"Ini tidak sopan nona Natasha, tapi bisakah saya meminjam kamar kecil yang biasa dipakai oleh para pelayan? Tiba-tiba saja perut saya terasa sakit."
Sudah satu jam sejak pertunjukan 'sirkus manusia'. Manusia saling memukul, menggigit, mencabik, dan mencakar hanya untuk mendapatkan beberapa kerat roti dan setangkai anggur.
Bahkan Natasha bilang, kali ini apa yang keluarganya lakukan benar-benar lebih parah daripada sebelumnya. Sepertinya mereka sengaja tidak diberi makan lebih dari tujuh hari. Itu membuat mental Natasha dan Charlotte menjadi sangat lelah.
"Kamar kecil? Oke, aku akan menyuruh salah satu pelayan untuk mengantarmu."
Lalu Natasha mengambil bel kecil yang ada di sebelahnya dan menggoyangkan bel kecil itu. Sesaat kemudian, seorang pelayan wanita berusia 40 tahun-an datang ke balkon tempat acara minum teh berlangsung.
"Theresia, Antarkan orang ini ke kamar kecil yang biasa kalian pakai."
Pelayan bernama Theresia itu lalu mengantarkan Jean menuju kamar kecil. Mereka pergi melewati halaman belakang rumah yang tadi dijadikan pesta dan terus hingga ke belakang.
Di sana ada semacam gedung yang menjadi tempat tinggal bagi para pelayan dan pekerja lainnya seperti petugas dapur, tukang kebun, dan tukang masak. Tempat ini lebih besar jika dibandingkan dengan yang ada di rumah paman Hull tapi kesan yang diberikannya lebih kumuh.
'Saat berangkat kami melihat anak seusia kami dihajar oleh banyak orang dewasa. Sekarang, kami melihat secara langsung bagaimana derajat manusia diperlakukan tidak lebih daripada seekor binatang'
Jean berhenti. Theresia juga berhenti karena langkah kaki Jean tidak terdengar. Dia ingin menoleh ke belakang, tetapi tanpa di sangka oleh Theresia, Jean melompat ke punggungnya dan meraih mulutnya dari belakang lalu meletakan jari telunjuknya di leher Theresia.
"Kalau kau berteriak, akan aku pastikan kau tidak akan lagi melihat matahari untuk selamanya. Diam dan turuti semua keinginanku dan akan aku akan menjamin hidupmu."
"Ummmpphhh!!! Mppphhh!!! Mmhh!!"
Perlawanan Theresia melemah. Jean tidak berniat untuk membiarkan pelayan ini tidak sadarkan diri tetapi nampaknya dia terlalu berlebihan. Akhirnya, Theresia pingsan.
'Ah, aku berlebihan. Terpaksa, aku harus mengelilingi daerah ini sendirian.'
Jean meletakan Theresia di sebuah ruangan yang memiliki kasur. Dia lalu menotok di beberapa bagian punggungnya. Jean melakukan ini agar Theresia melupakan apa yang barusan terjadi. Ibunya pernah mengajarkan hal ini padanya.
'Tempat ini benar-benar kumuh. Aku tidak habis pikir apakah tempat ini layak disebut sebagai tempat tinggal. Ah benar, aku tidak punya banyak waktu.'
Jean segera mencari beberapa tempat yang menjadi incarannya. Waktu Jean memang terbatas tetapi dia berhasil menandai semua tempat penting yang dia tuju. Teknik pernafasannya telah mencapai level Dimana Jean dapat melihat dengan tembus pandang.
Ia juga sukses menyusup ke sebuah tempat tertentu dan menyiapkan rencana secara impromtu alias dadakan. Sekarang, tinggal mengurus Theresia dengan mengatakan kepada Natasha kalau dia tiba-tiba pingsan saat mengantarnya.
"Pingsan? Ah, Theresia memang memiliki penyakit tertentu sehingga dia terkadang pingsan secara tiba-tiba. Terimakasih Jean karena sudah mengurusnya."
Theresia bisa dibilang adalah pengasuh Natasha sejak kecil. Bahkan sampai sekarang. Jadi Natasha merasa harus berterimakasih karena Jean telah membantu orang yang dia anggap sebagai bibinya sendiri.
Jean mengatakan kalau Natasha tidak perlu berterimakasih. Yah, mengingat yang membuat Theresia tidak sadarkan diri adalah dirinya. Perasaan bersalah? Tidak ada. Jean tidak menyakiti Theresia. Pun, yang dia lakukan tidak membahayakan tubuh Theresia sama sekali.
"Jean, mau ikut makan malam bersama kami? Tidak di sini tetapi ada restoran yang menyajikan makanan berkualitas tinggi. Bagaimana, mau menemani kami?"
Charlotte mengajak Jean untuk makan malam bersama dirinya dan Natasha. Well, Jean tidak keberatan dengan hal itu.
"Kalau itu adalah kehendak nona, saya tidak punya alasan untuk menolak."
Dan malam itu, mereka makan bersama di sebuah restoran mewah yang ada di St Georgia City.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
"Ayo cepat, cepat! Lambat sekali kalian, dasar babi tidak berguna! Oi kau yang di sana, cepatlah! Apakah 50 kali cambukan tidak cukup untuk kalian, hah!?"
Di rumah kediaman keluarga Viscount Lostov, tempat pesta digelar sekaligus keluarga Natasha, orang-orang yang tadi dijadikan alat pertunjukan 'sirkus manusia' sedang digiring menuju kurungan mereka yang ada di tempat lain.
Wajah mereka terlihat mati. Perut mereka kurus kerontang dan mulut mereka selalu terbuka, seolah seperti binatang yang sedang kehausan dan tidak menemui air untuk mereka minum.
"Ya ampun babi-babi tidak berguna ini! Kenapa juga aku yang harus bertanggung jawab untuk mengurus mereka!?"
"Sudahlah, jangan mengeluh. Kalau sampai ini terdengar ke telinga tuan Viscount, kau mungkin bisa dieksekusi!"
"Oke, oke! Aku minta maaf!"
Ada lima ksatria yang menggurita 50 orang ini. Mereka akan dibawa ke ruang bawah tanah yang ada di sudut tergelap kediaman Viscount Lostov.
".....nu....h....b...uh..."
Anehnya, tidak biasanya orang-orang ini bergumam. Biasanya mereka hanya diam dan menunduk. Tidak ada satupun yang berani untuk mengadah.
"Cukup! Apa yang kalian gumamkan Hah!? Dasar Babi ternak!"
Salah satu Ksatria menghampiri beberapa orang yang menggumamkan sesuatu. Dia berniat untuk membungkam mereka dengan memukul serta mencambuk beberapa kali. Tapi begitu dia mendekati mereka.....
"Bunuh, bunuh, BUNUHHHHH!!"
Sekejap mata, orang itu langsung mengambil belati yang tersembunyi di balik pakaiannya yang lusuh dan menusukan belatinya ke dada sang ksatria. Ksatria itu cukup ahli dalam bertarung. Tapi karena tidak siap, dia terlambat bereaksi dan belati menancap telak di jantungnya.
"BANGSAT!! APA YANG KAU LAKUKAN PADANYA!?"
Dia ingin menolong rekannya itu, namun terlambat. Tikaman di jantungnya membuat dia tewas seketika. Tapi dia seharusnya memikirkan keselamatannya sendiri. Karena dari belakang, sebuah pisau kecil menusuk lehernya hingga menembus kerongkongannya.
"GHHHAAAKKK!!"
Rasa sakit menjalar di lehernya. Siapa yang menyangka bahwa dia akan mati diusianya yang baru ke 29 tahun? Seketika, rasa sakit itu penglihatannya menggelap.
Kesatria lain pada akhirnya juga terbunuh. Ada yang dipenggal, terluka di perut dan kehabisan darah, dan yang paling sadis adalah dikeroyok hingga tubuhnya hancur berantakan.
Ke-50 orang itu lalu mengambil senjata dari mayat ksatria itu dan berlari dengan gila, membunuh semua orang yang lewat dihadapan mereka.
Malam itu, tragedi terburuk sepanjang sejarah keluarga Lostov, telah terjadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 244 Episodes
Comments
huff
uuuuuuuuuurrrrrrrrrrrrraaaaaaa
2022-07-23
0
BAJINGAN BERKELAS
ckck
2022-03-23
1
The Unknown
pembantai kah?
2022-03-08
1