Dengan sigap Darren berlari mencari keberadaan Sandra. Wanita itu begitu cantik dan tampil beda dengan mengenakan gaun off shoulder yang mengekspos bahunya dan warna merah membuatnya kian memancarkan pesona yang seolah-olah mencuri seluruh perhatian seorang Darren.
Pria itu mengedarkan matanya ke sekeliling guna mencari keberadaan wanita bernama Sandra itu. Darren melepas dasi kupu-kupu yang seolah membelit lehernya dan melepas beberapa kancing di area lehernya sembari terus mencari keberadaan Sandra. Rasanya Darren kehilangan mutiara di dalam lumpur, dia harus berlarian dan mengedarkan bola matanya untuk mendapatkan Sandra.
Akhirnya pencariannya pun menemukan angin segar saat dia melihat Sandra berdiri di luar ballroom hotel tersebut. Gadis itu tersenyum manis dan merentangkan kedua tangannya demi menyambut Darren dalam pelukannya.
“Tak ku sangka, kamu sungguh-sungguh menemuiku. Aku nyaris pergi dari sini.” ucap Sandra sembari berbisik tepat di telinga Darren.
Mengurai pelukannya, Darren menatap wajah ayu Sandra dan tersenyum. “Sudah pasti aku akan menemui. Berikan kunci mobilmu, ayo ikut bersamaku.” ucap Darren dengan tangan terulur meminta kunci mobil Sandra.
Wanita mengeluarkan sebuah kunci mobil berbentuk persegi kecil berwarna hitam dari dalam clucth yang sangat ini digenggamnya. “Ini ….” ucapnya sembari menyerahkan kunci itu kepada Darren.
Menerima kunci itu dan Darren menggandeng tangan Sandra. “Ikuti aku ….” ucapnya dengan berjalan lurus dan menarik tangan Sandra dalam genggamannya.
Begitu sampai di parkiran mobil, Darren segera melajukan mobilnya dan mereka menuju apartemen Sandra.
“Hei, pengantin baru kenapa kamu justru membawaku ke sini? Tidakkah kau ingin menikmati malam pertama bersama Istrimu?” tanya Sandra dengan jari-jemari yang seolah meraba lengan Darren.
Darren justru tertawa dan menggelengkan kepalanya. “Aku mau melewati malam ini bersamamu, Babe.” ucapnya sembari keluar dari mobil, kemudian pria itu memutari mobil guna membuka pintu bagi Sandra.
Keduanya sama-sama memasuki apartemen Sandra, tanpa basa-basi Darren mencium Sandra. Wanita yang selalu menjadi candu baginya. Bersama Sandra sajalah, Darren seolah kehilangan akal sehatnya.
Mantan terindah yang membuat Darren Jaya Wardhana selalu gagal move on. “Please be mine.” ucap Darren dengan suara yang parau sembari menarik resleting dress yang dikenakan Sandra.
Tanpa banyak bicara, Sandra memberikan dirinya. Bergumul dalam pertempuran panas bersama Darren. Membiarkan sang mantan membuai dan memanjakan dirinya. Sandra justru meladeni satu per satu gerakan yang Darren mulai, bahkan dengan sengaja Sandra memberikan gigitan kecil di leher Darren. Gigitan yang pasti akan meninggalkan lukisan abstrak berwarna merah keunguan di sana.
Keduanya sama-sama larut dalam malam panas yang reguk keduanya hingga tengah malam menjelang.
“Kenapa kamu menikahinya, Darr? Dan justru melakukan semua ini denganku?” tanya Sandra yang masih bergelung dalam dekapan seorang Darren.
“Aku tidak mencintainya. Menikahi gadis itu layaknya aku menerima kutukan. Aku seperti kera sakti yang dikurung di gunung lima jari. Aku tidak bisa melakukan apapun.” ucap Darren dengan mengusap lembut rambut hitam nan panjang milik Sandra.
Sandra tersenyum dan jari telunjuknya seolah menari-nari di dada Darren yang berotot. “Atas dasar apa kita melakukan semua ini?”
Darren menundukkan wajahnya dan mencium puncak kepala Sandra. “Karena hatiku hanya milikmu, Babe. Sekeras apapun aku berusaha melupakanmu, sekeras apapun aku mencoba bangkit. Nyatanya hati ini masih ada namamu di sana. Kembalilah denganku, Babe. Menikahlah denganku.” pinta Darren dengan sepenuh hati mengharapkan Sandra bersedia menjadi miliknya dalam sebuah pernikahan yang sah.
Sandra justru tertawa terbahak. Tawa yang sulit diartikan oleh Darren. “Aku tidak mau menjadi madu, gadis gendut itu.”
Seketika Darren menghela napasnya. “Menikahlah denganku, Babe. Jangan hiraukan gadis gendut itu. Pernikahan ini sama sekali tidak ada artinya untukku. Apa kamu tidak tahu jika hanya kamu yang aku cintai?” ucap Darren sembari mengusap rambut Sandra dan mendaratkan ciuman di keningnya.
Dengan cepat Sandra menggelengkan kepalanya. “Jika aku harus menikah denganmu, aku tidak mau menjadi istri nomor dua. Seharusnya aku yang hari ini berdiri di sampingmu. Mendampingimu di atas pelaminan yang berhias bunga tulip dan peony itu tadi. Betapa terlukanya aku, melihatmu bersanding dengan gadis lain. Jika gadis itu memang berkelas aku tidak merasa masalah, tetapi kamu justru menikahi gadis seperti itu. Apa kamu sedang bercanda?”
Lagi-lagi Darren hanya bisa menghela napasnya, sungguh dia tercekat dengan pertanyaan dari Sandra. Akan tetapi, kebanyakan orang di luar sana akan mengira bahwa dia sedang bercanda dengan menikahi gadis yang gemuk dan sama sekali tidak menarik. Benar-benar seorang gadis yang tidak layak bersanding dengan Darren Jaya Wardhana. Namun, apa mau dikata semua telah terjadi.
“Mau bagaimana lagi, Babe. Dia adalah gadis pilihan Papaku. Aku tidak tahu apa yang sudah gadis itu lakukan, sehingga Papa bersikeras menikahkanku dengannya. Mungkinkah di kehidupan sebelumnya, gadis itu sudah berjasa menyelamatkan dunia layaknya Wonder Woman, sehingga Papa bersikeras menikahnya putra tunggalnya dengan gadis seperti itu. Aku juga tidak habis pikir.” ucap Darren dengan menyugar rambutnya. Nampak raut wajah penuh frustasi di dalam wajahnya.
Sandra kemudian tersenyum. “Selanjutnya apa yang akan kau lakukan dengan gadis itu?” tanyanya sembari mendongak memandang wajah Darren.
Senyuman Iblis tiba-tiba muncul di sudut bibir seorang Darren. “Apa akan membuat dia menderita. Tidak akan kuberikan pernikahan yang indah dan mudah, dia yang sudah menghancurkan diriku dan aku akan membalasnya.” ucap Darren dengan nada penuh penekanan.
...🍁🍁🍁...
Keesokan paginya Darren pulang menuju apartemennya. Tanpa sepengetahuannya, rupanya Kanaya sudah terlebih dahulu berada di apartemennya. Salah satu apartemen berkelas yang berada di kawasan elite Ibukota.
Betapa terkejutnya Darren melihat gadis yang semalam dia nikahi dan tinggalkan begitu saja, kini sudah berada di dalam apartemennya.
“Hei Kalkun, sedang apa kamu di sini?” tanya Darren begitu dia memasuki apartemennya. Pria itu memincingkan matanya melihat Kanaya.
“Aku diantar Mama ke sini tadi pagi.” sahut Kanaya.
Kanaya melihat Darren, mengamati pria yang sudah resmi menjadi suaminya itu dari atas hingga ke bawah. Namun, sorot matanya terhenti saat melihat tanda merah terpampang jelas di leher Darren. Sebagai wanita dewasa, sudah pasti Kanaya tahu bahwa itu adalah kissmark.
Dalam diam, Kanaya mengepalkan tangannya. Darren menghabiskan malam pertama pernikahannya justru bersama wanita lain. “Dasar pria berengsek. Aku tidak akan tinggal diam, Darren. Aku akan membalas perbuatanmu. Aku bukan seorang gadis yang akan diam saja saat kau menginjak-injak harga diriku. Kamu yang sudah menjadikanku sebagai seorang istri yang tersakiti. Kau akan membayar mahal untuk semua ini.” Kanaya berkata dalam hatinya. Dia berjanji tidak akan menjadi wanita lemah, dia berketetapan untuk membalas setiap perlakuan buruk suaminya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 295 Episodes
Comments
Yus Warkop
dulu sempat baca awalnya gak di lanjut karena keburu nyeri fi dda, sekarang penasaran karena lihat kanaya bangkit mau lawan , semabgat deh ayo kanaya bareng aku balas sakit hatimu aku bantu dngan do'a
2023-12-18
0
Juliana Nana09
semangat untuk membalaskan dendam mu
2023-09-13
0
Toni Tini
mampir kesini kok kasihan sm kanaya , berubahlah kanaya.. biar ngk diece daren
2023-08-29
0