Kami memutuskan untuk pergi ke kantor polisi terlebih dahulu sebelum pergi menemui kedua orangtua Lastri
beruntungnya didesa X ini ada kantor polisi yang tidak terlalu jauh
"Alhamdulillah ya untuk menemukan barang buktinya tidak membutuhkan waktu yang lama"ucap Anin
"Heem tetapi ini baru awal dari misi kita,kita juga masih harus menjelaskan hal yang sebenarnya kepada orangtua Lastri belum lagi untuk menangkap pembunuhnya tersebut"ucapku
"Bismilah saja, insyaallah semua akan dipermudah oleh Gusti Allah"ucap mas Genta
"Aamiin semoga ya"ucapku sambil memandangi pemandangan diluar
Perjalanan dari rumah kosong ke kantor polisi membutuhkan waktu sekitar 15 menit,setelah sampai aku,mas Genta,dan juga Anin segera masuk dengan membawa kantung plastik yang berisi pisau tersebut
"Selamat siang pak"ucap mas Genta
"Siang,ada yang bisa saya bantu?"ucap seorang polisi laki-laki
"Jadi begini pak beberapa bulan lepas ada kejadian wanita tewas disebuah rumah kosong didesa ini dan menurut kekasih korban tewasnya wanita ini karena dibegal,tetapi saja merasa sedikit janggal dengan penjelasan kekasih korban tersebut karena kejadiannya itu siang dan barang-barang korban juga tak ada yang hilang.Jadi saya beserta teman-teman saya tadi pagi mengunjungi rumah kosong tersebut untuk mencari sesuatu"jelas mas Genta
"Ya benar,tetapi sampai saat ini pun kami selaku pihak kepolisian masih belum mendapatkan siapa pelaku pembegalan sadis tersebut"ucap pak polisi
"Mohon maaf pak sebelumnya,tapi saya rasa ini bukan kasus pembegalan tetapi kasus pembunuhan.Terserah bapak mau percaya kepada saya atau tidak tetapi kemarin arwah dari wanita tersebut yang bernama Lastri itu menemui saya untuk meminta bantuan.."
"Hah meminta bantuan?sebaiknya adik-adik ini jangan bercanda"
"Tapi benar kan nama korban wanita tersebut itu Lastri?"
"I i iya benar namanya Lastri,darimana kamu tau?"tanya pak polisi tersebut kepadaku
"Karna dia sendiri yang mengatakannya padaku,dan meminta bantuan kepada saya untuk mengungkap siapa pelaku pembunuhan yang sebenarnya,ia mengatakan bahwa ada barang bukti yang bisa membantu polisi untuk mengungkap pelakunya yang disimpan disebuah lemari di rumah kosong tersebut"
"Jadi?apakah kamu berhasil menemukannya"cibir polisi tersebut
"Alhamdulillah dengan izin Allah kami menemukannya pak,dan ini barang buktinya sebuah pisau dapur dengan bercak darah kering diujungnya"ucap mas Genta sambil memberikan kantung plastik yang berisi pisau tersebut
"Sukar untuk dipercaya,ah pantas saja kami sudah berbulan-bulan mengusut kasus ini tapi pelaku pembegalan tidak pernah bisa ditemukan"ucap polisi tersebut
"Ya karena memang bukan kasus pembegalan tetapi pembunuhan berencana"ucap Anin
"Dan untuk pisau tersebut saat kami mengambilnya kami memakai sarung tangan pak,jadi sidik jari pelaku masih ada disitu"ucapku pada pak polisi
"Ah iya baiklah terimakasih atas bantuan dari adik-adik sekalian,berkat kalian kami mendapatkan petunjuk yang sangat sangat berguna bagi kami agar bisa mengungkap siapa pelaku sebenarnya"
Mas Genta menganggukkan kepala sambil tersenyum "Sama-sama pak,tolong ya pak usut tuntas kasus ini kasian Lastri dia tidak bisa tenang di alamnya"
"Baiklah nak Genta,kami akan segera memeriksa sidik jari ini,sekali lagi kami sangat berterimakasih"ucap polisi tersebut sambil menjabat tangan mas Genta,aku,dan Anin
"Baik kalau begitu kami pamit dulu pak,ada urusan lagi"pamit mas Genta
"Ah iya-iya silahkan, hati-hati ya"
Kami pun segera keluar dari kantor polisi tersebut dan pas sekali dengan adzan Dzuhur,kami pun memutuskan untuk mencari masjid terdekat dan warung makan untuk shalat dan makan siang.Setelah selesai menunaikan ibadah shalat Dzuhur,kami pun segera mencari rumah makan untuk makan siang
"Kita cari rumah makan dulu ya,makan siang setelah itu baru kita kerumah orangtuanya Lastri"ucap mas Genta
"Iya mas aku juga laper"ucap Anin sambil memegangi perutnya
"Laper apanya wong daritadi kamu juga ngemil terus kok"cibirku
"Hei ngemil sama makan itu beda ya"elaknya
"Sudah-sudah yuk berangkat sekarang"
"Lastri,rumah orangtua mu jauh tidak?"tanyaku pada Lastri yang berada diatas mobil bersama Sander
"Em mungkin membutuhkan waktu 1 jam Aruni.."
"Tapi orangtuamu ada kan dirumah?"
"Ada,mereka pulang dari sawah sih biasanya setelah jam makan siang.Ah aku jadi merindukan masa-masa saat aku masih hidup"
"Sudahlah kau tak perlu bersedih,ini semua sudah takdir dari yang diatas dan kau harus ikhlas menerima semua ini"ucapku pada Lastri
Lastri menganggukkan kepalanya "Terimakasih sudah mau membantuku"ucapnya sambil tersenyum
aku hanya menganggukan kepala sambil tersenyum.Aku lihat Sander dan Lastri mereka tampak akrab sekali walaupun baru dua hari mereka bertemu aku fikir Sander itu sedang merindukan sosok seorang ibu,semoga dengan kehadiran Lastri bisa sedikit mengobati rasa rindu terhadap ibunya.
Setelah kami selesai makan siang,kami langsung menuju rumah orangtua Lastri perjalanan yang cukup jauh
"Mas mau gantian ndak nyetirnya?kasihan mas Genta daritadi nyetir terus"tawarku pada mas Genta,kebetulan aku sudah bisa mengendarai mobil dan juga sudah memiliki SIM
"Ah tidak perlu Aruni, perjalanan ini belum ada apa-apanya untukku.aku ini seorang traveler,mengendarai mobil dengan waktu yang lama sudah hal biasa untukku"jawabnya sambil tersenyum padaku
"Baiklah,tapi kalau mas lelah bilang saja,nanti aku yang menyetir"ucapku pada mas Genta
Mas Genta hanya mengangguk dan tersenyum
Dan jangan tanyakan Anin anak itu kalau sudah kenyang ya pasti tidur,huh menyebabkan
Perjalanan kerumah orangtua Lastri diiringi dengan obrolan santai antara aku dan mas Genta,kadang kita juga bernostalgia saat kita masih kecil hihi,ah iya Sander dan Lastri mereka selalu saja menggodaku
Sampailah kami didepan sebuah rumah,tidak terlalu besar tetapi sangat nyaman dan sejuk didepan rumah sang pemilik menanaminya dengan berbagai macam tumbuhan sayur
"Jadi ini rumahmu Lastri?"tanyaku pada Lastri
"Iya ini rumahku,ayo masuk"
"Hei kau mau terus tidur didalam mobil atau ikut turun bersama kami"ucapku pada Anin sambil menggoyangkan pundak nya
"Dasar kebo tukang tidur"cletuk Sander
"Anin heiiii bangunnnnn"teriakku
"Ih apasi aku ngantuk banget banget lho ini"ucapnya dengan mata yang masih terpejam
"Ya sudah kau disini saja sendiri,aku sama mas Genta mau turun"ucapku
"Hemmmm"ucap Anin
"Tapi kalau nanti ada yang ketok-ketok kaca mobil dan tidak ada wujudnya kau jangan terkejut"ledek mas Genta
Anin langsung terbangun "Aku ikut hehe"ia lantas turun dari mobil
"Dasar penakut"ucap Sander
"Kau ini kenapa Sander,selalu saja menggoda Anin"ucapku pada Sander
Aku,mas Genta,dan Anin sudah berada didepan rumah
Tok..
Tok..
Tok..
Mas Genta mengetuk pintu rumah
"Assalamualaikum"
Hening.. tak ada jawaban dari sang empunya rumah
"Orangtua mu ada dirumah kan Lastri?"tanyaku pada Lastri
"Seharusnya sudah berada dirumah Aruni,coba saja ketuk lagi"
Tok..
Tok..
Tok..
"Assalamualaikum"
"Nggih Waalaikumsalam"jawab seorang perempuan dari balik pintu rumah tersebut,beliau membukakan pintu
"Cari siapa ya nduk,cah bagus?"tanya seorang ibu paruh baya tersebut
"Saya Aruni bu,ini mas Genta dan ini Anin kami temannya almarhumah Lastri"jelasku pada ibu Lastri,Lastri memang menyuruhku untuk berkata bahwa aku ini teman dia
"Oh bagitu, iya-iya silahkan masuk"
Kami pun duduk dikursi ruang tamu
"Ada apa ya?"tanya ibu Lastri
"Jadi begini bu kedatangan kami kemari untuk menjelaskan tentang....."
🍂
🍂
🍂
🍂
Eits penasan kan kelanjutannya?
Stay tune !!
💗💗💗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
cocohazell__
MAMPOSSS
2022-12-23
6