Lira mencoba menggerakkan seluruh tubuhnya namun sayangnya tidak bisa, dia tergeletak di lantai tidak berdaya setelah tubuh nya di pukul entah berapa lama dan banyak oleh orang-orang suruhan Mayang dan ibu tirinya.
Bisa dia rasakan seluruh tubuhnya menjadi kaku dan tangan-tangan nya terata begitu sulit untuk digerakkan saat ini.
Dia fikir dimana dia sekarang, Bukan kah Waktu penyiksaan seharusnya telah berlalu, biasanya kedua orang itu mengembalikan dia ke kamar kumuh nya, tapi kali ini Kenapa berbeda?.
Dia tidak ditempatkan di ruangan nya, tapi dia ditempatkan di kamar gelap yang minim pencahayaan, bahkan begitu lembab dan bau.
Samar-samar Lira berusaha membiasakan pandangan nya di ruangan gelap yang hanya di hiasi lampu remang-remang dengan bohlam 5 Watt di atas nya, sejenak dia mengerutkan keningnya, bisa di lihat sosok seorang perempuan yang bergelimpangan darah tergeletak tepat disamping dirinya.
"Ada apa ini?!."
Lira mencoba untuk berfikir dengan baik, mencari kesadaran nya untuk beberapa waktu tapi terasa begitu sulit bagi diri nya.
Kepalanya masih terasa berat dan pusing.
Tubuhnya benar-benar terasa kaku dan seolah-olah akan mati, dia memaksa kan Diri nya untuk menggerakkan telapak tangan nya.
Ssrttttt
"Eh?!."
Lagi-lagi Lira mengerutkan keningnya, bisa dia rasakan ada sesuatu yang terasa berat di telapak tangan kanan nya.
Dengan perjuangan panjang Lira berusaha menyadarkan dirinya mencoba menggeser tangan kirinya dan menggerakkan tubuh seseorang dihadapan nya itu.
Seorang perempuan dengan rambut yang menutupi wajahnya.
Lira menggeser sedikit tangan nya untuk menyentuh wajah perempuan itu, mencoba untuk membangunkan sosok tak berdaya didepan nya tersebut secara perlahan.
Tidak ada gerakan sama sekali hingga akhirnya tanpa ada angin dan hujan tiba-tiba rambut perempuan itu tersibak dari wajahnya.
"Hah…?!."
Lira seketika tercekat saat dia menyadari siapa sosok perempuan dihadapan nya itu.
"Tidak.,..apa yang terjadi?...Tolong…."
Suara gadis itu begitu berat dan sulit untuk dikeluarkan, seolah-olah tenggorokan nya habis di sempal oleh sesuatu.
Dia panik dan ketakutan, Lira fikir dia butuh bantuan.
Sepersekian detik kemudian tiba-tiba terdengar suara raungan panjang sirine polisi yang semakin lama semakin mendekati mereka.
"Pakkkk….tolong...ada orang sekarat disini"
Lira ingin sekali berkata begitu, tapi suaranya tidak mampu mengeluarkan kata-kata seperti itu.
Tubuh nya benar-benar tidak berdaya, seolah-olah ada yang mengendalikan tubuh nya agar kembali terlelap didalam ketidak sadaran nya.
Brakkkkkk
kletakkkkk
Angkat tangan..!.
Tiba-tiba beberapa orang berseragam masuk kedalam ruangan tersebut, melakukan penyergapan sambil mengacungkan pistol kearah dirinya.
Lira tidak tahu apa yang terjadi, tapi dia berharap Perempuan dihadapan nya itu baik-baik saja.
Dia berharap orang-orang juga membantu nya keluar dari cengkraman ibu dan adik tirinya.
Tapi semua rupanya tidak sesuai dengan apa yang di harapkan nya.
Hidupnya benar-benar berubah 180° dan hancur lebur sejak malam ini.
"Anda di tangkap atas kasus pembunuhan, Nona Lira"
"Silahkan gunakan pengacara anda untuk melakukan pembelaan"
"Apa?!."
Gadis itu jelas terkejut setengah mati mendengar ucapan salah satu laki-laki berseragam polisi tersebut.
Satu orang lainnya meraih pistol di tangan kanan Lira dengan sebuah saputangan.
"Tersangka, korban dan Barang bukti"
"Ada apa ini?."
Pistol?, pembunuhan?.
Bagaimana bisa dia menggunakan pistol?!.
Bagaimana bisa dia membunuh seseorang?!.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
– Albinara
sedihh bacanya plus kesell banget eh.. ceritanya bagus kak! jangan lupa mampir di cerita novel aku yaa yang judulnya "Mentari – Takdir yang terbalik" semangat kk!
2024-12-08
0
Sry Handayani
fitnah
2024-11-17
0
meMyra
udah dipukuli sampe mau mati eh dijebak lagi...duh🥺
2024-03-26
0