Lanjut Reuni

Kiano melihat gedung apartemen yang dimasuki Aruna. Tadinya Kiano ingin mengikuti Aruna sampai basemen. Tapi mengingat kemarahan dalam diri gadis itu, Kiano mengurungkan niatnya.

Kiano memutuskan untuk kembali ke hotelnya yang cukup jauh juga dari apartemen yang ditinggali Aruna. Karena hotel yang disewanya lebih dekat ke area kerjanya. Itupun karena Kiano baru tau tempat tinggal dan tempat dinas Aruna.

Kiano sudah bertekat akan mengambil hati Aruna kembali. Bukan karena Aruna sudah semakin cantik dan seksi seperti bayangannya selama ini. Tapi entahlah. Ada sesuatu yang membuat dia gagal move on dan selalu mengingat Aruna.

Kiano membuang nafasnya. Dia ingat kata kata Regan yang sampai sekarang terus terngjang ngiang di telinganya.

"Dia nangis Kiano. Gue ngerasa jadi orang paling jahat," kata Regan yang mendekatinya setelah Glen, Reno dan Alva pergi.

Kiano bergeming dengan hati serasa dipukul palu dengan keras.

Teringat ekspresi malu malu waktu Aruna meng iya kan mau jadi pacarnya.

Kiano melarikan mobilnya ke hotelnya dengan pikiran bercabang.

Di satu pertigaan, hampir saja Kiano menabrak motor yang menerobos jalur di depannya.

"****!" makinya dengan jantung berdebar kencang. Diliriknya motor itu yang berhasil berkelit dari bemper depan mobilnya tanpa jatuh dan terus melaju pergi.

Kiano menghembuskan nafas lega. Dalam hati Kiano bersyukur pengendara motor ugal ugalan itu selamat. Dirinya ngga bakal apa apa jika mereka bertubrukan. Tapi motor dan pengendaranya itu bisa terpelanting karena melaju dalam kecepatan tinggi jika tadi mengenai mobilnya.

Kiano menepikan mobilnya dan membiarkannya tetap diam sejenak. Dia berulang kali mengambil nafas panjang untuk meredakan debaran cepat jantungnya dan menenangkan perasaannya.

Kemudian Kiano meneguk air mineralnya yabg selalu ready stok di mobil dan melanjutkan perjalanan ke hotelnya.

Setelah sejam lamanya, Kiano sampai di basemen hotelnya. Dengan perlahan dia melangkah memasuki lift bersama beberapa orang gadis, sepertinya tamu tamu hotel juga.

Kiano ngga mempedulikan tatapan memuja pada dirinya. Dia pun ngga menyapa atau membalas senyum para gadis itu. Hingga dia keluar dari lift, Kiano tetap mempertahankan wajah dinginnya.

Senyum miringnya terbit ketika mendapati teman temannya bersandar di depan kamar hotelnya.

"Dari mana aja, bro," sapa Regan masih dengan kedua tangan di saku celananya.

"Abis kencan sama siapa?" sambung Glen tanpa menunggu jawaban Kiano.

"Jalan jalan aja," dustanya sambil menggesekkan kartunya. Kiano ngga mengatakan pada Glen kalo dia akan mengunjungi Aruna. Biar ini menjadi rahasianya dulu.

"Ah, lega rasanya bisa mencium kasur." Arga pun membantingkan tubuhnya di tempat tidur Kiano.

Reno dan Alva pun ikut membaringkan tubuhnya di samping Arga.

Regan hanya tertawa melihat kelakuan teman temannya, meletakkan bokongnya di sofa, dan menaruh kedua kakinya di atas meja di depannya.

"Lo lama banget, pegel kaki gue berdiri tadi," keluh Arga masih memicingkan matanya.

"Kenapa ngga ke kamar Glen." Kiano menatap Glen datar.

"Kamarnya kecil. Gue ngga betah," sambung Reno juga memicingkan matanya dengan nada menghina.

"Bacot Lo. Tadi siapa yang tidur sambil ngorok," dengus Glen sewot.

"Gue tadi hampir nabrak motor," tukas Kiano mengalihkan pembicaraan. Kalo ngga gitu mereka bedua akan adu mulut sampai pagi.

"APAAA?!"

Spontan ketiganya mendudukkan dirinya dan nenatap Kiano setelah mengeluarkan seruan kaget. Regan pun menatap Kiano penuh selidik.

Ngga biasanya Kiano melakukan hal ceroboh. Dia laki laki yang smart. Begitu batin mereka.

"Lo ada masalah?" tanya Regan curiga.

"Kayak bukan Lo aja. Kalo si Glen sudah biasa nabrak sana sini," nyinyir Alva yang hanya ditanggapi seringai mengejek Glen.

"Gue ngantuk," tukas Kiano cepat sebelum yang lainnya berkomentar.

"Lo ngapain juga pergi pergi. Istirahat bro," pungkas Arga sambil membaringkan lagi tubuhnya. Diikuti Reno dan Alva.

"Yang penting Lo selamat," sambung Glen berjalan ke arah kulkas dan meneguk sebotol air mineral.

"Tumben Lo ngga minum beer," cicit Regan heran. Biasanya yang diminun Glen hanyalah minuman alkohol. Air mineral sudah seperti obat buatnya.

"Udah seminggu gue nurutin saran Aruna, asam lambung gue mendingan," kata Glen setelah meneguk abis air mineral dalam botol setengah liter.

"Lo berobat sama Aruna?" cemooh Arga tanpa membuka matanya.

"Ngga dimaki maki Lo?" cecar Reno agak kaget kemudian langsung mendudukkan dirinya.

"Kayak ngga ada dokter lain aja. Di racun tau rasa Lo," cibir Alva ngga mau kalah mengomentari.

Glen tertawa pelan.

"Dijutekin, sih. Diusir malahan," jawabnya santai.

Kiano menatapnya sekilas dengan melengkungkan sedikit bibirnya ke atas. Regan meliriknya dengan perasaan curiga.

"Syukurin Lo," kekeh Reno tanpa dosa. Alva hanya nyegir aja.

"Tapi Lo tetap jadi berobat?" tanya Arga sambil membuka matanya dan menyilangkan kedua tangannya di bawah kepalanya.

"Jadi."

Mereka pun menatap Glen tajam. Kecuali Kiano yang udah mendapatkan cerita itu lebih dulu.

"Aruna mau meriksa Lo?" tanya Regan ikutan menimbrung. Rasa penasaran memenuhi kepalanya.

"Aruna ngga ngasih Lo racun?" Alva masih saja dengan pikiran ngga jelasnya.

"Awalmya gue pikir begitu," kekeh Glen pelan.

Keempat temannya ikut terkekeh.

"Memang harusnya Lo diracun," timpal Reno dalam derai kekehannya.

"Dia ngasih Lo obat yang manjur?" tanya Arga setelah tawa mereka usai.

"Dia ngga ngasih obat. Hanya saran," kata Glen terus terang.

"Dokter kok ngasih saran. Aruna dokter atau guru bp?" sembur Alva heran campur ngga sabar

Glen terkekeh sebentar sebelum menyahut.

"Obat dari dokter gue masih boleh diminum katanya."

Kiano juga mengalami hal yang sama dengan Glen. Bukan obat yang dia dapat, tapi saran. Mungkin juga karena dia menunjukkan obat obatnya.

"Aneh, biasa dokter ngasih obat sendiri, ngga mau pake obat dari dokter lain," cicit Reno heran.

"Whatever lah. Lo merasa lebih baik setelah menuruti saran Aruna?" tanya Regan sekaligus menjabarkan ucapan Glen.

"Iya."

"Tapi cukup gila. Gue makanin tuh makanan bayi ponakan gue," omel Glen dengan raut kesal.

"Memang gila," hina Alva agak bingung.

"Lo disuruh makan makanan bayi dan Lo nurut? Gilaaa," ucap Reno terus ngakak.

"Bisa muntah gue," sambung Alva dengan menampakkan ekspresi mualnya.

Regan hanya menggelengkan kepalanya bersama Arga.

"Ya, ngga bayi banget juga, sih," sangkal Glen.

"Seperti makanan rumah sakit aja kalo kita diopname. Bubur nasinya disaring. Tapi aku malas, jadi aku blender sama daging atau udang."

Alva menggelengkan kepalanya.

"Salut gue, lo bisa nelan yang kayak gitu," komentarnya.

"Kepaksa gue. Dari pada gue diinfus," pungkas Glen masih dengan wajah kesal.

"Lo terlalu suka beer," sindir Regan sinis.

"Iya, udah hampir seminggu gue ngga minum lagi," aku Glen jujur.

"Sekarang obat obat yang gue minum udah bisa optimal," lanjut Glen.

"Syukurlah udah sadar," cela Arga sinis. Akhirnya ada juga yang bisa ngebuka isi otak temannya itu. Dari dulu suka dikasih tau tapi ngga mau mendengar.

"Lo ingat Monika?" tanya Arga mengagetkan.

"Dia jadi model, kan?" cetus Reno menjawab.

"Iya, kata Citra dia sempat ngedrop dan dirawat di rumah sakit tempat Aruna kerja," sambung Arga serius.

"Apa dia diracun sama Aruna?" Masih saja Alva dengan pertanyaan bodohnya.

PLETAK

"Sakit bodoh," maki Alva marah sambil memegang kepalanya yang berdenyut akibat jitakan Reno yang bosan mendengar perkataannya.

"Lo yang bodoh," seru Reno kesal.

"Wajar, kan pertanyaan gue. Apalagi si Monika lebih jahat dari kita," balas Alva dongkol.

"Kata Citra, Aruna juga ngasih saran, ngga ngasih obat. Ya, Monika masih punya obat juga dari dokternya," kata Arga menengahi pertengkaran dua sahabat gebleknya.

"Mendingan juga?" sambar Glen ngga sabar.

"Iya. Makanya dia jadi bisa mentas di hotel gue," sahut Arga tenang.

"Aruna memang dasarnya otaknya sangat pintar, kan," ucap Regan sambil melirik Kiano yang berdiri sambil memejamkan mata.

"Heh, Kiano, kalo tidur tu di kasur," cela Alva pelan sambil menggelengkan kepalanya. Menyadari Kiano udah mimpi dari tadi.

"Sudah, jangan diganggu. Ntar lagi pasti pindah sendiri," larang Regan membuat mereka saling tersenyum miring.

Apa Kiano sudah bertemu Aruna lagi? Anak ini agak aneh kalakuannya, batin Regan sambil mengamati wajah Kiano yang terlelap.

*

*

*

Aruna merasa lega mobil Kiano ngga mengikutinya memasuki basemen. Dari tadi bawaannya tegang terus saat nyetir. Aruna takut Kiano nekat, mencegatnya.

Ngga tau kenapa pikirannya selalu jelek mengenai Kiano.

Aruna melangkahkan kakinya dengan cepat memasuki lift yang terbuka begitu keluar dari mobil.

Untung masih ada beberapa orang bersamanya dan bantu menahan pintu lift untuknya.

"Hai, Aruna," sapa Tamara ceria begitu melihat Aruna yang berjalan menuju unitnya setelah keluar dari lift.

"Tamara," seru Aruna senang dan mempercepat langkahnya mendekati sahabatnya.

Keduanya berpelukan sebentar.

"Lama nunggunya? Kok, ngga bilang kalo mau ke sini?" tanya Aruna sambil menggesekkan kartunya ke pintu.

Tamara tertawa lepas.

"Gue mau bikin kejutan, tapi malah Lo nya ngga pulang pulang."

"Jaman sekarang ngga mempan kejutan, malah bikin kesal," ledek Aruna balas tertawa.

Keduanya pun memasuki kamar Aruna sambil terus tertawa senang. Sejak reuni, baru kali ini Tamara berkunjung ke aparteman Aruna.

Terpopuler

Comments

liberty

liberty

🤣🤣..BP juga lah...ngasih pelajaran buat kalian spy gak kurang ajar

2024-05-22

2

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trusberksrya

2024-04-02

0

Erni Fitriana

Erni Fitriana

kelakyan temen" kiano minus semua🤣🤣🤣tapi salut maaih solid Walau udah lepas SMU

2024-02-03

1

lihat semua
Episodes
1 Tentang Aruna
2 Menjadi Objek Taruhan
3 Ketahuan
4 Ingin Kurus
5 Berusaha Move On
6 Trauma Aruna
7 Reuni SMA
8 Sakit Hati yang belum Hilang
9 Untung jadi Dokter
10 Membalas Kiano
11 Pengakuan Kiano
12 Lanjut Reuni
13 Tetap Menolak
14 Penyesalan Kiano
15 Saat Saat Menegangkan
16 Kiano patah hati
17 Kiano sudah menyerah
18 Balasan Kiano
19 Rasa yang belum hilang
20 Kakek Kiano yang rewel
21 Membingungkan
22 Galau
23 Masih Galau
24 SHOCK
25 Ancaman Kiano
26 Laki laki high quality
27 Kondisi Kiano
28 Hati Aruna yang resah
29 Kekesalan Aruna
30 Masih bersama Kiano
31 Rencana yang Berhasil
32 Sikap Manis Kiano
33 Masih saja Cemburu
34 Masih Cemburu
35 Kemarahan Tante Bela(mama Kiano)
36 Dilema Aruna
37 Kebimbangan Aruna
38 Kembali Mesra
39 Penyesalan Aruna
40 Terlalu Berprasangka
41 Pingsan
42 Laki laki Mengerikan
43 Menuju Hari H
44 Dua Sahabat
45 Hari Patah Hati
46 SAH
47 Uhuk Uhuk Uhuk
48 Misi
49 Yang Pertama
50 Tendangan Super
51 Malu
52 Tiada Henti
53 Pasangan Baru
54 Jadi Bucin
55 Kembali Beraktivitas
56 Obrolan Receh
57 Curhat
58 Belum Jodoh
59 Si Dingin yang Romantis
60 Istri Kiano Artha Mahendra.
61 Menyelidiki Aruna
62 Menggoda Aruna
63 Aksi Cllaudia
64 Masih Baik Baik Saja
65 Diperhatikan Januar
66 Trauma
67 Tensi Rendah
68 Sulit Jujur
69 Takut Kehilangan
70 Kebahagiaan Suster Uci
71 Mencari Tersangka
72 Reno Yang Mundur
73 Akhirnya Curiga
74 Pertemuan Yang Menyebalkan
75 Bukti?
76 Panas
77 Dihajar
78 Tamara Dalam Bahaya
79 Antisipasi
80 Mencari Alva
81 Menolong Alva
82 Interogasi
83 Eksekusi
84 Rumit
85 Bertemu Tamara
86 Apesnya Tamara
87 Menunggu Keputusan Tamara
88 Hasil Yang Ngga Di harapkan
89 OTW nikah
90 Menyalahkan
91 Nasib Malang Alva
92 Cemas Yang Berlebihan
93 Hati Yang Cukup Menegangkan
94 Rencana Jahat
95 Terlambat?
96 Memulai pengeroyokan
97 Babak Belur
98 Bantuan Yang Berdatangan
99 Masih Misi Penyelamatan
100 Misi Selesai
101 Berita Bahagia
102 Kekesalan Meti
103 Meti dan Tingkahnya
104 Tamara dan Keluarganya
105 Duka Melvin
106 Perasaan Yang Sebenarnya
107 Menipu Meti
108 Masalah Regan
109 Regan dan Masalah Alva yang belum Selesai
110 Pesta Regan
111 Rencana Regan
112 Reaksi Alva
113 Sadar Sudah Dibully
114 Tamara dan Alva Kabur
115 Udah
116 Tentang Arga
117 Syukuran Kiano Aruna
118 Sugar Dady yang sangat Berkualitas
119 Sedikit Nakal
120 Luka Hati
121 Sedikit Rasa
122 Lima Persen
123 Malas Nikah
124 Kencan
125 Laki laki Kurang Ajar
126 Tamara dan Perasaannya
127 Gagal Nikung
128 Saling Curhat
129 Kesalnya Qonita
130 Menaklukan dosen nakal
131 Kepribadian Ganda
132 Obrolan Sugar Baby
133 Pertolongan.ngga terduga
134 Kentang
135 Tingkah Menyebalkan Arga
136 Kekesalan Reno yang belum hilang
137 Glen yang Memukau
138 Glen yang masih Marah
139 Ganti Alva yang ngamuk
140 Marah
141 Kita Sama?
142 Calon Suami Tamara
143 Fitting baju pengantin
144 Pencuri yang jadi Pengemis
145 Jodo, Pertemua, sudah diatur
146 Jodoh?
147 Cerita Qonita
148 Blank Memory
149 Lega
150 Move on?
151 Inginnya Reno
152 Tangis Rain
153 Reno yang Kejam
154 Menyesal?
155 Sedikit Hiburan
156 Kumpul Lagi
157 Masih di kafe
158 Sedikit Tentang Reno
159 Hari Yang Berganti
160 Cerita Regan
161 Sesak
162 Glen Mulai Curiga
163 Dinda yang galau
164 Menggoda Dinda
165 Kekesalan Alva
166 Tamara dan teman temannya
167 Mengerjai Alva
168 Undangan Nikah
169 Reno yang Cemburu?
170 Preewed Arga
171 Beda Situasi
172 Pilihan Jodoh
173 Reno yang SHOCK
174 Panas
175 Harusnya Aku
176 Menjaga Jodoh Orang Lain
177 Akhir Pesta Alva
178 Ada apa dengan Glen?
179 SHOCK
180 Keputusan Meti
181 Ulah Reno
182 Ngga Tenang
183 Dubai
184 Dugaan yang Salah
185 Penyelesaian
186 Keputusan Reno
187 Serius sama Bocil
188 Diperkenalkan sebagai Pacar
189 Debat Mami dan Glen
190 Hukuman Glen
191 Reno yang Viral
192 Melamar Dinda
193 Melamar Dinda. Part 2
194 Melamar Dinda part 3
195 Tentang lamaran Regan
196 Konspirasi?
197 Membebaskan Riko
198 Fatal
199 Yang Terjadi
200 Sudah Lebih Baik
201 Nikah di Rumah Sakit
202 Jadi Pengintip
203 Uang Tutup Mulut
204 Tanu yang ngga diundang
205 Antisipasi Reno
206 Misi Reno
207 Dua Bucin
208 Nagih oleh oleh
209 Sang penakluk
210 Masa lalu Alva
211 Dunia yang terbalik
212 Bye, istri
213 Salah Pilih Lawan
214 Alva dan Tamara
215 Arga dan Perjuangannya
216 Masih Perjuangan Arga
217 Glen si kucing garong
218 Ke GAP
219 Harapan
220 Akhirnya Arga Menikah
221 Aisha dan Melvin
222 Announce
223 Announce
224 part spesial
225 cosplay
Episodes

Updated 225 Episodes

1
Tentang Aruna
2
Menjadi Objek Taruhan
3
Ketahuan
4
Ingin Kurus
5
Berusaha Move On
6
Trauma Aruna
7
Reuni SMA
8
Sakit Hati yang belum Hilang
9
Untung jadi Dokter
10
Membalas Kiano
11
Pengakuan Kiano
12
Lanjut Reuni
13
Tetap Menolak
14
Penyesalan Kiano
15
Saat Saat Menegangkan
16
Kiano patah hati
17
Kiano sudah menyerah
18
Balasan Kiano
19
Rasa yang belum hilang
20
Kakek Kiano yang rewel
21
Membingungkan
22
Galau
23
Masih Galau
24
SHOCK
25
Ancaman Kiano
26
Laki laki high quality
27
Kondisi Kiano
28
Hati Aruna yang resah
29
Kekesalan Aruna
30
Masih bersama Kiano
31
Rencana yang Berhasil
32
Sikap Manis Kiano
33
Masih saja Cemburu
34
Masih Cemburu
35
Kemarahan Tante Bela(mama Kiano)
36
Dilema Aruna
37
Kebimbangan Aruna
38
Kembali Mesra
39
Penyesalan Aruna
40
Terlalu Berprasangka
41
Pingsan
42
Laki laki Mengerikan
43
Menuju Hari H
44
Dua Sahabat
45
Hari Patah Hati
46
SAH
47
Uhuk Uhuk Uhuk
48
Misi
49
Yang Pertama
50
Tendangan Super
51
Malu
52
Tiada Henti
53
Pasangan Baru
54
Jadi Bucin
55
Kembali Beraktivitas
56
Obrolan Receh
57
Curhat
58
Belum Jodoh
59
Si Dingin yang Romantis
60
Istri Kiano Artha Mahendra.
61
Menyelidiki Aruna
62
Menggoda Aruna
63
Aksi Cllaudia
64
Masih Baik Baik Saja
65
Diperhatikan Januar
66
Trauma
67
Tensi Rendah
68
Sulit Jujur
69
Takut Kehilangan
70
Kebahagiaan Suster Uci
71
Mencari Tersangka
72
Reno Yang Mundur
73
Akhirnya Curiga
74
Pertemuan Yang Menyebalkan
75
Bukti?
76
Panas
77
Dihajar
78
Tamara Dalam Bahaya
79
Antisipasi
80
Mencari Alva
81
Menolong Alva
82
Interogasi
83
Eksekusi
84
Rumit
85
Bertemu Tamara
86
Apesnya Tamara
87
Menunggu Keputusan Tamara
88
Hasil Yang Ngga Di harapkan
89
OTW nikah
90
Menyalahkan
91
Nasib Malang Alva
92
Cemas Yang Berlebihan
93
Hati Yang Cukup Menegangkan
94
Rencana Jahat
95
Terlambat?
96
Memulai pengeroyokan
97
Babak Belur
98
Bantuan Yang Berdatangan
99
Masih Misi Penyelamatan
100
Misi Selesai
101
Berita Bahagia
102
Kekesalan Meti
103
Meti dan Tingkahnya
104
Tamara dan Keluarganya
105
Duka Melvin
106
Perasaan Yang Sebenarnya
107
Menipu Meti
108
Masalah Regan
109
Regan dan Masalah Alva yang belum Selesai
110
Pesta Regan
111
Rencana Regan
112
Reaksi Alva
113
Sadar Sudah Dibully
114
Tamara dan Alva Kabur
115
Udah
116
Tentang Arga
117
Syukuran Kiano Aruna
118
Sugar Dady yang sangat Berkualitas
119
Sedikit Nakal
120
Luka Hati
121
Sedikit Rasa
122
Lima Persen
123
Malas Nikah
124
Kencan
125
Laki laki Kurang Ajar
126
Tamara dan Perasaannya
127
Gagal Nikung
128
Saling Curhat
129
Kesalnya Qonita
130
Menaklukan dosen nakal
131
Kepribadian Ganda
132
Obrolan Sugar Baby
133
Pertolongan.ngga terduga
134
Kentang
135
Tingkah Menyebalkan Arga
136
Kekesalan Reno yang belum hilang
137
Glen yang Memukau
138
Glen yang masih Marah
139
Ganti Alva yang ngamuk
140
Marah
141
Kita Sama?
142
Calon Suami Tamara
143
Fitting baju pengantin
144
Pencuri yang jadi Pengemis
145
Jodo, Pertemua, sudah diatur
146
Jodoh?
147
Cerita Qonita
148
Blank Memory
149
Lega
150
Move on?
151
Inginnya Reno
152
Tangis Rain
153
Reno yang Kejam
154
Menyesal?
155
Sedikit Hiburan
156
Kumpul Lagi
157
Masih di kafe
158
Sedikit Tentang Reno
159
Hari Yang Berganti
160
Cerita Regan
161
Sesak
162
Glen Mulai Curiga
163
Dinda yang galau
164
Menggoda Dinda
165
Kekesalan Alva
166
Tamara dan teman temannya
167
Mengerjai Alva
168
Undangan Nikah
169
Reno yang Cemburu?
170
Preewed Arga
171
Beda Situasi
172
Pilihan Jodoh
173
Reno yang SHOCK
174
Panas
175
Harusnya Aku
176
Menjaga Jodoh Orang Lain
177
Akhir Pesta Alva
178
Ada apa dengan Glen?
179
SHOCK
180
Keputusan Meti
181
Ulah Reno
182
Ngga Tenang
183
Dubai
184
Dugaan yang Salah
185
Penyelesaian
186
Keputusan Reno
187
Serius sama Bocil
188
Diperkenalkan sebagai Pacar
189
Debat Mami dan Glen
190
Hukuman Glen
191
Reno yang Viral
192
Melamar Dinda
193
Melamar Dinda. Part 2
194
Melamar Dinda part 3
195
Tentang lamaran Regan
196
Konspirasi?
197
Membebaskan Riko
198
Fatal
199
Yang Terjadi
200
Sudah Lebih Baik
201
Nikah di Rumah Sakit
202
Jadi Pengintip
203
Uang Tutup Mulut
204
Tanu yang ngga diundang
205
Antisipasi Reno
206
Misi Reno
207
Dua Bucin
208
Nagih oleh oleh
209
Sang penakluk
210
Masa lalu Alva
211
Dunia yang terbalik
212
Bye, istri
213
Salah Pilih Lawan
214
Alva dan Tamara
215
Arga dan Perjuangannya
216
Masih Perjuangan Arga
217
Glen si kucing garong
218
Ke GAP
219
Harapan
220
Akhirnya Arga Menikah
221
Aisha dan Melvin
222
Announce
223
Announce
224
part spesial
225
cosplay

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!