Sudah berapa lama Jean di tempat ini? Entahlah, ia telah berhenti menghitung waktu. Setiap hari, berbagai siksaan terus mendera dirinya. Kukunya dilepas dengan paksa, semua jarinya, tangan dan kaki, dipatahkan.
Dia juga dipukuli oleh sarung tangan besi setiap harinya. Perutnya, punggungnya, dan wajahnya. Giginya telah rontok dan mukanya babak belur. Luka lebam tersebar di berbagai anggota tubuhnya.
Dia kesakitan. Dia kelaparan. Kenapa mereka tidak membunuhnya dirinya saja? Kenapa mereka menyiksa dirinya sambil tertawa? Kenapa mereka terus memperkosa anak-anak, laki-laki dan perempuan, sembari tertawa gembira?
Jean tidak tahu. Dan dia tidak mau tahu. Jean ingin mati. Dia berharap orang-orang dewasa itu langsung membunuhnya tanpa harus mempermainkan dirinya.
Jean lapar. Dia tidak diberi makan. Sebagai gantinya, dia memakan apa saja yang lewat di dalam tahannya. Cicak, cacing, belalang, dan hewan merayap lainnya. Akan bagus jika ada tikus yang ukurannya cukup besar untuk dia makan. Hanya dengan itu Jean dapat bertahan hidup.
Pada saat-saat seperti ini, dia teringat kembali apa yang pernah ayahnya katakan padanya.
"Manusia yang mencari kesenangan dengan menyakiti manusia lainnya, mereka lebih rendah daripada binatang. Binatang hanya berburu untuk kebutuhannya. Mereka tidak bersenang-senang dengan mangsanya."
'Jadi begitu ya, Ayah. Sekarang aku paham. Mereka bukanlah manusia. Mereka bahkan lebih rendah daripada babi.'
Tersengal, Jean melihat seekor tikus dan langsung menangkapnya. Dia membunuh tikus itu dengan memukul kepalanya lalu memakannya dengan lahap. Dia tidak peduli bahkan jika jemari dan tangannya terasa sakit.
Tetapi ketika dia makan pun, mulutnya terasa sakit. Rahangnya tidak mampu mengunyah dalam waktu yang lama. Karena itulah Jean hanya mengunyah tikus itu sebentar lalu menelannya.
'Bagaimana keadaan ayah? Apakah ibu dan kakak baik-baik saja? Aku rindu dengan mereka. Ayah....ibu....kak Jeanne.....'
Jean mulai menangis dalam diam. Air matanya yang bening jatuh ke tanah. Giginya bergemlutuk. Tubuhnya bergetar. Dia ingin mati. Tetapi begitu Jean mengingat wajah mereka, entah bagaimana semangat hidup Jean sedikit menyala.
'Tidak! Aku tidak boleh mati di sini! Ayah, ibu, dan kak Jeanne, semuanya menungguku di rumah!'
Dengan sedikit tekad, Jean berhasil mengendalikan dirinya. Hatinya menjadi tenang dan pikirannya kembali jernih. Jean adalah pemburu. Dan seorang pemburu harus fleksibel dan bisa beradaptasi dalam segala situasi dan kondisi.
Kemudian, Jean dihampiri oleh dua Ksatria. Seperti yang selalu mereka lakukan pada Jean, mereka menyeret Jean ke basement tempat penyiksaan dilakukan dan melemparnya ke arah lelaki dewasa. Laki-laki yang menyiksanya selalu berbeda setiap harinya. Terkadang seorang laki-laki dengan perut gemuk dan berwajah menjijikkan. Terkadang juga laki-laki dengan postur tubuh maupun wajah yang sempurna.
Tetapi kali ini, dia disiksa oleh tiga orang sekaligus. Mereka menyeret Jean ke sebuah pilar dan mengikatnya di sana. Setelah itu, mereka membakar sebuah plat besi hingga membara dan menempelkannya ke perut Jean.
"ARGGGGHHHHHH!!! SAKIT!! SAKIT!!! SAKIT!!! AYAH! IBU!! TOLONG AKU!!!"
Jean berteriak sangat keras ketika plat baja itu menyentuh perutnya. Tidak puas dengan perut, mereka juga meletakan plat baja itu di dada, punggung, dan di bagian anggota tubuh yang lainnya.
"HENTIKAAAAANNNN!! AKU MOHON HENTIKANNN!!! ITU SANGAT SAKIT!!!! SIAPAPUN TOLONG AKUUU!!!!"
Teriakan Jean membuat ketiga penyiksanya terbahak-bahak. Mereka sangat puas melihat ekspresi Jean dan bahagia ketika mendengar jeritannya. Namun mereka tidak menyentuh wajah Jean. Jean adalah bocah yang tampan jika dibanding dengan bocah laki-laki lainnya. Mungkin mereka menjadikan Jean sebagai hidangan terakhir.
Namun siksaan tidak berhenti sampai sana. Ikatan Jean dilepas dan dia digiring ke salah satu ruangan yang ada di basement. Setelah itu, dia digantung secara terbalik. Saat itulah, Jean benar-benar menjadi samsak hidup.
Dia dipukuli oleh sarung tangan besi dan ditendangi menggunakan sepatu besi. Jean menjerit untuk yang kesekian kalinya hingga suaranya serak. Terdengar juga suara retak dari dalam tubuhnya. Jelas bahwa berbagai tulang yang ada di dalam tubuhnya retak dimana-mana.
Siksaan yang dia dera berlanjut hingga para penyiksanya merasa bosan. Mereka memanggil seorang ksatria dan menyuruhnya untuk membawa Jean ke sel tempat ia ditahan. Dengan kondisi mengenaskan, dia diseret seperti domba yang telah disembelihnya di rumah jagal.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Hari sudah malam. Meskipun Jean tidak diluar ruangan, dia tahu karena tidak ada cahaya matahari yang masuk lewat lubang-lubang yang bertebaran di seluruh dinding.
Meskipun tubuh Jean terluka cukup parah, dia tersenyum. Senyum yang sangat mengerikan. Pada akhirnya, seluruh jeritan, teriakan, dan tangisan yang dia lakukan saat penyiksaan berlangsung hanyalah akting belaka.
Bahkan pada dasarnya, setelah dia mengingat teknik pernafasan yang ibunya ajarkan, dia tidak lagi merasa kesakitan. Dia melakukan teknik itu beberapa saat setelah dirinya mendapatkan kembali kejernihannya.
Sekarang, dia punya gambaran tentang kondisi yang ada di sekitarnya. Ingat, Jean memiliki ingatan yang sangat kuat. Meskipun Jean sempat kehilangan dirinya, dia bisa memanggil kembali ingatannya.
Ada sekitar 15 Ksatria yang berjaga di basement ketika penyiksaan berlangsung. Sementara itu, mereka terus bergantian. Kemungkinan besar, ada sekitar 40 hingga 60 ksatria yang menjaga tempat ini.
Dia juga telah menghafal berbagai sudut di basement. Dan untungnya bagi Jean, yang memiliki penglihatan tajam serta pendengaran yang kuat, dia bisa memperkirakan rute yang biasa digunakan untuk keluar dan masuk oleh para bangsawan dan Ksatria serta jalur pelarian darurat.
Dan semua proses berpikir itu hanya terjadi kurang dari satu menit dalam kepala Jean. Bagus. Dia sudah mengerti situasi dan kondisinya. Kini, dia hanya harus menunjukkan momen yang tepat untuk melancarkan aksinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 244 Episodes
Comments
Ero na baku
sy belum mengerti kenapa anak kecil mereka siksa
2024-01-05
0
Troy
h
2022-08-21
0
huff
bantaii
2022-07-23
0