu belum ada calon? Kalo Monika gimana?" tanya mami ingin tau dan penassaran banget. Cewe secantik dan seseksi Monika ngga dianggapnya.

Bukannya mami dan papi ngga pernah mengenalkan dengan pilihan mereka. Tapi Kiano sama sekali ngga minat. Makanya kadang mami dan papi, juga kakeknya selalu berpikir kalo Kiano 'belok'. Itu yang selalu dikhawatirkan kakeknya.

"Cuma teman," jawab Kiano santai. Kemudian meneguk habis juicenya.

"Masa kamu belum punya pacar?" tanya mami agak memaksa, gemas melihat reaksi santai Kiano.

"Kiano sibuk, mam. Apalagi Kiano ada bisnis baru sama Glen, Regan," jelasnya tetap tenang.

"Kiano juga baru dua puluh lima tahun," sambungnya lagi.

"Mami ngerti," ucap maminya maklum.

"Tapi kakekmu sudah ngasih warning lho," kata mami mengingatkan kemudian tertawa bersama Kiano.

*

*

*

Aruna menatap sekotak besar coklat berbentuk love di atas mejanya. Dia paling ngga bisa di goda dengan coklat.

Tadi Aruna sudah berkeras ngga mau menerima coklat ini dari pegawai suruhan Kiano. Tapi si pegawai mengaku akan dipecat kalo hadiah itu ditolak Aruna. Aruna yang ngga tegaan akhirnya mau menerimanya.

Kini jam istirahatnya baru di mulai. Aruna akhirnya membuka pita pengikat kotak dan membuka kotaknya. Coklat super premium.yang sangat lezat.

"Dokter, saya minta ya," ucap suste Uci penuh harap.

Aruna tersenyum.

"Ambil aja. Panggil suster yang lain," tukas Aruna kemudian menggigit coklat itu. Benar benar lembut dan sangat enak. Begitu lumer di lidah.

"Siap dokter," sahut suster Uci kemudian berbalik dan memanggil dua orang temannya yang lewat di depannya.

"Ni udah dokter," ucap suster Uci penuh semangat.

"Silakan," ucapnya pada ketiga suster itu.

"Makasih, dokter," sahut mereka bertiga kompak sambil mengambil coklat coklat yang menggugah selera itu.

"Dokter, ini enak banget," sahut ketiganya dengan wajah sangat bahagia.

Aruna hanya tsrsenyum tipis.

Memang enak, batinnya. Dia pun tergiur untuk nambah lagi. Tapi mengingat tubuhnya yang ganpang melar maka Aruna pun mensugesti dirinya cukup satu saja.

"Lagi pesta coklat?" tanya dokter Farel sambil mengambil satu bola coklat itu dan membuka bungkusnya.

"Iya dokter. Ini enak banget," sahut suster Uci. Dia sekarang sedang menikmati coklat keduanya.

"Dari pacar ya?" ganggu dokter Farel sambil melirik Aruna yang hanya tersenyum melihat keempat susternya sangat lahap memakan coklatnyà. Sudah coklat kedua abis dengan cepat.

"Mantan?" lanjut dokter Farel lagi tetap usil. Dia tergelak melihat Aruna hanya tertawa seraya menatap bibir dokter Farel sudah berlepotan sampai ke pipi.

"Dokter Farel, makannya berantakan," tukas suster Eliana sambil mengambil tisu.

Tapi ketika akan mengusap wajah tampan sang dokter, dokter Farel menjauhkan wajahnya.

"Saya aja. Ntar ada yang cemburu," tolaknya sambil mengambil tisu membuat ketiga perawat itu sama melirik wajah tersenyum Aruna.

Dokter Aruna mah ngga mempan dok, saya kali yang langsung panas, batin suster Eliana iri.

"Dokter, yang ngirim coklat ini sudah jadi mantan?" tanya suster Uci kepo.

"Sudah makan aja. Jangan bawel," tukas Aruna sambil membaca lagi berkas pasien yang akan diperiksanya setelah jam makan siang.

"Walau udah jadi mantan, tapi baik banget masih suka ngirim ngirim ya, dokter," lanjut suster Uci kepo. Tapi dia langsung meringis ketika suster Ria di sebelahnya menginjak kakinya.

"Sakit, Ria," desis suster Uci sambil melototkan matanya pada suster Ria yang berdiri di sampingnya.

"Dokter, makasih ya. Tapi boleh ngga saya minta satu buat di makan nanti," ucap suster Ria sangat sopan membuat ketiga suster lainnya mendelik.

"Ih, kamu, kan, udah makan dua. Masih kurang?" suster Uci mencebikkan bibirnya. Walau sebenarnya dia kepengen juga.

"Ria, kamu ngga sopan," desis suster Eliana juga ikut berkomentar.

"Boleh, satu aja. Sisanya biar buat pasien."

"Makasih dokter," balas suster Ria riang diikuti tatapan iri ketiga temannya.

Ternyata dokter Aruna tidak pelit.

"Dokter Aruna. Bisa tolong bantu untuk pasien ini?" tanya dokter Farel sambil memberikan sebuah map. Mengalihkan perhatian keenpat suster itu dari coklat.

"Mau ngelahiran kapan, dok?" tanya Aruna sambil membuka berkas.

"Besok."

Aruna menarik nafas panjang. Hipertensi. Ini kasus yang sering dan cukup membuatnya khawatir.

"Oke, jam tiga ya dokter," ucapnya sambil menatap dokter Farel yang juga sedang menatapnya dengan sorot tajamnya.

"Iya."

"Suster Uci, besok jam dua, saya ngga terima pasien," lanjutnya sambil mengalihkan tatapannya ke arah suster Uci.

Dalam hati dia mengeluh. Tatapan dokter di depannya seperti ingin menembus ke dasar hatinya.

"Thank's," ucap dokter Farel dengan senyum menggodanya.

Aruna hanya menganggukkan kepalanya.

*

*

*

Aruna baru saja keluar dari mobilnya, dan menoleh ketika satpam apartemen memanggilnya.

"Nona Aruna." Satpam itu setengah berlari menghampirinya.

"Ada titipan," ucapnya sambil memberikan secarik kertas pada Aruna. Ternyata tiket nonton film di CGV malam ini, jam tujuh.

"Siapa yang ngasih?" Walau sudah tau, tapi Aruna ingin memastikan.

"Katanya namanya Kiano."

Aruna mengedarkan pandangannya, dan dia dapat melihat sebuah mobil sport mewah sedang parkir di situ. Walau kaca jendelanya gelap dan ngga diturunkan, Aruna tau kali ini Kiano mengawasinya.

"Buat bapak aja," tolak Aruna sambil melangkahkan kakinya menuju lift.

Ngga lama kemudian Aruna mendengar deruman halus mobil itu menjauh. Ketika Aruna menoleh, mobil itu sudah pergi.

Aruna ngga tau apa yang dia rasakan dalam hatinya. Tapi yang jelas, dia sama sekali ngga merasa bahagia sudah menyakiti Kiano.

*

*

*

Kiano kini menghentikan mobilnya di parkiran minimarket yang agak jauh dari apartemen Aruna. Dia kecewa. Walaupun coklatnya dimakan Aruna, tapi gadis itu membagikannya juga ke dokter sok kegantengan itu.

Seumur hidup Kiano ngga akan mengikhlaskannya. Semoga dokter itu mengalami diare berkepanjangan, do'anya kejam dalam hati.

Kiano memandang tiket filmnya. Sengaja Kiano memilih film ini. Dia menyesal ngga seperti lakon pria yang bisa mencintai gadisnya apa adanya. Padahal gadis itu bertubuh subur dan penampilannya lebih kucel dari Aruna dulu.

Bahkan lakon pria itu marah seiring dengan perubahan gadisnya yang menjadi cantik dan seksi.

Sedangkan dia, kebalikannya. Malah lebih senang dengan perubahan Aruna. Sesuai dengan bayangannya selama ini. Cantik dan Seksi.

Terpopuler

Comments

liberty

liberty

dilepeh gak nih tau dr Kiano 😅

2024-05-22

1

liberty

liberty

kali ini bakal diterima🤭

2024-05-22

1

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trusemsngst

2024-04-02

0

lihat semua
Episodes
1 Tentang Aruna
2 Menjadi Objek Taruhan
3 Ketahuan
4 Ingin Kurus
5 Berusaha Move On
6 Trauma Aruna
7 Reuni SMA
8 Sakit Hati yang belum Hilang
9 Untung jadi Dokter
10 Membalas Kiano
11 Pengakuan Kiano
12 Lanjut Reuni
13 Tetap Menolak
14 Penyesalan Kiano
15 Saat Saat Menegangkan
16 Kiano patah hati
17 Kiano sudah menyerah
18 Balasan Kiano
19 Rasa yang belum hilang
20 Kakek Kiano yang rewel
21 Membingungkan
22 Galau
23 Masih Galau
24 SHOCK
25 Ancaman Kiano
26 Laki laki high quality
27 Kondisi Kiano
28 Hati Aruna yang resah
29 Kekesalan Aruna
30 Masih bersama Kiano
31 Rencana yang Berhasil
32 Sikap Manis Kiano
33 Masih saja Cemburu
34 Masih Cemburu
35 Kemarahan Tante Bela(mama Kiano)
36 Dilema Aruna
37 Kebimbangan Aruna
38 Kembali Mesra
39 Penyesalan Aruna
40 Terlalu Berprasangka
41 Pingsan
42 Laki laki Mengerikan
43 Menuju Hari H
44 Dua Sahabat
45 Hari Patah Hati
46 SAH
47 Uhuk Uhuk Uhuk
48 Misi
49 Yang Pertama
50 Tendangan Super
51 Malu
52 Tiada Henti
53 Pasangan Baru
54 Jadi Bucin
55 Kembali Beraktivitas
56 Obrolan Receh
57 Curhat
58 Belum Jodoh
59 Si Dingin yang Romantis
60 Istri Kiano Artha Mahendra.
61 Menyelidiki Aruna
62 Menggoda Aruna
63 Aksi Cllaudia
64 Masih Baik Baik Saja
65 Diperhatikan Januar
66 Trauma
67 Tensi Rendah
68 Sulit Jujur
69 Takut Kehilangan
70 Kebahagiaan Suster Uci
71 Mencari Tersangka
72 Reno Yang Mundur
73 Akhirnya Curiga
74 Pertemuan Yang Menyebalkan
75 Bukti?
76 Panas
77 Dihajar
78 Tamara Dalam Bahaya
79 Antisipasi
80 Mencari Alva
81 Menolong Alva
82 Interogasi
83 Eksekusi
84 Rumit
85 Bertemu Tamara
86 Apesnya Tamara
87 Menunggu Keputusan Tamara
88 Hasil Yang Ngga Di harapkan
89 OTW nikah
90 Menyalahkan
91 Nasib Malang Alva
92 Cemas Yang Berlebihan
93 Hati Yang Cukup Menegangkan
94 Rencana Jahat
95 Terlambat?
96 Memulai pengeroyokan
97 Babak Belur
98 Bantuan Yang Berdatangan
99 Masih Misi Penyelamatan
100 Misi Selesai
101 Berita Bahagia
102 Kekesalan Meti
103 Meti dan Tingkahnya
104 Tamara dan Keluarganya
105 Duka Melvin
106 Perasaan Yang Sebenarnya
107 Menipu Meti
108 Masalah Regan
109 Regan dan Masalah Alva yang belum Selesai
110 Pesta Regan
111 Rencana Regan
112 Reaksi Alva
113 Sadar Sudah Dibully
114 Tamara dan Alva Kabur
115 Udah
116 Tentang Arga
117 Syukuran Kiano Aruna
118 Sugar Dady yang sangat Berkualitas
119 Sedikit Nakal
120 Luka Hati
121 Sedikit Rasa
122 Lima Persen
123 Malas Nikah
124 Kencan
125 Laki laki Kurang Ajar
126 Tamara dan Perasaannya
127 Gagal Nikung
128 Saling Curhat
129 Kesalnya Qonita
130 Menaklukan dosen nakal
131 Kepribadian Ganda
132 Obrolan Sugar Baby
133 Pertolongan.ngga terduga
134 Kentang
135 Tingkah Menyebalkan Arga
136 Kekesalan Reno yang belum hilang
137 Glen yang Memukau
138 Glen yang masih Marah
139 Ganti Alva yang ngamuk
140 Marah
141 Kita Sama?
142 Calon Suami Tamara
143 Fitting baju pengantin
144 Pencuri yang jadi Pengemis
145 Jodo, Pertemua, sudah diatur
146 Jodoh?
147 Cerita Qonita
148 Blank Memory
149 Lega
150 Move on?
151 Inginnya Reno
152 Tangis Rain
153 Reno yang Kejam
154 Menyesal?
155 Sedikit Hiburan
156 Kumpul Lagi
157 Masih di kafe
158 Sedikit Tentang Reno
159 Hari Yang Berganti
160 Cerita Regan
161 Sesak
162 Glen Mulai Curiga
163 Dinda yang galau
164 Menggoda Dinda
165 Kekesalan Alva
166 Tamara dan teman temannya
167 Mengerjai Alva
168 Undangan Nikah
169 Reno yang Cemburu?
170 Preewed Arga
171 Beda Situasi
172 Pilihan Jodoh
173 Reno yang SHOCK
174 Panas
175 Harusnya Aku
176 Menjaga Jodoh Orang Lain
177 Akhir Pesta Alva
178 Ada apa dengan Glen?
179 SHOCK
180 Keputusan Meti
181 Ulah Reno
182 Ngga Tenang
183 Dubai
184 Dugaan yang Salah
185 Penyelesaian
186 Keputusan Reno
187 Serius sama Bocil
188 Diperkenalkan sebagai Pacar
189 Debat Mami dan Glen
190 Hukuman Glen
191 Reno yang Viral
192 Melamar Dinda
193 Melamar Dinda. Part 2
194 Melamar Dinda part 3
195 Tentang lamaran Regan
196 Konspirasi?
197 Membebaskan Riko
198 Fatal
199 Yang Terjadi
200 Sudah Lebih Baik
201 Nikah di Rumah Sakit
202 Jadi Pengintip
203 Uang Tutup Mulut
204 Tanu yang ngga diundang
205 Antisipasi Reno
206 Misi Reno
207 Dua Bucin
208 Nagih oleh oleh
209 Sang penakluk
210 Masa lalu Alva
211 Dunia yang terbalik
212 Bye, istri
213 Salah Pilih Lawan
214 Alva dan Tamara
215 Arga dan Perjuangannya
216 Masih Perjuangan Arga
217 Glen si kucing garong
218 Ke GAP
219 Harapan
220 Akhirnya Arga Menikah
221 Aisha dan Melvin
222 Announce
223 Announce
224 part spesial
225 cosplay
Episodes

Updated 225 Episodes

1
Tentang Aruna
2
Menjadi Objek Taruhan
3
Ketahuan
4
Ingin Kurus
5
Berusaha Move On
6
Trauma Aruna
7
Reuni SMA
8
Sakit Hati yang belum Hilang
9
Untung jadi Dokter
10
Membalas Kiano
11
Pengakuan Kiano
12
Lanjut Reuni
13
Tetap Menolak
14
Penyesalan Kiano
15
Saat Saat Menegangkan
16
Kiano patah hati
17
Kiano sudah menyerah
18
Balasan Kiano
19
Rasa yang belum hilang
20
Kakek Kiano yang rewel
21
Membingungkan
22
Galau
23
Masih Galau
24
SHOCK
25
Ancaman Kiano
26
Laki laki high quality
27
Kondisi Kiano
28
Hati Aruna yang resah
29
Kekesalan Aruna
30
Masih bersama Kiano
31
Rencana yang Berhasil
32
Sikap Manis Kiano
33
Masih saja Cemburu
34
Masih Cemburu
35
Kemarahan Tante Bela(mama Kiano)
36
Dilema Aruna
37
Kebimbangan Aruna
38
Kembali Mesra
39
Penyesalan Aruna
40
Terlalu Berprasangka
41
Pingsan
42
Laki laki Mengerikan
43
Menuju Hari H
44
Dua Sahabat
45
Hari Patah Hati
46
SAH
47
Uhuk Uhuk Uhuk
48
Misi
49
Yang Pertama
50
Tendangan Super
51
Malu
52
Tiada Henti
53
Pasangan Baru
54
Jadi Bucin
55
Kembali Beraktivitas
56
Obrolan Receh
57
Curhat
58
Belum Jodoh
59
Si Dingin yang Romantis
60
Istri Kiano Artha Mahendra.
61
Menyelidiki Aruna
62
Menggoda Aruna
63
Aksi Cllaudia
64
Masih Baik Baik Saja
65
Diperhatikan Januar
66
Trauma
67
Tensi Rendah
68
Sulit Jujur
69
Takut Kehilangan
70
Kebahagiaan Suster Uci
71
Mencari Tersangka
72
Reno Yang Mundur
73
Akhirnya Curiga
74
Pertemuan Yang Menyebalkan
75
Bukti?
76
Panas
77
Dihajar
78
Tamara Dalam Bahaya
79
Antisipasi
80
Mencari Alva
81
Menolong Alva
82
Interogasi
83
Eksekusi
84
Rumit
85
Bertemu Tamara
86
Apesnya Tamara
87
Menunggu Keputusan Tamara
88
Hasil Yang Ngga Di harapkan
89
OTW nikah
90
Menyalahkan
91
Nasib Malang Alva
92
Cemas Yang Berlebihan
93
Hati Yang Cukup Menegangkan
94
Rencana Jahat
95
Terlambat?
96
Memulai pengeroyokan
97
Babak Belur
98
Bantuan Yang Berdatangan
99
Masih Misi Penyelamatan
100
Misi Selesai
101
Berita Bahagia
102
Kekesalan Meti
103
Meti dan Tingkahnya
104
Tamara dan Keluarganya
105
Duka Melvin
106
Perasaan Yang Sebenarnya
107
Menipu Meti
108
Masalah Regan
109
Regan dan Masalah Alva yang belum Selesai
110
Pesta Regan
111
Rencana Regan
112
Reaksi Alva
113
Sadar Sudah Dibully
114
Tamara dan Alva Kabur
115
Udah
116
Tentang Arga
117
Syukuran Kiano Aruna
118
Sugar Dady yang sangat Berkualitas
119
Sedikit Nakal
120
Luka Hati
121
Sedikit Rasa
122
Lima Persen
123
Malas Nikah
124
Kencan
125
Laki laki Kurang Ajar
126
Tamara dan Perasaannya
127
Gagal Nikung
128
Saling Curhat
129
Kesalnya Qonita
130
Menaklukan dosen nakal
131
Kepribadian Ganda
132
Obrolan Sugar Baby
133
Pertolongan.ngga terduga
134
Kentang
135
Tingkah Menyebalkan Arga
136
Kekesalan Reno yang belum hilang
137
Glen yang Memukau
138
Glen yang masih Marah
139
Ganti Alva yang ngamuk
140
Marah
141
Kita Sama?
142
Calon Suami Tamara
143
Fitting baju pengantin
144
Pencuri yang jadi Pengemis
145
Jodo, Pertemua, sudah diatur
146
Jodoh?
147
Cerita Qonita
148
Blank Memory
149
Lega
150
Move on?
151
Inginnya Reno
152
Tangis Rain
153
Reno yang Kejam
154
Menyesal?
155
Sedikit Hiburan
156
Kumpul Lagi
157
Masih di kafe
158
Sedikit Tentang Reno
159
Hari Yang Berganti
160
Cerita Regan
161
Sesak
162
Glen Mulai Curiga
163
Dinda yang galau
164
Menggoda Dinda
165
Kekesalan Alva
166
Tamara dan teman temannya
167
Mengerjai Alva
168
Undangan Nikah
169
Reno yang Cemburu?
170
Preewed Arga
171
Beda Situasi
172
Pilihan Jodoh
173
Reno yang SHOCK
174
Panas
175
Harusnya Aku
176
Menjaga Jodoh Orang Lain
177
Akhir Pesta Alva
178
Ada apa dengan Glen?
179
SHOCK
180
Keputusan Meti
181
Ulah Reno
182
Ngga Tenang
183
Dubai
184
Dugaan yang Salah
185
Penyelesaian
186
Keputusan Reno
187
Serius sama Bocil
188
Diperkenalkan sebagai Pacar
189
Debat Mami dan Glen
190
Hukuman Glen
191
Reno yang Viral
192
Melamar Dinda
193
Melamar Dinda. Part 2
194
Melamar Dinda part 3
195
Tentang lamaran Regan
196
Konspirasi?
197
Membebaskan Riko
198
Fatal
199
Yang Terjadi
200
Sudah Lebih Baik
201
Nikah di Rumah Sakit
202
Jadi Pengintip
203
Uang Tutup Mulut
204
Tanu yang ngga diundang
205
Antisipasi Reno
206
Misi Reno
207
Dua Bucin
208
Nagih oleh oleh
209
Sang penakluk
210
Masa lalu Alva
211
Dunia yang terbalik
212
Bye, istri
213
Salah Pilih Lawan
214
Alva dan Tamara
215
Arga dan Perjuangannya
216
Masih Perjuangan Arga
217
Glen si kucing garong
218
Ke GAP
219
Harapan
220
Akhirnya Arga Menikah
221
Aisha dan Melvin
222
Announce
223
Announce
224
part spesial
225
cosplay

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!