Lunaya Remaja

Setelah tinggal bersama keluarga barunya bukan kebahagiaan yang Luna rasakan.Ibu tirinya sering memperlakukan Luna seenaknya , disia siakan sama halnya dengan perlakuan nenek Luna . Beda dengan Atta kakak Luna ia diperlakukan sama dengan adik tirinya.

Luna tak tahu apa salahnya sampai sampai ia tidak disukai oleh ibu tirinya.

Sampai saat ini Luna tengah bersekolah dan duduk dibangku kelas 3 SLTP di sekolah Vaforite yang terkenal dikota itu.

Meski Luna sering mendapat peringkat disekolah dan tempat ia mengaji namun ibu tirinya selalu memperlakukannya kasar layaknya anak tiri.Itulah yang menyebabkan Luna sulit untuk memanggil wanita itu dengan sebutan Ibu ataupun mama.

Ya... benar Luna sendiri tak tahu sebabnya kenapa lidahnya terasa kelu dan kaku untuk memanggil wanita itu Ibu. Karena yang Luna tahu ibunya sudah pergi meninggalkannya sejak kecil . Jadi itulah sulit bagi Luna untuk menyebutnya ibu.

Meski Luna beranjak Remaja hampir tiap hari saat kesekolah ia tak pernah diberikan uang saku sepeserpun oleh ibu tirinya.

Hanya saat ayahnya dirumah ia akan mendapatkan uang jajan itupun tak sepantasnya hanya sedikit dibandingkan kakak dan adik adiknya. Namun Luna tetap menerimanya dengan ikhlas.

Ayah Luna termasuk laki laki yang bisa dikatakan Suami takut Istri. Ya mungkin inilah karma karena telah menghianati istrinya yang sangat polos dulu sampai sampai saat perceraian ibu Luna tak memperebutkan harta gono gini. Ibu Luna hanya membawa luka penghianatan suaminya itu.

Hal itu membuat ayah Luna memiliki rasa bersalah dan penyesalan,, namun nasi telah menjadi bubur hingga Luna remaja ibunya tak tahu kabar beritanya.

******

Disekolah Luna tak banyak bicara ia terbilang gadis pendiam yang tak mudah bergaul dengan temannya. Saat SMP ia hanya memiliki 4 teman akrab. Yaitu teman sebangkunya dan bangku depannya. Boleh dibilang mereka rada kurang pintar jadi mereka selalu mengandalkan Luna untuk setiap tugas dan ulangan.

Luna gadis yang tomboi namun berparas ayu. Banyak teman laki laki yang mengajaknya berkenalan namun ia tak pernah menanggapinya satupun.

*****

Ia lebih memfokuskan dirinya untuk sekolah dan belajar,, ketimbang pacaran yang katanya sih boleh dibilang cinta monyet 🐵🐵🐵 hehehe.

Di sekolah Luna lebih akrab dengan teman sebangkunya Delya . Delya gadis cantik putih kaya namun rada lemot ya readers otaknya jadi dia lebih sering mentraktir Luna sahabatnya itu untuk makan dikantin. Bahkan terkadang ia sering memberi uang jajan pada Luna karena numpang kepintaran Luna.

*****

Pagi itu Ujian Nasional.... semua siswa bersiap untuk Ujian semua harap harap cemas menghadapi ujian yang menakutkan danenegangkan itu. Lain halnya denga Delya meski otaknya terbilang lemot namun ia santai menghadapinya karena ia mengandalkan bantuan Lunaya Mahyra Ningrum .

Bel berbunyi semua siswa menuju kelas masing masing. Luna yang kebetulan tempat duduknya bersebelahan dengan Delya terlihat rileks dan percaya diri karena ia yakin mampu mengerjakan soal ujian kali ini.

"Luna... Lun...Lunaya...." bisik Delya dengan suara bisik bisik menanyakan jawaban dari soal itu.

Luna memberi kode pada sahabatnya itu. Delya pun tersenyum puas. Bukan hanya Delya namun beberapa sahabat dan teman lainnya pun bertanya beberapa jawaban dari soal yang mereka tidak tahu.

30 menit berlalu Lunaya lebih dulu selesai mengerjakan soal itu.

" Luna...." teriak Ariyawan temen laki laki sekelas Luna dengan nada berbisik "nomer 5 apa jawabannya?"

Luna pun kembali memberi kode. Dan Ariyawan tersenyum."Terimakasih" jawab Ariyawan. Namun Luna tak membalas senyuman sahabat dan temannya itu satupun.