Episode 4

Keesokan harinya,Kiya keluar dari kamarnya dengan menggunakan celana jeans seukuran pas dengan kakinya dan baju berwarna putih yang sangat pas dengan celananya di tambah terdapat rumpi yang panjangnya selutut.

Kiya mengikat kan rambutnya menjadi satu dan sedikit ke atas,di depan rambutnya sengaja ia meninggalkan rambut kecil terurai.

Untuk pertama kalinya Kiya memakai kacamata bulat,ia berjalan santai dan sangat elegan menuju meja makan.

Di meja makan sudah terdapat Laksa disana menunggu Kiya untuk sarapan.

"Selamat pagi," sapa Kiya lebih dulu dari Laksa

"Selamat pagi Nona Kiya," sahut Laksa sembari tersenyum.

Sebenarnya ia sedikit bingung dengan penampilan Kiya hari ini,tetapi ia bersikap biasa saja.

"Kau pasti bingung dengan penampilan ku kan?" tebak Kiya sembari tersenyum tipis.

Sedari tadi Kiya menatap raut wajah Laksa yang seperti terlihat bingung.

"Iya Nona,saya hampir tidak mengenali anda tetapi setelah mendengar suara anda saya yakin jika anda adalah Nona Kiya," ungkap Laksa.

Seketika Kiya kembali tersenyum,tidak salah kan ia merubah penampilan nya menjadi gadis cupu.

"Silahkan di makan Nona Kiya sarapannya," ucap Laksa.

Kiya duduk di depan Laksa,ia pun mulai memakan sarapannya.

"Apa hari ini Nona Kiya akan berangkat kuliah?" tanya Laksa.

"Menurut mu,aku tidak mungkin terus berdiam di rumah saja karena aku harus tau tentang The Mowan lebih jauh," ucap Kiya.

Laksa mengangguk benar juga,tetapi entah kenapa ia sedikit khawatir jika Kiya pergi ke kampus hari ini.

"Kalau di kampus apa tidak berbahaya Nona Kiya,nanti kalau ada yang mengetahui identitas anda yang sebenarnya bagaimana?"

Sepertinya tangan kanan Kiya saat ini sedang mengkhawatirkan Kiya,Kiya menghela nafas dalam di tatapnya wajah Laksa.

"Percayalah aku akan baik-baik saja karena kamu akan selalu menemani dan menjagaku di manapun aku berada," ucap Kiya tersenyum.

Mendengar itu Laksa merasa lega,tetapi seketika Laksa mengereyit.

"Maksudnya,jadi saya harus ikut Nona Kiya untuk pergi ke kampus?" tanya Laksa.

"Iya pastinya,karena kamu yang mengatakan sendiri bahwa akan membantu ku dalam menjalankan tugas dari Ayahku kan," ucap Kiya seperti sedang menagih perkataan Laksa.

Terlihat Laksa menelan salivanya,jika ia pergi ke kampus jadi Laksa juga harus kuliah.

"Tapi Aku..."

Kiya mengangkat satu alisnya ke atas sembari menatap Laksa.

"Kamu akan menolak permintaan ku,dan kamu akan mengingkari perkataan mu sendiri."

"Tidak seperti itu Nona Kiya." Sebelum melanjutkan Laksa menghela nafas dalam terlebih dahulu "Baiklah saya akan pergi ke kampus juga," ucap Laksa pasrah.

Seketika Kiya tersenyum "Terima kasih banyak,kau memang tangan kananku yang sangat bisa aku andalkan."

....

Selesai sarapan sebelum pergi ke kampus,Laksa dan Kiya pergi ke markas Melaka White yang berada tidak jauh dari rumah yang Laksa dan Kiya tinggali.

Kedatangan Laksa dan Kiya di sambut baik oleh klan Melaka White.

"Selamat pagi Nona Kiya dan Tuan Laksa," ucap mereka semua dengan membungkukkan badannya.

"Selamat pagi semuanya,kedatangan saya kesini untuk pamit kepada kalian jika aku dan Laksa akan pergi kuliah jadi aku harap kalian menjaga markas kita ini," pinta Kiya.

Mendengar jika Laksa juga ikut pergi ke kampus,seketika klan Melaka White mengereyit tidak percaya.

Tetapi seketika wajah mereka kembali seperti biasa "Baik Nona Kiya," ucap Klan Melaka White.

Saat ini Kiya tidak memakai kacamata nya untuk itu Klan nya masih memahaminya.

"Kalau begitu saya pergi dulu."

"Hati-hati di jalan Nona Kiya dan Tuan Laksa," ucap mereka semua.

Kiya dan Laksa pun pergi dari sana,berjalan menuju mobil yang akan mereka tumpangi untuk pergi ke kampus.

Sebelum masuk ke dalam Laksa lebih dulu membukakan pintu mobil untuk Kiya.

"Terimakasih."

Setelah Kiya masuk ke dalam mobil,Laksa bergegas masuk ke dalam mobil perlahan ia mulai menjalankan mobil.

....

Sesampai tiba di kampus,Laksa turun lebih dulu membukakan pintu mobil Kiya.

Kiya keluar dari sana ia menatap kampus banyak orang berlalu lalang,Laksa dan Kiya masuk ke dalam kampus dengan beriringan.

"Saat kita berada di kampus kamu harus memanggilku dengan sebutan Lia,dan jangan panggil aku nona."

"Bersikaplah biasa saja seolah kita teman akrab bukan Pemimpin dengan anak buah,kau paham itu!"

Laksa mengangguk "Saya sangat paham Non-"

Mata Kiya langsung tajam menatap Laksa,Laksa hanya tersenyum merasa bersalah.

"Maaf kan saya Non eh Lia," ucap Laksa.

Rasanya sangat begitu aneh bersikap biasa saja kepada Kiya,tapi Laksa harus berusaha untuk bersikap biasa.

Kiya dan Laksa masuk ke dalam salah satu ruangan,disana terlibat Dosen sedang menerangkan materi.

Dosen yang sedang menerangkan materi seketika menatap Kiya dan Laksa yang berdiri di depan pintu.

"Sudah datang kalian,silahkan masuk."

Perlahan Kiya dan Laksa masuk ke dalam,mata Kiya langsung mengarah kepada Leo yang duduk di barisan paling pinggir.

Dia,anak dari Argia! Wajahnya sangat mirip dengan Argia dan aku yakin sifatnya pasti sangat mirip, batin Kiya.

"Silahkan kalian memperkenalkan diri terlebih dahulu."

Benar ternyata jika dia kuliah disini,dengan ini aku akan semakin mudah menyelesaikan tugas dari Ayah, batin Kiya.

Sengaja memang Kiya memilih kuliah disini karena ia mendapat kan informasi jika anak dari Argia kuliah disini

"Perkenalkan nama saya Laksana Argari," ucap Laksa.

"Dan nama ku Lia Permata."

"Bagus,sekarang kalian bisa duduk di bangku yang kosong."

Kiya melangkahkan kakinya ia duduk di bangku belakang bangku Leo,kebetulan sekali bangku di belakang Leo kosong.

Sementara Laksa duduk di ujung sana sedikit jauh dengan bangku Kiya.

Lihat saja aku akan menghancurkan mu dan seluruh keluarga mu, batin Kiya.

Tiba-tiba Leo menghadap ke belakang menatap wajah Kiya,sedari tadi ia menyadari jika Kiya terus menatapnya.

"Salam kenal," ucap Leo sembari mengulurkan tangannya.

Kiya menjabat tangan Leo,walaupun sebenarnya ia sangat jijik menyentuhnya.

Tangan baj***an, batin Kiya.

"Salam kenal juga,kau bernama Leo kan?"

"Benar sekali,kok kamu tau nama ku?" tanya balik Leo.

Tentu saja Leo sedikit bingung kenapa bisa seorang yang baru ia kenali ini, mengetahui nama nya.

"Tentu saja,kau adalah anak dari seorang pemimpin mafia yang terkenal di kota ini," ucap Kiya tersenyum.

Seketika Leo tersenyum,Leo pikir gadis yang duduk di belakangnya ini adalah Gadis desa yang tidak tau apa-apa.

"Dari dulu aku ingin sekali berkunjung dan melihat tempat tinggal Ayah kamu,tapi pasti tidak mungkin karena pasti banyak orang yang menjaga ketat disana."

"Kalau aku tetap nekat berkunjung disana sudah pasti aku akan di bunuh," ucap Kiya.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

🐝⃞⃟𝕾𝕳 TerlenARayuAn

🐝⃞⃟𝕾𝕳 TerlenARayuAn

penyamaran yg sempurna

2022-04-10

0

El_Tien

El_Tien

maaf koreksi kasih sepasi setelah koma

2022-03-14

0

🎤༈•⃟ᴋᴠ•`♨♠Echa🐞Jamilah🍄☯🎧

🎤༈•⃟ᴋᴠ•`♨♠Echa🐞Jamilah🍄☯🎧

jejak ku

2022-03-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!