Ashgard : Ambisi Dan Tujuan

Ashgard : Ambisi Dan Tujuan

Pagi yang Indah #1

"Selamat pagi!" ucapan penyambut hari yang didapatkan oleh Berlin melalui orang spesialnya. Nadia menyambut harinya dengan ceria seraya mengulas senyuman termanisnya.

"Ayo sarapan! Aku sudah menyiapkan menu kesukaanmu, loh!" seru Nadia seraya menarik tangan Berlin untuk berjalan keluar dari kamar.

"Hehe, iya, iya," ucap Berlin mengikuti langkah kaki Nadia.

Sesampainya di ruang makan. Terdapat beberapa menu kesukaan Berlin yang sudah tersaji dan sangat mengundang untuk disantap. Berlin pun segera duduk dan bersiap menyantap sarapan yang sudah disajikan oleh istrinya itu.

Ketika sarapan bersama Nadia. Pandangan Berlin seolah tak bisa lepas memandangi Nadia yang duduk di hadapannya. Meski baru tiga bulan berlalu sejak acara pernikahannya digelar. Dirinya masih merasa tidak menyangka akan menjalani kehidupan bersama seorang wanita yang ia impikan.

"Kalau makan tuh fokus ke makanan! Kenapa malah fokus ke aku?" cetus Nadia menyadari hal tersebut dan lalu melanjutkan menyantap makanan pada piringnya.

Berlin hanya tersenyum, lalu ia melanjutkan sarapannya dan segera menyelesaikannya. Setelah selesai, ia pun segera membawa piring bekasnya menuju ke tempat cuci piring lalu membersihkan piringnya di sana.

"Semalam bagaimana dengan pekerjaanmu? Apakah semuanya lancar?" tanya Nadia menghampiri Berlin dari belakang dengan membawa piring bekasnya.

"Rumit," jawab Berlin menoleh dan mengambil piring bekas Nadia lalu mencucinya. Sedangkan Nadia mengambil piring-piring yang selesai dicuci Berlin, lalu menatanya pada rak khusus peralatan makan.

"Kami masih proses untuk menyelesaikan kasus Nicolaus. Di sisi lain, muncul Clone Nostra yang disinyalir memiliki hubungannya dengan menghilangnya Nicolaus pada kekacauan itu." Seraya mencuci piring-piring tersebut. Berlin mencurahkan isi hatinya soal rumitnya pekerjaan yang saat ini sedang ia hadapi.

Nadia tampak mendengarkan dan menyimak semua curahan itu dengan saksama. Ia tahu betapa beratnya pekerjaan itu. Karena dahulu dirinya pernah menjalani pekerjaan tersebut. Meskipun, dahulu dirinya hanyalah berperan sebagai anggota yang siap bertugas sesuai dengan perintah atasan.

"Ditambah lagi ... Clone Nostra adalah salah satu sindikat besar yang sungguh sulit untuk digali informasinya," lanjut Berlin setelah menyelesaikan semua cucian piringnya.

"Yang terpenting kamu harus berhati-hati ...! Mendengarmu mengatakannya, itu membuatku tahu kalau mereka kelompok yang sangat berbahaya," ucap Nadia seraya menatap khawatir Berlin.

Berlin tersenyum dan berkata, "tenanglah, aku akan selalu baik-baik saja selama ada kamu di sisiku," ucapnya seraya mengusap lembut kepala milik Nadia.

Sedangkan Nadia tampak tersenyum dan senang ketika mendapat perlakuan tersebut. "Aku akan selalu ada untukmu!" ucap Nadia dengan spontan, dan seketika membuatnya malu sendiri dengan ucapannya.

Berlin hanya diam dan tersenyum menyaksikan kekasihnya itu tersipu dengan ucapannya sendiri. "Sudahlah, aku ingin bersiap-siap dahulu," ucap Berlin lalu berjalan kembali menaiki tangga menuju ke kamar.

5 menit kemudian.

Setelah selesai bersiap. Berlin pun kembali turun dengan baju santai berwarna hitam yang ia kenakan, dan jaket biru identitas Ashgard yang ia bawa pada satu tangannya.

"Apa semuanya sudah? Jangan sampai ada yang tertinggal, loh!" ucap Nadia saraya merapikan baju Berlin ketika berada di ruang tamu

"Aku 'kan bukan bekerja di kantor, jadi barang bawaanku tidak terlalu banyak," ujar Berlin lalu tersenyum pada Nadia yang saat ini berdiri sangat dekat di hadapannya.

"Lagipula, menurutku kamu tidak cocok kalau memakai kemeja atau seragam ala kantoran," ucap Nadia seraya menatap lelakinya itu.

"Ya, memang seperti itulah diriku," sahut Berlin sembari mengambil pistol yang tergeletak di atas meja, dan lalu menyimpannya pada saku pistol miliknya.

"Um ... apakah kamu hari ini akan pulang malam?" tanya Nadia menatap dalam-dalam lelakinya.

"Sepertinya tidak, tetapi nanti akan ku kabari. Memangnya kenapa? Kamu takut sendirian di rumah?" jawab Berlin lalu mengembalikannya dengan pertanyaan.

Mulut Nadia tiba-tiba mengerucut dan menjawab, "mana ada aku takut sendirian! Dari dahulu pun sebelum sama kamu, aku sudah sering sendiri, kok!" jawabnya ketus, namun justru tampak lucu di mata Berlin.

"Hanya saja, aku ...," Nadia tiba-tiba berhenti berbicara dan menundukkan kepalanya, "aku ingin makan malam bersamamu," lanjutnya seraya tertunduk menyembunyikan wajahnya yang sudah merona.

Berlin tersenyum lembut melihat sikap malu-malu tersebut, "baiklah, pasti akan ku usahakan untuk pulang cepat!" ucapnya.

"Benarkah?!" sahut Nadia bersemangat sembari menatap Berlin dengan tatapan berbinar.

"Iya, sayang," jawab Berlin seraya mengulas senyum.

"Ya sudah, aku izin pamit berangkat, ya?" lanjut Berlin saat berjalan menuju teras rumah.

Nadia mengangguk dan menjawab, "iya, hati-hati ...!" seraya mengulas senyumnya. Sebelum berangkat. Berlin tiba-tiba mencium keningnya, dan lalu berjalan menuju mobilnya yang sudah siap di halaman rumah.

.

~

.

Berkendara dengan mobil beroda enam yang digunakan Ashgard sehari-hari untuk berkegiatan. Berlin dapat menyaksikan serta merasakan betapa damainya perkotaan yang ramai dengan orang-orang yang sibuk. Kebetulan kondisi lalu lintas pagi itu cukuplah padat, alhasil mobil yang dikendarai Berlin harus terhenti beberapa kali karena mengalami kemacetan.

Semenjak kekacauan yang dibuat oleh salah satu sindikat bernama Mafioso yang terjadi sekitar lima bulan yang lalu. Kini keadaan kota telah kembali normal dan damai tanpa adanya kekacauan yang sama.

Dari pihak keamanan pun terus berusaha untuk meningkatkan keamanan kota agar kejadian seperti kekacauan itu tidak terulang lagi. Bahkan pihak kepolisian juga terus melakukan peningkatan keamanan di tiga wilayah berbeda yang mencakup Kota Metro, Shandy Shell, dan Paletown.

Namun, menurut Berlin sendiri. Kedamaian tersebut masih sangat rentan karena kejahatan yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu.

Ketika mobil yang ia kendarai terjebak di kemacetan. Berlin dapat menyaksikan orang-orang di sekitarnya yang tampak sibuk dengan kesibukan mereka masing-masing. Orang-orang kantor yang tampak terburu-buru masuk kantor karena takut terlambat, kurir yang tampak berhati-hati ketika menuju ke rumah pelanggan untuk mengantarkan barang, dan loper koran yang tampak sibuk untuk membagikan surat kabar yang ia bawa ke rumah-rumah pelanggan.

Di pagi itu, banyak juga anak-anak sekolah yang bersepeda di pinggir jalan. Mereka tampak sangat bersemangat untuk menuntut ilmu demi mengejar impian serta cita-cita mereka.

"Ku harap ini berlangsung lama ..., atau bahkan selamanya," gumam Berlin setelah menyaksikan berbagai kesibukan yang ada di sekelilingnya. Mereka semua tampak fokus pada kesibukan mereka masing-masing, tanpa adanya rasa takut dengan ancaman-ancaman kejahatan yang bisa saja datang sewaktu-waktu.

"Cek, cek, radio? Untuk teman-teman yang sedang berada di distrik barat, harap untuk lebih waspada dan berhati-hati! Karena sedang terjadi pengejaran di daerah sana."

Di tengah menyaksikan keramaian tersebut. Tiba-tiba saja Berlin mendengar suara yang ia kenal melalui radio miliknya. Suara tersebut adalah Kimmy.

"Baik, informasi diterima, kebetulan tadi sempat lewat depan mata," sahut Kent di radio.

"Apakah kita perlu bergabung untuk membantu aparat-aparat itu?" tanya Bobi di radio.

"Tidak perlu! Tidak ada kabar meminta bantuan, jadi tidak usah!" sahut Adam dengan nada yang terdengar tegas di radio.

Berlin mendengar semua komunikasi rekan-rekannya itu melalui radio komunikasi miliknya. "Ada saja kejadian di awal hari ini," batin Berlin seraya perlahan menggelengkan kepala dan menghela napas.

~

Tepat pada pukul 08:00 pagi. Berlin sampai di markas Ashgard miliknya. Sesampainya ia di sana, dirinya langsung disambut oleh beberapa rekannya. Tampak yang ada di sana hanyalah beberapa rekannya saja, dan tidak terlihat semuanya.

"Pagi, bos," sapa Kimmy menyambut kedatangan Berlin.

"Kalian sedang apa?" tanya Berlin sembari berjalan menuju ruang tengah.

"Kami sedang melanjutkan tugas kemarin malam," jawab Adam lalu memberikan lampiran yang berisikan sebuah catatan laporan.

Berlin menerima dan membaca catatan laporan tersebut. Semua yang berurusan dengan tugas semalam dicatat lengkap dalam catatan tersebut.

"Informasi tentang pengejaran di distrik barat, bagaimana?" tanya Berlin kepada Kimmy.

Kimmy sedikit terkejut karena ternyata Berlin mengetahui hal tersebut. "Aku mendapat laporan dari James polisi, kalau sedang ada pengejaran di distrik barat. Dari informasi yang kami terima, tersangka adalah pelaku perampokan mini market." Tanpa berbasa-basi, Kimmy langsung menjawab pertanyaan tersebut berdasarkan informasi yang ia terima langsung dari rekan polisi.

"Ciri-ciri pelaku? Apakah kau mendapatkan informasinya?" tanya Berlin kembali saat duduk pada sebuah sofa di ruang tengah.

"Ciri-ciri pelaku dua orang pria menggunakan jaket kulit, menggunakan masker wajah polos berwarna hitam, bersenjata api pistol, dan mengendarai mobil BMW M3 berwarna hijau tanpa plat nomor." Kimmy kembali menjawab pertanyaan tersebut berdasarkan informasi yang ia terima.

"Hmm, mobil yang cukup mewah untuk sekelas penjahat amatir," gumam Berlin seraya mengangguk dan tampak sedikit tersanjung ketika mendengar informasi tersebut.

.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Vie

Vie

mantap tor....
semangat terus...

2023-04-07

1

Y1

Y1

uwah 🔥

2022-07-19

0

Lee

Lee

My Ice Girl Saranghae hadir kak ..

2022-03-18

1

lihat semua
Episodes
1 Pagi yang Indah #1
2 Terlalu Khawatir #2
3 Penjara Federal #3
4 Hasil dari Interogasi #4
5 Berita Perampokan #5
6 Distrik Selatan Kota #6
7 Membayar Informasi #7
8 Bisnis #8
9 Transaksi Ilegal #9
10 "Hanya kau yang bisa" #10
11 Mengingat Pertemuan Pertama #11
12 Akhir Pekan #12
13 Hari yang Sangat Indah #13
14 Tentang Pulau #14
15 Sekelompok Bersenjata #15
16 Apapun Bisa Terjadi #16
17 Teringat Sesuatu Soal Kekacauan #17
18 Mengambil Wilayah #18
19 Sudut Kota #19
20 Orang-orang Gila #20
21 Salah Lawan #21
22 Bisnis Gelap #22
23 Satu Pekan yang Damai #23
24 Anak? #24
25 Bertemu Walikota #25
26 Masalah? #26
27 Kelompok Lain? #27
28 Red Rascals #28
29 Undangan Minum Teh? #29
30 Acara Minum Teh #30
31 Diskusi #31
32 Ada yang Lebih Penting? #32
33 Rencana untuk Pulau La Luna #33
34 Jaket Ungu #34
35 Rencana Dadakan #35
36 "Lah, sudah selesai?" #36
37 Kabar Bahagia. Bukan Rekayasa, 'kan? #37
38 Regu Khusus #38
39 Utara Pulau #39
40 West Entrance #40
41 Tempat yang Indah #41
42 Mencurigakan #42
43 Waktu untuk Sendiri #43
44 Petugas Kebersihan #44
45 Penguntit #45
46 Informasi yang Sangat Menarik #46
47 Mama?! #47
48 Keputusan yang Sulit Jika Diambil Sekarang #48
49 Si Kecil #49
50 Tujuan? #50
51 Distrik Komersial #51
52 Perampokan?! #52
53 Hanya Pengalihan #53
54 Makam Orang Kesayangan #54
55 Rekaman Tragedi Pembunuhan? #55
56 Memasuki Awal Permainan #56
57 Satu Langkah Tertinggal #57
58 Di Balik Bayangan #58
59 Dalang di Balik Tragedi #59
60 Pergerakan? #60
61 Pertemuan Antar Sekutu #61
62 Surat?! #62
63 Aku Ingin Berbicara Beberapa Hal #63
64 Garwig, Matrix, Gencatan Senjata #64
65 Ego #65
66 Apakah Tidak Ada Pilihan Lain? #66
67 Niat Terselubung #67
68 Memilih Orang Kepercayaan #68
69 Apakah Ada yang Kamu Takutkan? #69
70 Keberangkatan #70
71 Jalankan Rencana yang Sudah Ada! #71
72 Detik-detik #72
73 Permainan Dimulai! #73
74 Mundur Sejenak #74
75 Meledak-ledak #75
76 Mereka Penjajah #76
77 Pergerakan Malam #77
78 Malam yang Panjang #78
79 Memanfaatkan Alam #79
80 Sabotase #80
81 Lebih Baik Bersama #81
82 Kalah Jumlah! #82
83 Pengganggu Berhasil Dijauhkan #83
84 Ruang Bawah Tanah #84
85 Amarah, Dendam #85
86 Api #86
87 Panas, Sesak #87
88 Mereka Datang ...! #88
89 Pria Misterius #89
90 Kau ...?! #90
91 Situasi Buruk #91
92 Terima Kasih #92
93 Ini Belum Berakhir #93
94 Saudara? #94
95 Aku Pulang #95
96 Menemanimu, dan Selalu Bersamamu #96
97 Sosok Penting Dalam Rencana #97
98 Membocorkan Semuanya #98
99 Rencana yang Terbaca #99
100 Keinginan Walikota #100
101 Izinkan Aku Untuk Pergi Ke Sana #101
102 Prioritas #102
103 Hajar Mereka Semua! #103
104 Papa Janji! #104
105 Bukanlah Akhir ...! #105
106 Tak Berdaya #106
107 Keberadaan Berlin #107
108 Sebuah Kebenaran #108
109 Sebuah Harapan di Hadapan Jurang Kematian #109
110 Drone #110
111 Tak Takut! #111
112 Pergerakan #112
113 Bertahanlah! #113
114 Dia Adalah Kunci #114
115 Doa dan Harapan #115
116 Pihak Ketiga? #116
117 Siapa Pria Itu?! #117
118 Niat dan Kemauan #118
119 Dua Keuntungan Dalam Posisi yang Terdesak #119
120 Melawan, Melompat, atau Bertahan? #120
121 Incar Para Petinggi #121
122 Berdiam Diri dan Melihat? Itu Bukanlah Diriku! #122
123 Bantuan Tiba-tiba #123
124 Ngomelnya Nanti Saja ...! #124
125 Tangga Kematian #125
126 Bom Bunuh Diri #126
127 Menyerang Dari Titik Buta Musuh #127
128 Tiga Ledakan #128
129 Aliansi Clone Nostra #129
130 Gedung Terkuasai #130
131 Dua Petinggi yang Menghilang #131
132 Apakah Aku Orang yang Sepenting itu?! #132
133 Pulanglah Dengan Selamat ...! #133
134 Kebuntuan? #134
135 Selesaikan Keduanya, Maka Selesai Semuanya ...! #135
136 Yang Mengepung, Kini Terkepung #136
137 Ambisi dan Tujuan #137
138 Tak Terduga #138
139 Memanfaatkan Kesan Buruk yang Sudah Ada #139
140 Akhir CN #140
141 Kekosongan Kekuasaan #141
142 Dibubarkan? #142
143 Aku Pulang #143
144 Ini Bukan Mimpi, 'kan?! #144
145 Papa Baik-baik Saja? #145
146 Tersorot Media #146
147 Kesempatan Untuk Memperbaiki? #147
148 Merindukan Sesuatu? Namun Apa? #148
149 Ikan #149
150 Keluarga Kecil #150
151 Menjual Koleksi #151
152 Kediaman yang Hancur, Biaya #152
153 Diburu Wartawan #153
154 Nostalgia #154
155 Kedamaian Hati #155
156 Diterima #156
157 Penyesalan #157
158 Ramai Anak-anak #158
159 Alasan #159
160 Pesta Kecil yang Meriah #160
161 Sedikit Berbincang #161
162 Pertemuan di Sudut Kota #162
163 Pemulihan Situasi #163
164 Dokumen yang Diperlukan #164
165 Merencanakan, Mempersiapkan #165
166 Menyiapkan yang Diperlukan #166
167 Perjalanan #167
168 Nyinyir #168
169 Bersih #169
170 Momen Tidak Tepat! #170
171 Jalan-jalan #171
172 Banyak yg Harus Ditaati #172
173 Tunduk dan Patuh? #173
174 Mengkhianati Pendirian Demi Uang? #174
175 Satu Pekan Berlalu #175
176 Pro dan Kontra #176
177 Ashgard #177
178 Prosedur Pengamanan #178
179 Lokasi Sudah Diberikan #179
180 Markas Baru Ashgard #180
181 Fasilitas dan Jaminan #181
182 Jadwal Bertugas #182
183 Memikirkan Berbagai Kemungkinan #183
184 Tiga Hari Persiapan #184
185 Berkas Tugas #185
186 Hitam di Atas Putih #186
187 Bulan Ketujuh #187
188 Hari Pertama Persiapan #188
189 Terbagi #189
190 Dua Wilayah Berbeda #190
191 Pistol Perak #191
192 Tamu #192
193 Peran Untukmu #193
194 Pelabuhan #194
195 Kau Tetap Keluargaku #195
196 Tanda Tangan Kontrak #196
197 Kontra #197
198 Maaf, Aku Merahasiakannya #198
199 Hari Kedua Persiapan #199
200 Sedikit ... Masalah #200
201 Buku Informasi #201
202 Si Kecil Aktif Sekali #202
203 Hanya Kau yang Bisa Kami Andalkan #203
204 Selesai Periksa #204
205 Buku Catatan #205
206 Kerjasama yang Diperlukan #206
207 Pertemuan Mendadak #207
208 Tidak Perlu Mengubah, Cukup Menambah #208
209 Hanya Ancaman Ringan #209
210 Pantauan Kamera Pengawas Tengah Malam #210
211 Bola Basket #211
212 Bersantai Sedikit Lagi #212
213 Bola Basket #213
214 Nama Baru yang Muncul #214
215 Pertandingan Di Hari Terakhir Persiapan #215
216 Jawaban Dari Pertanyaan Sebelumnya #216
217 Alasan, Tujuan, dan Hadiah Sebenarnya #217
218 Tidak Bisa Tidur #218
219 Deras #219
220 Tugas, Risiko, Tanggung Jawab #220
221 Take Command #221
222 Terbagi Empat Tim #222
223 Telah Siap Di Posisi #223
224 Ambisi dan Ego #224
225 Terkendali, Untuk Saat ini #225
226 Memasuki Empat Wilayah #226
227 Sebuah Pola #227
228 Pengacau Rencana? #228
229 Rencana #229
230 Terliput #230
231 Siap Sergap #231
232 Putih, Ungu #232
233 Serius Dengan Rencana Ini? #233
234 Clone Nostra dan Cassano?! #234
235 Kacau, Amarah, Hasrat #235
236 Pihak Keempat #236
237 Merah, Ungu, Putih #237
238 Posisi yang Diuntungkan! #238
239 Serangan Dari Arah Lain #239
240 Kelompok Pertama Selesai #240
241 Bantuan Dari Siapa?! #241
242 Biarkan Mereka Sejenak #242
243 Situasi Tenang #243
244 Situasi Terambil Alih #244
245 Keputusan Persidangan #245
246 Gerimis Tenang #246
247 Tugas Selesai. #247
248 Bayaran yang Sepadan Dengan Risiko #248
249 Menjadi Pertanyaan Publik #249
250 Asumsi Publik #250
251 Menenggelamkan Pemberitaan #251
252 Hari Berikutnya #252
253 Kenangan #253
254 Kasus Terselesaikan (END) #254
255 Bonus Chapter
Episodes

Updated 255 Episodes

1
Pagi yang Indah #1
2
Terlalu Khawatir #2
3
Penjara Federal #3
4
Hasil dari Interogasi #4
5
Berita Perampokan #5
6
Distrik Selatan Kota #6
7
Membayar Informasi #7
8
Bisnis #8
9
Transaksi Ilegal #9
10
"Hanya kau yang bisa" #10
11
Mengingat Pertemuan Pertama #11
12
Akhir Pekan #12
13
Hari yang Sangat Indah #13
14
Tentang Pulau #14
15
Sekelompok Bersenjata #15
16
Apapun Bisa Terjadi #16
17
Teringat Sesuatu Soal Kekacauan #17
18
Mengambil Wilayah #18
19
Sudut Kota #19
20
Orang-orang Gila #20
21
Salah Lawan #21
22
Bisnis Gelap #22
23
Satu Pekan yang Damai #23
24
Anak? #24
25
Bertemu Walikota #25
26
Masalah? #26
27
Kelompok Lain? #27
28
Red Rascals #28
29
Undangan Minum Teh? #29
30
Acara Minum Teh #30
31
Diskusi #31
32
Ada yang Lebih Penting? #32
33
Rencana untuk Pulau La Luna #33
34
Jaket Ungu #34
35
Rencana Dadakan #35
36
"Lah, sudah selesai?" #36
37
Kabar Bahagia. Bukan Rekayasa, 'kan? #37
38
Regu Khusus #38
39
Utara Pulau #39
40
West Entrance #40
41
Tempat yang Indah #41
42
Mencurigakan #42
43
Waktu untuk Sendiri #43
44
Petugas Kebersihan #44
45
Penguntit #45
46
Informasi yang Sangat Menarik #46
47
Mama?! #47
48
Keputusan yang Sulit Jika Diambil Sekarang #48
49
Si Kecil #49
50
Tujuan? #50
51
Distrik Komersial #51
52
Perampokan?! #52
53
Hanya Pengalihan #53
54
Makam Orang Kesayangan #54
55
Rekaman Tragedi Pembunuhan? #55
56
Memasuki Awal Permainan #56
57
Satu Langkah Tertinggal #57
58
Di Balik Bayangan #58
59
Dalang di Balik Tragedi #59
60
Pergerakan? #60
61
Pertemuan Antar Sekutu #61
62
Surat?! #62
63
Aku Ingin Berbicara Beberapa Hal #63
64
Garwig, Matrix, Gencatan Senjata #64
65
Ego #65
66
Apakah Tidak Ada Pilihan Lain? #66
67
Niat Terselubung #67
68
Memilih Orang Kepercayaan #68
69
Apakah Ada yang Kamu Takutkan? #69
70
Keberangkatan #70
71
Jalankan Rencana yang Sudah Ada! #71
72
Detik-detik #72
73
Permainan Dimulai! #73
74
Mundur Sejenak #74
75
Meledak-ledak #75
76
Mereka Penjajah #76
77
Pergerakan Malam #77
78
Malam yang Panjang #78
79
Memanfaatkan Alam #79
80
Sabotase #80
81
Lebih Baik Bersama #81
82
Kalah Jumlah! #82
83
Pengganggu Berhasil Dijauhkan #83
84
Ruang Bawah Tanah #84
85
Amarah, Dendam #85
86
Api #86
87
Panas, Sesak #87
88
Mereka Datang ...! #88
89
Pria Misterius #89
90
Kau ...?! #90
91
Situasi Buruk #91
92
Terima Kasih #92
93
Ini Belum Berakhir #93
94
Saudara? #94
95
Aku Pulang #95
96
Menemanimu, dan Selalu Bersamamu #96
97
Sosok Penting Dalam Rencana #97
98
Membocorkan Semuanya #98
99
Rencana yang Terbaca #99
100
Keinginan Walikota #100
101
Izinkan Aku Untuk Pergi Ke Sana #101
102
Prioritas #102
103
Hajar Mereka Semua! #103
104
Papa Janji! #104
105
Bukanlah Akhir ...! #105
106
Tak Berdaya #106
107
Keberadaan Berlin #107
108
Sebuah Kebenaran #108
109
Sebuah Harapan di Hadapan Jurang Kematian #109
110
Drone #110
111
Tak Takut! #111
112
Pergerakan #112
113
Bertahanlah! #113
114
Dia Adalah Kunci #114
115
Doa dan Harapan #115
116
Pihak Ketiga? #116
117
Siapa Pria Itu?! #117
118
Niat dan Kemauan #118
119
Dua Keuntungan Dalam Posisi yang Terdesak #119
120
Melawan, Melompat, atau Bertahan? #120
121
Incar Para Petinggi #121
122
Berdiam Diri dan Melihat? Itu Bukanlah Diriku! #122
123
Bantuan Tiba-tiba #123
124
Ngomelnya Nanti Saja ...! #124
125
Tangga Kematian #125
126
Bom Bunuh Diri #126
127
Menyerang Dari Titik Buta Musuh #127
128
Tiga Ledakan #128
129
Aliansi Clone Nostra #129
130
Gedung Terkuasai #130
131
Dua Petinggi yang Menghilang #131
132
Apakah Aku Orang yang Sepenting itu?! #132
133
Pulanglah Dengan Selamat ...! #133
134
Kebuntuan? #134
135
Selesaikan Keduanya, Maka Selesai Semuanya ...! #135
136
Yang Mengepung, Kini Terkepung #136
137
Ambisi dan Tujuan #137
138
Tak Terduga #138
139
Memanfaatkan Kesan Buruk yang Sudah Ada #139
140
Akhir CN #140
141
Kekosongan Kekuasaan #141
142
Dibubarkan? #142
143
Aku Pulang #143
144
Ini Bukan Mimpi, 'kan?! #144
145
Papa Baik-baik Saja? #145
146
Tersorot Media #146
147
Kesempatan Untuk Memperbaiki? #147
148
Merindukan Sesuatu? Namun Apa? #148
149
Ikan #149
150
Keluarga Kecil #150
151
Menjual Koleksi #151
152
Kediaman yang Hancur, Biaya #152
153
Diburu Wartawan #153
154
Nostalgia #154
155
Kedamaian Hati #155
156
Diterima #156
157
Penyesalan #157
158
Ramai Anak-anak #158
159
Alasan #159
160
Pesta Kecil yang Meriah #160
161
Sedikit Berbincang #161
162
Pertemuan di Sudut Kota #162
163
Pemulihan Situasi #163
164
Dokumen yang Diperlukan #164
165
Merencanakan, Mempersiapkan #165
166
Menyiapkan yang Diperlukan #166
167
Perjalanan #167
168
Nyinyir #168
169
Bersih #169
170
Momen Tidak Tepat! #170
171
Jalan-jalan #171
172
Banyak yg Harus Ditaati #172
173
Tunduk dan Patuh? #173
174
Mengkhianati Pendirian Demi Uang? #174
175
Satu Pekan Berlalu #175
176
Pro dan Kontra #176
177
Ashgard #177
178
Prosedur Pengamanan #178
179
Lokasi Sudah Diberikan #179
180
Markas Baru Ashgard #180
181
Fasilitas dan Jaminan #181
182
Jadwal Bertugas #182
183
Memikirkan Berbagai Kemungkinan #183
184
Tiga Hari Persiapan #184
185
Berkas Tugas #185
186
Hitam di Atas Putih #186
187
Bulan Ketujuh #187
188
Hari Pertama Persiapan #188
189
Terbagi #189
190
Dua Wilayah Berbeda #190
191
Pistol Perak #191
192
Tamu #192
193
Peran Untukmu #193
194
Pelabuhan #194
195
Kau Tetap Keluargaku #195
196
Tanda Tangan Kontrak #196
197
Kontra #197
198
Maaf, Aku Merahasiakannya #198
199
Hari Kedua Persiapan #199
200
Sedikit ... Masalah #200
201
Buku Informasi #201
202
Si Kecil Aktif Sekali #202
203
Hanya Kau yang Bisa Kami Andalkan #203
204
Selesai Periksa #204
205
Buku Catatan #205
206
Kerjasama yang Diperlukan #206
207
Pertemuan Mendadak #207
208
Tidak Perlu Mengubah, Cukup Menambah #208
209
Hanya Ancaman Ringan #209
210
Pantauan Kamera Pengawas Tengah Malam #210
211
Bola Basket #211
212
Bersantai Sedikit Lagi #212
213
Bola Basket #213
214
Nama Baru yang Muncul #214
215
Pertandingan Di Hari Terakhir Persiapan #215
216
Jawaban Dari Pertanyaan Sebelumnya #216
217
Alasan, Tujuan, dan Hadiah Sebenarnya #217
218
Tidak Bisa Tidur #218
219
Deras #219
220
Tugas, Risiko, Tanggung Jawab #220
221
Take Command #221
222
Terbagi Empat Tim #222
223
Telah Siap Di Posisi #223
224
Ambisi dan Ego #224
225
Terkendali, Untuk Saat ini #225
226
Memasuki Empat Wilayah #226
227
Sebuah Pola #227
228
Pengacau Rencana? #228
229
Rencana #229
230
Terliput #230
231
Siap Sergap #231
232
Putih, Ungu #232
233
Serius Dengan Rencana Ini? #233
234
Clone Nostra dan Cassano?! #234
235
Kacau, Amarah, Hasrat #235
236
Pihak Keempat #236
237
Merah, Ungu, Putih #237
238
Posisi yang Diuntungkan! #238
239
Serangan Dari Arah Lain #239
240
Kelompok Pertama Selesai #240
241
Bantuan Dari Siapa?! #241
242
Biarkan Mereka Sejenak #242
243
Situasi Tenang #243
244
Situasi Terambil Alih #244
245
Keputusan Persidangan #245
246
Gerimis Tenang #246
247
Tugas Selesai. #247
248
Bayaran yang Sepadan Dengan Risiko #248
249
Menjadi Pertanyaan Publik #249
250
Asumsi Publik #250
251
Menenggelamkan Pemberitaan #251
252
Hari Berikutnya #252
253
Kenangan #253
254
Kasus Terselesaikan (END) #254
255
Bonus Chapter

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!