5. Haruskah Aku Melangkah?

“Ningrum, Kirana mana sih?” tanya Lucy yang sejak pagi tidak melihat di mana sahabatnya itu berada.

“Hari ini kan Keenan berangkat ke Bali. Ya wajarlah dia nggak ada di sini. Kan dia juga udah bilang di grup, dia hari ini mau ke rumah Keenan,” kata Ningrum.

“Oh iya aku lupa,” kata Lucy sambil menepuk jidat.

...***...

“Bawaanmu dikit amat ay?” tanya Kirana yang duduk di atas kursi yang biasa Keenan pakai untuk belajar.

“Emang aku harus bawa apa? Baju ganti udah, alat mandi udah, semir sepatu, sandal jepit. Selesai,” kata Keenan yang sedang menata kopernya.

“Ya nggak mau bawa apa gitu, skin care kek atau apa,” kata Kirana.

“Ada sih satu yang pengen aku bawa, tapi nggak bisa,” kata Keenan.

“Apaan?”

“Kamu.”

Kirana tersipu. Akhir-akhir ini Keenan sering melontarkan kata-kata manis. Dia yang tidak begitu suka memperlihatkan kemesraan dimuka umum juga mulai biasa memperlihatkannya. Dia bahkan tidak segan membelikan phone case yang sepasang dengan miliknya dan dia berikan pada Kirana. Seakan-akan dia memang ingin mengumumkan hubungannya dengan Kirana.

“Keenan, Kirana, kalau sudah selesai beres-beresnya sini turun kita sarapan bareng-bareng dulu,” panggil Bunda dari lantai satu.

“Ya Bunda…,” jawab Keenan dan Kirana bersamaan.

Keduanya turun, setelah memastikan semua keperluan Keenan sudah rapi di dalam koper, Keenan menenteng tas ranselnya dan menyeret kopernya ke bawah sedangkan Kirana mengikuti di belakang sambil membawakan jaket yang nanti akan dibawa oleh Keenan.

“Nah ini pengantin barunya udah turun. Bi, sini Bi kita makan dulu,” panggil Mbak Ayu pada suaminya.

“Bun, ini lumpia yang nggak ada cabenya yang mana?” tanya Keenan melihat dua piring lumpia buatan Bunda tergeletak di atas meja.

“Yang di piring putih punya Kirana,” kata Bunda.

“Banyak amat Bunda, Kirana mah makan 2 atau 3 cukup nggak perlu sebanyak ini,” kata Kirana.

“Sisanya kan bisa kamu bungkus di bawa pulang,” kata Bunda pada Kirana, calon menantunya.

Hari ini Keenan akan berangkat ke Bali untuk mengikuti Pimnas yang merupakan ajang bergengsi untuk mahasiswa di seluruh Indonesia dan Keenan diberi kehormatan untuk bisa mewakili kampus kebanggaannya ke perlombaan itu. Dua orang tim yang mewakili kampus akan berangkat ke Universitas Udayana bersama-sama. Mereka sudah janjian untuk bertemu di bandara.

Ayah, Bunda, dan Kirana mengantar Keenan ke bandara selesai sarapan. Sesampainya di sana, Kirana langsung berjalan menuju ke salah satu tenant yang menjual boba dan dia membeli satu gelas matcha milk tea boba ice ukuran large.

“Kirana minum es segitu banyak apa nggak batuk Ki?” tanya Bunda.

“Dia emang aneh Bun, lidahnya mati rasa kali. Itu kalau Bunda nyobain esnya Kirana juga nggak akan doyan,” kata Keenan.

“Ledekin aja terus. Sebel banget sih. Ayah, Keenan tuh nyebelin banget sih,” kata Kirana mengadu pada Ayahnya Keenan yang hanya bisa tertawa. Pasalnya beliau melihat sendiri, Keenan beberapa waktu lalu minta esnya Kirana.

Setelah menunggu sekitar 30 menit, akhirnya seluruh rombongan berkumpul dan mulai check in. Ayah, Bunda, dan Kirana masih menunggu sampai pesawat Keenan lepas landas baru ketiganya keluar dari area bandara. Kirana yang gabut akhirnya memajukan duduknya agar dia bisa melihat jalan melalui celah antara kursi kemudi dan kursi yang diduduki Bunda di sebelah kiri.

“Kirana, katanya cafe kamu mau grand opening, kapan sayang?” tanya Bunda.

“Hari Sabtu Bun,” jawab Kirana.

“2 hari lagi dong berarti?” tanya Ayah.

“Iya Ayah.”

“Sayang banget Keenan nggak bisa datang,” kata Bunda.

“Nggak papa Bun habis cafe ini kan aku bukanya joinan sama temen, nggak enak kalau mau diundur cuma biar Keenan bisa dateng,” kata Kirana.

“Nanti Ayah sama Bunda saja yang datang mewakili Keenan, nggak papa kan?”

“Nggak papa banget Yah, nanti Kirana traktir deh. Buat Ayah sama Bunda pesan apa aja gratis, asal datangnya pas grand opening, he…, he…,” kata Kirana lagi.

...***...

Ayah dan Bunda memenuhi janji mereka untuk datang ke grand opening YellowSun cafe rintisan Lucy, Kirana, dan Ningrum. Dalam acara grand opening itu banyak teman-teman mereka yang datang, juga kedua orang tua dari Ningrum, Lucy, dan Kirana. Tidak ketinggalan Ayah dan Bundanya Keenan juga datang. Beberapa ada juga yang mengirim karangan bunga sebagai ucapan selamat. Sebagai ceremonial, Kirana, Lucy, dan Ningrum memutuskan untuk menanam sebuah pohon di depan cafe mereka selain mereka juga melakukan acara potong pita dan tumpengan.

Hari itu pelanggan tidak berhenti berdatangan. Lucy dan Ningrum sibuk menyiapkan seluruh pesanan dibantu dengan seorang waiters part time bernama Dimas. Kirana juga sesekali membantu jika urusan di meja kasir sudah beres. Selepas makan siang cafe sedikit lengang. Keluarga mereka juga sudah undur diri semua. Hanya ada 3 meja terisi dan 4 sisanya masih kosong saat ini.

Kirana baru selesai melayani meja 2 ketika sebuah mobil patroli terparkir di parkiran depan dan dua orang laki-laki berjalan keluar dari mobil itu. Kirana mengenali salah satunya sebagai Bang Raihan, sahabat kakaknya. Dia langsung berjalan membukakan pintu dan mempersilahkan tamu pentingnya itu untuk masuk.

“Silahkan Bang, mau pesan apa? All item diskon 50%,” kata Kirana.

“Rekomendasi dong. Best sellernya apa?” tanya Bang Raihan.

“Baru buka Bang, belum punya best seller lah. Eh tapi ada sih yang paling sering dipesan. Lucya set itu isinya ada random baby macaron sama latte, bisa request mau hangat atau ice, rainbow crepes cake kita juga enak. Kalau tidak begitu suka manis kami punya menu kebab, burger, atau pizza,” kata Kirana.

“Bro, lo yang bawa gue ke sini berarti lo yang traktirin gue kan?” tanya rekan Bang Raihan.

“Tenang. Udah pesen aja apa yang lo mau. Itung-itung ucapan selamat gue istri lo udah isi,” kata Bang Raihan.

“Nah gitu dong, sebagai teman se-letting lo harus peduli sama gue,” katanya lagi.

“Aku pesan beef kebab plus telur sama summer ice ya,” rekan Bang Raihan menyebutkan pesanan.

“Abang pesan burger no cheese saja sama americano,” kata Bang Raihan.

Kirana langsung mencatat pesanan kemudian kembali ke meja bar untuk menyerahkan pesanan itu pada Ningrum agar bisa langsung dia buat. Setelah Ningrum masuk ke dapur, Kirana langsung berdiri di depan mesin kopi. Beberapa waktu lalu dia mendapatkan sertifikat barista makanya urusan perkopian menjadi tugas Kirana. Tangannya bergerak lincah membuatkan kopi pesanan Bang Raihan. Kirana juga membuatkan summer ice dan setelah pesanan siap dia bawa ke meja tempat Bang Raihan dan rekannya duduk.

Selesai sudah tugasnya, dia kembali ke meja kasir dan langsung membuka handphonenya. Dia sedang mencari informasi tentang kejuaraan pimnas yang diikuti Keenan tapi bukannya dia mendapatkan informasi, sudah lebih dulu dia tahu dari akun sosial medianya yang di tag dalam postingan Keenan yang terbaru.

Postingan itu berisi foto Keenan yang mengenakan almamaternya dengan medali perak dikalungkan di leher juga sebuah piala besar di hadapannya. Keenan menggenggam secarik kertas bertuliskan “Kirana, selamat ya atas grand opening cafemu. Maaf aku nggak datang tapi semoga ini bisa mengobati kekecewaanmu, I Love You”. Begitu melihatnya Kirana berjingkrak. Dia senang bukan main. Lucy yang tadinya sedang mencuci piring saja sampai ikut berjingkrak karena melihat postingan itu.

Ningrum belum sempat memeluk sahabatnya, dia masih memiliki tugas untuk mengantar pesanan Bang Raihan ke mejanya. Bang Raihan bisa melihat rona bahagia di wajah Kirana makanya Bang Raihan menanyakan apa yang sedang terjadi pada Ningrum.

“Keenan juara 2 di pimnas Bang, dan dia barusan nge-tag Kirana di postingan terbarunya, nih…,” kata Ningrum sambil memperlihatkan foto yang menjadi alasan bahagianya Kirana saat ini.

“Keenan ikut pimnas? Selamat ya, sampaikan salamku juga untuk Keenan kalau dia ke sini,” kata Bang Raihan dengan senyum yang agak dipaksakan.

Selepasnya dari cafe, Raihan hanya diam. Dia dan rekannya masih melanjutkan patroli namun Raihan seperti sudah setengah hati melakukannya. Rekannya itu sadar dengan perubahan Raihan, makanya dia bertanya.

“Bro, lo kenapa sih?”

“Kepo amat lo,” jawab Raihan.

“Lo keliatan nggak suka waktu liat cewek di cafe tadi dapat pesan cinta dari pacarnya. Lo suka sama tuh cewek?” tanya rekan Raihan.

“Apaan sih, kagak. Random amat lo jadi orang,” kata Raihan.

“Lo nggak bakal bisa bohongin gue Han. Bilang aja lo suka, tapi lo telat karena dia udah jadi punya orang. True or true?”

“Lo kenal Adnan nggak?”

“Adnan Dzaki maksud lo?”

“Iya. Adnan Dzaki yang sekarang tugas di Surabaya. Cewek itu adeknya Adnan. Namanya Kirana,” kata Raihan membuat rekannya kaget.

“Waw. Tiati lo, salah melangkah dikit aja lo bisa musuhan sama si Adnan. Kalau udah bahas soal keluarganya dia bisa jadi garang banget dan gue yakin lo nggak akan mau berurusan sama Adnan Dzaki,” kata Raihan.

“Itulah kenapa gue takut melangkah…,” kata Raihan sambil menghela nafasnya kasar. Mau bagaimana lagi, dia memang tidak bisa melakukan apapun sekarang.

Episodes
1 1. Keluarga Pak Bagus
2 2. Kemah
3 3. Cemburu
4 4. Janji dan Pengakuan
5 5. Haruskah Aku Melangkah?
6 6. Kepulangan Keenan
7 7. Impianku dan Impianmu
8 8. Cemburu (lagi)
9 9. Nggak Betah Jadi Pacar
10 10. Engagement Day
11 11. Kehancuran
12 12. Kondisi Yang Mulai Membaik
13 13. Keputusan Berat Keenan
14 14. Pesta Ulang Tahun
15 15. Kedatangan Raihan
16 16. Pilihan Hati
17 17. Antara Ya dan Tidak
18 18. Ketetapan Hati
19 19. Prasyarat
20 20. Kembalinya sang Masa Lalu
21 21. Undangan Untuk Mantan
22 22. Curhatan Mama
23 23. Pernikahanku
24 24. Keinginan Yang Tertunda
25 25. Bukan Ini Yang Kumau
26 26. Pengakuan Raihan
27 27. Pertemuan Yang Tidak Terduga
28 28. Sedikit Memaksa
29 29. Dandelion
30 30. Godaan Pengantin Baru
31 31. Pengakuan Adnan
32 32. Kenyataan
33 33. Rumah Lucy
34 34. Tingkah Aneh
35 35. Pertemuan
36 36. Kecurigaan
37 37. Adnan Homesick
38 38. Baikan
39 39. Istri yang Manja
40 40. Hai Keenan
41 41. Seharusnya Bahagia
42 42. Kebanggaan Papa
43 43. Papa Keren
44 44. Pertemuan Setelah Sekian Lama
45 45. Kesalahpahaman
46 46. Perubahan Keadaan
47 47. Demi yang Terkasih
48 48. Mengikhlaskan
49 49. Kepergian dan Kehadiran
50 50. Laki-laki Brengsek
51 51. Amira Dhananjaya Yumna
52 52. Kalau Sudah Cinta Bisa Apa
53 53. Pertemuan Bak Takdir
54 54. Orang Baru
55 55. Panggil Saja Papa
56 56. Bismillah Berjuang
57 57. Aa Galih
58 58. Adnan dan Lucy
59 59. Doa Tak Terucap
60 60. Grizzly Bear
61 61. Ayah Untuk Amira
62 62. Antara Iya dan Tidak
63 63. Nikah
64 64. Takut Untuk Patah
65 65. Keraguan Kirana
66 66. Kondisi Amira
67 67. Pengakuan yang Tiba-tiba
68 68. Dengan Maksud Berkenalan
69 69. Kesedihan Mama
70 70. Hampir Ingkar
71 71. Kecurigaan
72 72. Masa Lalu Terkuak
73 73. Penjelasan
74 74. Seberat Baret Biru
75 75. Nasehat Bapak
76 76. Penyesalan
77 77. Menyusul
78 78. Cinta Pertama Galih
79 Maaf Pembacaku Semua
80 79. Orang Tua Gina
81 80. Siapa Gadis Itu
82 81. Kembali Ke Jogja
83 82. Kutunggu Kamu Datang
84 83. Bangga
85 84. Salam Kenal Kembali
86 85. Berkunjung ke Calon Mertua
87 87. Kan Kujaga Dia Untukmu
88 88. Terima Kasih Kirana
89 89. Anggota Keluarga Baru
90 90. Perasaan Bersalah
91 91. Kusut
92 92. Galau
93 93. Malu
94 94. Kabar Soal Mama
95 95. Maaf dari Mama
96 96. Bencana yang Datang Kembali
97 97. Long Time No See, Kirana
98 98. Dia Mengingatmu
99 99. Pergi Bertugas
100 100. Ketika Tugas Memanggil
101 101. Ini Peringatan Bukan Ancaman
102 102. Mama Pasti Bisa
103 103. Bachtiar Panji
104 104. Orang Tua Bang Raihan
105 105. Cemas
106 106. Gelisah
107 107. Jujur Ingin Melupakan
108 108. Datang Lagi
109 109. Meledak
110 110. Sumpah Janji
111 ADA YANG BARU LHOO
Episodes

Updated 111 Episodes

1
1. Keluarga Pak Bagus
2
2. Kemah
3
3. Cemburu
4
4. Janji dan Pengakuan
5
5. Haruskah Aku Melangkah?
6
6. Kepulangan Keenan
7
7. Impianku dan Impianmu
8
8. Cemburu (lagi)
9
9. Nggak Betah Jadi Pacar
10
10. Engagement Day
11
11. Kehancuran
12
12. Kondisi Yang Mulai Membaik
13
13. Keputusan Berat Keenan
14
14. Pesta Ulang Tahun
15
15. Kedatangan Raihan
16
16. Pilihan Hati
17
17. Antara Ya dan Tidak
18
18. Ketetapan Hati
19
19. Prasyarat
20
20. Kembalinya sang Masa Lalu
21
21. Undangan Untuk Mantan
22
22. Curhatan Mama
23
23. Pernikahanku
24
24. Keinginan Yang Tertunda
25
25. Bukan Ini Yang Kumau
26
26. Pengakuan Raihan
27
27. Pertemuan Yang Tidak Terduga
28
28. Sedikit Memaksa
29
29. Dandelion
30
30. Godaan Pengantin Baru
31
31. Pengakuan Adnan
32
32. Kenyataan
33
33. Rumah Lucy
34
34. Tingkah Aneh
35
35. Pertemuan
36
36. Kecurigaan
37
37. Adnan Homesick
38
38. Baikan
39
39. Istri yang Manja
40
40. Hai Keenan
41
41. Seharusnya Bahagia
42
42. Kebanggaan Papa
43
43. Papa Keren
44
44. Pertemuan Setelah Sekian Lama
45
45. Kesalahpahaman
46
46. Perubahan Keadaan
47
47. Demi yang Terkasih
48
48. Mengikhlaskan
49
49. Kepergian dan Kehadiran
50
50. Laki-laki Brengsek
51
51. Amira Dhananjaya Yumna
52
52. Kalau Sudah Cinta Bisa Apa
53
53. Pertemuan Bak Takdir
54
54. Orang Baru
55
55. Panggil Saja Papa
56
56. Bismillah Berjuang
57
57. Aa Galih
58
58. Adnan dan Lucy
59
59. Doa Tak Terucap
60
60. Grizzly Bear
61
61. Ayah Untuk Amira
62
62. Antara Iya dan Tidak
63
63. Nikah
64
64. Takut Untuk Patah
65
65. Keraguan Kirana
66
66. Kondisi Amira
67
67. Pengakuan yang Tiba-tiba
68
68. Dengan Maksud Berkenalan
69
69. Kesedihan Mama
70
70. Hampir Ingkar
71
71. Kecurigaan
72
72. Masa Lalu Terkuak
73
73. Penjelasan
74
74. Seberat Baret Biru
75
75. Nasehat Bapak
76
76. Penyesalan
77
77. Menyusul
78
78. Cinta Pertama Galih
79
Maaf Pembacaku Semua
80
79. Orang Tua Gina
81
80. Siapa Gadis Itu
82
81. Kembali Ke Jogja
83
82. Kutunggu Kamu Datang
84
83. Bangga
85
84. Salam Kenal Kembali
86
85. Berkunjung ke Calon Mertua
87
87. Kan Kujaga Dia Untukmu
88
88. Terima Kasih Kirana
89
89. Anggota Keluarga Baru
90
90. Perasaan Bersalah
91
91. Kusut
92
92. Galau
93
93. Malu
94
94. Kabar Soal Mama
95
95. Maaf dari Mama
96
96. Bencana yang Datang Kembali
97
97. Long Time No See, Kirana
98
98. Dia Mengingatmu
99
99. Pergi Bertugas
100
100. Ketika Tugas Memanggil
101
101. Ini Peringatan Bukan Ancaman
102
102. Mama Pasti Bisa
103
103. Bachtiar Panji
104
104. Orang Tua Bang Raihan
105
105. Cemas
106
106. Gelisah
107
107. Jujur Ingin Melupakan
108
108. Datang Lagi
109
109. Meledak
110
110. Sumpah Janji
111
ADA YANG BARU LHOO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!