Jean sedang membantu beberapa pegawai merapihkan beberapa kotak berisi buah-buahan di gudang ketika paman Hull mendatanginya.
"Yo, Jean! Bagaimana, Kau menyukai lingkungan bekerjamu?"
"Ah, paman! Terimakasih banyak karena sudah memberikan saya pekerjaan. Saya sangat menyukai pekerjaan yang sekarang saya lakukan."
Di samping menjadi pelayan pribadi Charlotte, Jean juga menjadi asisten paman Hull. Dalam beberapa momen tertentu, Paman Hull mengajak Jean untuk melihat proses negosiasi dengan orang-orang penting secara langsung.
Paman juga tidak menahan diri untuk mengajari berbagai macam trik negosiasi, etika ketika bertemu dengan orang yang berada dalam status yang lebih tinggi, dan hal-hal yang berkenaan dengan bisnis dan ekonomi.
"Hahaha! Bagus! Syukurlah kalau kau menyukainya. Benar juga, Hari ini Charlotte diundang oleh teman bermainnya yang merupakan putri dari seorang bangsawan untuk minum teh bersama. Ikutlah dengan dia."
Eh? Ikut dalam upacara minum teh? Nah, Jean memang pelayan Charlotte. Tetapi biasanya pengawalan tidak termasuk dalam pekerjaannya. Apalagi untuk ikut dalam acara bergengsi yang diselenggarakan oleh para bangsawan seperti minum teh atau pesta lainnya.
"Astaga, tidak perlu sebingung itu! Aku sudah mendengar cerita bagaimana kau menghabisi orang yang ingin menyakiti istri dan anakku. Aku percaya dengan kekuatan dan kemampuan yang kau miliki.
"Selain itu, penampilanmu juga tidak buruk. Kau memiliki wajah yang tampan dan postur tubuh yang sangat bagus. Kau akan cocok untuk menjadi pengawal Charl di pesta minum teh itu! Bagaimana?"
Jean menghela nafas. Bahkan jika Jean mau, dia tidak bisa menolak. Ini adalah perintah dari paman Hull, bukan permintaan. Karena itu, Jean tidak punya pilihan.
"Baiklah paman Hull, saya akan menemani nona Charlotte."
"Bagus! Itu baru semangat anak muda! Oke, aku akan menyuruh para pelayan untuk membawa beberapa pakaian yang cocok untukmu. Sekarang, pergilah bersiap-siap. Badanmu sangat bau Karena berkutat di gudang! Hahahaha!"
Dan paman Hull pergi begitu saja sambil terbahak-bahak. Hahhh.... Meskipun paman Hull adalah orang yang baik, dia adalah orang orang yang agak aneh dengan lidah yang tajam. Tapi Jean sudah terbiasa dengan hal itu. Lagipula, paman Hull tidak benar-benar serius.
Jean segera merapihkan beberapa kotak buah dan segera bergegas ke tempat pemandian umum yang biasa dipakai oleh para pegawai. Dia mandi di sana, lalu setelah selesai mandi membungkus dirinya dengan handuk, dan bergegas ke kamarnya.
Lima menit kemudian, Jean sudah selesai bersiap-siap dengan memakan baju yang dibawa oleh pelayan ke kamarnya.
"Selamat sore nona Charlotte. Kereta untuk anda sudah siap. Silahkan masuk ke dalam."
Jean berdiri di depan pintu rumah paman Hull. Sebuah kereta kuda dan kuda serta kusirnya sudah ada di sana. Jean membuka pintu kereta dan mempersilahkan Charlotte untuk masuk.
Charlotte tidak mengatakan apapun. Dia hanya menatap Jean dengan tatapan yang tidak bisa dijelaskan, lalu masuk ke kereta kudanya. Jean juga masuk ke dalam dan duduk di hadapan Charlotte. Barulah, Mereka berangkat setelah itu.
Sepanjang perjalanan, keduanya diam. Tidak ada yang memulai pembicaraan. Jean juga tidak. Dengan alasan kesopanan, dia tidak membuka obrolan. Sementara Charlotte, dia sebisa mungkin menghindari tatapan Jean.
Ngomong-ngomong soal hubungan antara Charlotte dan Jean, sudah jelas bahwa mereka adalah tuan-pelayan. Jean sendiri memasang garis yang jelas tentang hal itu. Jadi semua tindakan Jean adalah tindakan yang sangat hati-hati terhadap Charlotte.
Tetapi dalam kondisi seperti ini, saling diam dan tidak membicarakan apapun membuat lelah. Bukan lelah fisik, tapi lelah mental. Karena itu Jean terpaksa membuka pembicaraan. Lagian, ada satu hal yang ingin dia pastikan.
"Nona Charlotte, ini adalah hal yang tidak sopan. Namun, bolehkah saya bertanya kepada anda?"
Charlotte tidak menjawab. Dia tetap berusaha mengalihkan pandangannya dari Jean. Kali ini dengan menunduk. Tapi Charlotte tetap mengangguk.
"Apa...apakah nona Charlotte membenci saya?"
Jean sengaja menanyakan ini. Sudah dua tahun Jean menjadi pelayan Charlotte tetapi interaksi yang mereka lakukan sangat minimal. Atau lebih tepatnya, komunikasi satu arah. Jean berada di pihak yang selalu berbicara sedangkan Charlotte, dia hanya mengangguk atau menggeleng sebagai respon.
Jean tidak mendapatkan jawaban. Jadi dia hanya bisa menghela nafas. Kalau memang Charlotte membencinya, maka Jean tidak bisa melakukan apapun.
"A-aku....aku tidak membencimu. Aku...aku hanya takut. Wa-waktu itu...kamu tersenyum saat melakukan itu."
Melakukan itu? Oh, maksud Charlotte adalah saat Jean membunuh orang yang menyakitimu Charlotte dan Cassie. Tapi tersenyum? Apakah dia melakukan itu?
Pada akhirnya, Jean mengerti kenapa Charlotte ketakutan.
"Nona Charlotte.... maafkan saya. Seharusnya pada waktu itu....."
"Tidak! Je-jean tidak perlu minta maaf! A-aku mau berterimakasih! Tapi aku takut kamu akan.... menyakitiku."
Setelah mendengar jawaban Charlotte, Jean menahan tawanya! Cara dia berbicara benar-benar menggemaskan! Ah, tapi Jean jelas tidak akan menyakiti Charlotte!
Suasana yang tadinya dingin, perlahan mulai menghangat. Agak berbeda dari ekspektasi Jean yang menganggap kalau Charlotte adalah gadis yang pemalu, ternyata dia adalah gadis yang ekspresif. Jean senang dengan Charlotte. Vibes yang gadis itu berikan benar-benar mirip dengan kakaknya, Jeanne.
Sampai pada akhirnya, suasana menggembirakan itu hancur karena Charlotte yang tidak sengaja menoleh ke arah luar dengan jendelanya yang membuatnya eskpresinya berubah 180 derajat.
Jean juga melihatnya. Itu adalagi pemandangannya seorang anak kecil, mungkin seumuran mereka, yang sedang ditendangi, dihajar, dan dipukuli oleh orang-orang dewasa.
Melihat hal itu benar-benar membuat Jean sangat-sangat geram. Pemandangan itu membangkitkan kenangannya akan sebuah penyiksaan yang sangat tidak manusiawi. Tetapi Jean lebih terkejut lagi yang melihat bahwa Charlotte jauh lebih marah daripadanya dirinya.
Ahhh! Bahkan mood mereka sudah hancur sebelum sampah di tempat pesta. Jean mungkin akan berpikir bagaimana cara dia untuk membalas kerumunan itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 244 Episodes
Comments
The Unknown
di mulai lagi kah, adegan gelud nya?
2022-03-08
1
ベルゼブブ
semangat
2022-03-02
1