Beberapa hari setelah kedatangan kami kerumah orangtua Lastri,hingga kini kami masih belum mendapatkan hasil mengenai sidik jari dari pihak kepolisian.
Lastri pun sering mengunjungi rumahku untuk bertemu denganku maupun Sander seperti halnya saat ini,ia sedang berada di kamarku
"Jadi belum ada hasil dari kepolisian ya Run?"tanya Lastri
Aku mengangguk "aku belum mendapatkan informasi lagi mengenai sidik jari tersebut mudah-mudahan hari ini selesai semuanya agar kekasihmu itu bisa mendapatkan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya"ucapku pada Lastri
"Hei enak saja kau mengatakan dia itu kekasihku,dia itu mantan kekasihku.Walaupun aku sudah tiada aku tetap tidak sudi menganggapnya sebagai kekasih,cih dasar lelaki baji***n"umpat Lastri
"Hahaha iya-iya aku minta maaf,lagian kenapa kamu mau melakukan itu dengannya padahal kan kalian belum terikat tali pernikahan"ucapku sambil memakan kacang kulit
"Dulu waktu aku melakukannya dengan Reno posisi kami sudah bertunangan dan bulan ini seharusnya kami melangsungkan pernikahan,jadi waktu Reno memintanya padaku aku berfikir tidak apa-apalah toh sebentar lagi kami akan menikah.Bodoh sekali ya aku"jelasnya sambil melihat ke arah luar
Flashback Reno & Lastri
Pada hari itu aku menemui mas Reno ditempat biasa kami bertemu, untuk memberitahunya sesuatu hal
Sewaktu aku sampai,kulihat mas Reno sudah datang terlebih dahulu dan sudah duduk dikursi panjang
"Mas"ucapku sambil menepuk pundak mas Reno
"Eh kau sudah datang rupanya"
Aku menganggukkan kepala dan duduk disamping mas Reno "Maaf membuatmu menunggu"ucapku
"Kau ini kita sudah mau menikah saja masih sungkan begitu padaku"mas Reno terkekeh "Kau bilang mau memberitahu ku sesuatu hal?apa itu Lastri?"tanya mas Reno to the poin
Aku menarik nafas dalam-dalam "Aku harap kau tidak terkejut akan hal ini mas" aku berdiri dan berjalan kedepan "Karena segala sesuatu yang kita lakukan itu pasti ada konsekuensinya,kau tahu itu kan?"ucapku
Mas Reno menganggukkan kepala "Apa maksudmu sih?"tanya mas Reno penasaran
"Aku hamil mas"ucapku to the poin
Ia bangkit dari duduknya"A a apa kau hamil?mana mungkin Lastri"mas Reno terkejut
Aku membalikkan tubuhku menghadap mas Reno "Ya mungkin saja. kan kita pernah melakukannya mas,kau tak lupa akan hal itu kan?"
"Mana mungkin,kita baru melakukannya satu kali tidak mungkin kau langsung hamil seperti itu"
"Tapi kenyataannya memang seperti itu"ucapku sambil memberikan tespek yang menunjukan dua garis "Kau lihat ini?"
"Ah tidak tidak mungkin,apa jangan-jangan kau melakukannya itu tidak hanya denganku Lastri?"selidik mas Reno
"Apa maksudmu mas?tega kau mengatakan itu kepadaku hah"aku sudah tersulut emosi karena mas Reno tidak mau mengakui anak yang ada dikandungan ku ini
"Cih,apa sih yang tidak mungkin didunia ini,buktinya kita baru melakukan itu satu kali dan kau langsung hamil?itu mustahil Lastri mustahil!!"bentaknya padaku
"Setelah kau melakukan itu padaku dan sekarang kau tidak mau mengakuinya mas?licik sekali kamu
Aku minta pernikahan kita dipercepat mas,aku malu jika perutku nantinya semakin membesar"pintaku pada mas Reno
"Apa menikah?aku tak sudi menikah dengan ****** seperti mu Lastri"ucapnya sambil membentak ku
Duarrrr bagaikan petir yang menyambar ke arahnya "Kau bilang aku ****** mas?tega kamu mas tegaaa"aku tak kuasa menahan air mata
"Sini ikut aku sekarang"ucapnya sambil menarik paksa tanganku
Aku tidak tahu mas Reno akan membawaku kemana
"Mas lepas tanganku sakit"ucapku
"Diam semakin kau meronta kau akan semakin menyakiti dirimu Lastri!"
Dan tibalah kami disebuah rumah kosong didekat taman yang biasa kami gunakan untuk bertemu.
Kami sudah berada dirumah kosong tersebut
"Kau mau apa mas"ucapku dengan penuh ketakutan
"Kau mau aku bertanggung jawab kan,hah?"bentakknya padaku "Baik,aku akan bertanggung jawab"
Tanpa aku sangka mas Reno tiba-tiba membenturkan kepalaku ke dinding rumah kosong tersebut,aku berteriak kesakitan namun mas Reno tidak menghiraukan teriakanku.
Dan disebuah meja tersebut ada sebuah pisau dapur,entahlah akupun tak tahu kenapa di rumah kosong seperti ini ada pisau disana.
Tanpa basa-basi mas Reno langsung menusukkan pisau tersebut ke perutku,bukan hanya satu tusukan tetapi beberapa tusukan.
Aku sudah tak bisa lagi berkata-kata,aku merasakan sakit yang amat sangat sakit.hingga beberapa saat aku menghembuskan nafas terakhirku karena banyaknya darah yang keluar dari perutku.
Flasback off
Tanpa aku sadari aku meneteskan air mata saat Lastri menceritakan kisahnya "Tega sekali laki-laki bernama Reno itu.Kau juga Lastri,seharusnya sebelum kau melakukan itu kau berfikir dahulu seorang laki-laki yang dengan tulus mencintaimu dia tidak akan pernah melakukan hal diluar batasnya sebelum kalian terikat tali pernikahan,kau tahu itu kan"ucapku panjang lebar pada Lastri
"Namanya juga bucin Run, apapun pasti akan diberikan kan untuk orang yang kita sayangi.Sudahlah semuanya sudah terjadi,nasi sudah menjadi bubur"
"Bucin?apa itu bucin,makanan kah?"tanya Sander dengan wajah polosnya
Aku dan Lastri berpandangan sambil tertawa terbahak-bahak
"Bucin itu budak cinta Sander,ia akan melakukan apapun untuk orang yang dicintainya begitulah kira-kira"jelasku pada Sander
"Ah aku kira itu nama makanan"
Aku menggelengkan kepala,tiba-tiba ponselku berdering ah ternyata mas Genta yang menelfonku
📞 "Waalaikumsalam mas,ada apa?"
📞"Alhamdulillah akhirnya,jadi kapan kita kesana mas?"
📞"Hari ini? baiklah aku akan mengajak Anin juga"
📞"Iya mas hati-hati ya,iya waalaikumsalam"
"Ada apa Aruni apakah Genta mengajakmu berkencan?"goda Sander
"His kau ini bicara apa hah,mas Genta menelfonku karena katanya pihak kepolisian sudah menyelesaikan perihal sidik jari tersebut dan dia sudah tahu siapa pelakunya,aku,mas Genta,dan Anin akan ke kantor polisi tetapi sebelumnya kami akan menjemput orangtuamu dulu Lastri"ucapku sambil melirik ke arah Lastri
"Ah syukurlah,aku sangat lega mendengar hal ini Aruni
Akhirnya setelah berbulan-bulan Reno akan mendapat hukumannya hiks hiks"ucapnya sambil terisak-isak
"Sudahlah kau tak perlu menangis"
Akupun segera memberitahu Anin perihal ini,dan dia pun turut senang mendengarnya
"Alhamdulillah,akhirnya Lastri mendapatkan keadilannya dan semoga setelah ini selesai dia bisa pergi dengan tenang"ucap Anin
"Aaminn,ya sudah sekarang kita bersiap dulu sebelum nanti mas Genta datang"
"Baiklah"
30 menit aku dan Anin bersiap,suara mobil mas Genta sudah terdengar dari luar
Tok...
Tok...
Tok...
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam,masuk ta"ucap budhe yang membukakan pintu untuk mas Genta
"Terimakasih budhe"
"Iya,Aruni dan Anin sedang bersiap tunggu sebentar lagi ya.kau tahu kan kalau anak gadis bersiap itu lama sekali"ucap budhe Ratih sambil terkekeh
"Hahaha iya budhe benar"
"Kau mau minum apa?"tanya budhe Ratih
"Ah tidak budhe tidak usah,kami akan langsung berangkat saja"
Aku dan Anin keluar dari kamar dan melihat mas Genta sudah duduk disofa depan sambil memainkan ponselnya
"Em mas lama menunggu ya"ucapku
Mas Genta mendongakkan kepalanya ke arahku "eh em ndak kok baru tadi datang"
"Berangkat sekarang saja yuk mas"ajak Anin
"Ya sudah yuk"
"Budhe Runi sama Anin pamit dulu ya"pamitku pada budhe Ratih yang sedang duduk diruang tengah
"Iya nduk,Genta bawa mobilnya hati-hati ya cah bagus"
"Enggih budhe, assalamualaikum"(iya budhe, assalamualaikum)
Kami pun segera menuju ke rumah orangtua Lastri,sebelumnya aku sudah menghubungi ibu Lastri,bahwa aku akan menjemputnya untuk pergi ke kantor polisi bersama-sama
Setelah beberapa saat akhirnya kami tiba dirumah Lastri,tetapi hanya aku dan mas Genta yang turun
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam,eh nak Aruni nak Genta em mau masuk dulu apa bagaimana ini?"tanya ibu Lastri
"Kita langsung berangkat saja buk"ucap mas Genta
"Oh ya ya,sebentar saya ambil tas dulu sama.mau memanggil bapak ya"ucap ibu Lastri sambil masuk kedalam
Kamipun segera berangkat menuju kantor polisi
Ternyata saat kami sampai,sang pelaku Reno sudah diamankan terlebih dahulu oleh pihak kepolisian
Ibu dan bapak Lastri tak henti-hentinya memaki Reno
"Bu pak saya tahu bapak dan ibu kecewa tapi sudah ya tidak perlu marah-marah lagi,toh dia juga sudah mendapat ganjarannya"ucapku
"Laki-laki baji***n macam dia memang seharusnya berada disini kalau perlu hukum mati saja dia"ucap bapak Lastri menggebu-gebu
"Sebelumnya maaf nak Genta kami tidak memberitahu Anda bahwa kami sudah membawa saudara Reno kemari,karena kami takut dia akan kabur karena masalah ini"ucap salah satu polisi tersebut
"Tidak masalah pak,lebih cepat lebih baik"ucap mas Genta
"Dan untuk bapak dan ibu selaku orangtua dari almarhumah Lastri,kami mohon untuk mengontrol emosi bapak dan ibu.Kami akan mengurus saudara Reno dan memberikan hukuman yang setimpal pak"
"Saya berterimakasih kepada bapak,iya saya serahkan semuanya pada pak polisi saya harap dia bisa mendapatkan hukuman yang pantas"ucap bapak Lastri yang menatap sinis ke arah Reno
"Maafkan Reno pak,Reno waktu itu terlalu terbawa emosi"ucap Reno pada bapak Lastri
"Cih,apakah kata maafmu itu dapat mengembalikan putriku hah?setelah kau menghamili putriku dan membunuhnya dengan sadis kau masih berani menatapku laki-laki baji***n!!"
"Maaf"Reno tertunduk
Setelah semua urusan selesai dan Reno sudah mendapatkan hukumannya,yaitu hukuman 20 tahun kurungan penjara.Meskipun kedua orangtua Lastri masih geram pada Reno tapi mereka mencoba ikhlas dengan semua kejadian ini, bagaimanapun semua ini sudah takdir dari yang diatas
"Nak Aruni,nak Genta,nak Anin bapak sekali lagi mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya pada kalian.Karena kalian bapak dan ibu bisa tahu kejadian yang sebenarnya"ucap bapak saat berada didepan rumah
"Sama-sama pak,kami juga senang dapat membantu masalah ini.Saya harap bapak dan ibu bisa ikhlas ya agar Lastri juga dapat pergi dengan tenang"ucap mas Genta
"Insyaallah nak,kami akan mengikhlaskan ini semua"
Mas Genta menganggukkan kepala
"Ya sudah pak kalau begitu kami bertiga pamit"ucapku sambil menyalami tangan kedua orangtua Lastri
"Hati-hati ya"
"Iya pak, assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
Saat aku akan masuk kedalam mobil tiba-tiba Lastri menghampiriku
"Aruni, terimakasih atas semua bantuanmu karena bantuan mu,Genta,dan Anin aku dapat pergi dengan tenang.Aku pasti akan merindukanmu Aruni,kau baik-baik ya disini sekali lagi terimakasih dan maaf sudah merepotkan kalian"ucap Lastri
"Hei kau ini bicara apa,aku sangat senang dapat membantumu,sekarang kau dapat pergi dengan tenang Lastri.Aku juga pasti akan merindukanmu"ucapku pada Lastri
"Aku juga akan merindukanmu"ucap Sander yang ada dibelakangku
"Hei hantu bule terimakasih juga ya,aku juga pasti akan merindukanmu.kau jaga Aruni baik-baik ya"
"Pasti,aku akan menjaganya dengan sebaik mungkin"
Lastri tersenyum dan tiba-tiba sebuah cahaya yang amat terang muncul,Lasti segera mengikuti cahaya tersebut.
Saat dirinya sudah berada persis di cahaya tersebut,ia membalikan badannya dan melambaikan tangan padaku dan Sander,aku pun melambaikan tangan padanya.Tiba-tiba Lastri menghilang beserta cahaya tadi
"Alhamdulillah,bahagia ya kamu disana"ucapku
"Yuk kembali ke mobil,Genta dan saudaramu yang menyebalkan itu sudah menunggu"ucap Sander
Aku terkekeh "iya,ayo"
🍂
🍂
🍂
🍂
Pesan moral dari kisah Lasti dan Reno
"Jangan pernah mencoba melebihi batas saat menjalin hubungan dengan seorang laki-laki,karena sejatinya laki-laki yang tulus mencintai kita tidak akan pernah melakukan hal diluar batas sebelum terikat tali suci pernikahan."
Ambil sisi positif dari kisah Lasti dan Reno ya readers, negatifnya dibuang saja 💗💗
Stay tune ya !! 🍅🍓
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
나의 햇살
bisa, orang melakukannya hanya sekali langsung jadi karena mereka berhubungan waktu si cewek dalam masa subur
2022-11-23
6