Sementara Hani membelalakkan mata tak percaya saat melihat kartu nama Alfaro yang sudah tergeletak di atas meja, dengan sebuah catatan kecil agar Kirana mau menyimpan nomer handphone nya.
"Dasar laki-laki breng*sek, untuk apa dia menyuruhmu untuk menyimpan Nomer handphone nya, kurang kerjaan sekali" ucap Hani, lalu kemudian Kirana membuang kartu namanya ke tempat sampah.
Sementara itu, Alfaro yang melihat kartu namanya di buang begitu saja merasa tidak terima, hingga kemudian dirinya segera berdiri.
"Mau kemana kau Faro?" Tanya Ronan yang dari tadi di sampingnya.
"Aku akan menanyakan ke Kirana, kenapa tidak mau menerima kartu namaku, setidaknya aku tau apa alasannya membuangnya!" Ucap Alfaro yang siap melangkah namun segera di tahan tangannya oleh Ronan.
"Jangan membuat masalah di tempat umum, ingat, Kirana yang kau lihat sekarang berbeda, dia wanita sukses dengan segudang kekuasaan nya, kau tidak sadar ada beberapa pengawal di dekatnya?!" Ronan memperingatkan.
Alfaro melihat ke sekeliling dan melihat di tempat yang tak jauh dari Kirana ada empat pengawal yang rupanya menjaga Kirana, lalu kemudian Alfaro duduk kembali dan melanjutkan makannya.
"Jangan kau pikir aku takut dengan mereka, cih..sama sekali tidak, kekuatanku lebih dari cukup untuk membuat mereka semua bertekuk lutut, aku hanya tidak ingin mengundang kerusuhan dan ter liput oleh media" ucap Alfaro kemudian.
"Bagus, kau masih bisa berfikiran waras, setidaknya temui Kirana di tempat kerjanya saja, bukankah kita juga akan bekerja sama dengannya?" ucap Ronan mengingatkan.
"Hem, aku tau" jawab Alfaro.
Sampai pada akhirnya Kirana dan Hani telah menyelesaikan makan malamnya, lalu segera pergi dari tempat itu dan segera pulang kembali ke Mansion untuk beristirahat, Hani dan Kirana segera menuju ke tempat parkir untuk masuk kedalam mobil, satu orang pengawal membukakan pintu mobil.
"Tunggu, Kirana!" Terdengar teriakan seseorang dan membuat Kirana menghentikan langkahnya, sementara Hani yang baru saja masuk ke dalam mobil, segera beranjak, saat menyadari ternyata Alfaro sudah mendekat.
"Tidak apa-apa Hani, tetap lah di tempatmu!" Ucap Kirana membuat Hani mengurungkan niatnya untuk keluar dari mobil.
"Ada apa?" Tanya Kirana menatap sejenak Alfaro yang sudah ada di depannya, kemudian segera mengalihkan tatapannya.
"Tidak ada, aku hanya ingin mengucapkan selamat datang kembali di kota Paris" ucap Alfaro.
"Terimakasih" ucap Kirana lalu bersiap melangkahkan kaki masuk ke dalam mobil nya.
"Kiran" ucap Alfaro yang tiba-tiba saja dengan berani menahan tangan Kirana, sontak Kirana terkejut dan berusaha melepaskan pegangan tangan Alfaro.
"Lepaskan Faro, jangan kurang ajar!" Ucap Kirana, dan dengan cepat sang pengawal segera menyentuh tangan Alfaro untuk melepaskan dari tangan Kirana, Seketika Alfaro tersulut emosi dan dengan gerakan cepat menendang pengawal Kirana hingga jatuh terpental.
Kirana segera melompat dengan cepat lalu menahan tubuh sang pengawal yang hampir saja membentur sebuah tiang lampu yang ada di belakang.
"Kau tidak apa-apa?" Tanya Kirana ke pengawalnya yang sagat terkejut mendapati sang majikan sudah berada di belakangnya dengan sangat cepat.
"Tidak Nona, terimakasih, maaf saya jadi merepotkan anda" ucap sang pengawal.
"Tidak apa-apa" ucap Kirana, kemudian berjalan tenang mendekati Alfaro dengan sorot mata yang tajam.
"Aku kira hanya isi kepalamu yang sudah rusak, ternyata tingkah laku mu juga" ucap Kirana.
"Jangan menghinaku dengan kata-kata mu Kiran, pengawal mu yang sudah berlaku kurang ajar, seharusnya kau beritahu mereka siapa aku" ucap Alfaro.
Kirana menatap tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Alfaro dengan Sombongnya, lalu Kirana tersenyum miring.
"Memang apa yang perlu ku jelaskan pada mereka soal dirimu, bahwa kau seorang laki-laki yang suka mengobral janji, atau laki-laki yang berkuasa dengan kehidupan bebasnya, atau laki-laki yang diam saja saat tau seseorang sedang menderita karena sepak terjang orang-orang didekatnya, katakan padaku, yang mana pantas untuk aku beritahu ke para pengawal ku Faro, bahkan aku saja tidak tau apa kau masih punya hati dan harga diri" sahut Kirana.
"Cukup Kiran!, Jangan berbicara seenak mu kalau kau tidak tau apapun tentang hidupku!" Teriak Alfaro.
"Aku sama sekali tidak berminat untuk tau kehidupanmu, minggir!" Ucap Kirana yang kemudian segera berlalu begitu saja tanpa menoleh ke Alfaro dan masuk ke dalam mobil kemudian segera pergi.
"Apa hak mu untuk menghakimi ku Kiran, kau tidak tau apa yang sudah aku alami!!" Teriak Alfaro saat Kirana sudah melesatkan mobilnya.
"Tenanglah Faro, percuma kau berteriak, Kirana tidak akan bisa mendengar nya" sahut Ronan menghentikan teriakan Alfaro.
"Dia tidak tau yang sudah Allah lakukan padaku, aku sudah di buatnya menderita saat aku kembali ke Jalan-Nya, DIA mengambil sesuatu yang sangat berharga dariku Ronan, aku tidak percaya lagi pada-NYA!" Teriak Alfaro dengan emosi yang tidak terkontrol, dan Ronan segera memeluk alfaro untuk menenangkannya.
Akhirnya Alfaro menghempaskan kembali tubuhnya di sebuah Club malam bersama dengan Ronan, memasukkan minuman beralkohol ke dalam tubuhnya hingga tergeletak, Ronan hanya menggelengkan kepalanya melihat apa yang di lakukan sahabatnya, dia sangat tau kalau semua dilakukan Alfaro untuk melupakan segala masalah yang menyakitkan dalam hidupnya.
**
Keesokan harinya Kirana sudah mempersiapkan semua untuk bekerjasama melakukan pertunjukan Fashion show, dan begitulah hari-hari berikutnya, dalam waktu hampir tiga Minggu semakin banyak Agensi dan perusahaan besar yang sudah bergabung dan bekerja sama dengan NAHA Agensi milik Kirana dan Hani.
"Alhamdulillah Kiran, sekarang kita bisa banyak melakukan kerjasama dengan Agensi besar di negara ini"
"Iya, Alhamdulillah Han, aku tidak menyangka Allah akan memberikan kemurahan Berkah dan Rizkinya se melimpah ini"
"Bukankah janji Allah akan mempermudah jalan seseorang yang beristiqomah di jalan-NYA?" Ucap Hani sambil tersenyum.
"Tentu saja, dan kita sudah banyak membuktikannya bukan, yah walaupun diawal dulu sangat berat, dan bahkan tidak sedikit yang menghina dan mencibir apa yang kita lakukan" sahut Kirana sambil mengingat apa yang sebelumnya pernah terjadi sebelum akhirnya Allah menunjukkan kuasa-Nya dengan memberikan kesuksesan yang luar biasa.
Keduanya tersenyum lalu kembali bersiap untuk melakukan Fashion show yang kesekian kalinya, Kirana sudah memakai rancangan baju muslim yang di buat oleh Hani, dan seperti biasa, semua mata yang memandangnya sangat takjub.
Pertunjukan kali ini sukses, dan bukan hanya agensi islami, tapi agensi non muslim pun tertarik dengan model busana yang di tampilkan, hingga banyaknya permintaan kerja sama pemenuhan model busana walaupun sebagian Perusahaan memesan produk Rancangan Hani tanpa hijabnya.
Di siang hari saat Kirana bersantai dengan Hani menikmati minuman di dalam ruang kerjanya, datanglah salah satu karyawan nya memberitahu bahwa ada tamu yang ingin bertemu dan sudah menunggu. Kirana dan Hani segera menyambut kedatangan sang Tamu.
"Bagaimana kabarmu Nona Kirana, lama kita tidak bertemu" ucap seorang laki-laki dengan senyuman manisnya, dan tidak jadi menjabat tangan Kirana saat Kirana menelangkupkan kedua telapak tangannya di depan dadanya.
"Baik tuan Christopher, senang sekali bisa bertemu dengan anda kembali, saya harap anda juga dalam keadaan baik" jawab Kirana, dilanjutkan dengan Hani yang kemudian ikut menyapa.
"Aku sangat kagum dengan kesuksesan kalian berdua, sungguh kolaborasi yang sangat luar biasa, bahkan model busana dari NAHA Agensi sudah berhasil menembus pasar Paris dan Booming sekarang" ucap Christopher.
"Anda terlalu memuji kami Tuan, Rancangan dari NLC Company milik perusahaan anda juga mampu bertahan di pasaran saat ini, aku sangat kagum" ucap Kirana.
"Dan kelemahan Anda, hanya tidak punya model untuk membawa Icon brand ternama yang anda miliki tuan" sahut Hani.
"Untuk itulah aku datang kesini, ingin bekerjasama dengan kalian, bagaimana?" Ucap Christopher berharap Kirana dan Hani mau menerima ajakan kerja samanya.
"Tentu saja Tuan, anda orang yang baik, dulu sudah mempercayakan kami membawakan brand produk terkenal anda, dan kami sangat berterima kasih akan hal itu, tapi perlu saya tegaskan kembali, bahwa saya hanya akan membawakan model baju yang tidak bertentangan dengan prinsip Agama saya" ucap Kirana.
"Aku tau Kirana, aku sudah memikirkan hal itu, model baju yang akan kamu bawa sudah aku persiapkan dengan teliti, aku pastikan tidak ada yang melanggar prinsip mu" jawab Christopher Nolan.
"Baiklah, kita sepakat dengan kerjasama ini dan saya akan mempersiapkan kontrak kerjasamanya" ucap Hani yang kemudian segera pergi.
Kirana segera beralih duduk menjauh dari Christopher, semua tirai yang menutup jendela kaca terbuka otomatis saat Kirana menekan remote yang tergeletak di atas mejanya, seketika ruangan kerja Kirana tembus pandang dari luar dan para karyawan yang berlalu lalang dapat melihat ke dalam.
Christopher merasa aneh dengan apa yang dilakukan oleh Kirana.
"Kenapa kau membuka semua tirai nya, apa kau takut aku akan melakukan hal buruk padamu?" Tanya Christopher heran.
"Tidak, aku hanya ingin menjaga kehormatan kita dengan menghindari fitnah yang mungkin saja terjadi saat kita berdua dalam ruangan yang tertutup, untuk itu aku membukanya" jawab Kirana.
Christopher tersenyum dengan penjelasan yang di berikan oleh Kirana, Wanita di hadapannya semakin membuat nya kagum akan prinsip hidupnya.
Bersambung
Senin saat VOTE Gaes..Jangan Lupa Ya.. di tunggu juga HADIAH, LIKE, dan KOMENnya.
PROMO CERPEN di YouTube, Kisah Ethan Eagle Nugraha di "KISAH PERJALANAN KU", Segera Klik Cerpen KISAH PERJALANANKU by Sinho di Channel YouTube.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 189 Episodes
Comments
Alwi
aku mau cerita pnjang thor ,, jangan cerpen Doong,,,🙏🙏🙏🙏💪💪💪💪
2022-07-31
3
novapradiva
syukur kalo alfaro bisa brbh tpi tetp ga stju kalau kirana sma alfaro mending sma si christopes
2022-06-10
3
evi vivi🥰
💪
2022-05-23
1