Di satu sisi saat Kanaya dilarikan ke Rumah Sakit, Darren yang semula sudah terlebih dahulu pergi tidak mengetahui bahwa saat ini Kanaya mengalami gangguan pencernaan yang berujung pada kondisi dehidrasi yang dia alami.
Darren meninggalkan apartemen dengan perasaan kesal, bukan hanya menganggap Kanaya sudah menggagalkan rencananya dengan tragedi mangkok pecah, tetapi Darren merasa semenjak bertemu dengan Kanaya seluruh dunianya rasanya jungkir balik. Seolah badai besar bertiup dan memporak-porandakan kehidupan stabil dan dinamis yang selama ini dimiliki Darren Jaya Wardana.
Yang ada di dalam benak Darren tentu adalah Kanaya, menikahi kalkun itu seolah bisanya tertimpa kutukan. Tidak ada lagi ketentraman dalam hidupnya, bahkan Papanya pun masih saja menekannya untuk bisa memperlakukan kalkun bernama Kanaya itu dengan baik.
“Berengsek! Semua ini gara-gara Kanaya. Andai saja dia tidak pernah mencoba menolong Papaku. Andai saja Papa tidak bersikeras menikahku dengannya, dan andai saja tadi dia tidak keluar dari kamarnya saat aku bersama dengan Sandra. Sial! Sial!” umpat Darren sembari memukul stir mobilnya.
Darren memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi, berusaha memacu adrenalinnya di jalanan Ibukota guna meluapkan amarah dan emosinya yang masih saja berkecamuk. Darren berjanji, begitu dia tiba di apartemennya, dia akan membuat perhitungan dengan Kanaya.
Dalam perjalannya, Darren memilih mampir terlebih dahulu ke sebuah club dan menenggak beberapa minuman keras. Hanya minuman keras yang mampu melegakan pikiran Darren yang saat ini nampak kusut. Pekerjaan hingga kehidupan pribadinya tidak ada yang berjalan lancar, ditambah dengan keberadaan Kanaya yang membuat pikiran Darren makin kusut saja.
Nyaris tengah malam dan Darren masih berada di club itu. Seolah pria itu masih enggan untuk pulang, manisnya minuman alkohol berdosis tinggi cukup membuai seorang Darren. Menjelang dini hari, barulah Darren berusaha mengumpulkan seluruh kesadarannya dan dia berniat untuk kembali ke apartemennya. Masih dalam kondisi setengah sadar, Darren berniat untuk membuat perhitungan dengan Kanaya.
Lantaran tidak sepenuhnya sadar, Darren mengemudikan mobil mewahnya dengan begitu kencang. Untung saja jalanan Ibukota menjelang dini hari itu lengang, jika tidak bisa saja Darren kehilangan kesadarannya dan terjadi kecelakaan karena dia mengemudi di bawah pengaruh alkohol. Begitu sampai di apartemennya, Darren nampak menggedor-gedor kamar Kanaya.
“Hei Kalkun jelek … keluar kau!” teriakkannya hingga suaranya yang parau lantaran terlalu banyak meminum alkohol menggema di seluruh penjuru apartemennya.
Seolah tidak ada suara, lagi tangan kanan Darren menggedor kamar Kanaya. “Buka pintunya, Kalkun jelek. Bukankah kau tidak mendengar teriakanku. Buka pintunya atau aku akan merusak pintu ini.”
Akhirnya pria itu merosot ke lantai dan tetap menggedor-gedor kamar Kanaya. “Gara-gara kamu, hidupku porak-poranda. Apa yang sudah kamu lakukan hingga menjebakku untuk menikah dan hidup dengan Kalkun buruk rupa sepertimu? Apa di masa lalu kamu pernah menyelamatkan dunia ini hingga sekarang aku terjebak dalam pernikahan ini denganmu. Dasar gadis gendut. Seujung kuku pun aku tidak akan menerimamu sebagai Istriku.” Darren meracau tidak jelas lantaran dirinya tengah mabuk.
Tanpa sadar, pria itu tertidur di lantai tepat di depan kamar Kanaya.
...🍁🍁🍁...
Keesokan harinya, matahari perlahan menyingsing menampakkan senyuman hangatnya. Pria yang semalaman tertidur di atas lantai itu, perlahan mengerjap dan memegangi kepalanya yang nampak pusing akibat terlalu banyak minum minuman keras. Kepalanya terasa berputar, lambungnya pun mengirimkan sinyal bahwa perutnya sedang tidak baik-baik saja.
Darren kemudian segera bangun dan berlari menuju kamar mandi di dalam kamarnya. Di sana dia mengeluarkan semua isi perutnya yang hanya berupa cairan yang terasa begitu pahit di dalam rongga mulutnya.
Puas memuntahkan isi perutnya, Darren lantas mengguyur badannya di bawah air shower yang hangat berusaha merilekskan dirinya dan menyegarkan badannya yang tentu berbau alkohol setelah semalam menenggak banyaknya alkohol. Begitu selesai, Darren berusaha keluar kamar dan dia ingin sekali lagi membuat perhitungan dengan Kanaya.
Nampak pria itu berjalan dan mengetuk pintu kamar Kanaya dengan cukup keras. “Hei Kalkun jelek … buka pintu.” ucapnya dengan suara yang cukup keras.
Seolah tidak ada jawaban, Darren mencoba mengulangi lagi kegiatannya. “Hei Kalkun gendut … buka pintunya.” ucapnya lagi.
Seakan tidak ada suara sama sekali, Darren mencoba menarik daun pintu di kamar Kanaya. Betapa terkejutnya dia saat mendapati ternyata kamar itu tidak terkunci dan tidak ada Kanaya di dalam kamarnya. Sontak Darren mengedarkan pandangannya dan memasuki kamar itu mencari di setiap sisi hingga membuka kamar mandi yang berada di dalam kamar itu, tetapi tetap saja tidak ada Kanaya di sana. Setelah Darren membuat lemari yang masih terdapat pakaian-pakaian Kanaya, laptop gadis itu juga masih berada di dalam kamar.
“Kemana perginya Kalkun itu?” ucapnya sembari mengusap kasar wajahnya.
“Jadi semalaman dia tidak ada di apartemen, kemana perginya Kanaya? Celakanya aku juga tidak mempunyai nomor handphone.” gumam Darren sembari keluar dari kamar yang ditempati Kanaya.
Rupanya otak seorang Darren tetaplah cemerlang, dengan segera dia mengecek rekaman CCTV yang terkoneksi dengan handphonenya mencoba mensetel waktu saat Kanaya memecahkan mangkok dan pasca beradu mulut dengannya. Mata Darren nampak fokus menatap setiap peristiwa yang terekam kamera CCTV itu dan matanya membola sempurna saat melihat bagaimana seorang Kanaya pingsan dan berusaha ditolong untuk kemudian dibawa ke Rumah Sakit.
Pria itu segera bangkit dan menuju Rumah Sakit sebagaimana yang tertera pada logo Rumah Sakit yang terdapat pada seragam yang dikenakan para tenaga medis.
“Gadis sialan … dia selalu membuatku seperti ini.” ucap Darren sembari berlari menuju lift dan hendak turun untuk mengambil mobilnya.
Sementara itu di Rumah Sakit, keadaan Kanaya sudah jauh lebih baik. Pemberian infus dan beberapa obat yang disuntikkan langsung melalui saluran infus cukup membantu Kanaya untuk lekas pulih.
Nampak Dokter Bisma kembali melakukan visiting kepada Kanaya. “Pagi Nay … gimana sudah baikan?” sapanya kepada Kanaya yang tengah memegang handphone di tangannya.
Kanaya nampak mengerjap kemudian menaruh sejenak handphonenya di atas nakas. “Pagi Dok ….” sahutnya sembari tersenyum kepada Dokter Bisma.
“Jika hari ini kondisimu sudah baik, kamu sudah boleh pulang, Nay … Kamu bisa menghubungi keluargamu untuk menjemputmu. Sebentar lagi, aku akan melepas selang infus ini dan ada beberapa obat yang harus kamu minum untuk beberapa hari ke depan.” Dokter Bisma memberi penjelasan kepada Kanaya.
Nampak Kanaya menganggukkan kepalanya. “Terima kasih banyak, Dokter ….”
Sembari tangannya bergerak, Dokter Bisma mencabut selang infus yang masih terpasang di tangan Kanaya. “Tahan sebentar ya, ini akan sedikit sakit.” ucapnya yang sudah bersiap mengenakan sarung tangan dan beberapa peralatan medis di sana.
Nampak Kanaya memejamkan matanya dan seolah menahan napasnya saat Dokter Bisma berusaha melepaskan jarum infus dari tangannya. Di sisi lain, nampak Dokter itu tersenyum melihat ekspresi ketakutan dari seorang Kanaya. Saking terfokus pada wajah Kanaya yang tengah memejamkan mata dan menahan rasa sakit, Dokter Bisma tidak menyadari bahwa darah mengalir dari bekas jarum infus itu. Seolah kaget, Dokter Bisma lantas mengambil kapas dan kemudian membebatnya dengan memberikan plester berwarna cokelat.
“Sudah selesai … untuk obatnya kamu bisa langsung minta ke adminitrasi ya, sudah aku resepkan. Jika kamu memiliki Kartu Kesehatan, tinggal kamu tunjukkan saja kepada pihak administrasi yang berada di ujung ruangan ini. Sehat selalu ya Nay ….” ucap Dokter itu yang kemudian meninggalkan kamar perawatan Kanaya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 295 Episodes
Comments
andi hastutty
mau lihat perubahan Naya biar bisa balas dendam deh
2023-07-28
1
Luluk Listyaningrum
otak cemerlang tapi knp gak ngeliat waktu Sandra masukin obat pencahar di mangkok Kanaya 😏
2023-07-22
1
Tuti Rahayuningsih
lihat saja nanti Gantian Daren yg akan mengemis cinta PD Naya heee jd gregetan dech
2023-03-25
0