Saat aku sedang asyik menonton TV tiba-tiba pintu rumah ada yang mengetuk,dan suaranya tidak asing menurutku
Tok...
Tok...
Tok...
"Assalamualaikum"ucap seseorang dibalik pintu tersebut
"Waalaikumsalam"akupun segera membuka pintu dan ternyata yang datang adalah Eyang Gitarja "Eh eyang.. eyang gimana kabarnya?kesini sama siapa yang?"tanyaku pada eyang
"Awakmu nek takon siji-siji to nduk"(kamu kalau mau tanya satu-satu nduk)
"Hehe monggo yang"(hehe silahkan yang)
"Simbah dimana nduk kok rumahnya sepi?"Tanya eyang sembari menengok kanan dan kiri
"Emmm simbah sedang dikamar,Anin tidur didepan TV,ibu sama budhe ke tetangga sebelah yang lagi hajatan terus ayah sudah mulai bekerja lagi"jelasku pada eyang
"Oalah iya-iya,eyang datang kesini diantar sama Genta"eyang menjawab pertanyaanku tadi didepan
"Genta?siapa yang?"
"Temen kamu sama Anin waktu masih kecil masa ndak ingat"
"Em hehe mungkin kalau Runi lihat wajahnya bakalan sedikit ingat yang,eh eyang mau minum apa?"tanya ku pada eyang
Eyang menggelengkan kepalanya "Kopi hitam saja nduk,sekalian panggilkan simbahmu ya"
"Nggih yang siap"
Akupun segera beranjak pergi kedapur tetapi sebelum ke dapur aku membangunkan Anin dulu yang tertidur di sofa depan TV
"Heh nin bangun,ada eyang Gitarja didepan"ucapku sambil menggoyang-goyangkan pundak Anin
"Hemmmmm ngantuk aku lho"Anin menjawab dengan memejamkan mata
"Hiih cepetan bangun ada eyang lho,kamu ini tuh ndak sopan banget sih!"
"Iya-iya aku bangun nih bangun hoammm"Anin segera bangun dan duduk disofa dengan menguap
"Ya sudah sana cuci muka terus tolong panggilkan Simbah ya dikamar aku mau bikin kopi dulu buat eyang"aku segera beranjak ke dapur untuk membuat kopi
"Hemmm ya"Anin pun segera pergi ke kamar mandi
Saat aku sedang memasak air untuk menyeduh kopi, tiba-tiba Sander datang tepat disebelah ku
"Kamu sedang apa Run?"
"Astaghfirullah kamu ini kalau mau datang bilang-bilang dong,jadi kaget aku nyaaa ih"
"Halah iya-iya maaf lain kali nggak gitu lagi kok"
"Hem ya,aku sedang membuatkan kopi untuk eyang Gitarja"
"Eyang Gitarja?suami dari simbahmu itu?tanya Sander
"Hei bukan,beliau itu sahabat simbah dari mereka masih kecil dan sudah dianggap seperti saudara sendiri makanya aku panggil dia eyang"jelasku pada Sander sambil menyeduh kopi
"Ah begitu aku kira dia suami dari simbah hehe,em dia bisa melihatku juga ya?"
"Darimana kamu mengetahuinya Sander?"aku menoleh ke arahnya
"Hehe aura Aruni,auranya berbeda dari orang lain pada umumnya beliau auranya sangat positif dan aku tahu kalau beliau itu bukan orang biasa kan,em maksutku orang yang pintar dalam hal-hal itu"
"Ehem kau benar Sander,ya sudah nanti kita lanjut lagi aku mau mengantar ini dulu ke depan"
"Baiklah"Sander pun lantas menghilangkan pergi ke kamarku lagi
Akupun segera kembali ke ruang tamu untuk memberikan kopi hitam dan teh manis untuk Simbah,saat aku sudah sampai disana ternyata sudah ada ibu,budhe,Anin dan Simbah juga
"Lho ibu sama budhe sudah pulang?"tanyaku sambil menyajikan kopi dan teh tersebut
"Baru saja nduk"jawab budhe
"Aruni eyang mau tanya sama kamu nduk,sini duduk"eyang menepuk kursi yang ada disebelahnya,akupun langsung duduk dikursi samping eyang
"Eyang mau tanya apa?"
"Kamu sudah tidak takut lagi nduk?bahkan kamu sudah memiliki teman gaib hem"tanya eyang to the poin
"Ah eyang sudah tahu ya hehe Alhamdulillah sekarang Aruni sudah mulai terbiasa dengan kehadiran mereka,dan untuk masalah Sander Runi pikir dia adalah hantu yang baik eyang"
"Eyang tahu itu nduk,eyang juga percaya kamu itu bisa membedakan mana yang baik buat kamu dan mana yang bukan.pesan eyang kamu juga harus hati-hati karena ada juga yang berniat ingin menyakitimu nduk"
"Enggih eyang,tapi Aruni butuh bimbingan dari eyang"
"Pasti nduk,eyang pasti akan selalu ada buat kamu.Oh iya kamu juga sudah tahu ya tentang leluhurmu itu?"
"Ehem Sander yang memberitahuku yang,kalau Sander tidak mengatakannya juga Aruni tidak akan tahu soalnya selama ini Aruni tidak merasakan apa-apa"jelasku pada eyang
"Beliau sudah ada disampingmu semenjak kamu lahir nduk,karena dia tahu kamu itu anak yang istimewa jadi beliau menjaga kamu dari hal-hal yang tak diinginkan"eyang menghela nafas panjang dan mulai berkata kembali
"Eyang pernah bermimpi,dan mimpi eyang ini sudah lama sekali sebelum kamu lahir lebih tepatnya saat kamu masih ada di dalam kandungan ibumu.dulu dimimpi eyang,eyang ditemui oleh sesosok laki-laki tua dengan menggunakan pakaian jawa lengkap,sangat kharismatik dan beliau berkata bahwa sebentar lagi akan lahir keturunanku dengan keahlian yang tak semua orang miliki,anak tersebut sangat spesial,dia meminta eyang untuk selalu menjaga dan membimbingnya agar ilmu yang dia miliki tidak disalah gunakan.saat itu eyang bingung karena ibumu dan budhemu sedang mengandung secara bersamaan.Tapi setelah kamu lahir Aruni,eyang merasa kamulah orangnya dan ternyata benar"jelas eyang panjang lebar
"Jadi kehadiranku ini memang sudah dirasakan sebelumnya yang?"tanyaku pada eyang
"Iya nduk,bahkan sebelum Simbah mu ini lahir,dan kamu harus sangat bersyukur dengan kelebihan yang Gusti Allah berikan untukmu.jangan sampai kamu salah menggunakan kelebihanmu karena itu akan berakibat fatal,jangan pernah tinggalkan sholat"nasehat eyang kepadaku
"Enggih eyang Runi akan selalu ingat semua nasehat yang eyang berikan untuk Aruni.Tapi Aruni ingin tahu siapa nama leluhur Aruni itu..."
"Kanjeng Raden Mas Kuncoro Adjie Notonegoro Pranoto Kusumadewo,leres kangmas?(Kanjeng Raden Mas Kuncoro Adjie Notonegoro Pranoto Kusumadewo,benar kan kangmas?)jawab simbah,meminta penjelasan dari eyang Gitarja
"Ya benar,kamu tahu itu mbakyu?"
"Ah iya,aku baru ingat dulu ketika ibuku membacakan silsilah keluarga kami"jelas simbah pada semua orang
"Kamu sangat beruntung nduk,Simbah dengar dulu leluhurmu itu seorang raja yang sangat sakti dan bijaksana pada masa kejayaannya,sakti bukan dalam artian ilmu yang aneh-aneh"kata Simbah kepadaku
"Alhamdulillah Simbah,Aruni tidak menyangka bahwa Runi terpilih sebagai orang yang disebutkan oleh Kanjenh Eyang hiks hiks"aku tak dapat menahan air mataku
"Itu semua takdir Gusti Allah nduk.."kata eyang
-
"Ya sudah kalau begitu aku dan Mbak Ratih mau menyiapkan makan malam dulu,eyang nanti makan malam disini juga ya bersama-sama"kata ibu
"Gampang nduk"
"Bener lho yang,Aruni pengen banget yang makan malam disini"pintaku pada eyang
"Iya yang bener,sudah lama kan kita ndak makan malam bersama"kata Anin
"Iyo-iyo aku manut karo putu-putuku wae sing ayu-ayu"(iya-iya aku nurut saja sama cucu-cucu ku yang cantik-cantik)kata eyang
"Yeyyyyy,eh nin kamu ingat Genta Ndak?tanyaku pada Anin, tiba-tiba aku teringat soal Genta yang tadi siang mengantar eyang kemari,katanya sih dia teman kecil ku dan Anin
"Genta?mas Genta maksutmu?"jawab Anin
"Kok kamu manggilnya mas sih?"
"Kan tua an dia,dia dua tahun diatas aku kalo sama kamu ya cuma berbeda satu tahun"jelas Aruni
"Kamu masih ndak ingat Genta nduk?"tanya eyang padaku
"Hehe iya eyang"aku merenges pada eyang
"Ya sudah besok eyang bawa kesini,lagian dia sudah menyelesaikan pendidikannya diluar kota mungkin ia akan menetap lagi didesa ini"
🍂
🍂
🍂
🍂
Kira-kira seperti apa yaa pertemuan Aruni dan Genta?hemm jadi penasaran 😫
To be continue readers !! 😉
💗💗💗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Anonymous
masyaallahhh
2024-11-09
0
Anonymous
seruuuuu
2024-11-06
4
cocohazell__
sukak
2022-12-20
5