Setelah tadi siang eyang Gitarja menjelaskan bahwa mata batin dirinya sudah terbuka atau bisa dibilang sekarang Aruni adalah seorang gadis indigo.Ia sedang duduk dikursi teras sambil memandangi pemandangan didepan rumah,ada sawah yang begitu besar disana dan itu adalah sawah milik simbah Gentari.
Aruni sudah mencoba ikhlas dengan apa yang terjadi pada dirinya,karna bagaimanapun itu sudah garis takdir dari Gusti Allah.Saat ia sedang asyik memandangi sawah tiba-tiba Anin datang dari dalam rumah mengagetkan Aruni
"Woiiiiiiii"teriaknya dari belakang,tidak terlalu keras tapi mampu membuat Aruni kaget
"Ndak usah ngagetin bisa nggak sih sebel akutu"
"Halahhh gitu aja kok ngambek,sorry deh sorry"
"Hemm iya-iya"
"Lagian kamu Run ngalamun aja,awas kesambet lho wis arep sandingkala iki"
"Huss lambemu kui lo"sambil menepuk pundak Anin
"Hehe masuk saja yuk,udah mau magrib"
"Ayo"
Mereka berjalan kedalam rumah dan duduk diruang keluarga,disana semua keluarga sedang berkumpul sambil menonton TV
"Wihhhh pisang goreng,masih kebul-kebul hehehe"Anin mengambil satu buah pisang goreng dipiring
"Nduk,kamu kapan mau daftar sekolahnya?"tanya budhe Ratih ke Aruni
"Em rencananya besok Runi mau ke sekolahnya Anin budhe,daftar sekalian lihat-lihat sekolahnya"
"Oh yowes besok hati-hati ya"
"Berkasnya sudah disiapkan semua nduk?soalnya besok ayah sudah mulai kerja jadi ndak bisa bantu ngurus kamu daftar sekolah"kata ayah sambil menyeruput kopi
"Sampun ayah,beres semua pokoknya"sambil mengacungkan jempol
"Nduk sekolah itu dulunya bekas gudang kopi Belanda, bangunannya juga masih sangat kental dengan Belanda dan sudah pasti nanti disana akeh medi londo,awakmu ojo kaget yo nduk"Simbah memberi tahu Aruni
"Bekas Belanda mbah?opo iyo nin?"ia menyenggol sikut Anin
"Heem bener biasanya juga banyak kok yang kesurupan disana,apalagi pas dikamar mandi sama gudang hiihhhh serem"
"Aku iki kur takon bener orane kok malah digawe wedi ki lo"Aruni mendengus kesal
"Hahahaha sekalian"
"Ndak usah takut cah ayu,kalo nanti mereka nunjukin wujud berarti mereka cuma pengen nyapa kamu aja,anak ibu kan ayu ne pol"ibu menenangkan Aruni
"Halah ibu yo mosok to ada demit yang naksir"
"Eh ojo salah nduk,bahkan ada yang sampai nikah lho cuma orang itu ndak sadar aja dia udah nikah sama makhluk seperti mereka, ati-ati"kata Simbah
"Simbahhhhh jangan gitu to"rengek Aruni
"Hahahaha"semua keluarga tertawa
"Allahuakbar Allahuakbar....."suara azan berkumandang dari masjid sebelah rumah dan mereka semua pun bersiap untuk sholat Maghrib berjamaah.Setelah selesai sholat Aruni dan Anin membantu ibu dan budhe menyiapkan makanan untuk makan malam, sedangkan ayah diruang tengah sedang menyelesaikan berkas-berkas untuk besok bekerja ditemani oleh Simbah yang menonton TV
"Nduk Runi bawa nasi sama sayurnya ke meja ya,Anin bawa piring" perintah budhe kepada Aruni dan Anin
"Siap"jawab keduanya kompak
Setelah selesai menata di meja makan,ibu memanggil Simbah dan ayah untuk makan malam.ada berbagai macam makanan disana,ada nasi,tumis kangkung,bihun goreng,ayam dan ikan goreng,tahu tempe,sambel,dan juga buah-buahan sebagai pencuci mulut.
Setelah selesai makan malam Anin dan Aruni membantu membersihkan meja dan mencuci piring kotor.jam menunjukan pukul sembilan setelah mereka semua selesai melakukan kegiatan masing-masing akhirnya mereka pergi ke kamar untuk tidur
"Hoammmm ngantuk banget aku tuu"kata Anin sambil merebahkan tubuhnya ke ranjang kasur
"Eh nin,besok aku ke sekolah pake baju apa?kan aku belum ada seragam"Aruni membuka obrolan diantara mereka
"Ya baju biasa aja to,apa aja asal sopan"
"Emm iya deh,kamu mau tidur sekarang?kan besok masih libur belum sekolah"
"Yakan besok aku nemenin kamu ke sekolah, daftar ya harus tidur gasik to biar ndak telat"
"Emange kita ke sekolah pagi-pagi gitu?"
"Lho iyakan?"tanya Anin
"Ya ndak lah,kita siangan aja kesana jam 9"
"Lah tak kira pagi hehehe"
"Nanti to tidurnya, nonton film dulu aja yuk"Ajak Runi sambil mengeluarkan laptop
"Ahhhh aku ngantuk Run"Anin menolak,karna memang ia sangat mengantuk
"Halahh yowes lah aku tak nonton sendirian aja"ia membuka laptop dan mulai menonton video yang sudah ia download
Sudah satu jam Aruni menonton film kesukaannya,sedangkan Anin sudah pulas menembus ruang mimpi begitupun Simbah,budhe,ayah dan ibu.Karena semua lampu sudah dimatikan dan tidak ada yang bersuara,hanya suara binatang malam yang menemani Runi menonton film.
Saat ia sedang asyik menonton aktor kesayangannya tiba-tiba ada ketukan dari arah jendela disamping ranjang kasur kamar
"Hiiihh apaansi,siapa yang ketok-ketok jendela kamar"gerutu Aruni yang jengkel karena terganggu suara ketukan tersebut
"Sinten..."teriak Aruni,tidak terlalu keras tapi bisa terdengar oleh orang yang mungkin mengetok jendela kamar
Satu menit
Dua menit
Tiga menit
Hening... tak ada menyaut panggilan Aruni,hanya ada suara jangkrik disana
"Kok ndak ada yang jawab sih?ah mungkin aku salah denger"ia melanjutkan video film yang daritadi di pause,baru lima menit ia menonton tiba-tiba terdengar lagi suara ketukan jendela
"Tok tok tok" tiga kali suara itu terdengar
"Nin... Anin kamu denger itu ndak?"tanya Aruni sambil menggoyangkan pundak Anin
"Hemmmmmmm"tidak menjawab
"Hiihhh kalo udah tidur susah banget dibangunin"gerutu Aruni
"Tok tok tok...."terdengar kembali
"Siapa sih?ndak usah iseng bisa ndak"
Hening kembali....
"Awas aja kalo sampe ketok lagi,tak srampang ndase nggo sendal"gerutu Aruni sambil memegang sendal yang sudah ia siapkan untuk memukul orang yang mengetok jendela kamarnya.
Ia pun melanjutkan film yang tadi dijeda,10 menit kemudian suara ketokan yang tak diinginkan itu kembali terdengar
"Tok tok tok..."
Ketokan dengan tiga ketuk lagi,tau kan artinya apa....
"Allahuakbar siapa si itu?orang kok suka banget iseng sudah malam begini juga"
Karena Aruni sudah terlalu geram akhirnya ia memutuskan untuk melihat siapa orang dibalik ketukan jendela tersebut,ia mendekat ke arah jendela dan mulai membuka jendela
Aruni menengok ke kanan dan kiri,kosong tidak ada siapapun disana
"Aneh kok ndak ada siapa-siapa..."ia masih clingak-clinguk ke arah luar
"Sinten nggih....."teriaknya tak ada yang menyahut
Karena mendengar Aruni yang daritadi berisik akhirnya Anin pun bangun dari tidurnya
"Hoammmm,ada apa si Run berisik banget dari tadi"gerutu Anin sambil menguap
Anin menoleh ke belakang "Itu lho opo kamu ndak denger daritadi itu ada yang ketok-ketok jendela kamar terus nin,tapi anehnya pas aku buka ndak ada siapa-siapa"cerianya pada Anin
"Hah endak kok,kenapa ndak dipanggil aja"
"Halah budeg pancen bocah Iki,aku daritadi yo sudah manggil-manggil tapi wong ndak ada yang nyaut gitu lho"
"Orang usil paling run"
"Masa usil udah sampek 4 kali sih"
"Coba dicek lagi aja run"
"Heem"ia membalikan tubuhnya ke arah jendela dan membuka kembali jendela tersebut,dan jeng jeng jeng betapa terkejutnya Aruni saat mendapati sesosok pocong yang tengah tersenyum tepat didepan mukanya
"Allahuakbar koe maneh huhuuu"Aruni menutup wajahnya dengan tangan
"Kenapa run?sopo?"tanya Anin penasaran,tapi tak ada jawaban dari Aruni
"Oke tenang tarik napas,Aaaaaaakhhhhhhhhh setannnnnnnnn simbahhhhh ayahhhhh ibuuuuu budheeeeee"teriaknya
"Hah setan?aaaaakkhhhhh setannnnnn"walaupun Anin tak melihat ia ikut panik dan teriak
Alhasil teriakan dua gadis tersebut membangunkan seisi rumah dan berlari panik ke kamar Aruni dan Anin.
Terlihat disana jendela yang terbuka lebar dan kedua gadis itu sedang berpelukan dengan erat dipojokan kamar sambil menangis
"Ono opo nduk?"tanya ayah pada Aruni dengan panik
"Ayahh setan dijendela ayahhh hiks hiks"kata Aruni sambil menunjuk arah jendela
Ayah Sena pun penasaran dan mengecek ke jendela untuk membuktikan ucapan putrinya tersebut,kosong dan hening tak ada apapun
"Setan opo si nduk,ndak ada apa-apa disini"
Kata ayah
"T-tapi tadi ada yah beneran hiks hiks,tanya saja Anin iyakan nin?"
"Leres pakde,tadi kata Aruni ada yang ketok-ketok jendela sampai 4 kali awale Aruni mikir itu orang iseng tapi pas dicek ndak ada siapa-siapa.pas dicek terakhir Aruni lihat pocong pakde"jelas Anin panjang lebar
"Wis-wis ndakpapa mereka cuma pengen kenalan koe cah ayu"kata Simbah putri
"Ahhhhh simbahhhh hiks"
"Makanya kalo sudah malam itu ya tidur,bukan malah nonton"nasehat ibu pada Aruni
"Inggih bu ngapunten"jawab Aruni sambil menunduk
"Sudah-sudah kalian tidur sudah malam juga ini,simpen laptopnya buat besok lagi nontonnya"kata budhe
"Nggih bu"jawab Anin
"Nggih budhe"jawab Aruni
Aruni mematikan dan menyimpan laptop ke meja belajar lalu menutup kembali jendela kamar yang tadi terbuka dan naik ke atas ranjang kasur
"Ojo lali baca doa sek"ingat Simbah
"Nggih simbah"jawab keduanya kompak
Setelah kejadian itu semua keluarga kembali kekamar mereka masing-masing untuk melanjutkan tidur,karena ini masih tengah malam.
🍂
🍂
🍂
To be continue readers !!💗
Kasih like,vote,sama bunga yang banyak yaaaa 😙
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Rusliadi Rusli
wkkwkkwkk...ii serem
2023-06-01
7
Widia Susanti
jangan pake bahasa Jawa lah thor.. ngak ngerti bahasa nya...
2023-02-09
7
cocohazell__
😍😍
2022-12-19
4